Halaman

Minggu, 03 Mei 2020

Indonesia sarat ujaran sia-sia


Indonesia sarat ujaran sia-sia

Perjuangan diplomasi bermodal kata-kata. Perjuangan tanpa senjata, mejadi pertarungan semu antara media masa arus utama melawan media massa umum. Ajang bebas adu ujaran, baku hujat dan saling maki. Tidak ada wasit karena banyak pihak merasa diuntungkan. Kamus bahasa ketinggalan zaman peradaban.

Pelaku tak tergantung umur, gender, pendidikan, status sosial maupun harga diri layaknya manusia nusantara. Tata krama tak berlaku di medan laga lagak kata. Tak perlu pakai rasa malu. Kalau tak tega maka akan ditegai. Jangan mau disalip oleh muka baru. Saling libas sesama satu aliran kesesatan, sesat kata menjadi hal biasa.

Akhirnya nusantara tampak nyata dari tumpukkan kata demi kata. Masalah waktu.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar