Halaman

Selasa, 12 Mei 2020

amanat penderitaan rakyat mbokdé mukiyo, dudu pemberitaan

amanat penderitaan rakyat mbokdé mukiyo, dudu pemberitaan

Kepemilikan kedudukan hukum (legal standing) dengan kapasitas diri untuk bertindak aktif selaku atau sibuk olah kata. Hanya dimungkinkan jika inspirasi sudah layak ketik liwat jasa laptop. Proses perenungan sampai berketemunya kalimat yang pasti dan tersimak oleh mata.

Rétorika utawa keterampilan berbahasa secara efekif butuh ilmu, riwayat hidup, pengalaman, rekam jejak, jam terbang dan yang utama adalah tuntunan kata hati. Sudah berhati-hati memilah memilih kata, menyusun kalimat sampai terbentuk alinea, bukan jaminan berbuah sesuai proses.

Olah kata berbasis berbahasa secara benar, betul, baik, bagus selaku perwujudan protokol yang bersifat prosedural dan substantif. Tema maupun judul merupakan suatu pilihan kebijakan yang bebas dan terbuka (opended legal policy).

Oleh karena itu, memahami produk olah kata dalam sistem ketahanan mental berencana, layak dicerna bagaimana kata hati atau rasa jujur terdalam diposisikan dalam struktur manusia sejahtera. Saat praktik di dunia kasat mata, konsekuensi logis dari beda paham atau pemahaman yang tak satu aliran, tak satu arus mudik. Tidak samanya kapasitas hukum pemahaman masing pihak. Ingat, beda ilmu vs lain guru.

Konstélasi politik nusantara menjadi ajang penyaringan penjaringan manusia unggul. Trah politik dengan silsilah garis turunan ke bawah pendiri partai politik. Berkat keringat nenek moyang, jasa leluhur menjadikan anak cucu tahu-tahu nongkrong, nangkring di pucuk. Tak tahan diri dari hembusan rayuan bayu sepoi-sepoi melenakan,  meninabobokan.

Jangan sampai kehilangan posisi relasi antara tema dan atau judul dengan kata, kalimat, alinea produk utamanya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar