amanat penderitaan rakyat mbokdé
mukiyo, dudu pemberitaan
Kepemilikan kedudukan hukum (legal
standing) dengan kapasitas diri untuk bertindak aktif selaku atau sibuk
olah kata. Hanya dimungkinkan jika inspirasi sudah layak ketik liwat jasa
laptop. Proses perenungan sampai berketemunya kalimat yang pasti dan tersimak
oleh mata.
Rétorika utawa keterampilan
berbahasa secara efekif butuh ilmu, riwayat hidup, pengalaman, rekam jejak, jam
terbang dan yang utama adalah tuntunan kata hati. Sudah berhati-hati memilah
memilih kata, menyusun kalimat sampai terbentuk alinea, bukan jaminan berbuah
sesuai proses.
Olah kata berbasis berbahasa secara
benar, betul, baik, bagus selaku perwujudan protokol yang bersifat prosedural
dan substantif. Tema maupun judul merupakan suatu pilihan kebijakan yang bebas
dan terbuka (opended legal policy).
Oleh karena itu, memahami produk
olah kata dalam sistem ketahanan mental berencana, layak dicerna bagaimana kata
hati atau rasa jujur terdalam diposisikan dalam struktur manusia sejahtera.
Saat praktik di dunia kasat mata, konsekuensi logis dari beda paham atau
pemahaman yang tak satu aliran, tak satu arus mudik. Tidak samanya kapasitas
hukum pemahaman masing pihak. Ingat, beda ilmu vs lain guru.
Konstélasi politik nusantara menjadi
ajang penyaringan penjaringan manusia unggul. Trah politik dengan silsilah
garis turunan ke bawah pendiri partai politik. Berkat keringat nenek moyang,
jasa leluhur menjadikan anak cucu tahu-tahu nongkrong, nangkring di pucuk. Tak
tahan diri dari hembusan rayuan bayu sepoi-sepoi melenakan, meninabobokan.
Jangan sampai kehilangan posisi
relasi antara tema dan atau judul dengan kata, kalimat, alinea produk utamanya.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar