cinta tanah air vs rindu
kampung halaman
Efektivitas, efek samping, efek domino, efek karambol pelaksanaan, praktik
nyata legal UU 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum. Beberapa desa bisa “ditenggelamkan’ menjadi waduk. Kawasan kumuh
disulap menjadi pusat belanja bergengsi. Pembebasan lahan dengan pola ganti
untung.
Pengalaman penulis, rumah orang tua dengan status rumah negara golongan II,
diminta oleh yang punya. Alih fungsi menjadi. Mau bilang nusantara pernah marak
alih fungsi. Sejalan aksi babat hutan buka lahan alias penggundulan hutan,
kasus illegal logging. Fenomena karhutla selaku saksi laku P4T tak
bertuan, terlantar.
Nasib baik bagi penerima manfaat perluasan, penambahan wilayah daratan. Sebut
saja, entah berapa KK yang tempat kelahirannya, rumah tinggalnya ditelan bumi
akibat bencana alam.
Anak bangsa pribumi nusantara yang sadar sekolah, tahu makna reuni. Iuran bantu
anak didik dan bangunan sekolah. Berlaku pada sekolah favorit, unggulan,
jaminan mutu. Bahkan tenar sejak zaman penjajahan Belanda.
Tak kurang keluarga membentuk dinasti. Tidak harus karena trah darah biru, penyandang
gelar akademis, sukses bintang alat negara atau anak cucu pendiri parpol maupun
elite manusia ekonomi. Perpaduan dua keluarga besar menjadi modal potensial. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar