Halaman

Jumat, 29 Mei 2020

toleransi demokrasi multipartai, sekat vs lekat


toleransi demokrasi multipartai, sekat vs lekat

Kepancasilaan atau berpancasilanya kehidupan bermasyarakat, menjadi karakter anak bangsa, tunas bangsa nusantara. Kemasan lokal dalam skala nasional menjadi sinergitas negara. Hanya saja, beda warna politik sampai beda pilihan menjadi sumber segala sumber bencana politik.

Pengguna aktif kemanfaatan teknologi berbasis TIK menjadi perpaduan daya jangkau vs daya rusak. Dunia dalam genggaman anak kemarin sore, dilakukan sambil duduk dan atau jongkok tanpa berputar. Aksi bersih diri plus peringan tubuh.

Ikatan moral antar sesama penyuka pasal rasa damai itu sesuai batas waktu dan kesaksian jiwa. Menghadapi musuh bersama macam agresi covid-19. Protokol kesehatan menjadi rujukan dan payung hukum, menjadi bisa karena format kebijakan politik. Selain itu hak untuk mendapatkan politik sehat vs sehat politik merupakan salah satu dari hak asasi yang melekat pada manusia.

Politik kepentingan menentukan kapan koalisi bicara eksis, kapan kompetisi menjadi acuan utama. Kompromi mengandung kata MPR. Komprehensif saat berimprovisasi bebas terkendala – bukan terkendali – berkehidupan ala Pancasila Nusantara.

Pemerintah lokal informal maupun bentuk negara bayangan, menjadi katalisator, dinamisator plus manipulator rasa nasionalisme kebangsaan. Refromasi hanya melanjutkan sistem dalam format sesuai tutntutan dan tantangan zaman. Daya mandiri pemerintah akan berkorelasi dengan percepatan wujud nyata masyarakat sejahtera lahir batin. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar