Halaman

Minggu, 17 Mei 2020

cucu ikut orang tuanya

cucu ikut orang tuanya

Untuk sampai menemuka judul, bukan masalah perenungan. Jawaban mengalami proses atas pertanyaan yang nyaris mirip, dari orang yang berbeda. Sesama manula jumpa yang ditanya berapa cucu bukan lagi berapa anak. Kami alami apalagi sejak anak kuliah di luar kota, tidak kembali lagi. Tetangga saja tahunya kami berdua lagi.

Pemodal ijazah SMA sudah berani berkeluarga pada umumnya akan menjadi tradisi anaknya. Apalagi SMK menjadi pilihan. PTS skala provinsi pun bisa diandalkan. PTS filial yang justru punya nama, menjadi favorit. Tergantung pada sistem keluarga berkemajuan dan bermasa depan lebih baik daripada orang tuanya.

Lain cerita sama ikhwal. Seorang teman karena anaknya cuma dua dan perempuan semua. Tradisi keilmuan sejak orang tuanya. Merasakan hanya 3 bersaudara. Berkurang satu  sejak kakak sulung beberapa tahun jadi dokter sudah almarhum. Pengalaman hidup menjadikan akhirnya membuat tiga rumah deret di satu persil ribuan meter persegi. Rumah tengah rumah orang tua. Kanan kiri rumah anak cucunya.

Tiap rumah punya nomor rumah dan otoritas bak antar tetangga. Satu pintu gerbang dengan bel tamu sesuai nomor rumah. Halaman depan dipakai bersama. Satu hal yang menjadi prinsip, bahwasanya tak mau dititipi cucu. Bagaimana mekanismenya, masih sedang berjalan. Mengantisipasi ganjil-genap, anak boleh pakai mobil orang tuanya atau saudaranya. Tahu diri sang anak karena mobil ortunya mobil mewah.

Bagi yang sudah kenal lama, malah saling bagi informasi tentang anak cucu. Apalagi saat mantu saling mengundang. Umumnya teman kantor, teman kuliah, teman haji, teman sedaerah, sesama pegiat dan sebagainya. Bukan adu bangga atau saling sombong. Sudah tahu klas masing-masing. Pembicaraan nyambung dan renyah.

Sesama teman kantor seperti ada kesepakatan. Kendati ada persaingan antar alumni malah menambah daya saing. Pertama, wajar, lumrah, hal biasa kalau punya anak mampu raih S1. Kedua, anak S2 luar negeri masih standar. Anak meraih S3 dan bekerja di luar negeri, sebagai bukan kejutan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar