Halaman

Minggu, 03 Mei 2020

tikus dapur memanfaatkan SOP petugas kebersihan


tikus dapur memanfaatkan SOP petugas kebersihan

Tong sampah portable tampak adab berkemajuan. Sesuai peruntukkan. Bisa 3 fungsi. Perlu kedisplinan pengguna dan atau petugas angkut sampah. Model ini biasa didapat di perkantoran. Jaga bersih lingkungan dalam bangunan plus luar bangunan.

Program / kegiatan persampahan dan sebangsanya menarik minat investor asing. Lomba kebersihan antara kabupaten/kota menjadi nilai jual atau ajang kampanye pilkada. Rumus 3R sampah mendunia dan menjadi kepedulian PBB.

Pindah adegan, loncat ke kawasan perumahan, kompleks versi KPR-BTN. Agar tak gagal dan salah paham. Bak sampah terbuka dikhususkan sampah rumah tangga. Sisa makanan, sisa masak dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kebijakan petugas bersih-bersih tingkat kabupaten/kota mulai menetapkan.

Dilema rutin harian. Kantong sampah digantung di dapur jadi obyek tikus berkaki empat. Tak jarang tikus got ambil aksi terang-terangan. Kalau perlu bongkar panci isi lauk. Pakai kantong rapat, diletakkan di bak sampah. Dibongkar paksa kucing dan atau pemulung. Sampah got atau hasil tebangan pohon, bukan tanggung jawab negara.

Disiasati, saat truk kebersihan datang, yang disertai teriakan:”sampaaah, sampaah bu . . .” warga keluar titip kantong plastik padat sampah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar