bukan bangsa tempe, cuma
bangsa kedelai
Ujaran orasi bebas kebangsaan, kenegaraan BK zaman Orde Lama, menandaskan asas
lugas bahwa Indonesia bukan bangsa tempe. Kendati sejarah, proses ilmiah untuk
menjadi tempe, bahan baku utama mengalami tindakan diinjak-injak. Atau minimal
perlakuan bebrbasis tenaga fisik.
Sejarah membuktikan tunas bangsa mengalam aneka preses kehidupan sesuai
periode. Jam terbang Orde Lama dan rekam jejak Orde Waktu sama-sama memakan
waktu lebih dari tiga dekade alias 30 tahun. Terlahirlah generasi yang menentukan
nasib bangsa.
Generasi cetakan Orde Baru dirasakan puncak, klimaks daya juangnya di era
rezim politik presiden ketujuh RI. Antara main politik dengan gagal politik
berbaur menjadi energi merusak diri sendiri. Ketahanan mental secara sadar
mengalami pelambatan, pengurangan atau pembelokkan.
Tiap komponen bangsa merasa berhak untuk mengatur, mengurus, mengelola bangsa
liwat gemulai ujung jari tangan atau goyangan lidah tak bertulang. Sesama “kedelai”
lokal saja saling adu téga, saling libas demi bayang-bayang masa lalu. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar