sekeping roti
tawar dari anak bungsu
Zaman anak-anak TK dan SD, untuk hindari jajan, mereka
kami bekali a.l roti tawar diolesi mentega dan selai. Sesekali bawa nasi pas
ada lauk yang disuka. Belum banyak pilihan. Bekal minuman air putih. Uang untuk
transport pulang atau keperluan mendadak, tetap mereka bawa.
Kalau kami pulang kerja bawa makanan ringan. Tidak mereka
habiskan, untuk bekal sekolah dan bisa berbagi dengan teman. Akhirnya anak-anak
saya dikenal bekalnya roti oles. Menjadi murid MA dengan sistem inap. Faktor ajar
dan didik soal makan sehat. Anak kami selama di asrama tetap santap dengan
nikmat, apapun lauk dan sayurnya. Sebagian murid ada yang pilah pilih lauk.
Singkat cerita, sewaktu anak bungsu kerja sebagai
konsultan individual di kantor ibunya. Masih suka bekal makanan. Tahu ada
potongan harga di toko tertentu. Es krim yang diincar, urut merk dan rasa. Pengalaman
tradisi isi perut, berlanjut dan beli sendiri. Termasuk beli roti tawar maupun
roti manis.
Mendapat makan siang. Bagi si bungsu terkadang terasa
kurang. Bisa ambil jatah ibunya. Atau dibawa pulang ke kosnya. Jika ibunya ada
rapat. Namanya anak, ingat bapaknya yang di rumah. Sesekali titip makanan liwat
ibunya. Tak terkecuali pakai pola sensor. Jika ada santapan yang dibawa pulang
isteriku, sudah disensor si bungsu. Ada yang tinggal separuh atau bekas
gigitannya. Kalau suka, malah semua untuknya.
Ibunya cuma geli melihat kelakuan anak bungsu.
Sumber menu bisa dari masjid kantor. Ibunya menjadi
pengurus masjid. Juru masak sajikan makan dan minum untuk petugas masjid. Kelebihannya,
bisa dibawa pulang.
Sikat olah kata, agar memang tepat judul. Soal santap
roti, anak saya tak terpaku pada merk. Lihat bahan bakunya. Gandum atau bahan
baku standar. Roti panggang oven, panggang wajan sudah dikembangkan dengan
seksama.
Jumat malam isteri saya pulang agak larut. Termasuk bereskan
urusan masjid, karena sabtu dan ahad ASN libur. Satpam RW dan khususnya satpam
RT sudah paham. Isteri pulang ada saja buat mereka. Terutama di bulan Ramadhan
tanpa agresi covid-19.
Sesampai di dalam rumah, isteri buka tas kerja dan keluarkan plastik
berlipat. Dari anak bungsu khusus buat bapaknya. Plastik bungkus roti, masih
ada isinya sekeping roti tawar sudah diolah dan siap santap. Betapa anak bungsu
tak mau santap habis. Ingat bapaknya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar