Halaman

Rabu, 30 September 2020

percepatan basmi agresi covid-19 sebelum jatuh tempo

percepatan basmi agresi covid-19 sebelum jatuh tempo

 

“pendidikan politik nusantara, cepat matang vs cepat busuk” disajikan 9/9/2018 9:27 AM. Simpul santai. Tingkat kandungan lokal petugas partai segal jurusan dan arus, tidak masalah. Dikarbit atau dengan sistem ijon. Bisa-bisa memang bisa usia teknis tak sampai satu periode. Sarat dengan aneka obat perangsang, jamu kuat dan tahan lama. Otak dan otot politik menjadi boros enerji. Saraf dan syahwat politik mubazir sila-sila dasar negara. Keropos, korosi sejak digagas, direka-reka di atas kertas.

 

Aroma irama praktik pendidikan praktis politik vs politik praktis di Indonesia berbasis sistem feodal. Dibalut perasa, pengawet, pewarna buatan maupun alami. Komposisi adonan dan adukannya sesuai asas sama-sama plus nuansa dinamisme dan animisme. Masih memperhitungkan peruntungan bulan baik, hari baik, nama baik. Agar tampak nasionalis, ditambah ramuan tanggal ganjil dan atau tanggal genap.

 

Menjadi ikon, acuan model utama demokrasi melanggengkan kekuasaan.[HaéN]

 

dilema adab nusantara, politik cerdas vs bangsa cerdas

dilema adab nusantara, politik cerdas vs bangsa cerdas

 

Rumusan mentalitas dan atau bukan moralitas. Keberlanjutan paham nasakom produk unggulan rezim Orde Lama. Niatan anak cucu pihak pewaris noda politik merah mendominasi wajah negara pancasila. Dendam politik melahirkan gagasan permanenisasi koalisi partai politik pro-penguasa. Maksud baik, ganti petugas partai tidak masalah. Gerbong tetap sama.

 

Tradisi politik berbasis animisme-dinamisme atau aliran duniawi bersatu melawan konsep religiusitas.

 

Haluan politik yang bebas aktif justru bukti di bawah satu kendali mutu. Parpol kelas global sejak pra-Proklamasi mengadop asas sama–sama.[HaéN]

skenario merah-putih tanggulangi agresi covid-19 sebelum jatuh tempo

skenario merah-putih tanggulangi agresi covid-19 sebelum jatuh tempo

 

Rapat terbatas, sebatas dengar pendapat dengan kalangan terbatas. Mengandalkan penilaian pihak asing secara bilateral, regional, atau multilateral serta pihak ketiga atau multipihak. Sinyal positif WHO dan negara penyelenggara haji dan atau umrah. Negara tertentu pasang kuda-kuda atas hadirnya WNI. Tamu diundang dan khususnya tamu istimewa, menjadi warga kehormatan.

 

RI tak menggunakan hak balas atas penolakan WNI. Sebaliknya, menerima kunjungan siapa saja, untuk kepentingan siapa saja. Dilema protokol kesehatan, politik kuat vs ekonomi hemat. Stabilitas politik cerdas yang tidak cerdas kawan partai. Semakin ketua umum stabil berkelanjutan, pratanda balik adab.

 

Adab rakyat mendukung pemerintah, bukan sang oknum penguasa tunggal. Pernah terjadi. Pemerintah RI tidak ucapkan selamat kepada pemimpin baru Iran. Jawaban diplomatis, bahwa RI mengakui pemerintah bukan pada siapa yang memimpin. Dengan negara lain, beda waktu karena faktor “XXX”, kepala negara RI dengan akrab dan hormat, sampaikan ucapan selamat sehat sejahtera kepada pemimpin baru suatu negara.

 

Budipekerti bangsa tergantung adab politik nusantara. Budipekerti bukan hanya sifat internal dari diri mandiri manusia. Meluas ke lingkungan atau alam. Pandangan hidup sampai susah hidup masyarakat Jawa. Jika andai manusia atau bangsa berada di lingkungan alam budi yang luhur, akan memacu plus memicu rasa bajik. Maunya mau berbuat baik apa saja. Pokoknya baik saja sudah cukup sebagai modal.

 

Budipekerti yang bersifat universal, global tetap berada sejajar dengan kehidupan manusia. Manusia dengan dirinya selalu sibuk mencari hakikat hidup – sangkan paraning dumadi – dan realitas jati diri, maupun wujud nyata eksistensi yang sejati.[HaéN]

noda politik merah mendominasi wajah negara pancasila

noda politik merah mendominasi wajah negara pancasila

 

Bukan atas nama sejarah peradaban berkemajuan nusantara. Atas kehendak tantangan dan proses alami kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Padahal pihak pemegang otoritas politik adalah pilihan rakyat pemegang hak pilih. Dukungan internasional pada sistem pemilu nusantara menentukan besaran dan waktu tenggang waktu penanaman modal asing.

 

Penanam modal dari suatu negara yang memperoleh hak istimewa berdasarkan perjanjian dengan Indonesia.

 

Yang dimaksud dengan “hak istimewa” adalah antara lain hak istimewa yang berkaitan dengan kesatuan kepabeanan, wilayah perdagangan bebas, pasar bersama (common market), kesatuan moneter, kelembagaan yang sejenis, dan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan pemerintah asing yang bersifat bilateral, regional, atau multilateral yang berkaitan dengan hak istimewa tertentu dalam penyelenggaraan penanaman modal. (UU 25/2007 Penanaman Modal)

 

Ternyata.[HaéN]

 

bicara sehat, syarat jaga daya ingat

bicara sehat, syarat jaga daya ingat

 

IQ, entah apa kepanjangan dan maksud resminya. Namun kiranya seolah tidak ada hubungan kerabat dengan daya ingat. Kedayaingatan manusia nusantara secara politis di atas rata-rata normal tingkat ASEAN. Soal IQ lihat saja gaya bicara, mikik wajah dan bahasa tubuh. Q-Q yang lain pakai dalil yang ada di jalanan.

 

Pertama, daya ingat akan masa lalu yang tidak selesai berlalu. Dendam politik menjadi karakter utama.

 

Kedua, daya ingat akan hal-hal kecil yang menjadi kerikil penggelincir, bukan batu sandungan. Apalagi batu sundangan.

 

Laju adab bernusantara, bicara sehat masih setengah, separuh perjudulan. Tutur bahasa tulis pun bukan cap, yang santun menunjukkan jiwa dan akal seimbang. Ingat judul “multipartai, tuba atau nila sebelanga”.

 

Kinerja, kiprah, kontribusi manusia politik nusantara mudah ditebak sejak awal tampilan. Muncul sekali selaku figuran – bukan figur – langsung didaulat, didapuk laik tanding di ajang laga pentas politik lokal maupun nasional. Memangnya saraf dan syahwat politik nusantara khusus kawanan pendayaingatan sesuai ukuran mulut dan panjang tangan.

 

Keberuntungan duniawi mendongkrak martabat kepolitikan. Faktor perkandungan per-ingat-an tidak layak dibahas, dikupas secara formal apalagi iseng bak teka-teki saling silang.[HaéN]