Halaman

Kamis, 30 Juni 2022

formasi akhir juni 2022

formasi akhir juni 2022 

Alhamdulillah. Bukan sengaja dan juga bukan kebetulan. Ternyata, nyatanya cuplikan alinea dari  herwinnur.blogspot.com muncul di jurnal FH-UMS Sumatera Utara. Submission date: 10-Nov-2020 08:13  AM (UTC+0700). 1 dari 57 Internet Source.

Tidak disebutkan judul olah kata yang dijadikan acuan. Sekedar info, 2020 terdapat 1.158 judul.  Kata kunci arikel di jurnal, sepertinya tidak nyambung langsung dengan cuplikan. Bangga, karena muncul di bagian alinea pertama A. Latar Belakang.

Menjadi penyemangat untuk lebih berhati-hait dan hati cerdas berolah kata. [HaéN]

memandang rendah ujung hidung sendiri

memandang rendah ujung hidung sendiri 

Kian afdol diimbangi katupan bibir atas dan bibir bawah. Wujud emosi diri. Lebh akurat sambil bercermin berkaca diri. Kepala mendongak. Aroma hembus dengusan hidung bisa dicium sendiri. Masuk telinga membawa info. [HaéN]

sembodo mbokdé mukiyo, dudu sembarang ndodosi

sembodo mbokdé mukiyo, dudu sembarang ndodosi 

Negara dirugian tak terkira nilainya. Masih belum seberapa dengan kerugian kepala negara akibat penghinaan oleh rakyat sendiri, pelecehan politik dengan stigma petugas partai maupun sebutan presiden de facto vs presiden de jure.

Betapa malu, sesal boneka susan punya cita-cita kalau sudah besar mau jadi presiden. [HaéN]

xrojo doyan golèk tegesan, demen neges-neges

xrojo doyan golèk tegesan, demen neges-neges 

Tertulis, tersurat ‘ha na ca ra ka . . . ‘ harus dibaca, dibunyikan, dilafalkan ‘ho no co ro ko’. Jangan bandingkan dengan yang kemudian disebut pramuka atau pandu. Projodikoro adalah nama orang, golongan darah biru laut. Lahir dan tinggal di pesisir.

Di etnis Jawa dikenal dengan nama Gondoprojo. Lidah ras Sunda dilagukan menjadi Gandapraja.

Khazanah bahasa Jawa, satu kata bisa multimakna, multitafsir. Diingatkan dengan kata ‘jangan’, malah dikira diajak madang, mangan, nyarap. Dasar sarap. [HaéN]

gur ngambu tlutuh nangka, bungah banget

gur ngambu tlutuh nangka, bungah banget 

Asas tepo sliro membuat anak bangsa gampang rumongso. Nggampangké perkoro lan ukoro. Model ndelok utawa  kendel alok. Ngluwihi wong gandrung, wong mendem gadung. Sopo kuwi? [HaéN]

Rabu, 29 Juni 2022

awal, bentuk, wujud kematian diri di dunia

awal, bentuk, wujud kematian diri di dunia 

Gubah narasi tanpa dasar, tidaklah. Rubah kesepakatan tak tertulis secara sadar, belum tentu. Ubah norma bernusantara di bawah alam sadar, tunggu respon spontan. Mengandalkan pengalaman pengamalan hidup sesuai asas HAM.

Anak anah melesat lepas dari busurnya. Bukan itu perumpamaan langkah bebas manusia. Bahasa tutur yang tercurah tanpa sensor, balik ke diri sendiri. Bahasa tulis lebih menyayat ketimbang sembilu. Bom waktu bagi produsen, pengedar, pemasok, penggoreng, pengganda maupun “pemirsa pasif”.

Makanya permasalahan, persoalan di tempat kerja jangan dirampungkan di rumah. Gaya bahasa olah tubuh di tempat cari makan jangan dipraktekkan di tempat tinggal. [HaéN]

ketika rezeki harianmu melebihi kuota, pratanda

ketika rezeki harianmu melebihi kuota, pratanda 

Berlaku pada pekerja model burung. Berangkat saat jelang terang tanah, tembolok kosong. Pulang  senja menenteng kresek isi uang hijau. Makanya ada ungkapan “mata  hijau . .  “.  Beda peringkat selisih  keringat. Pergulatan “si mata biru”  apalagi  dengan “si mata merah”. Kalau tidak bisa menenteng koper sarat Rp, valas atau uang akan datang sendiri, bukan rezeki namanya. Merasa haknya.

Tanggal ganjil-genap ujaran halus dari sehari makan, sehari tidak. Orang kaya subversi nusantara jika punya bekal pangan selama 3 (tiga) hari ke depan. Kisahku, saat beli beras literan. Ada  emak-emak juga beli beras. Beras yang ditunjuk seharga <10 ribu Rp per liter.

Lepas dari kebijakan gizi seimbang. Ongkir gratis memanjakan perut plus memalaskan kaki-tangan. Apa jadinya. Apanya yang jadi. [HaéN]

fragmén jam terakhir jelang alih hari postingan

fragmén jam terakhir jelang alih hari postingan 

Bukan aplusan penjaga bumi pada waktu tertentu. Penentuan pukul 07:00 AM selaku waktu pergantian hari pada  aplikasi personal blogspot. Suka-suka penemunya. Menjadi ciri khas. Tidak masalah bagi waktu nusantara yang hanya punya dua musim.

Soal tayang olah kata > 00:00, sudah ganti hari waktu matahari. Perlu diotak-atik nantinya.

Aksi esensial kali ini, mau infokan kejadian postingan puku 06:00 AM. Langka tanpa terheran-heran. Betapa statistik pemirsa unjuk angka 70. Nyaris kurang 2 pemirsa akan raih 3x kuota pemirsa ideal. Cukup sekian narasinya. Kejadian, selasa 28 Juni 2022. [HaéN]

ora-orané, tampilan satu jam melebihi kuota pemirsa 24 jam

ora-orané, tampilan satu jam melebihi kuota pemirsa 24 jam 

Tepat fakta pada aplikasi personal blogspot. Pukul 19 dan 20 tanpa pemirsa tanpa sebab. Saat Isya’. Buka laptop jelang naik ranjang. Akses ke personal blogspot lebih dari lelet.

Bantuan wifi garwo, sambil usaha yang lain, alhamdulillah bisa disimak. Grafik tampilan pukul 9PM menjulang tinggi, ke angka 25. Artinya, selang waktu 60  menit, 25 pemirsa sigap minat, entah dari berapa negara.

Soal animo anjlok ke angka 5 pada pukul 10 PM. Masih sesuai karakter olah kata. [HaéN]

Selasa, 28 Juni 2022

obsési dipikul nganti mumbul

obsési dipikul nganti mumbul 

Ungkapan bahasa Jawa, berlaku kapan saja pada siapa saja ”mikul dhuwur mendhem jero”. Karena wong Jawa tersebar dimana saja. Berlaku pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Menyesuaikan makna dengan dimana bumi dipijak, belum tentu tanah layak gali.

Harapan yang masih bisa diharapkan hanya pada nasib. UU cipta kerja melegitimasi bahwa aksi kuli panggul, tukang pikul, tenaga  angkat junjung adalah profesi menjanjikan.

Hidup terasa kian hidup jika disanjung-sanjung, diangkat-angkat. Diarak dipanggul kian kemari. Modal goyang pinggul merasa diri unggul. [HaéN]

ekspresi jiwa berkenormalan bebas norma

ekspresi jiwa berkenormalan bebas norma 

Setiap jiwa yang hidup dan bebas, hidup bebas. Dilengkapi dengan seperangkat alat kelengkapan hak untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya kedirian. Menentukan jalan hidup yang hanya sekedar singgah, mampir, parkir.

Rumusan “dunia serasa milik berdua” maupun “dunia tak selebar daun kelor”. Maksud halus bahwa hidup bebas bukan menjadi kepemilikan pribadi. Merasa saling memilki.

Kegiatan sosial kemanusiaan yang beririsan dengan yurisdiksi pribadi, ingat asas guyub rukun, tepo sliro, solidaritas bermasyarakat. [HaéN]

diversifikasi educated criminals subversi nusantara

diversifikasi educated criminals subversi nusantara 

Laporan langsung pandangan mata laga bebas panggung politik. Jubir pancasilais sejati, berujar datar bahwa aroma irama korupsi, kolusi, dan nepotisme berkelanjutan, membuka lapangan cipta kerja mafia peradilan. Dampak viral bahwasanya profesi perhukuman terformat sebagai salah satu white collor crime (penjahat berdasi) atau educated criminals (penjahat terpelajar).

Emak-emak berkonde bisa merasa prihatin, menderita tekanan batin. Makanya kalangan pelajar nusantara, celana panjang maupun celana pendek, gemar tawuran. Main hakim sendiri. Aksi polisi keroyok. Jalanan, gang senggol menjadi ajang bebas adu pendapat dan lantang suara.

Kawanan partai berdasi punya panggung resmi untuk unjuk gigi, unjuk rasa, unjuk raga. Diatur oleh UU. Gaya kolektif kolegial, seremonial, formal konstitusinal, kolosal, massal. [HaéN]

Senin, 27 Juni 2022

rekonstruksi generasi pe-gawai pe-gadget nusantara

rekonstruksi generasi pe-gawai pe-gadget nusantara 

Rambu lalu lintas “semboyan 35”, entah siapa pencetusnya. Teknologi buatan manusia mampu serba daya.

Manusia menjadi budak produk buatan sendiri.

Semakin berakal kian mampu mengakali diri sendiri. [HaéN]

seperti (biasanya, kemarin, yang sudah-sudah), makanya hidup seperti

seperti (biasanya, kemarin, yang sudah-sudah), makanya hidup seperti 

Iseng sengaja di waktu senggang. Ketika diri ini enggan berbuat. Berharap di setiap awal hari Allah SWT akan menginfokan sesuatu. Menggerakkan jiwanya untuk melakukan tindakan. Telinga batin sigap menangkap sinyal alam. Suara tak terdeteksi indra telinga. Merespon stimulus bawah sadar.

Hidup tidak sekedar berlogika. Inspirasi, insting, ide yang remeh-temeh. Justru modal besar jika dikelola dengan hati.

Melatih kepekaan, membaca efek, dampak dari laku diri. Berangan-angan saja bisa masuk kategori dosa super-ringan. Terlebih panjang angan-angan. [HaéN]

zuhud nusantara 2024, sempit spirit plus ribut atribut

zuhud nusantara 2024, sempit spirit plus ribut atribut 

Membanggakan diri dengan sukses dunia. Merasa mampu berkat modal otak encer, tokcer, moncer. Puncak kemerasaan, tanpa keringat sendiri, tinggal  kipas-kipas. Kursi datang sendiri. Perjuangan sebatas tunggu “kursi tiban”. Hitung mundur tanggal mainnya.

Tidak salah. Memang begitu rajah, garis tangannya. Warisan dan tradisi sukses.   

Beda jika perjuangan harian kian intens. Wajib usaha, ikhtiar. Soal hasil apalagi hasil akhir bukan hak manusia.Pola putar otak, banting tulang, peras keringat dilandasi multiniat. [HaéN]

Minggu, 26 Juni 2022

celah-celah cela aib diri bersertifikat kenegaraan

celah-celah cela aib diri bersertifikat kenegaraan

Memangnya setiap partai politik peserta aktif pesta demokrasi sudah kebal dengan virus politik yang berdampak mrotoli, mrutuli, mrètèli, mritili dari dalam secara sistematis, masif dan berkelanjutan.

Tak bisa dipersalahkan hidup-hidup. Karena mesin politik parpol penguasa didominasi manusia ekonomi, tirani minoritas. Secara ideologis, parpol penguasa sudah kehabisan nilai jual. Kaum militan, partisan, relawan parpol penguasa hanya yang masih dijiwai watak dan karakter status quo.

Ketertakutan parpol penguasa terhadap dosa politik yang ditimbunnya, dihimpunnya semasa zaman reformasi, mempengaruhi langkah tindak tanduk modus politiknya. [HaéN]

yang terlebih dahulu mahal, 1kg telur ayam vs ayam potong utuh

yang terlebih dahulu mahal, 1kg telur ayam vs ayam potong utuh 

Betapa peduli pemerintah dengan menetapkan kebijakan tata niaga pro-ayam. Tidak mau kalah taji,  komisi wakil rakyat bidang perunggasan, lebih melengking kokoknya.

Adu kuat tolak tarik, antara gizi seimbang anak bangsa pribumi dengan pasar bebas dunia.

Anak bangsa pribumi yang pernah mengalami pergulatan gizi zaman ayam makan silet. Beda dengan daya juang generasi putra-putri terbaik bangsa yang gizinya dipenuhi gelundungan telur ayam. Generasi pewaris zaman Orde Baru, seolah tinggal “meluruskan langkah”. Tersisa langkah aman. [HaéN]

adab bernusantara sudah sampai tahap menyulap

adab bernusantara sudah sampai tahap menyulap 

Rasa keadilan masyarakat berbasis norma, moral, adab dan adat kerakyatan. Bukan tebak dahulu mana telur atau ayam. Makanya jangan main duga walau nyata. Akumulasi tata kehidupan bermasyarakat-berbangsa-bernegara. Pola topdown approach gaya Orde Lama, menginspirasi 4 pilar berbangsa dan bernegara.

Sejarah mencatat, para ulama di wilayah nusantara pernah menghasilkan berbagai karya yang sangat berguna untuk dijadikan panduan dalam berbangsa dan bernegara. Sebutlah kitab Taj al- Salatin yang berarti "mahkota raja-raja" karya Bukhari al-Jauhari (1603), Bustan al-Salatin karya Syekh Nurud din al-Raniri (1658) dan kitab Tsamarat al-Muhimmah karya Raja Ali Haji (1873). [sumber acuan https://www.republika.  co.id/berita/ne8zk44/adab-bernegara-tradisi-nusantara. “Adab Bernegara Tradisi Nusantara”. Kamis 30 Oct 2014 15:00 WIB]

Korpri  yang beranggotakan ASN pernah punya spirit (2016): berbangsa, bernegara, bertanah air, ber-Pancasila, ber-Bhinneka Tunggal Ika, dan ber-Nusantara. Memang berkewajiban untuk menjadi aparatur negara pelayan masyarakat dan contoh yang ideal. [HaéN]

jiwa manusia akan dicacah

jiwa manusia akan dicacah 

Kerabat dekat sensus penduduk atau penamaan setara. Mana yang lebih akurat dengan pendaftaran calon pemilih. Bukan pada besaran anggaran atau manfaat terukur bagi pembangunan nasional. Penetapan HET, pemberlakuan kebijakan satu barang satu harga. Harga jual tiket pesawat terbang melambung jika animo membubung.   

Pembunuhan karakter, sekali tebas, libas, babat kerumunan jiwa terpapar. Sekali ujar, ucap, cuap retak persatuan nusantara. Modus alias modal dengusan. Tergantung jenis moncong. Model corong atau congor.  Tidak layak disebut siapa-siapanya.

Sebaliknya, animisme dan atau dinamisme sebagai jiwa berkeyakinan, daya batin aliran kepercayaan. Yakin akan  kepercayaannya. Percaya  dengan keyakinannya. Adab bernusantara sudah sampai tahap menyulap politik sebagai agama nusantara. [HaéN]

congor corong ngocor, modus (modal dengus)

congor corong ngocor, modus (modal dengus) 

Niat awal, original mau sebut moncong meriam. Hindari titik singgung dengan pihakan si mulut mencang-mencong. Spontanitas ngacir tanpa komando. Sepertinya obok-obok borok lama. Judul “ketika loyalis penguasa pilih tinggal glanggang colong playu”. Date modified di laptop kedirian 10/16/2018 11:17 AM.

Luncuran tahun sampai 2024 tersaji dalil atau asas “berbagi tanpa memberi”. Gravitasi atau daya tarik bumi tidak berlaku di syahwat politik nusantara. Biaya politik menjadi sumber bencana politik. Diperparah oleh kepedulian investor politik mancanegara. Efek domino NKRI sebagai negara ramah investor, bak mengundang tamu tak diundang.

Sekedar kilas balik, bahwasanya mental loyalis: durung ditakoni wis ngarani. Modal minimal tapi ingin hasil maksimal. Bisa terjadi. Bahkan modal abab, bisa raih sukses di luar angan-angan. Blantik, makelar, pialang politik atau sebutan lainnya, akhirnya menjadi berklas dalam bentuk politik transaksional. [HaéN]angan. Blantik, makelar, pialang politik atau sebutan lainnya, akhirnya menjadi berklas dalam bentuk politik transaksional. [HaéN]

Sabtu, 25 Juni 2022

sesal susan cita-cita jadi presiden

sesal susan cita-cita jadi presiden 

Dua kali lipat, berbarengan.

Pertama dan utama. Yang jadi presiden kok cuma boneka.

Kedua dan masih berlanjut. Sesama gender.  Si capres cuma sebegitu doang. [HaéN]

kenapa baru paham sekarang, kalau saya

kenapa baru paham sekarang, kalau saya 

Sepandai-pandai tupai berkelit, bersilat lidah masih kalah pintar dengan wong-pinter saat menilai pihak lain. Lidah tak bertulang sanggup melumat atau aksi pembunuhan karakter secara legal formal. Hukum bisa dikebiri agar tidak main embat. Nyosor tanah kian kemari. [HaéN]

wiwit biyèn-biyèn, saiki ora salah kedadèn

wiwit biyèn-biyèn, saiki ora salah kedadèn 

Komponen kemanusiaan yang membentuk manusia nusantara unggul, ulung, utuh serta tahan uji, sulit ditarik garis merah, susah diambil simpul awal, rumit dibaca kode etiknya. Perrnasiban berbasis tanggal kelahiran atau weton. Kalah pamor dengan karakteristik golongan darah yang lebih mendunia.

Pengalaman menghadapi kasus yang sama pada waktu yang sama. Ybs kian kebal rasa. Asupan gizi  ideologi mancanegara, darah gampang naik dan mendidih. Terbalik. Justru ahli nista diri lewat ujaran bebas sensor akal sehat.

Kebakaran jenggot. Untung tidak punya jenggot. [HaéN]

cuma ini mampuku, tidak percuma dan cuma-cuma

cuma ini mampuku, tidak percuma dan cuma-cuma 

Padahal memang sesuai batas maksimal, maksimum. Daya optimal, optimum untuk usaha, ikhtiar. Kinerja harian, soal hasil bukan hak pelaku, pegiat, pekerja. Sekali kerja dua tiga kegiatan terselesaikan.

Cekatan bukan berarti asal cepat, mutu urusan lain. Sesekali kue bantat, sebagai pengingat lebih fokus dan cermat. Gagal lebih awal, kesalahan pada bayangan diri sendiri di cermin. Ujung-ujungnya kurang gizi plus  surplus asupan informasi bebas sensor.

Hidup di muka bumi memang tidak punya tujuan pasti. Kepastian baru diketahui, didapat setelah pasca kehidupan. Menyesal, koq tidak doeloe-doeloe.[HaéN]

Jumat, 24 Juni 2022

memblé-memblé goyang lambé

memblé-memblé goyang lambé 

Peribahasa dengan mengandalkan lema ‘lambé’, terasa atraktif dan akan terus bertambah. Bukan untuk menilai ciptaan-Nya. Lebih ke arah kemultian di atas. Obyek operasi plastik agar rasa percaya diri meningkat. Menambah wibawa, pesona, citra diri.

Bentuk idealnya tidak bersifat universal. Tidak bisa diklasifikasikan secara hirarkis. Seperti nasib warna kulit, bentuk dan warna rambut. Pilihan tergantung sering tidaknya bercermin. Bahasa tubuh kian nyata dengan tampilan kehadiran sepasang bibir.

Manusia yang gemar buka mulut selebar. Tanpa sadar menampakkan konflik vertikal antara bibir atas dengan bibir bawah. Tapi justru model koordinasi menunjukkan kejujuran diri. Kesan pertama karakter wajah, simak sikap bibir apa adanya.

Wajah kemanusiaan dan hak-hak asasi manusia, secara politik membelenggu jiwa bebas manusia. Padahal anjuran kepada semua umat manusia untuk tampil dengan wajah berseri dan penuh rendah hati. Ekspresi jiwa terbaca pada bentuk cakupan sepasang bibir. Ungkapan, peribahasa berbasis kata ‘bibir’, malah menjadi judul lagu. Tiap ras etnis nusantara punya pranata, perlambang per-bibir-an. [HaéN]

tenger-tenger nusantara, penguasa keblinger vs rakyat mblenger

tenger-tenger nusantara, penguasa keblinger vs rakyat mblenger 

Dalil politik dalam negeri nusantara cukup mengena. Asal perut rakyat pribumi masuk kategori sejahtera. Ora kober mikir sing ora-ora. Masyarakat kurang beruntung tinggal kenangan. Gonjang-ganjing dikarenakan ada pihak yang merasa hujan tak merata.

Efek domino revolusi mental sudah masuk kondisi minus di bawah dalil politik. Semakin digosok butuh sogokan bak biaya politik. Ujung-ujungnya menjerat lidah sendiri. Aneka ujaran lisan maupun tertulis menjadi menu harian media bebas, media alternative, media arus pendek.

Bukan rumusan revolusi mental periode pertama plus kedua. Jelas salah asah-asih-asuh. Karena ketemu gedhé. Susah merumuskan koordinat titik temu. Kontrak politik tidak membunyikan ikatan moral, kaitan  norma. Menyembuyikan seara berlapis agar bebas tangung renteng. Antisipasi sanksi hukum hitung mundur. Apa guna merasa kuasa. [HaéN]

curi start vs kecolongan finis

curi start vs kecolongan finis 

Proyek abadi jalan dan jembatan, memperlancar arus mudik lebaran dan nataru. Agar aman dan lancar di jalan, banyak pihak mudik sebelum tanggal libur nasional. Waktu balik setelah kondisi  tempat kerja normal. Menghindari hari-hari padat merayap.

Kondisi harian. Pegawai tidak mau melakukan terjebak kondisi “terlambat” sampai dua kali.  Masuk kerja dengan alasan macet, terpaksa terlambat. Pulang kerja hindari terlambat kedua kalinya, harus pulang lebih awal.         

  Begitulah fakta dan lucunya dimana. Tiap lima tahun rakyat berharap demokrasi tidak macet. Sehingga selalu mendapat wajah baru. [HaéN]

buang ingus dari hidung sendiri, butuh . . .

buang ingus dari hidung sendiri, butuh . . . 

Alat utama sistem pernafasan manusia, dipahami, diyakini bernama hidung atau padanan kata semaksud. Lingkungan keluarga hingga sampai lingkungan bernusantara menentukan manfaat fungsi medis, moral. Pokoknya serba multi termasuk dampak, efek samping. Stigma “hidung belang”. Beda pasal dengan hidung mancung pipi tembem.

Ilmu tentang permulutan sudah dikaji dari berbagai aspek. Contoh atau bukti konkret kinerja mulut, ilmu urai nonfisik kalah laju. Bukti religi penyakit hati mampu memperdayakan mulut. Semakin kuat ilmu politik, tanpa dasar moral dan norma bermanusia, kian ahli pecah belah bangsa. Spesialis  peretak persatuan nusantara. Bukan perekat.  

Rakyat sandal jepit, tahu protokol kebugaran untuk bersegera buang ingus ketika influénsa, pilek, flu. Tutup hidung saat bersin. Anak ingusan maksud baiknya adalah sudah besar masih suka disuapi. Dipuja-puji. Diangkat-angkat. Digelari. [HaéN]

manuver hitung mundur 2024

manuver hitung mundur 2024 

Jangankan kambing hitam bangkotan. Penganut asas ‘tahu sama tahu’. Berhaluan maupun  buritan 3-sama (sama-sama, samarata, samarasa).

Antara curi start vs kecolongan finis, masih satu kebijakan partai.  

Utamakan kuasai panggung politk nasional ketimbang uber kursi cuma modal pantat. [HaéN]

Kamis, 23 Juni 2022

polusi udara politik 2024 vs kerakyatan pondasi 4 pilar

polusi udara politik 2024 vs kerakyatan pondasi 4 pilar 

Karena sudah jelas benderang maksudan berlapis. Semakin dijabarkan kian menambah eneg, nek, muak, mual warga non-Jabar. Bikin empet (menahan buang air besar dan atau buang air kecil) partai sandal jepit.

Masyarakat atau sebutan lainnya sesuai wilayah administrasi, terbiasa dengan kondisi termarginalkan, terpinggirkan, tertepikan. Jangan dibilang sebagai obyek politik. Serangan fajar bukan jaminan untuk meraih kursi. Kemajuan teknologi ‘hitung suara’ bisa dicegat sebelum penetapan. [HaéN]

ikn nusantara vs sentimen semu nenek moyangku

ikn nusantara vs sentimen semu nenek moyangku 

Pesta demokrasi yang paling demokratis pun, bahkan yang dipraktikkan di negara dwipartai, supermaju, adidaya, tetap tak akan lepas dari biaya politik. Kampanye politik sampai pendekatan ke yang punya hak pilih, pendekatan door to door, pendekatan hati ke hati tak akan lepas dari atau bagian mata rantai biaya politik.

Sebagai negara multipartai, wajar kalau dasar negara disesuaikan dengan bahan kampanye. Formulasi sejahtera Indonesia, lebih menberi akses kepada pihak mana pun yang peduli dengan kondisi bangsa. Pemerintah bayangan pun sudah melampaui hakikat otonomi daerah.

Pasti, dalil kuno: Veni, Vidi, Vici utawa  "Saya datang, saya melihat, saya telah menaklukkan" tak begitu saja bisa ditanggalkan, ditinggalkan. Sebagai individu, insan merdeka dan bebas intervensi politik, maka setiap atlet punya perjalanan karir.

Budaya bangsa memang menggariskan patuhilah pimpinan, wakilmu selama masih bener lan pener. Ketika sang penguasa semakin keblinger, wajib diingatkan. Tindak keblinger sampai klimaksnya, membuat rakyat nek, mblenger, perlu tindak turun tangan.

Menetapkan produk hukum yang memuluskan jalan sampai akhir periode. Jangan sampai terjegal, ternegal di tengah jalan. Sekaligus membuat jaring pengaman atas tuntutan zaman pasca kontrak politik habis. Membanggakan masa lalu dalam hal jasa keringat leluhur. Soal kasus hukum, jeratan pidana atau pasal lain, otomatis diputihkan dan periode pengganti mulai dari nol, start dari babak awal. [HaéN]

ideologi kurang selangkah, nilai jual nama vs daya borong kursi

ideologi kurang selangkah, nilai jual nama vs daya borong kursi 

Betapa sebuah keluarga mengungkapkan rasa sayang penuh sayang kepada binatang kesayangannya. Khususnya kucing. Sebaliknya. Adab kucing tahu diri menjaga rumah majikan bersih kotoran. Berak di rumah tetangga.

Tertangkap basah. Langsung diguyur air.

Perikebinatangan pemilik kucing mampu mengalahkan akal sehat manusia. [HaéN]

Rabu, 22 Juni 2022

menit ke-20 sore pemirsa minat, wajar bin nalar

menit ke-20 sore pemirsa minat, wajar bin nalar 

Postingan “7 RI-1 dari kuota ideal lima tahunan” diposting oleh [HaéN] di 16.32. Postingan ‘sekarang’ 16:52. Sekedar info, date modified di personal laptop 6/22/2022 4:23 PM. Judul ketiga hari ini. Masalahnya, fakta ini selaku pratanda pemirsa lainnya ikut simak. Bukan masalah.

Coba cek 24 jam kemudian. Soal apakah pemirsa bertambah bahkan meningkat, bukan soal.

Asal bisa membuka wawasan judul dan atau tema nantinya, ini baru betul. [HaéN]

7 RI-1 dari kuota ideal lima tahunan

7 RI-1 dari kuota ideal lima tahunan 

Selaku bangsa besar karena banyak penduduk, peringkat empat dunia. Pandai bersyukur, sopan dan disayang handai taulan.

Kategori politik. NKRI menyandang status  negara modern, maju, berperadaban. Sejajar bahu dengan negara lain yang sudah ratusan tahun merdeka. Multipartai bukti ideologi menentukan nasib negara. Agar memperpendek birokrasi pembangunan di pulau Papua, perlu menambah jatah kepala daerah, wakil rakyat, wakil daerah. Tentunya kursi jabatan bintang bagi alat negara.

Kategori sosial ekonomi. Suratan sejarah, tirani minoritas termasuk manusia ekonomi, menjadi faktor penentu kebijakan pemerintah. Nilai plus, sentimen positif, benang merah diraih oleh efek mental bangsa terjajah ratusan tahun. Membentuk karakter penjajahan oleh bangsa sendiri di  negeri sendiri. [HaéN]

langsung tarik simpul tanpa senyum

langsung tarik simpul tanpa senyum 

Begitulah kondisi yang ditunggu oleh anak zaman bebas hambatan. Pelaksana aktif protokol kenegaraan tanpa reserve. Gaya bebas tanpa imbalan. Asal dapat jatah jaminan hidup aman. Resiko menentukan honor, bonus plus fasilitas pelibas.   

Semakin korban susah didapat, ayat pada pasal yang sama, berani tanggug resiko.

Sebaliknya. Korban entah seteru entah sekutu. Jumlah dan bilangan tertenu. Masuk kandidat terima balas jasa, balas budi politik oleh pengusa aktif. [HaéN]

sengkuni ilang sunguté

sengkuni ilang sunguté 

Tidak kurang salah bulat, jika anak bangsa pribumi merasa nyaman berada di habitat, teritorialnya. Jago kandang. Akumulasi banyak kerumunan, komunitasnya, membuat nyali di atas pukul rata. Semua menjadi mendadak, spontanitas, solidaritas sesama nasib. Tindakan yang tidak perlu mikir, reaksi tidak pakai lama. Sigap memukul yang tidak rata.

Pakem pewayangan dibolak-balik sekena jidatnya. Mosok ada buaya bisa terbang. Sosok dikenal bisa mabur tanpa sayap, malah hilang ditelan bumi. Tahu-tahu muncul di meja redaksi. Adegan hanya seklias, karena ada aksi tawuran massal, kolosal, dibuat-buat sebagai pendahuluan. Tiba-tiba muncul sang juru selamat. Bencana alam menjadi saksi betapa ramah investor menyulap bentang alam.

Jika tidak ada kader partai yang modal modelnya: kehormatan, karbitan, kanibal, orbitan, oplosan, dadakan, comotan dsb. Diimbangi mantan alat negara, niscaya penyelenggara negara. Di bawah koordinasi, komunikasi, kendali tirani minorias. [HaéN]


Selasa, 21 Juni 2022

reksabumi mbokdé mukiyo, dudu ruda peksa

reksabumi mbokdé mukiyo, dudu ruda peksa 

Reksabumi diyakini maksudnya ‘menjaga bumi’. Makanya oligarki subversi nusantara mirip modus ékacatra. Makna minimalis yaitu pemerintahan otoriter yang terpusat kepada satu kekuasaan. Terjadi akibat efek domino, efek karambol mental bangsa terjajah ratusan tahun.

Pasar Digital (PaDi) bentukan partai politik nusantara merupakan ekosistem berbasis digital platform yang mempertemukan pasar politik nusantara dengan pasar global pasar modal multipihak. Manfaat nyata guna memberi ruang dan peluang “restu politik” dunia usaha politik mancanegara.

Jelas-jelas saja. Nusantara selaku satu-satunya negara berpancasila. Akhirnya terjadilah maka daripada itu, presiden ke-7 RI, 2014-2019 lanjut 2019-2024 merasa wajib menterapkan asas bahwa pemenang pemilu, berhak meraup, memborong, memboyong semua kursi trias politica. Tidak bisa dipungkiri, sistem multipartai memancing tindak serba multi, dalil politik saling silang hingga sampai pada asas adu mégatéga. [HaéN]