Halaman

Kamis, 31 Agustus 2023

sutradara intelektual vs mbahé petugas tipikor

sutradara intelektual vs mbahé petugas tipikor 

Teringat ada niatan olah babakan nusantarayudha. Pemilih pemula 2024 merasa bak caleg, capres. Mampu main hakim sendiri men-judge nasib bakalan kaping wolu. Aspek kejiwaan pegang peran. Sulit dijabarkan mengapa demikian. Mengacu istilah, kata ahlinya atau indikasi keterbelangan mental, kian menambah keruwetan kasus.

Laporan aduan kasus setiap saat masuk.

Antar mereka terjadi persaingan pamer ujaran berbasis penyakit hati. Kejadiannya seolah terjadi di dunia lain. Zaman pra-manusia. [HaéN]

2 menit tayang akhir pagi judul pertama akhir agustus 2023, langsung pos terbaru

2 menit tayang akhir pagi judul pertama akhir agustus 2023, langsung pos terbaru 

Kekhasan akhir bulan, uber jumlah judul ideal per bulan. Huruf depan judul sesuai fonem. Kali ini pakai angka. Padahal, adalah judul  “observasi diri sendiri tentang aspek kedirian”. Date modified 8/31/2023 10:52 AM tersimpan rapi di personal laptop.

Fakta lanjutan di tangan personal blogspot.com. Tertayang karya tulis tadi, diposting oleh [HaéN] di 10.56. Tidak ada komentar. Label: artikel, negara. 4 (empat) menit proses sejak ‘save’. Substansi hasil perenungan dadakan pagi. Soal judul, narasi maupun label seolah berdiri sendiri, tidak nyambung. Bukti cerdas diri penulis. Karakter tulisan untuk semua umur.

Fakta statistik, pos terbaru “observasi diri sendiri tentang aspek kedirian” oleh [HaéN] pada tanggal 31 agustus 2023. Tayangan pertama, akhir pagi. Tampilan 13.58.00 walau hanya 1 (satu) tampilan. Apalah makna 2 (dua) menit. Pemirsa lintas negara.

Terima kasih segenap pemirsa atas atensi positifnya. [HaéN]

observasi diri sendiri tentang aspek kedirian

observasi diri sendiri tentang aspek kedirian 

Korelasi, hubungan timbal balik antara asupan gizi seimbang dengan umur manusia. Proaktif, antisipasi serangan penyakit tertentu yang menyakitkan, sulit pulih, beban derita seumur hidup. Efek pengobatan dan atau penyembuhan medis, lebih ke arah mencegah menjalarnya sang penyakit. Agar penyakit penyerta, penyakit ikutan, penyakit susulan, penyakit dadakan tidak mendapat tempat dan peluang unjuk gigi. Jangan berharap banyak dengan anggaran kesehatan 10% APBN/APBD.

Pola meja makan, tetap saja menampilkan kasus stunting vs obesitas. Mirip episode penduduk miskin vs pelaku tipikor.

Gaya hidup manusia di panggung dan punggung bumi pertiwi. Persaingan kian sengit karena masing-masing pihak berbasis penyakit hati yang sama. Konflik sosial menjadi agenda resmi penguasa. Aktor intelektual (mbahé petugas tipikor), tirani minoritas berketurunan sampai kini.

Generasi bakalan penghuni ikn nusantara atau generasi pemilih pemula, tampak menua tanpa model. Mengandalkan “nama baik” semua pesaing berhal sama. Saling waspada, menunggu pihak lain melakukan kesalahan sekecil apapun. Sigap dengan senjata pemusnah. [HaéN]

Rabu, 30 Agustus 2023

legitimasi siapa aku vs ekspose rasa ke-aku-an

legitimasi siapa aku vs ekspose rasa ke-aku-an 

Makhluk bumi selaku makhluk sosial, terus bergerak bebas dalam ruang dan waktu ikatan sosial. Laku anti-sosial, kontra-sosial maupu a-sosial merupakan efek hidup bersama pada teritoral yang sama. Identitas bangsa atau kaum nusantara berupa multi-SARA. Ditengarai dengan serba multi, serba saling, serba méga.

Interaksi manusia dengan lingkungannya, khususnya berupa komunikasi antarpribadi. Proses berbahasa pada derajat tertentu akan menentukan kadar ‘siapa aku’. Dampak relasi sosial timbal balik tampak pada ekspresi masing-masing pihak. Budaya sosial terkadang membuat ybs terbuka, bebas, supel, ramah. Terkesan tidak berpikir panjang, spontanitas, ceplas-ceplos.

Budaya timur masih mengacu pada pola jaga jarak. Bahasa ekonomisnya, kalau tidak mau dirugikan, jangan merugikan pihak lain. Bahasa religiusitasnya, berbagi dengan sesama, banyak memberi tanpa berharap uang kembali.

Sensitvitas diri terhadap lingkungan, orang lain akan membentuk sejatinya jati diri secara alami. Tanpa rekayasa. [HaéN]

ketinggalan 1 (satu) judul, berat kejar target harian

ketinggalan 1 (satu) judul, berat kejar target harian 

Maunya tiap hari bisa tayang 3-4 judul atau minimal 100 judul per bulan. Buka laptop, pasca subuh. Ketika internet modem bisa akses, biasanya malam hari atau cuaca bersih. Mau tak mau, matak aji uber setoran. Diusahakan tanpa daur ulang judul senasib atau alinea dengan kandungan kata yang sama. Justru ambil alinea karya tulis pihak lain, untuk gubah-rubah-ubah diksi.

Perjuangan berat jusru pada penetapan judul. Kepastian judul menentukan proses narasi. Seni membuat judul, termasuk penggunaan bahasa. Oplosan antara bahasa nasional dengan bahasa daerah. Enak disimak. Wujudan spesifikasi olah kata. Selaku simpulan sederhana, pembuka wacana wawasan.

Kontradiksi dengan isi judul. Jika jelang tengah malam, sudah tayang 4 (empat) judul. Bukannya merdeka dari target harian. Malah beban untuk mencetak tayangan yang lebih bunyi. Hindari artikel kodian, asal jadi, standar.

Evaluasi mingguan efektif untuk menyeimbangkan emosi dengan fakta diri. Biarkan faktor eksternal mengusik batin. Berita picisan, recehan bisa diolah menjadi menu berklas. [HaéN]

Selasa, 29 Agustus 2023

judul ke-100 agustus 2023

judul ke-100 agustus 2023 

Cita-cita mendasar, terus berupaya agar tiap bulan mampu cetak minimal 100 judul. Arsip blog unjuk fakta, Total Tayangan Halaman 111,405. 2023 (814) dengan rincian: Januari (103), Februari (95), Maret (109). April (94), Mei (102), Juni (100), Juli (112), Agustus (99). Total judul 8375 postingan.

Kondisi harian tidak tipikal. Selama 24 jam, banyak kejadian di luar rencana. Berkah hidup.

Ide, inspirasi muncul ketika indra bekerja. Hal sepele mampu menggores jiwa. Spontan buka laptop atau perlu proses perenungan. Penamaan label belakangan. Saat entri di personal.blogspot.

Karena gaptek, buta teknologi sejauh ini belum bias mengetahui diksi atau kata yang terbanyak muncul di judul. Label beda, pilihan kata bisa sama. Bahasa tidak terpaku pada bahasa nasional. [HaéN]

kilas baik, riwayat hidup vs kata orang

kilas baik, riwayat hidup vs kata orang 

Namanya nusantara, kejadian di luar akal, bisa saja terjadi. Selalu terjadi dengan itensitas berbeda. Bagian sentral dari tradisi adab bernusantara. Bebas identitas SARA. Mirip laku dan standar global.

Salah-salah malah pernah ada sekolah kepribadian. Lulusannya, diharapkan mampu jual diri, punya harga diri tak ternilai. Di atas rata-rata manusia selaku makhluk sosial. Atribut kejiwaan tidak dipersoalkan. Manusia mampu memerankan peran apa saja. Bukan manusia setengah-setegah. Utawa plin-plan.

Manusia sanggup melakoni lakon apa saja. Dimana bumi dipijak, sigap diri dengan gaya hidup ”mati gaya”. Tuntutan zaman atau asal bayaranné cucuk. Tampil habis-habisan kejar tayang. Legitimasi ‘siapa aku’, diekspose, diumbar menjadi nilai tambah. Maksudnya rasa ke-aku-an dominan.

Ironis binti kronis. Tampil diri secara alami, wajar tanpa syarat, apa adanya vs ada apanya. Di luar sepengetahuannya, masuk kategori menjiplak gaya pihak lain. Paling runyam, anak kemarin soré saja tidak melakukan. [HaéN]

akal-akalané wong njero, bolo dhéwé

akal-akalané wong njero, bolo dhéwé 

Pemirsa semua kelompok umur, paham serial “spionase kontra spionase” pada Perang Dunia II. Cikal bakal dunia intelijen, permata-mataan. Mungkin. Alat komunikasi bak zaman batu dibanding teknologi zaman terkini. Faktor manusia menentukan daya sadap. Memanfaatkan orang di teritorial lawan manjadi penguping, dengar-dengar maupun lihat.

Panggung politik nusantara, modal demokrasi multipartai, paham gaya perang non-konvensional. Tidak perlu tahu posisi dan status lawan. Musuh dalam selimut sampai pesaing profesional. Kondisi aman, nyaman, tata tentrem, adem ayem malah bikin gerah. Anggaran konflik tersedia dari berbagai sumber. Bolo dupak sigap 24 jam.

Pendidikan politik diutamakan tebar tabur ranjau ujaran berbasis penyakit hati. Kawan partai sanggup adu kepala melawan domba pejantan lokal atau adu pantat lawan domba petelur. Lelang umum nomor jadi kursi caleg. Jangan pakai tanya tarif, lansung bayar kontan di muka. Tarif caleg pemula lebih bergengsi.

Politisi sipil kutu loncat, dibutuhkan semua pihak. Jabatan Adipati membuat Karna loyal jenderal kepada sang raja Astina. Akankah akan mucul model Kumbakarna maupun gaya Gunawan Wibisana. [HaéN]

épisode final, kabotan sangu vs keentèkan sungu

épisode final, kabotan sangu vs keentèkan sungu 

Guyon getir, “masih hidup sudah dilalatin”. Manusia lebih takut sengatan seekor tawon daripada sengatan matahari. Kasus “cicak vs buaya” menambah marak karakter bernusantara. Sang cicak mau diseruduk emak-emak moncong petak. Pemberantasan tipikor bak “ngadali buaya”. Buaya koq dikadallin.

Alam membuktikan, kader kehormatan tergaet OTT-KPK. Aktor mégaintelektual main bebas tanpa takut kutukan politik nusantara.

Opreasi orang dalam tebar isu, gerakan senyap bongkar kemesraan ybs dengan sang petugas partai. [HaéN]

Senin, 28 Agustus 2023

wajah rapat bumi, waktu diri tembus vertikal batas waktu bumi

wajah rapat bumi, waktu diri tembus vertikal batas waktu bumi 

Tepatnya, frasa “tembus waktu” dan turunannya tersurat di (QS Al Ar Rahmaan [55]  : ayat 33):

“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”.

Peristiwa isra’ miraj’ nabi Muhammad SAW menjadi acuan, rujukan utama umat Islam untuk mencerna ayat dimaksud. Akal sehat manusia menterjemahkan hujan dicurahkan dari langit, Rakhmat-Nya. Formulasi siklus hidup.

Peluang mengamalkan, mempraktekkan ayat di atas, tidak harus secara kasat mata, jasmani, ragawi, lahiriah.

Allah SWT menerima sholat hamba-Nya bahkan di tempat memberikan perintah sholat kepada nabi Muhammad SAW.

Saat kita sujud, dengan dahi dan ujung hidung (dihitung satu titik) menyentuh bumi, rapat bumi. Diletakkan pelan. Bobot kepala dibantu oleh dua telapak tangan. Beban badan dibebankan ke tujuh titik. Tidak masalah, lutut dahulu atau telapak tangan menyentuh alas sholat. Jari kaki diajak sujud. Mampukah kita melihat ujung hidung sendiri.

 Posisi kepala menjadi lebih rendah daripada letak pantat. Dahi jangan terhalang tutup kepala. Bayangkan saja kawan, kepala yang begitu mulia, “direndahkan” secara fisik sebagai bukti ketertundukkan umat manusia kepada Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan (Dzul Jalaali Wal Ikraam).

Mengacu manfaat rangkaian ritual spiritual gerakan fisik sholat, memang bersifat dinamis. Artinya tidak hanya itu. Pengalaman orang lain patut kita jadikan renungan. Pengalaman diri sendiri, lebih menuju mencari kekurangan sekaligus menyempurnakannya.

Gerak dan posisi ruku’ dan/atau sujud, masuk kemasan bagaimana kita memberlakukan kepala. Yang lebih banyak dipakai untuk menegakkan badan. Sombong begitu. Badan kecil tapi jalan digagah-gagahkan, biar tampak wibawa. Mahkota tanda kebesaran kekuasaan, dipasang di atas kepala. Semakin menambah rasa percaya diri. Ditambah tongkat komando. Seakan dunia tunduk.

Betapa posisi ruku’, kepala harus ditundukkan. Lebih tunduk dari rasa hormat. Sampai badan, punggung rata-rata air. Mata memandang bumi, tempat sujud. Sambil berucap doa. Rasanya, posisi kepala menjadi selevel dengan pantat. Apa arti kepala saat itu. Apanya yang masih bisa disombongkan, dibanggakan. Sebesar apapun mahkota, tak berarti apa-apa.

Karena banyaknya kejadian yang sedang, masih, dan akan selalu terjadi, maka dipandang tak elok jika melanjutkan olahkata ini. Mosok, rahasia umum disajikan, sudah basi sebelum tulisan jadi. Itu saja kawan.

Adab bermasyarakat berdasarkan teritorial, lokalitas, komunitas lokal maupun sifat istimewa atau khusus, menjadi landasan pondasi adab berbangsa secara horizontal. Struktur pemerintah sesuai bentuk negara menjelaskan adanya strata sosial, status politik maupun nilai-nilai duniawi penduduk. Ikhwal ini masuk sebutan adab bernegara.

Peradaban fungsional atau internal nusantara terasa dipacu dipicu masuk pasar bebas dunia, berkat tata moral, pranata mental, religiusitas kefitrahan partai politik dan organisasi kemasyarakatan pra-kemerdekaan. [HaéN]

1998: angkatan, aktivis, reformis . . .

1998: angkatan, aktivis, reformis . . . 

Manusia bumi sibuk dengan urusan bumi. Sasaran fisik dan target fungsional terukur secara mathematis. Raihan sukses bias dilihat pihak lain. Orang lebih melihat hasil ketimbang proses. Panen padi nasional tahun kemarin, berkategori surplus. Menjadi dalih bahwa tahun sekarang wajib impor beras.

Karena setahun 4x panen, maka lahan sawah produktif bisa dialihfungsikan. Minimal tukar guling.

Kontrak politik lima tahunan, efek moderat pesta demokrasi. Ikatan moral dan emosional antar kawan partai kian rawan-rentan-riskan. Kompetisi politik lebih bersifat hura-hura internal parpol

Tahun kalender 2000-an belum melahirkan “angkatan”. [HaéN]

Minggu, 27 Agustus 2023

masa depan yang tidak bisa dimasuki

masa depan yang tidak bisa dimasuki 

Dimensi masa depan bergerak beririsan dengan waktu bumi. Selalu konsisten berposisi di depan manusia bumi. Langkah berat meninggalkan masa lalu, masa depan tidak akan pernah meninggalkan manusia sendirian. Terjebak waktu yang dirasakan.

Penganut aktif “ganjal perut” merasa kecewa tanpa ada pihakbisa dikambinghitamkan. Target dan atau sasaran sudah di depan mata. Tancap gas pol, malah bak mendorong sang harapan enggan dijangkau. Padahal tidak ada pesaing potensial. Jalan lurus waktu terasa melambat. Tampak tahapan yang akan dilewati.

Rambu-rambu kehidupan bukannya mempermudah, memperlancar. Uji emisi sesuai tanggal ganjil dan atau tanggal genap. Sumber penghasilan kebersihan lingkungan hidup. Biaya tak terduga agar tetap di jalur aman.

Generasi pemilik masa depan bergerak secara massal, kolosal sesuai deret hitung. [HaéN]

édisi terbatas, metode gubah-rubah-ubah masa lalu

édisi terbatas, metode gubah-rubah-ubah masa lalu 

Pemaham bahwasanya masa lalu tak pernah berlalu. Menjadikannya pelajaran, acuan, pedoman menata masa depan. Memperbaiki nazab, nasib. Malah menata ulang masa lalu. Memperbaiki posisi dan status diri. Modifikasi, manipulasi maupun rekayasa sejarah kemanusiaan agar tampak martabat dan nama baik.

Rekonstruksi kehidupan masa lalu untuk mendapatkan batasan citra diri, jati diri. Modal juang di masa depan. [HaéN]

kompromi politik bagi-bagi kursi vs konsensus ekonomi bagi-bagi paket

kompromi politik bagi-bagi kursi vs konsensus ekonomi bagi-bagi paket 

Usaha kecil komersial skala rumah tangga, penyedia santan segar. Modal mesin pemarut kelapa. Terima order partai besar. Etnisitas tertentu, modal hidup isteri keberapa. Strategi suami agar isteri jangan kapiran.

Beda kasus dengan kios kopi giling. Tukang minum kopi, paham aroma kopi giling dengan kopi oplosan. Kopi boleh sama-sama hitam. Model isi ulang air mendidih. Kedai kopi menjadi lobi, ruang publik.

Kereta dorong sumbangan partai politik, seumur jagung. Jamu gendong atau jamu sepeda, tetap eksis. Terima pesanan botolan. Paling dicari karena siapa dulu penjualnya. Model emak-emak bau migor curah, punya penggemar tetap.

Parpol mengandalkan tukang gaet suara. Bakalan mengkhianati. [HaéN]

kompetisi politik lebih bersifat hura-hura internal parpol

kompetisi politik lebih bersifat hura-hura internal parpol 

Secara umum model sistem pemilihan umum legislatif atau pemilihan umum untuk anggota DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota menganut model sistem proporsional terbuka.

Pro dan kontra model sistem proporsional. Alasan konstitusional gaya apapun kian membuktikan itikad tidak baik lebih dominan. Parpol takut kehilangan pendapatan. Wibawa politik sang oknum elit partai jadi taruhan.

Parpol menjadi penentu nasib bangsa lima tahun ke depan. Motor penggerak parpol – malah bukan manusia politik – bebas main di semua lini.

Adu kuat pasal hukum menambah daya rusak diri sejak dini. Silang sengketa pesta demokrasi bukti nusantara sedang belajar berpolitik. [HaéN]

jalaran kulino njalari dadi boneka partai

jalaran kulino njalari dadi boneka partai 

Abaikan frasa “kulino vs kuliwo”. Terkait etnisitas. Memperkaya wawasan kebangsaan. Tidak perlu diperdebatkan. Terima selaku fakta adab bernusantara. Meredakan dan meredam tensi kejiwaan anak bangsa pribumi berketurunan di tempat. Berkemiripan dengan wayang golek bebas lelakon.

Tidak ada pakem baku dalam kisah pewayangan perbonekaan. Hormati budaya warisan nenek moyang pengarung tol laut. Status negeri agraris, diperhitungkan dengan kemampuan impor pangan serta luasan sawah padi per tahun.

Selagi belum ingat kenangan. Pernah ngetop istilah “kuliah” akronim dari kuli sewayah-wayah. Lema ‘kulino’ dibahasahaluskan menjadi ‘kulinten’. [HaéN]

ruang publik, bidang perlintasan antar kepentingan

ruang publik, bidang perlintasan antar kepentingan 

Punggung bumi menjadi panggung saling menumpahkan darah antar manusia bumi. Berbuat kerusakan atas nama peradaban. Merasa memegang lisensi atau rekomendasi memakmurkan bumi. Eksplorasi plus eksploitasi sumber daya alam menembus batasan waktu. Metode gali lubang tutup lubang terasa kuno. Cari mainan lain dengan angkat-angkut-ungkit pulau kecil terpencil menambah luas daratan negara tetangga.

Penguasa bumi hingga sampai bumi pertiwi. Taat asas terapkan hukum rimba belantara tak bertu(h)an. Ramah investor politik serta sigap melaksanakan skenario dan kebijakan internasional. Peran serta, partisipasi, publik – tanpa perwakilan dan atau tanpa perantara – menambah beban hidup penguasa. Tidak sesuai dengan sistem komando basmi di tempat. Hemat biaya perkara.

Episode “menjilat vs menghujat” tetap didaulat menjadi adab pekabaran kulak warta. Penebar plus penabur ujaran nista diri. Orde reformasi rindu order, pancaroba politik, transisi kaping pitu ke kaping wolu. Menghalakan segala kendaraan politik bebas manuver. Kepentingan pun sudah bukan menjadi sasaran terpercaya. Setiap saat bisa balik arah.[HaéN]

Sabtu, 26 Agustus 2023

bolo dhéwé bolo pecah belah

bolo dhéwé bolo pecah belah 

Lazim, jamak, kaprah jika bakalan kaping wolu, di kandang sendiri tidak masuk hitungan. Sudah promo diri melampaui batas aman kapasitas perut. Menang  merk trah ABK, trah agawe bubrah negoro. Lontar isu ada musuh dalam selimut. Potensi menggoyang hak prerogatif sang oknum ketua umum.

Adab gubah-ubah-rubah mulai dari diri sendiri. Tidak dengan meneropong kuman pihak lain di seberang lautan.

Memanfaatkan kendaraan politik aneka trayek. Bisa minta turun mendadak. Atau didepak mau naik gratis. Ganti kendaraan tidak tabu, bukan hal pamali. [HaéN]

Jumat, 25 Agustus 2023

basmi kader benalu tiap hari, muncul varian anyar

basmi kader benalu tiap hari, muncul varian anyar 

Identitas partai politik menampung segala aliran ideologi bebas ongkos mikir, bebas pajak. Tidak perlu menapak dari tanah, mulai dari nol.

Kendati aspek Partisipasi Politik terus digairahkan dalam proses pesta demokrasi. Parpol bak alat untuk melegitimasi kekuasaan yang ada supaya terus berlanjut.

Manusia politik atau aktivis gerak bebas yang terbiasa main di kelompok kepentingan. Alergi dengan modus operandi elit partai. Kompetisi politik lebih bersifat hura-hura internal parpol. [HaéN]

cerdas diri politisi sipil, sigap bak domba aduan

cerdas diri politisi sipil, sigap bak domba aduan 

Nuansa olok-olok politik mampu mencetak kader kawan partai pendengung, pendenging lewat media massa arus bawah. Literasi anarkis menentukan kadar elit partai. Parpol menjelma menjadi agama bumi. Minimal parpol animisme, dinamisme. Identitas partai ”belok kiri boleh langsung”.

Trengginas umbar ujaran tanpa sensor hati, sarat penyakit hati. Sigap membenturkan kepala dengan lawan politik. Peluang unjuk loyal total ke oknum ketum parpol.

Nyali politik nusantara memang didesain untuk saling libas, pecah belah, adu domba, hantam kromo, tabrak lari. [HaéN]

736 total pemirsa juli 2023 disamai 26 hari agustus 2023

736 total pemirsa juli 2023 disamai 26 hari agustus 2023 

Padahal jika pemirsa ideal tercapai 24 pemirsa lintas negara per 24 jam. Angka 744 pemirsa juli maupun agustus, @31 hari kalender.

Amat senang, sungguh sukacita, sangat bersyukur, olahkata singkat kata, hemat kalimat. Rata-rata 2-4 alinea per judul.

Judul atau pilhan kata populer, belum pernah dilacak. Selain gaptek juga buta. [HaéN]

Kamis, 24 Agustus 2023

langkah langka berangka-angka angka pemilih tanpa disangka

langkah langka berangka-angka angka pemilih tanpa disangka 

Pengalaman menyelenggarakan pilkades, pilkada dan atau pilkada serentak, pileg maupun pilpres tak serta merta menjadikan anak bangsa pribumi nusantara dewasa berpolitik. Lebih daripada itu, bingung merawat dan meruwat kepercayaan rakyat. Pasca ucap sumpah dan atau janji selaku penyelenggara negara. Pemilih langsung merasa bersalah. Salah pilih. Keliru malah memilih orang yang salah. Ironis binti kronis. kondisi ini selalu terjadi atau berulang setiap lima tahun.

Dampak pemilu serentak sesuai skenario global. Pemilih lebih fokus simak bakalan RI-1 dan RI-2. Muncul kawanan wakil rakyat, khususnya penghuni Senayan. Politik balas jasa, balas budi vs balas dendam menentukan kinerja DPR RI.

Harapan yang masih bisa diharapkan. Hitung mundur Indonesia Emas 2045. Format ulang generasi pelaku sejarah peradaban.  Interaksi warga di ruang publik mirip laga bebas antar manusia politik. Politisi sipil sigap bak domba aduan. [HaéN]

tegelwan vs tégawati

tegelwan vs tégawati 

Tidak selamanya bahasa mampu membahasakan fakta, terlebih menyangkut karakter manusia. Salah-salah malah menyalahi aturan bahasa itu sendiri. Memanfaatkan istilah bahasa asing agar tampak berklas. Hasilnya tidak jauh beda satu tiang menjadi tempat gantungan kabel aneka fungsi. Lewat kasus terbakar, bukannya menjadi bahan pelajaran.

Pihak berwajib atau pihak paling berwenang, malah menjadi peluang undang investor asing tanam kabel dalam tanah.

Upaya pengobatan super-modern tidak mampu menyembuhkan watak manusia dimaksud. Bahkan penyembuhan tradisional tidak mampu mengobati watak manusia dimaksud.

Karantina politik bagi ybs, sekedar antisipasi daya rusak diri.  [HaéN]

heroik, efek molitik tanpa kode etik

heroik, efek molitik tanpa kode etik 

Bukan sentimen kerakyatan. Lembaga surver berbayar tanpa uang muka. Terima pesanan paket buta sampai paket bom waktu. Daya hancur sesuai target, perorangan, pribadi sampai kelompok SARA.

Bahan baku, metode agresi-agitasi-adu domba belajar dari parpol besar.

Asas anéka mégatéga, menjadi syarat umum. Bukan operasi rahasia. Dilakukan di depan awak media massa arus utama maun media massa alternatif. Langsung terliput dari berbagai sudut. [HaéN]

Rabu, 23 Agustus 2023

ujaran tanpa sensor hati, sarat penyakit hati

ujaran tanpa sensor hati, sarat penyakit hati 

Kejadian kasus peristiwa manusiawi masih sedang berjalan, melaju bersama waktu bumi, 24 jam. Tercatat, pelaku tunggal dari kelompok masyarakat “melek politik”. Identitas partai politik, nasionalis bukan agama bukan. Asas patuh-setia-taat-loyal buta plus membabi buta.

Berlaku hukum-politik. Semakain banyak buka mulut tanda cerdas diri. Bukan salah gizi politik.

Ironis binti sinis. Paduan suara, suara sumbang, sambung menyambung antar manusia politik. Semakin gencar makian, hasutan berbanding lurus dengan kadar hati. Kesekaratan hati, kelamaan hidup di bawah bayang-bayang bodoh diri malah dipelihara. Dibutuhkan kuat hafalan sisi gelap tersasar.

Bak meludah ke atas maupun menjilat liur sendiri, risiko elit partai. Bangga dianggap heroik. [HaéN]

bakalan kaping wolu, U-8x8

bakalan kaping wolu, U-8x8 

Rumus utama, pertama ingat makna angka, bilangan “8” menurut adab. Batas umur, usia ideal masuk akal calon presiden. Yaitu minimal 8x8 atau 82  (delapan kuadrat).

Rumus selanjutnya, terapkan bonus demografi. Asas lokalitas nusantara, derajat kemanusiaan tidak kenal istilah umur “non-produktif”. Umur bonus menjadikan manusia berwatak hati-hati.

Abaikan kritik tanpa sensor hati, namun sarat penyakit hati. [HaéN]

memperburuk mbokdé mukiyo, dudu mèmper beruk

memperburuk mbokdé mukiyo, dudu mèmper beruk 

Pemirsa lintas adab, masih ingat laku “goro-goro tahun politik, gizi buruk vs ideologi timpang”. (1/23/2018 9:14 PM). Di akar rumput, di masyarakat papan bawah, kelompok masyarakat kurang beruntung, uneducated people, permanent underclass, kalangan pribumi asli keturunan, paguyuban bumiputera, namanya ideologi bebas, tak dikenal.

Di panggung politik nusantara, ada jalan pintas raih sukses. Namanya karbitan, tentu saja sarat nilai minusnya. Namanya nasib orang siapa duga. Awalnya biasa saja, lama-lama menjadi terbiasa. Mulanya coba-coba, akhirnya ketagihan.

Belum kejadian, banyak pihak sudah tampil serba jadi-jadian. Bola semakin bundar, semakin liar. Tunggu bola liar, langsung dilibas kawan separtai. Jemput bola, tampak kedodoran, salah langkah vs mati angin. Pajak atas daya guna biaya politik, bagaimana rumus ekonomisnya. Pajak bumi bangunan. [HaéN]

trias politica mbokdé mukiyo, dudu trias corruptica

trias politica mbokdé mukiyo, dudu trias corruptica 

Masuk pasal pelecetan nama baik lembaga negara. Di luar kasus stigmaisasi RI-1 ke-7 selaku petugas partai, bahkan sampai dua periode 2014-2019 dan 2019-2024. Anak berkebutuhan khusus (ABK) bebas sanksi moral politik. Tepatnya, partai politik yang dimaksud tidak punya moral politik.

Kontrak politik efek pesta demokrasi, dengan kelompok penekan rakyat hanya akan efektif jika supremasi hukum tegak jalannya.

Aturan main tak tertulis, profesi manusia politik digerakkan oleh nilai moral melalui tindakan politis kemanusiaan. Nilai moral politik  ini terjadi dari  dua hal, bersifat formal dan bersifat empiris.

Nilai moral formalistik merupakan jabaran dan realisasi kebijakan partai politik. Nilai moral empiris secara kasat mata bisa disimak pada peringkat dan atau rentang bencana politik. [HaéN]

Selasa, 22 Agustus 2023

démokrasi bebas ongkos mikir

démokrasi bebas ongkos mikir

Terpenuhi syarat utama, bahwasanya oknum ketua umum badan usaha jasa politikkeluarga punya hak prerogatif. Anggota kehormatan merupakan perimbangan pemerintahan terbelah.

Politik nusantara biaya global – lebih ekonomis – tinggal jalankan skenario internasional tanpa tanya-tanya.

Trias-politica menjadi ajang nego, pasar bursa. [HaéN]

lagak mbégo, agar tampak ahli mikir

lagak mbégo, agar tampak ahli mikir 

Kaum pergerakan maupun pe-mikir bangsa layak menjadi pemimpin partai politik, bukan para pemilik modal, penyandang dana, Bandar politik atau pengusaha. Politik sebagai panglima beririsan dengan paham nasakom.

Alat negara menjadi kendaraan politik taktis penguasa. Wujudan anyar dwifungsi ABRI.

Birokrasi sipil dalam bayang-bayang birokrasi militer. Wabah pe-makar mewarnai demokrasi tanpa demokrasi nusantara. Pangkas bawah birokrasi sipil diimbangi pemerataan jenderal. Multifungsi tentara dan polisi menentukan nasib protokol kenegaraan.

Legitimasi kaping pitu bak humor politik. Transisi ke kaping wolu, terjadilah episode tragedi tabrak lari. IKN nusantara tak akan lari di tempat. [HaéN]

wajar, masuk-akal akal sehat manusia waras

wajar, masuk-akal akal sehat manusia waras 

Tak disangka, di luar dugaan, prakiraan siapapun. Anak bangsa pribumi nusantara, bebas batas umur. Duduk diam saja menginspirasi sensasi pihak seberang lautan. Mereka sudah jenuh, muak dengan ujaran pembesar bangsa. Khususnya omong bebas kendali hati namun berbasis penyakit hati.

Kemungkinan satuan kemasyarakatan adab bernusantara akan memiliki suatu tatanan manusia waras skala nasional di tahun 2045.

Pejuang perintis pendiri NKRI sudah menetapkan gagasan  Satu Bangsa (one nation), karena merasa lahir, hidup dan memiliki satu tanah air satu nusa, sekaligus mempunyai satu bahasa, Bahasa Indonesia!

Masa pendudukan penjajah Belanda, sudah berapa kali 7 (tujuh) turunan. Mau tak mau,  budaya tata bahasa, gaya bahasa adu domba, pecah belah, saling libas terlestarikan. [HaéN]

kuku jari tanganku panjang sebelah

kuku jari tanganku panjang sebelah

Asas pekabaran kulak warta. Judul diterima tanpa catatan. Masuk akal sehat manusia waras. Soal tarikan nafas kedua, judul terasa kurang informatif. Frasa “panjang sebelah” menjadi kunci jawaban. Pemirsa maunya dinarasaikan, agar jelas duduk perkaranya.

Metode gambar atau sketsa-tangan tangan di maksud. Dirasa lebih bunyi ketimbang uraian.

Mirip rekonstruksi kasus pertanganan. Tingkat kesulitan menggambarkan lempar batu sembunyi tangan. Ketimbang menjelaskan pepatah “bertepuk sebelah tangan”.

Merinci gerakan cerita “tepuk pramuka”.

Jadi, karena kuku tumbuh tidak sama. Atau saat potong kuku tidak mengikuti bentuk ujung kuku. Faktar lain ikut menentukan. [HaéN]

kontribusi polusi perumahan 14%

kontribusi polusi perumahan 14% 

14 Agustus 2023, dibaca 272 kali.

Nomor: SP.259/HUMAS/PPIP/HMS.3/08/2023

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan upaya pemerintah untuk menekan angka polusi udara di Indonesia termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya terus dilakukan. Berbagai solusi mitigasi untuk mengurangi munculnya emisi ini diantaranya dilakukan melalui peningkatan kesadaran uji emisi kendaraan, hingga mendorong penggunaan kendaran listrik. Hal ini disampaikan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro, dalam media briefing di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Jakarta, Minggu (13/08/2023).

Sigit menjelaskan kepada awak media yang hadir, bahwa berdasarkan hasil inventarisasi dari beberapa kajian, sumber pencemar udara DKI didominasi oleh sumber pencemar lokal. Selain itu, penyebab pencemaran udara DKI ditengarai berasal dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil. “Untuk DKI Jakarta, berdasarkan beberapa kajian, maka peluang terbesar untuk memperbaiki kualitas udara adalah kalau kita menyentuh dari sektor transportasi,” ujar Sigit.

Dalam paparannya, Sigit menjelaskan sektor transportasi menjadi penyumbang 44% sumber pencemar, diikuti sektor industri 31%, manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%. Karena sektor transportasi mendominasi, maka keterlibatan, dan partisipasi masyarakat dalam perbaikan kualitas udara merupakan hal yang mutlak.

Sigit menjabarkan, menurut kajian ahli yaitu Prof. Puji Lestari Ph.D, terdapat bebrapa rekomendasi untuk memperbaiki kualitas udara. Studi tersebut dilakukan untuk seluruh wilayah Indonesia, namun fokus utamanya adalah di Jawa karena memiliki potensi tinggi untuk pencemaran udara.

https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7311/uji-emisi-dan-kendaraan-listrik-jadi-solusi-tekan-polusi

.  .  .  .  .  .

Perumahan tidak buka 24 jam. Jadi. [HaéN]