Halaman

Sabtu, 19 Agustus 2023

ideologi kemanusiaan vs demokrasi kerakyatan

ideologi kemanusiaan vs demokrasi kerakyatan 

Berkemiripan dengan sebuah kota/kabupaten di nusantara punya dua atau lebih klub sepak bola skala nasional. Langganan juara laga tingkat kota/kabupaten. Tergantung angin keberuntungan. Pemain yang beruntung, dikontrak menjadi pemain aktif di klub provinsi.

Banyaknya provinsi menjadikan laga kurang kompetitif. Rivalitas antar klub nasional bentukan dadakan jelang PON. Model bancakan, rayahan, arisan kursi konstitusi. Pagelaran anak wayang bebas lakon. Tempaan zaman menjadikan tukang sepak bola, lebih berani malu. Kalah-menang bukan ukuran sukses diri.

Memanfaatkan semboyan “tepo sliro vs wani piro”.

Pemirsa lintas benua, paham dengan dimensi kepolitikan nusantara. Efek protokol bugar jiwa-raga beririsan dengan model demokrasi prosedural horizontal maupun hierarkis vertikal. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar