legitimasi siapa aku vs ekspose rasa ke-aku-an
Makhluk bumi
selaku makhluk sosial, terus bergerak bebas dalam ruang dan waktu ikatan sosial.
Laku anti-sosial, kontra-sosial maupu a-sosial merupakan efek hidup bersama
pada teritoral yang sama. Identitas bangsa atau kaum nusantara berupa multi-SARA.
Ditengarai dengan serba multi, serba saling, serba méga.
Interaksi manusia dengan
lingkungannya, khususnya berupa komunikasi antarpribadi. Proses berbahasa pada
derajat tertentu akan menentukan kadar ‘siapa aku’. Dampak relasi sosial timbal
balik tampak pada ekspresi masing-masing pihak. Budaya sosial terkadang membuat
ybs terbuka, bebas, supel, ramah. Terkesan tidak berpikir panjang, spontanitas,
ceplas-ceplos.
Budaya timur
masih mengacu pada pola jaga jarak. Bahasa ekonomisnya, kalau tidak mau
dirugikan, jangan merugikan pihak lain. Bahasa
religiusitasnya, berbagi dengan sesama, banyak memberi tanpa berharap uang kembali.
Sensitvitas diri
terhadap lingkungan, orang lain akan membentuk sejatinya jati diri secara alami. Tanpa rekayasa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar