Halaman

Selasa, 29 Agustus 2023

akal-akalané wong njero, bolo dhéwé

akal-akalané wong njero, bolo dhéwé 

Pemirsa semua kelompok umur, paham serial “spionase kontra spionase” pada Perang Dunia II. Cikal bakal dunia intelijen, permata-mataan. Mungkin. Alat komunikasi bak zaman batu dibanding teknologi zaman terkini. Faktor manusia menentukan daya sadap. Memanfaatkan orang di teritorial lawan manjadi penguping, dengar-dengar maupun lihat.

Panggung politik nusantara, modal demokrasi multipartai, paham gaya perang non-konvensional. Tidak perlu tahu posisi dan status lawan. Musuh dalam selimut sampai pesaing profesional. Kondisi aman, nyaman, tata tentrem, adem ayem malah bikin gerah. Anggaran konflik tersedia dari berbagai sumber. Bolo dupak sigap 24 jam.

Pendidikan politik diutamakan tebar tabur ranjau ujaran berbasis penyakit hati. Kawan partai sanggup adu kepala melawan domba pejantan lokal atau adu pantat lawan domba petelur. Lelang umum nomor jadi kursi caleg. Jangan pakai tanya tarif, lansung bayar kontan di muka. Tarif caleg pemula lebih bergengsi.

Politisi sipil kutu loncat, dibutuhkan semua pihak. Jabatan Adipati membuat Karna loyal jenderal kepada sang raja Astina. Akankah akan mucul model Kumbakarna maupun gaya Gunawan Wibisana. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar