Halaman

Jumat, 31 Desember 2021

1.200 judul tayang 2021

 1.200 judul tayang 2021

 Tarik mundur malah tidak akan menemukan hal-hal yang menarik. Pakai bahasa manusia, wajarlah bisa sebegitunya. Bisa lebih  dari itu, jika melihat kurva statistik  tahunan.

 Angka 1.000 judul tembus pada tahun 2020, dengan 1.158 judul. Selisih lebih 42 judul. Atau separuh produk November 2021.

 Ingat judul “6 hari pertama nov 2021, tanpa produk olah kata”. Date modified laptop 11/30/2021 12:35 PM. [HaéN]

demokrasi mati ngadeg di pangku(an) ibu Pertiwi

 demokrasi mati ngadeg di pangku(an) ibu Pertiwi

 Bom rakitan terduga teroris pemula meleduk sebelum waktunya. Tidak pakai lama-lama, langsung  termuat di media massa arus utama negara industri militer. Dikomen kalau mau buat petasan cabai rawit, bom ikan jangan otodidak.

 Setengahya seperti menyalahkan pihakan yang pernah dididik dillatih meramu bahan peledak bahan baku lokal. Program teror kontra teror.

 Membasmi teror lokal dengan gaya teror global. [HaéN]

mayoritas tunggal vs tirani minoritas

mayoritas tunggal vs tirani minoritas

Bukan kejadian nyata, walau pernah terjadi. Bahkan sedang terjadi secara aktif, dinamis, masif tidak kenal siapa pelaku sesungguhnya. Pemain resmi di jam kerja formal subversi cipta kerja vs penguasa malam. 

 Kejadian tidak berlokasi, tidak berlokus di negara berpancasila. Jangan dikata, disebut, dibilang tidak ada peran nyata trah darah bahaya laten, bencana politik sporadis. 

Skenario tumpang sari, subsidi silang kian membumikan  fakta demokrasi sedang mati suri. [HaéN]

nasionalisme kulit sawo matang, riwayat mu'in

 nasionalisme kulit sawo matang, riwayat mu'in

 Sangat Indonesia, Indonesia sekali utawa Indonesia banget. Oleh karena itu, saking tenanan 100%  batas sensor Indonesia-nya menjadi kebangeten. Pasal berikutnya, tidak mau kalah ujar, ucap, cuap, katanya.  Narasi nusantara lokal, murni pribumi, bumiputera tulen, putera-puteri aseli daerah. [HaéN]

sing teges mbokdé, dudu golèk tegesan

 sing teges mbokdé, dudu golèk tegesan

 Kawanan pengadu nasib ‘politik jalanan’ mufakat sepakat menyimpulkan pasal hidup bahwa menjadi petugas binaan partai politik berkebutuhan khusus, macam presiden ketujuh, semata karena tuntutan dan kebutuhan ekonomi keluarga.

 Tidak pakai heran jika daya tahan, potensi juang, umur teknis ybs hanya cocok untuk main setengah  lapangan. itupun di medan datar-datar saja. Agar tampak perkasa, digdaya memposisikan diri menjadi corong  pemodal politik. Anak wayang politik model beginian, bebas melakoni lakon apa saja. 

Pasar bebas dunia, perdagangan bebas dunia, dsb efek globalisasi. Praktek demokrasi multipartai sisi  lain wujudan mayoritas tunggal vs tirani minoritas. Argumentasi politik nusantara saduran bebas hidup bebas  tanpa batas. [HaéN]

orang terakhir pindahan ke IKN /DKI 2024

 orang terakhir pindahan ke IKN /DKI 2024

Tergantung rilis resmi BPS, kalau belum ganti nomenklatur. Entah peleburan atau tuntutan pihak lain  tidak terduga. Sejalan dengan tahun terakhir periode 2019-2024. Akan ada acara seremonial kolosal gunting pita. Rencana pada semester I 2024. Injak cor semen basah, bukti sejarah. Tanda tangan di batu tertatah.

 Sama-sama nomor satu. Bergandengan, bergendongan antar manusia membentuk konfigurasi segi tiga sama kaki tegak. Simbol persatuan nusantara. [HaéN]

Kamis, 30 Desember 2021

9 tampilan pada jam pertama kamis 30des21

9 tampilan pada jam pertama kamis 30des21

 Karena bukan laga sepak bola, bersyukur pembuka diawali dengan yang hangat dan manis. Tampilan  berikutnya, tidak bisa menyerang maupun bertahan. Jurus 3@4 judul digelontorkan selaku perangsang minat pemirsa di negara-negara dunia.

 Fitur personal blogspot dimanfaatkan seperlunya. Tahu status yang esensial saja. Tidak  perlu terinci  sampai yang iya-iya. Entri populer bak kocok ulang, putaran arisan ke judul itu-itu saja. 

Namanya mesin teknologi informasi dan komunikasi, sigap 24 jam. Hemat kendali. Laptop istirahat  pemirsa ikut-ikutan. Juga tidak. Malah pada jam-jam tertentu, pemirsa berjubel. Malam hari, belahan dunia lain berpeluang jelajah nusantara. [HaéN]

tirani minoritas nusantara, abonemén vs oligarki

 tirani minoritas nusantara, abonemén vs oligarki

 Betapa bangga tulus wong Madura. Betapa tidak, sosok Raden Panji Muhammad Noer atau yang dikenal Muhammad Noer atau Cak Noer, pria kelahiran Sampang, 13 Januari 1918 adalah Gubernur Jawa Timur legendaris,  selama 9 tahun pada periode 1967-1976. Beliau merupakan sosok penggagas Jembatan Surabaya Madura (Suramadu).

 Tidak pakai mikir lama. Jika seorang etnis Madura ditanya siapa Gubernur Jatim, pasti jawab spontan "Cak Noer". Nama-nama yang muncul setelah itu dianggap sebagai pengganti Cak Noer.

 Itu doeloe. Jika sekarang ditanya siapa Presiden NKRI. Kelamaan mikir ora bar-bar. Padahal tahu oknum yang dimaksud adalah penggagas tunggal IKN baru di pulau Kalimantan. [HaéN]

nusantara yudha, balik adab vs balik nama

 nusantara yudha, balik adab vs balik nama

 Tidak ada unsur berbalik sangka. Perulangan frasa, sekedar meneguhkan substansi esensial. Makna tergantung frasa pasangan maupun induk judul. Kuliner politik, bahan baku lokal tetap meresap. Aroma aksi  irama mengisyaratkan pola politik “demenyar”, suka barang baru. Rekam jejak politik, jam terbang berbangsa  bukan jaminan.

 Bermula mulai dari “politik balik adab, turun gunung vs cari panggung”. Date modified laptop pribadi 7/16/2020 12:20 PM. Oleh sebab karena itu, keberadaan rahasia negara – KUHP mendefinisikan rahasia  negara dengan merumuskan frasa “dirahasiakan untuk kepentingan negara” –  selain bertujuan menjamin keamanan negara juga ingin menjamin keamanan individu (individual security) dan menjamin keamanan masyarakat (societal security) Indonesia.

 Namun kiranya bagi penyuka lema ‘balik’ terwakili dengan judul “masih banyak cadangan udang di balik batu”. Date modified laptop pribadi 10/27/2018 10:11 PM. Namanya politik, pihak mana yang berdaya tarik, menjadi tujuan. Loyalitas total kopral, fanatisme, militansi, radilkalisme, agresivitas anak bangsa pribumi, jauh tahun sudah bisa ditebak seleranya. Kawan politik biasanya gemar mengangkat untuk menjatuhkan. [HaéN]

berkemajuan di tempat berkenormalan terbawa arus

 berkemajuan di tempat berkenormalan terbawa arus

 Asas one man one vote begitu menjiwai hajatan nasional pesta demokrasi. Paket pemlihan presiden dan wakil presiden nyaris mengkorbankan demokrasi itu sendiri. Puncak nusantara yudha di pemilu serentak  plus pilkada 2024. Predikat mencari pengganti sosok oknum RI-1 ketujuh.

 Anggota KPU dan Bawaslu 2022-2027 hasill kompromi politik presiden dengan DPR-RI. Kemana arah badai angin politik, terdeteksi  sejak  dini. Zona merah daerah jelajah varian covid-19 menjadi ajang bebas  provokasi ”si pandir jenaka”. [HaéN]

Rabu, 29 Desember 2021

ajang transaksi segala urusan dan hajat dengan-Nya

 ajang transaksi segala urusan dan hajat dengan-Nya

 Berkat rujukan skala pesimis, menjadikan diri kita lebih memahami siapa aku, siapa diri ini sejatinya. Sekejap mata, sekelebatan nasib bisa tukar nasib. Manusia dengan segala daya akal sehat, tetap sulit atur kinerja sepasang kelopak mata.  

 Lebih parah nian punya sepasang mata tetapi tidak bisa melihat dengannya. Membaca ayat tersurat tersirat di alam nyata. Akrab dengan segala bentuk versi gagal. Hati kian peka “melihat” biang keroknya. Beda jika langganan sukses dunia, merasa hasil daya juangnya. Tidak kenal waktu sampai kehabisan waktu.

 Pihak yang bebas beban, mau dibilang sukses mau disebut gagal. Yang penting hatinya selalu di jalan-Nya. Bernafas pun, kalau tidak ada aksi cinta-Nya. Perlu bantuan oksigen, nafas buatan, obat pemacu pemicu paru-paru. Amalan ringan jika dilakukan secara konsisten, konsekuen, kontinyu bisa menjadi sarana doa tak terucap, makbul. [HaéN]

diklat Pancasila mbokdé mukiyo, dudu diktat Pancasila

 diklat Pancasila mbokdé mukiyo, dudu diktat Pancasila

 C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara

1. Sumber historis Pancasila sebagai Ideologi Negara 

Pada bagian ini, akan ditelusuri kedudukan Pancasila sebagai ideologi oleh  para penyelenggara negara yang berkuasa sepanjang sejarah negara Indonesia:

a.  Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno 

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Pancasila ditegaskan sebagai  pemersatu bangsa. Penegasan ini dikumandangkan oleh Soekarno dalam berbagai pidato politiknya dalam kurun waktu 1945--1960. Namun seiring dengan perjalanan waktu, pada kurun waktu 1960--1965, Soekarno lebih mementingkan konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai landasan politik bagi bangsa Indonesia.

 e.  Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Megawati

Pada masa ini, Pancasila sebagai ideologi semakin kehilangan formalitasnya dengan disahkannya Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang tidak mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.

 (sumber: “Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi”. Cetakan  I 2016. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi  Republik Indonesia 2016). [HaéN]

diktat-tor berkepancasilaan

 diktat-tor berkepancasilaan

 Agar tidak selisih paham, baca apa itu yang dimaksud lema ‘diktat’. Lanjut simak rehat, Republika, Rabu, 29 Desember 2021. Bersurat nyata “Komnas HAM: polisi paling banyak dilaporkan langgar HAM. Kapan berubah?”

 Hal-hal yang meringankan. Hanya dilaporkan. Padahal fakat lapangan bak puncak gunung es. Ingat pasal “wewenang diskresi pengendusan vs gebuk duluan rembuk belakangan”. Date modified 12/29/2019 6:58 AM. Jadi wewenang diskresi atau dengan "bertindak menurut penilaiannya sendiri" melekat pada fungsi sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

 Pemerintah dengan standar gandanya, sudah siap main gebuk duluan, rembuk belakangan. [HaéN]

iseng nyapres iseng golèk pengalaman

 iseng nyapres iseng golèk pengalaman

 Bermuasal dari paribasan rerasan “empan mapan”. Jika masih ada tindak laku yang berhal demikian atau lebih, pratanda balik adab. Berkemajuan di tempat. Minimal bolak-balik langsir di kandang sendiri tanpa saingan.

 Semakin dikeploki, biar mabur ngebut malah semakin klepek-klepek. Mau keluruk, berkokok nyaring lantang tidak punya taji. Tidak punya nyali diri. Modal merek doang. Namanya saja ayam petelur. [HaéN]

Selasa, 28 Desember 2021

kopi seduh ulang, komen sekali pakai lebih getir

 kopi seduh ulang, komen sekali pakai lebih getir

Pasca tutup laptop babak jelang lelap malam. Jam istirahat malam pada umumnya. Relaksasi mata dengan keluar rumah. Cek pandang tatap jarak apa adanya. Manfaatkan waktu sejenak ngobrol santai lawan penjaga malam RT.

 Adat lain yang terjadi, masih ada warga lewat dan bingung melihat saya. Seperti tidak ada teman tidur, pikir mereka.                                 

Pertanyaan merakyat; “ngapain disitu . . . “. Indikasi sederhana, menurut mereka tidak level duduk bareng satpam. Terserah pemirsa. [HaéN]

bahasa manusia sebatas calistung

 bahasa manusia sebatas calistung

 Siapa nyana, di satu tubuh satu jiwa, lazim terjadi konflik seolah tidak berkesudahan. Adanya beda kepentingan di antara kedua belah pihak atau lebih. Kasat mata, antara kaki dan tangan acap tidak sinkron. Jauh dari pasal sinergis menunjang otoritas tubuh jiwa-raga. Bahkan, antara tangan kanan dengan tangan kiri, rebutan jasa.

 Konflik diri karena beda posisi antara atas-bawah, kanan-kiri, luar-dalam merebak, berubah menjadi sengketa bila terjadi penganaktirian, ketidaksetaraan maupun stratifikasi. Pihak yang merasa paling dirugikan ajukan protes rasa tidak puas. Kepada-Nya.

 Bagaimana mengatur penyelesaian sengketa atau beda pendapat antar para pihak pada “satu tubuh satu jiwa” sesuai hubungan hukum kemanusiaan atau melalui alternatif hukum penyelesaian sengketa. Pasti  berdasarkan pada itikad baik. Kesepakatan penyelesaian sengketa, konflik atau beda pendapat secara aklamasi adalah final dan mengikat para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik. [HaéN]

satunya niat dengan rencana

 satunya niat dengan rencana

 Niat mempertahankan kondisi yang ada, sesuai cita-cita. Sejalan hasil evaluasi internal, berkedirian mandiri. Niatan untuk meraih target tahunan sekaligus mereposisi target jangka panjang. Status statis terkini, rentang 24 jam. Tampilan kurva datar-datar saja. Simak sumber daya terpakai, kiranya sedot jatah 2-3 hari.

 Anjuran religi bahwa untuk senantiasa memperbarui niat plus rencana setiap mau bertindak. Asumsi empirik, setiap modal terpakai tidak akan mengurangi timbangan potensi. Tepat manfaat bangun di sepertiga akhir malam menjadi ajang transaksi segala urusan dan hajat dengan-Nya.

 Manusia wajib berproses usaha dunia-akhirat. Bersyukur dengan capaian, raihan atau kondisi terkini. Soal beda, selisih, melenceng dengan rencana, itulah yang terbaik untuk diri ini. [HaéN]

ATHG vs badan hukum usaha politik keluarga

 ATHG vs badan hukum usaha politik keluarga

 Bahwa kendaraan politik nasakom Orde Lama plus Golkar oleh penguasa tunggal Orde Baru. Lanjut rezim multipartai, birokrasi pemerintah negara di bawah kendali mutu multipihak, koordinasi global. Beririsan dengan penjajahan oleh bangsa sendiri di negeri sendiri.

 Pergerakan pasar modal, investasi politik yang lebih cepat daripada pergerakan cipta kerja. Negara kian gamang merumuskan kebijakan publik walau ada dalih mewujudkan negara kesejahteraan. [HaéN]

wani piro, isih tombok negoro mbokdé mukiyo

 wani piro, isih tombok negoro mbokdé mukiyo

Jajak pendapat memprakirakan sosok yang layak masuk bursa capres dan atau cawapres 2024. Sudah bukan tebak kucing garong dalam karung. Sebatas pada pejabat aktif, yang masih punya gigi. Mirip menyapu buih di lautan. Ikan potensial skala nasional, muncul pada waktunya.

 Kendaraan politik pegang peranan menetapkan harga jual kursi. Terima jadi kader kehormatan beda haluan, kader titipan multipihak. Sementara kader akar janggut, titipan, karbitan, polesan, imitasi menjadi tukang keplok, juru sorak, penggembira. Tunggu bola liar, angin mati. [HaéN]

Senin, 27 Desember 2021

sugesti dokter vs janji presiden

 sugesti dokter vs janji presiden

 Baru injak kaki masuk ruang dokter, begitu lihat sosok sang dokter. Calon pasien, pasien langganan, pasien lama, penderita tunggal langsung lupa akan sakitnya. Berkurang drastis bahkan merasa sembuh. Mau bilang atau keluhan diri kalah oleh sapa, senyum, salam si busana putih.

 Maka oleh karena itu, penyelenggara negara  atau  sebutan semaksud, macam petugas binaan partai politik berkebutuhan khusus, pakai klambi petak. Steteskop atau alat pendeteksi aspirasi rakyat. Wantimpres  sigap 24 jam. Bencana ikutan pasca bencana politik, menjadi langganan setia. Tsunami politik 2024.

 Kawanan pembantu presiden, bak pemegang hak pasal ATHG. Rakyat dong, paham, hafal, suntuk nek lihat aksi gaya tingkah laku, kelakuan. 

 Satru munggwing cangklakan. [HaéN]

efektivitas menyingkirkan, duri di jalan vs paku ning ratan

 efektivitas menyingkirkan, duri di jalan vs paku ning ratan

DASAR KEIMANAN

"Hai Abu Hurairah! Singkirkanlah duri dari jalan yang akan dilalui orang yang lebih mulia darimu, lebih kecil darimu, lebih baik darimu, dan bahkan orang yang lebih buruk darimu. ika engkau berbuat demikian, niscaya Allah membanggakan engkau kepada para malaikat-Nya. Dan barangsiapa dibanggakan Allah kepada para malaikat-Nya, niscaya ia muncul pada Hari Kiamat dalam keadaan aman dari segala yang buruk." Demikian suatu hadis Nabi Muhammad SAW. (cuplikan laman khazanah Republika.co.id, Jumat 17 May 2019 19:36 WIB)

 Nabi Muhammad SAW bersabda, iman terdiri atas 70 bagian. Yang tertinggi adalah laa ilaaha illa Allah. Yang terendah adalah menyingkirkan duri di jalan. (cuplikan laman khazanah Republika.co.id,  Jumat 05 Apr 2019 23:25 WIB)

 Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwa keimanan itu memiliki tujuh puluh bagian. Bagian tertinggi ialah kalimat Lâilâhaillallâh, sedangkan bagian terendah ialah menyingkirkan duri di jalan. (Sumber: https://islam.nu.or.id/ubudiyah/jangan-remehkan-kebaikan-walau-hanya-singkirkan-duri-di-jalan-HfP0n)

 SATUNYA NIAT DENGAN RENCANA

Bahasa manusia menyuratkan plus menyiratkan hakikat “duri di jalan”. Di lingkungan kompleks  tempat tinggal, bukan hanya duri di jalan. Mulai tahi kucing atau berak anjing, sampah bongkaran bak sampah oleh siapa saja. 

 Skala bermasyarakat, kita pun secara tidak sengaja, tidak kita ketahui menjadi “duri kehidupan”. Persaingan bebas dj jalanan. Antar sesama pengadu nasib harian, adu nyali

 Jadi kalau rencana niatan jumpa duri di jalan, bahkan yang lebih besar. APBN/APBD plus ULN untuk bangun jalan dan jembatan. Maka ada pihakan akan menerima manfaat sebesar-besarnya, terukur secara Rp. Bahkan mendongkrak karier. Waspada sedini mungkin, lebih berhati-hati dengan “duri-duri jebakan” di jalan lalu lintas.

 Duri bernegara adalah pasal yuridis formal konstitusional. [HaéN]

Minggu, 26 Desember 2021

ketemu gedhé ojo rumongso luwih gedhé

 ketemu gedhé ojo rumongso luwih gedhé

 Orang tua karena faktor umur, usia pernah merasakan nasib menjadi anak muda, pemuda. Ngemut kalender, wujudan korelasi fisik dengan umur. Sebaliknya, generasi muda belum tentu berketerusan secara  alami dapat masuk bursa generasi tua.

 Keketuaan generasi tua nusantara gagal paham akan makna sistem rotasi kepemiminan nasional.

 Demokrasi terpaku pada patokan baku dan kaku. Tapi multitafsir. Modus rebutan, jaga kursi dan rebut kembali kekuasaan lewat daripada pesta demokrasi. Masih hangat ingat tajuk “pengombang-ambing ambang batas pencalonan presiden 2024, sabotase politik vs teror HAM”.

    Bicara soal generasi (cepat matang luar vs malas gedhé) tidak akan lepas dari pasal fakta bencana politik nasional. Simak dengan bijak, pergerakan aksi politik arus atas selang waktu antara G30S 1965 PKI sampai pada reformasi 21 Mei 1998. Kondisi ini menjadi acuan tren politik. [HaéN]

borok diri dibalut pasal bagus-baik-benar-betul

borok diri dibalut pasal bagus-baik-benar-betul

 Sekedar cukup tahu saja, silahkan. Jangan katakan, judul  bak pepatah, peribahasa, ungkapan. Padahal kalimat bajik, bijak.  Deretan kata bagus-baik-benar-betul sesuai abjad di kamus umum bahasa Indonesia.  Soal ada pihak yang merasa lebih pas pakai sebutan baik dan benar. Bukti ybs mau.

 Mau berkeringat tidak bau. Masuk tataran dan tatanan religi ketauhidan.  Disebutkan tersurat  bahwa barangsiapa menutupi aib saudara sendiri, maupun orang lain. Cukup untuk diketahui diri sendiri. Maka “Yang menguasai Hari Pembalasan” akan menutup aib kita di akhirat. 

Laku diri di dunia, memang wajar jika praktek hidup berbangsa dan bernegara tidak paham dalil  ‘baik dan benar’. Terlebih hakikat bagus-baik-benar-betul ditentukan oleh suara mayoritas, aksi  paduan  aklamasi serta mufakat bulat. Tidak dapat diganggu gugat. [HaéN]