Halaman

Rabu, 30 November 2022

memanusiakan diri sendiri secara adab berkedirian

memanusiakan diri sendiri secara adab berkedirian

Interaksi progresif, dinamis  antar manusia selaku makhluk sosial. Efek samping, dampak tak terduga, akibat penyerta maupun akibat ikutan, susulan. Mampu gubah-ubah-rubah komposisi, proporsi jiwa-raga, lahir-batin, jasmani-rohani manusia.

Mampu menilai nikmat sukses nikmat dunia yang diraih pihak lain. Membiarkan diri terkontaminasi secara sadar. Membiakkan penyakit hati secara manual. Tidak menular dan obat medis susah harganya.

Martabat manusia terdegradasi sampai di bawah ambang bawah binatang. Ketika manusia minta jatah nikmat dunia ke manusia lainnya, ke sesama manusia. Sistem lelang jabatan efek pilkada. [HaéN]

uber nikmat dunia, iming-iming vs mancing-mancing

uber nikmat dunia, iming-iming vs mancing-mancing 

Pilihan kehidupan jauh atau beda pasal dari  risiko kehidupan. Klasifikasi stratifikasi ‘nikmat dunia’ yang  tersedia di nusantara. Mulai urusan perut sampai syahwat politik.

Gerakan partai politik nusantara sebatas jual beli pasal legislasi, jual bei kursi pesta demokrasi. Kendati mampu ‘menjadikan siapa saja menjadi apa saja’.

Jual beli aqidah, ketauhidan lebih daripada itu daya jangkau maupun daya cengkeramnya. Urusan bawah perut tersalurkan lewat jalur LGBT. Sedia menu harian, terbuka sampai menu politik lima tahunan.  Aksi provokatif mereka, skala global. [HaéN]

alang kepalang palang halang rintang, ATHG adab bernusantara

alang kepalang palang halang rintang, ATHG adab bernusantara 

Gerakan sadar nasionalisme. Ramai-ramai ganti nama di era rezim politik-militer Orde Baru. Muncul akronim utama ’barnowo’. Lanjut ‘kasnowo’, ‘pranowo’.

Berbasis pasal SARA. Gerakan nasoinal ganti nama dengan dalih jual beli aqidah. Bukan jual beli pasal legislasi. Bukan jual beli suara pesta demokrasi.

Modus operandi mereka skala global. Standar kemiskinan, kemelaratan anak bangsa pribumi nusantara bukan sekedar syarat dasar mendapatkan bantuan tapi utang. Menstimulus aksi murtado-murtadi. [HaéN]

takabur mata kabur, laga 2024 kian buram-muram-suram

takabur mata kabur, laga 2024 kian buram-muram-suram 

Berlaku umum, untuk semua kelompok umur. Bebas batas usia. Tidak pandang konfigurasi fisik, anatomi tubuh, profil raga. Mau sematkan pagelaran akademis, titulér plus émbél-émbél manusia dan atau orang komplit seutuhnya.

Merasa bahwa kursi akan datang sendiri. Merasa punya hak untuk mendapat warisan, arisan kursi konstitusi. Analog dengan gelar gelaran tempelan, polesan agar tampak kemilau, bernas. Tidak ada kaitan dengan ilmu padi vs filosofi kondom. Efek paham dasar negara yang tidak wajib disandang oleh kawanan penyelenggara negara.

Secara tradisional kartel politik nusantara ditandai melalui tiga hal: harga jual kursi, nilai jual anggota, dan teritorial pengaruh biaya politik. Efek domino terciptanya otokrasi oleh juara umum pesta demokrasi. Secara perpolitikkan makro mengakibatkan inefisiensi alokasi sumber daya politik. Rakyat pengguna hak politik dirugikan secara berkelanjutan selama satu periode. Terjadi kehilangan alternatif pilihan, kualitas kandidat yang bersaing terfokus, dan layanan purna coblosan yang baik.

Memori bangsa atas kejadian yang telah terjadi. Pendekatan bahasa diperlukan untuk memahami lema, kata ‘kabur’. Terapkan kaidah bahasa persatuan maupun bahasa lokal. Makna pertama kali melintas di pikiran, renungkan secara mendalam. Tak sengaja malah memantapkan pemanfaatan cikal bakal pasal mengambang.

Komponen pembentuk kehidupan bermasyarakat terus bergerak dinamis, 7 turunan tanjakan  tikungan membentuk pusaran spiralistik, non-viral berkelanjutan. Pergantian kepemimpinan nasional atau tiap periode terjadi pembentukan budaya berdaya dan bergaya kontekstual selaju dinamika zaman. [HaéN]

frustasi dini jelang laga 2024

frustasi dini jelang laga 2024 

Gunjingan politik tak akan habis belum waktunya. Biasanya daur ulang kasus basi. Si penggunjing  sok merasa lebih paham ketimbang pelaku lapangan, aktor utama. Skenario dan kontrak politik bersifat dinamis. Berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Tanpa persetujuan tuan rumah  selaku pemegang  otoritas politik nusantara.

Politik taksis positif mengarah atau bergerak ke sumber rangsangan, sumber isu isapan jempol. Pemilih menentukan pilihan agar yang merasa terpilih bak mendapat beban moral kebangsaan. Sanksi moral bagi pihak yang berkuasa karena merasa legitimed. Demi martabat pantat maka aneka modus lokal atau lintas negara menjadi halal.

Cerita punya cerita. Rangkaian peristiwa bernegara terasa hambar dengan tampilnya sosok sodoran “pupuk bawang”. Ada tidak menambah bobot cerita, tidak ada cerita tetap jalan di relnya. Tinggal tunggu tiupan peluit panjang atau kejadian di luar skenario. Turun di tengah jalan lebih bermartabat katimbang martabat negara ternoda sia-sia.

Jaga suasana kebatinan bangsa sesuai wawasan kebangsaan. Siapa saja, pihak mana saja yang akan masuk kotak. Tunggu akhir malam. [HaéN]

Selasa, 29 November 2022

habis manis lanjut ke lubang berikutnya

habis manis lanjut ke lubang berikutnya 

Perpaduan harmonis antara peribahasa politik “habis manis sepah dibuang” dengan filosofi dasar kebangsaan “gali lubang tutup lubang“.

Sepetinya lubang penyerta, lubang ikutan, lubang susulan menjadiikan hidup kian dinamis.

Karena obat sebagai produk industri farmasi atau sejenis, tentu dengan basis profit oriented. Peluang bahan kimiawi yang reaksi cepat, dosis khusus, jadi andalan. Atau dibilang obat manjur, mujarab, mustajab maupun cespleng. Cukup sekali minum sebelum lelap malam. Kejadian esok hari. [HaéN]

cara pandang mbokdé mukiyo, dudu curi pandang

cara pandang mbokdé mukiyo, dudu curi pandang 

Anggapan  seperti  lanjutan dari “perang tanding mbokdé mukiyo, dudu paring sanding. Status simpan di personal laptop 11/9/2022 5:52 AM. Tergantung daya tanggap pemirsa. Babakan ini yang ditunggu-tunggu, celetuk pemirsa seberang lautan. Penasaran dengan informasi itu-itu saja. Pihakan kamar sebelah tinggal tunggu babak final.

Budaya instan, karbitan, dadakan plus penyuka jalan pintas, potong kompas; menggunting pita dalam lipatan. Menyalip dari kiri. Serobat-serobot dalam lingkaran,di kandang sendiri. Ciri wanci haluan partai  politik ‘kuman pembawa kuman’.

Negara liyan bersamaan merdeka sudah melaju. Beda populasi penduduk, multipartai.  NKRI rumpum melayu. Lari di tempat. Sigap gelar karpet merah. Selaku bangsa yang ramah dan siap dijajah dijarah oleh bangsa sendiri. Proses terus berproses. Habis manis lanjut ke lubang berikutnya.[HaéN]

vitalitas tampilan ke-100 november 2022, hemat kalimat

vitalitas tampilan ke-100 november 2022, hemat kalimat 

Ungkapan fakta berbasis personal blogspot. Semakin diungkap malah kian kemari. Mampu berada dimana saja tanpa kehilangan kendali diri maupun identitas. Energi yang peras-resap-serap seolah teranyarkan saat pilah pilih kata (diksi). Kendati struktur kalimat bebas struktur. Menata kata, mereka kata pakai asumsi pemirsa lebih paham. Jenuh dengan yang kovensional.

Tetap pada jalur bahasa tulis. Bukan bahasa cap, seperti membatik. Kemampuan untuk menyajikan persoalan umum secara berklas. Mengingatkan pemirsa akan gairah hidup. Tidak harus muluk-muluk. Foto bermakna ratusan kata. Bukti yuridis multimanfaat. Pose sederhana memancing reaksi multitafsir. Paparazi subversi nusantara beririsan dengan penebar penabur berita macam literasi anarkis, olok-olok politik.

Kehati-hatian cetak kalimat malah menjadikan narasi hambar, datar. Terbiasa menjadi orang jujur,    tanpa perlu predikat apalagi sertifikat. Hidup lebih tenang. Akumulasi nilai-nilai jujur diri akan menentukan potensi berbahasa. Rentang kendali, ruang gerak antara ‘apa yang telah kau hasilkan’ dengan ‘apa yang  telah kau pahami’. [HaéN]

hal-hal lain juga harus dipenuhi

hal-hal lain juga harus dipenuhi 

Terasa aroma irama mau beberkan asas  keseimbangan, kesetaraaan, kesebandingan, berkeadilan. Menyangkut utamakan urusan akhirat  seolah jelang tarikan hembusan nafas terakhir. Sibuk membolak-balik urusan dunia seolah nafas  bebas, panjang umur.

Sampaikan pasal kebenaran, kebaikan, kemuliaan, kejujuran, keadilan walau hanya bermodal satu ayat. Tepatnya satu ayat tetapi bukan pelaku tunggal. Mensinergikan dengan ayat-ayat semaksud setujuan. Sesuaikan dengan daya cerna pemirsa jam. Walau  satu ayat  tapi lebih sering disampaikan, diulang dengan variasi substansi, contoh nyata akan lebih meresap.

Tetesan air secara kontinyu, menerus di atas batu yang paling membatu. Pada waktuya akan bikin  batu berlubang. Minimal dekok di satu tempat saja. Tidak merata.

Menyampaikan satu ayat saja, dengan gaya memuridi diri sini. Malah lebih banyak mendengarkan, menerima dan menampung. Interaksi aktif dengan pihak manapun. Nusantara surpus wong-pintar aneka gelar akademis. Gelar akademis menjadi syarat dasar raih predikat manusia seutuhnya. [HaéN]

Senin, 28 November 2022

22 tampilan menumpuk pada 13:00 28 november 2022

22 tampilan menumpuk pada 13:00 28 november 2022 

Kembali ke fakta di personal blogspot. Tetap pada masalah angka, bilangan. Berkah karena tidak dinyana-nyana mendobrak mitos jumlahpemirsa ideal per jam. Bersyukur pemirsa potensial nusantara 24 jam terakhir, lokasi asal negara terurat Indonesia 38 pemirsa dan Prancis 3 pemirsa. Total 38 pemirsa pada 8:57 PM.

Menjadi penyemangat sesaat. Lebih berhati-hati mematok judul apalagi narasi dengan pola hemat kalimat. Sedikit tapi lebih sering disampaikan akan lebih meresap. Bersyukur dan tetap konsisten dengan tulis-menulis.

Tentunya pemirsa senusantara terus tetap diandalkan. Pembelajaran searah 24 jam. [HaéN]

jelang 2024, mati pelan-pelan vs kursi tiban

jelang 2024, mati pelan-pelan vs kursi tiban

Bobot pesta demokrasi 2024  karena rakyat memilah plus memilih sosok kaping wolu. Pengganti kaping pitu yang habis masa kontrak politik dua periode. Parpol parlemen 2019-2024 merasa paling berhak. Jauh tahun, jago kandang sudah pampang tampang. Berkokok cari lawan tanding. Menunggu jawilan untuk bersanding. Parpol pendukung utama belum berlaga sudah kehabisan pemain potensial, andalan. Rekam jejak mirip tebar pesona.

Parpol yang kehabisan stok kader, nilai jual pas-pasan, tak malu-malu lempar handuk. Mendukung tokoh yang nilai jualnya melegenda. Jangan lupa, pihak yang paling berkepentingan adalah pihak yang merasa kepentingannya selama ini jangan sampai terganggu dengan kebijakan kaping wolu mendatang.

Belum berbuat apa-apa untuk negara, tetapi sudah mendapat apa-apa dari negara. Enak tenan. Model seperti ini yang dicari di negara multipartai. Rumusan politik berbasis ramuan ajaib revolusi mental berkelanjutan, menjadi pegangan hidup anak bangsa pribumi primitif. Maksud jelasnya, masuk bursa kawanan partai menjadi “ladang amal usaha duniawi”. [HaéN]

jujur terhadap kejujuran itu sendiri

jujur terhadap kejujuran itu sendiri 

Tak perlu merasa rendah diri. Cakap berkalimat tulis tak ada hubungan diplomatik dengan cakap berkalimat tutur. Ternyata, nyatanya, nyata-nyata peradaban diri dimulai dari bibit, modal, saham jujur. Menyimak hakikat lema ‘jujur’ dari kamus kehidupan, cari cara mendeteksinya. Predikat orang jujur tampak sederhana karena nyaman di mata maupun sedap di telinga, melalui proses yang tidak sederhana.

Langkah mundur ke setahun yang lalu, tepat waktu 19 November 2021 8:27 PM. Simak sejenak “mau jujur, takut distigma agamais”.

Sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi umat. Hari ini mempunyai nilai lebih ketimbang kemarin. Esok  bukan hak milik kita. Orang cerdas adalah yang mampu mengelola waktu dengan bijak. Sigap lakukan aktivitas, kegiatan, aksi secara paralel. Raih kemanfaatan utama pada kewajiban berbasis waktu linier.

Mengandalkan nama luhur leluhur – ingat tradisi warisan nama baik dan ilmu – diperkuat kedirian, kemandirian atau dimensi keakuan. Jangan mengandalkan apa kata wong-pintar, rumusan weton, rajah, retak tangan atau apa arti nama diri. Status, profesi, karakter ‘orang jujur’ nyaris langka di media massa.

Memahami dan masuk dimensi kejujuran perlu laku jujur diri. Beda dengan kontradiksi analog orang membawa pelita masuk ke ruang gelap, mau merasakan kegelapan”.  Fakta dan pasal kebangsaan menyuratkan, manusia dan atau orang terbiasa dalam lingkungan mengutamakan nilai-nilai  kejujuran. Akan terlatih menjadi orang jujur. [HaéN]

jangan suka main suka-suka

jangan suka main suka-suka 

Dibilang mirip lagu memang banyak kemiripannya. Pihak yang berlagu tidak mirip siapapun. Bahkan dengan dirinya. Ironis binti miris, sudah tidak ada yang lebih jelek lagi. Sediaan maupun sisa stok reformasi ludes diborong penguasa. Oplosan ceplosan orang baik-baik, pemilik, penyandang nama baik menstimulus cakapan bijak.

Pengalaman berkutat dengan bencana media. Diimbangi tukang juru kabar sigap terima pesanan dari semua pihak. Sistem borongan, paket, dadakan. Goreng garing atau setengah kering. Berita miring   karena acap diujarkan oleh penguasa menjadi berita lurus-lurus saja.

Sering dibilang atau tepatnya membunyikan, betapa satu kasus, peristiwa, kejadian perkara lebih besar pengkabaran ketimbang fakta. Faktor logistik menjadikan satu barang aneka harga. [HaéN]

pembaikan nama cemar

pembaikan nama cemar 

Anggap terinspirasi mandiri dari judul “bukti berbasis bukti”. Survei berbayar, jajak pendapat, cacah aspirasi, opini publik, laporan masyarakat khususnya sentimen bebas sanksi moral parpol mayoritas.

Tak kalah peliknya. Langgam bukti kontra bukti malah memacu memicu gelombang kawanan orang baik-baik. Mengutamakan atribut fisik, ragawi, jasmani. Jangan sampai terpercik ludah lawan bicara.

Pihak lain tidak sengaja menginjak, meludah, melangkahi ke bayangan driinya. Serta merta merasa terjadi pelecehan komplit. Langsng lapor ke komnas HAM. Kumpulkan awak media massa alternatif pemburu sensasi recehan. Jadilah berita. Kéré munggah ing balé. [HaéN]

Minggu, 27 November 2022

thukmis (manthuk-manthuk lamis), capres alternatif

thukmis (manthuk-manthuk lamis), capres alternatif 

Getaran nuansa alami yang dicerna kasat mata. Sistem sirkulasi dan siklus waktu, padahal aksi pergantian perjalanan waktu bersifat linier, menerus, tidak berulang, berlipat. Kekurangan waktu maupun kehilangan waktu berharga, menjadikan umat manusia merapat ke bumi. Saat jidat rata bumi dan merapat ke bumi. Mendekat ke bayangan diri.

Padahal filosofi njawani bagi kaum hawa, adalah jangan sekedar 3M (macak, manak, masak). Tetap jadi syarat sebagai wanita karier, ibu rumah tangga. Sekedar dalil banding-sanding-tanding, simak “opor-opor bèbèk mentas awaké dhèwèk”. Maksudan peribahasa Jawa sebagai cermin Watak, Sifat, dan Perilaku manusia Jawa, adalah  wong yang sukses dari usahanya sendiri. Kinerja duduk manis tanpa keringat mandiri. Bukan sukses tiban.

Wajar jika mata indra manusia politik memahami bahwa kursi kuasa politik berwujud fisik, kasat mata, benda dapat dilihat, dapat diraba. Serta dapat dipanggil dengan umpan biaya politik. Perulangan sejarah paket “revolusi dan ideologi” tetap tak akan sepi peminat. Semakin diantipati, alergi secara moral kenusantaraan, mereka akan semakin “berani mati demi”.

Air mata buaya sudah menjadi trade mark penguasa dari kalangan kaum hawa. Bukan juga. Suara berhiba-hiba muncul dari wajah garang, merasa prihatin dengan nasib negara. Mendaur ulang ramuan mental. Merasa bisa mengatur negara jika diberi kuasa. [HaéN]

bukti berbasis bukti

bukti berbasis bukti

Masuk ranah hukum, habis perkara. Narasi kebangsaan jelas juntrungannya. Lika-liku saling silang  sampai babak final, bahkan skor akhir sesuai asas prakiraan awam. Bukan anak nusantara jika tidak mampu main akal, akal-akalan, mengakali. Tidak kurang akal. Kompromi,  jalan tengah, sama-sama diuntungkan menjadi alternatif.

Betul. Masih ada sebutan ‘bukti kontra bukti’. Antar bukti saling melibas. Adu argumen. Kuat-kuatan. Okol-okolan. Saksi yang memberatkan tuduhan dimungkinkan mengantongi ‘bukti berat’. Sengaja tapi jujur. Disinilah posisi strategis bukti. Pembuktian terbalik bukti dinamika peradilan. Bukti berlapis, berjilid, susulan sebatas keadilan telah ditegakkan. Kian kuat orang kuat menjadi tertuduh. Makin sibuk bukti unjuk diri.

Masalahnya, selain belum ada definisi baku judul. Memang belum ada. Selera pemirsa. Multikasus  efek bernusantara menguak bukti berbasis skenario. Bukan contoh. Ketika mégakasus ‘pagar makan  pagar’. Main ulur waktu juga tidak. Pihakyang paling berkepentingan. [HaéN]

garing (sigaran miring), ciri wanci capres 2024

garing (sigaran miring), ciri wanci capres 2024 

Bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Masa Esa yang mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (suratan Pasal 43 ayat (1) UU RI 30/1999)

Oleh karena itu, bentuk kepala cikal bakal bakalan kepala negara 2024sangat menentukan pernasiban. Utamanya gaya potongan dan sisiran rambut. Pasal lain yang melekat pada kepala, ikut berperan aktif. Tipe pemikir tidak menentukan. [HaéN]

imajinasi tanpa akhir, mencari akhir jejak

imajinasi tanpa akhir, mencari akhir jejak diri 

Segala olah pikir, tindak laku maupun sikap ucap anak manusia asli pribumi direkam oleh CCTV demi asas  kepentingan hukum.  Atas nama hukum pula isi  CCTV bisa lenyap. Bandar politik emoh rugi, apalagi bangkrut. Lebih-lebih bandar narkoba. Jangan dekati zina plus narkoba. Siapa dekat-dekat, cepat atau lambat, akan  terjerat.

Alinea pengenalan yang belum konek dengan judul. Tersirat cara mati tanpa mengakhiri diri. Jelang pensiun ikut arus formal kenegaraan, mati pelan-pelan (MPP). Angan-angan jadi pengusaha. Usaha apa saja. Yang haram saja banyak pesaingnya, ujar bang haji.

Karena panggilan tugas, menyamar menjadi orang lain. Di luar diri harian. Membentuk tim spesial, satuan tugas khusus. Sukses raih predikat mata rantai orang dalam, lingkaran utama. Tidak sekedar ikhtiar mendekati narkoba. Kawan dekat narkoba. Pagar makan pagar. [HaéN]

Sabtu, 26 November 2022

wedi kalah wani kilah

wedi kalah wani kilah 

Dalam Konvensi Hak Anak : Penggunaan Hak Atas Kebebasan Berdapat dan Berekspresi bergantung pada pembatasan-pembatasan tertentu sebagaimana dinyatakan undang-undang dan jika memang diperlukan dalam rangka menghormati hak-hak  atau reputasi orang lain dan untuk melindungi keamanan nasional  atau ketertiban umum, kesehatan umum dan moral.

Pembatasan Hak Atas Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dalam konteks menghormati hak atas nama baik orang lain (reputasi) tidak berlaku untuk reputasi organisasi atau lembaga atau sekelompok orang. Hal ini karena hak melekat pada  individu bukan organisasi, lembaga, atau sekelompok orang.

Dalam suatu masyarakat demokratis, kebebasan berekspresi harus dilindungi dan hanya bisa dibatasi secara sempit untuk mencapai  tujuan yang sah, salah satunya adalah reputasi. Perlindungankebebasan berekspresi dan perlindungan reputasi dikenal dalam berbagai instrumen hukum hak asasi manusia internasional maupunkerangka hukum hak asasi manusia di Indonesia.

Konsep hukum yang mengatur mengenai pertentangan kedua hak ini  dikenal secara internasional sebagai hukum tentang defamasi. Secara  prinsip, defamasi hanya boleh digunakan untuk melindungi reputasi  seseorang, terhadap kerugian, termasuk perasaan direndahkan,  ejekan di depan publik, atau menyebabkan seseorang dijauhi atau dihindari.

Penggunaan sanksi denda ataupun sanksi pidana hanya bisa dilakukan  apabila hak untuk mengkoreksi atau hak untuk menjawab tidak cukup  untuk memperbaiki kerusakan reputasi yang ditimbulkan. Penerapan sanksi uang harus mempertimbangkan efek meluas yang buruk  (chilling effect) terhadap kebebasan berekspresi.  (cuplik sedikit olah dari  Manual Pelatihan Hak atas Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi “Ekspresi Seni”,  Komnas HAM 2022).

Demikianlah. Cuplikan yang ringan-ringan saja. [HaéN]

reputasi dan rekam jejak sekarang, kepercayaan rakyat

reputasi dan rekam jejak sekarang, kepercayaan rakyat 

Rakyat tidak butuh album kenangan, lagu nostalgia, rindu masa lalu. Bukan untuk ikut pengadaan  barang dan atau jasa pemerintah. Cetak buku profil badan hukum usaha jasa politik komersial milik keluarga. Pengalaman lima tahun terakhir sesuai bidang yang diminati atau semaksud.

Berdasarkan  “bukti  berbasis bukti”. Malu kalah, berani  kilah.

Legenda membangun satu reputasi dalam semalam. Bantuan cenayang. [HaéN]

harga kemarin untuk barang kemarin, promo capres

harga kemarin untuk barang kemarin, promo capres 

Kalkulasi politik hanya sebatas mengotak-atik tim dengan pemain lawas, kambuhan, dadakan, tiban, titipan. Rakyat sudah tahu bagimana skor akhir. Rakyat dengan santai menebak siapa saja yang akan masuk babak final.

Segitiga setan : harta, takhta, jelita. Menjadikan anak bangsa, putera-puteri asli daerah, pribumi, sanggup melakukan apa saja untuk meraihnya, menadahnya atau saling berebut bak lomba panjat pinang. Bagi kaum hawa, maka tetap ada incaran obyek vital : harta, harta, harta ditambah mahkota, takhta.

Parpol yang kehabisan stok kader, tak malu-malu lempar handuk. Mendukung tokoh yang nilai jualnya melegenda. Jangan lupa, pihak yang paling berkepentingan adalah pihak yang merasa kepentingannya selama ini jangan sampai terganggu dengan kebijakan pemerintah mendatang.

Kata ahlinya, dhalang ora kurang lakon.  Senyawa ekonomi, sosial, politik membentuk unsur baru di Nusantara. Rumus kimianya mirip dengan ideologi yang mengandung DNA B2. Sesuai himbauan penguasa. Hindari politik identitas plus waspadai kutubisasi, kubuisasi. [HaéN]

otorisasi pendelegasian wewenang khusus

otorisasi pendelegasian wewenang khusus 

Hubungan kenusantaraan antara rakyat dengan wakil rakyat, sepanjang sejarah. Begitulah riwayatnya. Beginilah jadinya. Hasil lacak jejak tetap merujuk pasal legislasi, anggaran, pengawasan menjadi lagu wajib wakil rakyat.

Walhasil, partai politik parlemen merasa memiliki wewenang lebih besar ketimbang eksekutif dan yudikatif. Ditambah hak-hak dan bunyi pasal UUD NRI 1945.

Kebebasan sipil masyarakat sipil, pada skala tertentu. Apa guna wakil rakyat.[HaéN]

apa . . . haa . . .

apa  . . . haa . . . 

Ini cerita masih sedang dalam proses  konstruksi maupun rekonstruksi. Disinyalir jauh dari dugaan  pasal penyakit mulut dan kuku. Berlanjut 24 di jalanan sampai parlemen atau panggung wakil rakyat. Tidak  pandang bulu jenis kelamin maupun kadar ideologi bawaan. Paket bahasa tubuh – goyang tanpa goyang –bekorelasi dengan ekspresi wajah, bukaan  mulut. Hanya bisa terlaksana pada acara tatap muka langsung,

Terbiasa biasa bicara searah. Diminta maupun tidak diminta. Ngeceplos polos lolos nyaris tanpa titik  koma. Melihat pendengar diam, dikira menyimak dengan seksama. Menambah semangat dan kreativitas ujar bebas tanpa sanksi.

Begitu ada pihak memotong atau menyela pembicaraan. Pura-pura tidak dengar. Biar dikira sibuk   mikir saja lama. Terkaget-kaget diberi tahu ada pihak yang ingin tahu. Meminta pertanyaan diulang secara jelas, pelan, terstruktur sambil menyodorkan kupingnya.

Apa  .  .  .”  reaksi spontan. Wajah menyiratkan belum paham maksudan lawan bicara. Jidat berlipat, seolah mikir berat . Bukti ringan daya dong rendah. Tepuk tangan, teriakan, suit-suit hadirin mendongkrak rasa bangga. Selaku narator kebangsaan, tepat tidak tepat, pokoknya asal menjawab. Terjadilah diskusi, dialog, debat tanpa tema.

Haa  . . . “ serunya plus mata ternganga. Kuping masih berfungsi. Daya cerna otak perlu stimulus. Belum nyambung antara hafalan dengan pertanyaan sederhana. Mulut komat-kamit unjuk kepakarannya. Telunjuk bergetar di bawah sadar. Pertanyaan mirip  pernyataan dianggap tuduhan balik.  Menguak fakta jati dirinya. Semakin disangkal. [HaéN]

Jumat, 25 November 2022

krosaké ing kéné, gedebugé ing kana

krosaké ing kéné, gedebugé ing kana 

Terserah pemirsa  di negaranya. Mau dikaitkan, diikatkan, dikiatkan dengan kategori gempa bumi atau tamsil kehidupan. Adat lokal punya rumusan yang lebih canggih. Nusantara kendati berlaku otonomi daerah, pendekatan dari atas  tetap dlperlukan. Skala nasional tidak didelegasikan. Gubernur perpanjangan tangan pemernitah pusat.

Partai politik mampu mencetak siapa saja menjadi apa saja. Melebihi dedikasi penjara atau sebutan semaksud. Pelaku kriminal kelas teri, usai lulus langsung naik kelas. Ilmu tanggung, lulus pas-pasan, menjadi penjahat kambuhan.

Efektivitas sistem multipartai sederhana beirisan dengan menyederhanakan politik kriminal. Aksi wawasan penyakit politik tidak hanya kriminalisasi vs radikalisasi.

Nusantara menjadi tempat berguru, menuntut ilmu, menguras ilmu, sumber pengetahuan ‘ilmu politik’, pustaka hidup. Hebatnya lagi, tiap lima tahun sekali atau jelang pemilu, spesialis ilmu, bobot ilmu bertambah. Bahkan bisa langsung serap ilmu ke pelaku utama yang masih hidup. Atau kepada anak cucu ideologis. Tersedia paker komplit, lengkap dengan instrukturnya. [HaéN]

menit pertama postingan baru langsung bersambut, apa karena judul

menit pertama postingan baru langsung bersambut, apa karena judul 

Judul keempat “roti dengan kulit gandum diolesi selai cokelat kulit kacang” terinspirasi usai beli roti di warung.  Simpan aman di personal laptop 11/23/2022 8:21 PM.  Ketik cepat sekali jadi. Lama di buka modem.

Pasca proses. Fakta statistik, diposting oleh [HaéN] di 20.32. Masuk postingan baru 20.32.00 PM.

Efek judul pertama tersimpan  4:59 AM. Seolah memacu memicu diri bisa uber target.  Semua kejadian  bukan terjadi secara kebetulan. Saat berproses pilah-pilih diksi mapun bentukan kalimat. Tidak sengaja kegali substansi layak dinarasikan. [HaéN]

lembaga pemasyarakatan vs lembaga kepartaian

lembaga pemasyarakatan vs lembaga kepartaian 

Kedua belah pihak sama-sama menentukan Indeks Demokrasi Indonesia; Indeks Persepsi Korupsi; Indeks Pembangunan Manusia; Indeks Pembangunan Pemuda; Indeks Keamanan Manusia Indonesia; Indeks Kepuasan Masyarakat  Dalam Pembangunan Infrastruktur; Indeks Masyarakat Sipil; Indeks Pembangunan Gender; Indeks Masa Tumbuh; Indeks Pemberdayaan Gender; Indeks Desa Membangun maupun model perindeksan lainnya. [HaéN]

ukur baju jelang laga kandang

ukur baju jelang laga kandang 

Semakin kian bukti bahwasanya peredaran sila-sila dasar negara hanya di kalangan rakyat tapak tanah, rakyat papan bawah, rakyat jelata. Bukan dan tidak berlaku di kawanan penyelenggara negara dari unsur kawan partai produk unggulan daripada pesta demokrasi. Parpol parlemen bak oposan konstitusional.

Pasar bebas menjadi ajang ukur kursi. Data fakta kategoris kaping pitu berfluktuasi, bak harga mobil antik. Beririsan dengan stigma petugas partai. Parpol pendukung utama belum berlaga sudah kehabisan pemain potensial, andalan. Rekam jejak mirip tebar pesona.

Dimananya bahwa tidak ada korelasi antara tingkat proaktivitas, jemput bola ramai-ramai dengan kinerja individu. Jangan lupa bahwasanya potensi individu bak setetes air yang akan menentukan keseimbangan. Potensi individu  pakai asas setengah  isi vs  setengah kosong. Ungkapan lama, emas 1 kg jika kurang 1 gram, tetap tidak bisa dibilang 1 kg (1.000 gram). Sebutan kurang lurus, agak miring menjadi pratanda keingatan, daya akal seseorang.

Subversi selalu berhubungan dengan politik dan merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan politik yang dikehendaki oleh fihak/golongan yang berkepentingan. [HaéN]

Kamis, 24 November 2022

1.470 pemirsa berkerumun di 23 november 2022, pratanda

1.470 pemirsa berkerumun di 23 november 2022, pratanda 

Fakta di personal blogspot. Banyak kejadian tidak terduga. Tidak diduga sama sekali malah menjadi kejadian.  Masih pakai  standar ideal, standar minimal. Ada info bahwa 23 november 2022,  tercatat 1.470 pemirsa. Didominasi oleh negara Australia. Lebih detail rinci tidak dibeberkan. Apalagi dipamerkan.

Bersyukur dan tetap konsisten dengan tulis-menulis.

Tentunya pemirsa senusantara tetap diandalkan. [HaéN]

rekam jejak syarat teknis menjadi boneka politik memedi sawah

rekam jejak syarat teknis menjadi boneka politik memedi sawah 

Biasanya ybs, tepatnya mendapat kursi jabatan politik dengan penunjukan langsung. Badan hukum usaha jasa politik komersial milik keluarga. Siap tampung kader kehormatan, kontribusi Rp. Cetak kader tadah kursi.

Sistem multipartai sederhana, mencetak adagium  “di atas presiden masih ada  presiden”. Data fakta kategoris kaping pitu berfluktuasi. Beririsan dengan  stigma petugas partai.

Tata negara, tata pemerintahan atau istilah bahasa hukum sejenis. Melahirkan strata, kasta abdi negara, aparatur pemerintah, hamba hukum, alat negara. Birokrasi nusantara menjadi gado-gado. Sistem karier kalah pamor dengan jabatan publik yang menjadi hak milik manusia politik. [HaéN]

langkah adab berkemajuan, skala pesimis vs skala optimis

langkah adab berkemajuan, skala pesimis vs skala optimis 

Manusia selaku makhluk sosial, sibuk othak-athik, kalkulasi untung-rugi urusan dunia. Spekulasi matematis semakin njelimet sarat akal-akalan berbanding lurus dengan antisipasi pertanggungjawaban. Skenario berbasis dalil kebangsaan “selamatkan diri masing-masing”, dirumuskan secara polarisasi, gaya maling vs adat kyai.

Begitu manusia bangun pagi, bangkit dari peraduan, mati sementara jelang terang tanah. Sebagian lagi sudah sigap, siaga, siap di sepertiga akhir malam. Menghadapi mengisi  kehidupan hari ini,  24 jam ke depan. Sesama anak bangsa pribumi tadi, sama-sama berkedendaman.

 Merasa raihan, rayahan, bancakan, target hari kemarin masih di bawah standar minimal.  Konsentrasi penuh ambisi. Berikutnya, pihakan yang merasa rekan jejak dan  status dinamis masuk kategori ”layak laga”. Langsung pasang aksi lagak dan berlagu. Tinggal menghitung hari.

Manusia pilihan, berikhtiar hari ini lebih baik ketimbang hari kemarin. Rangkaian menjadikan diri  bermanfaat bagi sesama,untuk semua. [HaéN]