Halaman

Jumat, 25 November 2022

krosaké ing kéné, gedebugé ing kana

krosaké ing kéné, gedebugé ing kana 

Terserah pemirsa  di negaranya. Mau dikaitkan, diikatkan, dikiatkan dengan kategori gempa bumi atau tamsil kehidupan. Adat lokal punya rumusan yang lebih canggih. Nusantara kendati berlaku otonomi daerah, pendekatan dari atas  tetap dlperlukan. Skala nasional tidak didelegasikan. Gubernur perpanjangan tangan pemernitah pusat.

Partai politik mampu mencetak siapa saja menjadi apa saja. Melebihi dedikasi penjara atau sebutan semaksud. Pelaku kriminal kelas teri, usai lulus langsung naik kelas. Ilmu tanggung, lulus pas-pasan, menjadi penjahat kambuhan.

Efektivitas sistem multipartai sederhana beirisan dengan menyederhanakan politik kriminal. Aksi wawasan penyakit politik tidak hanya kriminalisasi vs radikalisasi.

Nusantara menjadi tempat berguru, menuntut ilmu, menguras ilmu, sumber pengetahuan ‘ilmu politik’, pustaka hidup. Hebatnya lagi, tiap lima tahun sekali atau jelang pemilu, spesialis ilmu, bobot ilmu bertambah. Bahkan bisa langsung serap ilmu ke pelaku utama yang masih hidup. Atau kepada anak cucu ideologis. Tersedia paker komplit, lengkap dengan instrukturnya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar