Halaman

Rabu, 30 November 2022

takabur mata kabur, laga 2024 kian buram-muram-suram

takabur mata kabur, laga 2024 kian buram-muram-suram 

Berlaku umum, untuk semua kelompok umur. Bebas batas usia. Tidak pandang konfigurasi fisik, anatomi tubuh, profil raga. Mau sematkan pagelaran akademis, titulér plus émbél-émbél manusia dan atau orang komplit seutuhnya.

Merasa bahwa kursi akan datang sendiri. Merasa punya hak untuk mendapat warisan, arisan kursi konstitusi. Analog dengan gelar gelaran tempelan, polesan agar tampak kemilau, bernas. Tidak ada kaitan dengan ilmu padi vs filosofi kondom. Efek paham dasar negara yang tidak wajib disandang oleh kawanan penyelenggara negara.

Secara tradisional kartel politik nusantara ditandai melalui tiga hal: harga jual kursi, nilai jual anggota, dan teritorial pengaruh biaya politik. Efek domino terciptanya otokrasi oleh juara umum pesta demokrasi. Secara perpolitikkan makro mengakibatkan inefisiensi alokasi sumber daya politik. Rakyat pengguna hak politik dirugikan secara berkelanjutan selama satu periode. Terjadi kehilangan alternatif pilihan, kualitas kandidat yang bersaing terfokus, dan layanan purna coblosan yang baik.

Memori bangsa atas kejadian yang telah terjadi. Pendekatan bahasa diperlukan untuk memahami lema, kata ‘kabur’. Terapkan kaidah bahasa persatuan maupun bahasa lokal. Makna pertama kali melintas di pikiran, renungkan secara mendalam. Tak sengaja malah memantapkan pemanfaatan cikal bakal pasal mengambang.

Komponen pembentuk kehidupan bermasyarakat terus bergerak dinamis, 7 turunan tanjakan  tikungan membentuk pusaran spiralistik, non-viral berkelanjutan. Pergantian kepemimpinan nasional atau tiap periode terjadi pembentukan budaya berdaya dan bergaya kontekstual selaju dinamika zaman. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar