Halaman

Jumat, 11 November 2022

goyang-gayeng gayung tak bersambut

goyang-gayeng gayung tak bersambut 

Wajar bin nalar, jika manusia lebih paham menganalisa kehidupan di depan mata yang kasat mata.  Tetapi sejatinya sedang tipu diri sepanjang waktu, sampai kehabisan waktu. Menembus batas dimensi akal sehat manusia, masuk ranah illahiah.

Kesulitan berkehidupan sesuai skenario optimis, dianggap ada pihak menyaingi bara dendam diri. menanggap diri ini sudah berbaik budi kepada wong-cilik yang bukan kewajiban konstitusionalnya. Sekedar batu loncatan.

Sibuk memikirkan langkah taktisnya. Tanpa mendekatkan diri ke pihak yang menetapkan mau jadi  apa diri ini. Saking optimisnya, sampai lupa kaki berdiri dimana. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar