habis manis lanjut ke lubang berikutnya
Perpaduan harmonis antara peribahasa politik “habis manis
sepah dibuang” dengan filosofi dasar kebangsaan “gali lubang tutup lubang“.
Sepetinya lubang penyerta, lubang ikutan, lubang susulan menjadiikan
hidup kian dinamis.
Karena obat sebagai produk industri farmasi atau sejenis,
tentu dengan basis profit oriented. Peluang bahan kimiawi yang reaksi
cepat, dosis khusus, jadi andalan. Atau dibilang obat manjur, mujarab, mustajab
maupun cespleng. Cukup sekali minum sebelum lelap malam. Kejadian esok hari. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar