Halaman

Kamis, 10 November 2022

ngatrol nama baik, agar layak nongol malah ambrol

ngatrol nama baik, agar layak nongol malah ambrol 

Betapa manusia anak bangsa nusantara, memahami bahwa nama baik bukan karena laku diri. Ditentukan bagaimana pihak lain memperlakukan dirinya. Koruptor tak merasa turun gengsi dengan rompi oranye. Masuk tim khusus Tahanan KPK. Merasa tersanjung, tenar. Gelar koruptor, manipulator kian mendongkrak popularitas, elektabilitas, kapabilitas ybs.

Dampak tipikor tidak seperti dampak tindak pidana teroris (a.l hilangnya nyawa tanpa memandang korban, ketakutan masyarakat secara luas, dan kerugian harta benda) maupun dampak kinerja bandar penjual, pengedar narkoba (merusak generasi yang belum lahir).

Hukum moral ketimuran mengatakan, sudah menjadi pakem. Kebaikan atau hal yang baik. Tak perlu diomomg-omongkan apalagi diobral kuras gudang. Nama baik berkat isi hati yang baik. Asupan gizi tidak sekedar sehat dan menyehatkan. Kelakuan anak manusia. Terbentuk secara biologis dan pengaruh lingkungan hidup.

Tidak ada rumusan jika seseorang mendapat julukan karena atas permintaan ybs. Gamblangnya, maunya disebut negarawan, nasionalis banget, patriot bangsa utuh bulat, superhero tanpa tanding. Tapi tindak tanduknya mirip hewan bertanduk, serudak-seruduk membabi buta. Diperkuat laku kesetanan tujuh turunan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar