Halaman

Senin, 28 November 2022

jelang 2024, mati pelan-pelan vs kursi tiban

jelang 2024, mati pelan-pelan vs kursi tiban

Bobot pesta demokrasi 2024  karena rakyat memilah plus memilih sosok kaping wolu. Pengganti kaping pitu yang habis masa kontrak politik dua periode. Parpol parlemen 2019-2024 merasa paling berhak. Jauh tahun, jago kandang sudah pampang tampang. Berkokok cari lawan tanding. Menunggu jawilan untuk bersanding. Parpol pendukung utama belum berlaga sudah kehabisan pemain potensial, andalan. Rekam jejak mirip tebar pesona.

Parpol yang kehabisan stok kader, nilai jual pas-pasan, tak malu-malu lempar handuk. Mendukung tokoh yang nilai jualnya melegenda. Jangan lupa, pihak yang paling berkepentingan adalah pihak yang merasa kepentingannya selama ini jangan sampai terganggu dengan kebijakan kaping wolu mendatang.

Belum berbuat apa-apa untuk negara, tetapi sudah mendapat apa-apa dari negara. Enak tenan. Model seperti ini yang dicari di negara multipartai. Rumusan politik berbasis ramuan ajaib revolusi mental berkelanjutan, menjadi pegangan hidup anak bangsa pribumi primitif. Maksud jelasnya, masuk bursa kawanan partai menjadi “ladang amal usaha duniawi”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar