Halaman

Jumat, 31 Maret 2023

anomali cuaca politik tidak ramah bangsa sendiri

anomali cuaca politik tidak ramah bangsa sendiri 

Bahkan wakil rakyat kabupaten/kota berkesulitan jika harus mengikuti, menuruti aspirasi pemilihnya. Khususnya rakyat pengguna aktif hak pilih pada hari-H pesta demokrasi. Beda jauh  dengan parpol yang  telah  memilihnya untuk menjadi caleg.  

Oleh karena itu, sebaran tebaran épiséntrum utawa pusat bencana politik beririsan dengan geopolitik nusantara.

Sumber dari segala sumber bencana politik tergantung parpol dominan di legislatif. Terbukti, koalisi parpol pilpres tidak berlaku di beberapa pilkada serentak. [HaéN]

tanpa sebut merek parpol, simak bakalan kaping wolu

tanpa sebut merek parpol, simak bakalan kaping wolu 

Sejarah periwayatan demokrasi subversi nusantara memang sebegitulah faktanya. Ingat pariwara, iklan TV Orde Baru dengan semboyan “aah teori”. Adalah kaping wolu (kaum pinggiran wong lugu), karepé mbilung.

jaréné-jaréné wong Jawa, kesempurnaan hidup vs kehidupan sempurna. 10/18/2020 10:28 AM. Jadi,  émpirisme yang mendasari wujudan filasafat Jawa tidak bertentangan dengan aspek berketuhanan. Kendati rumusan berketuhanan menjadi sila pertama dasar negara. Bahasa dan mata manusia merasakan semua berada dalam kesatuan dengan Tuhan. Seorang manusia terlahir sebagai makhluk sempurna. Tergantung ilmu berketuhanan kedua orang tuanya mau menjadikan apa.

 Revolusi mèntal menjadikan mental nusantara. Terjadilah panen perdana revolusi mèntal, restorasi politik vs reklamasi politik. 4/6/2016 6:48 AM. Kosa kata atau frasa ‘restorasi politik’ dan ‘reklamasi politikdalam kamus politik Nusantara sangat dinamis. Tidak ada definisi baku. Mekanisme pasar tidak menjamin ketersediaan bahan baku sebagai alat bukti hindar diri dari jeratan pasal hukum. Harga jual atau nilai jualnya sangat fluktuatif.

Revolusi mèntal semangkin kelabakan, kebakaran jenggot mengendus musuh nyata. Semangkin tidak berpeluang merekayasa, memanipulasi, memodifikasi modus mencari kambing hitam secara konstitusional.

Antara frasa negara dirugikan dengan frasa rakyat menanggung kerugian mental, sudah jelas. Tidak samar-samar. [HaéN]

dilema kebahasaan pribumi nusantara, mantan vs mantan

dilema kebahasaan pribumi nusantara, mantan vs mantan 

Betapa bangga plus, anak bangsa pribumi nusantara berketurunan di tempat, ketika menyebut pihak  berseberangan atau lawan jenis kelamin memakai sebutan status mantan. Padahal cuma hanya masuk kategori ringan “cinta monyet”.

Sang pejantan layak diduga bukan dari generasi sewaktu kecil memakai “celana monyet”. Model celana buruh. Buah jambu monyet menghasilkan biji mété, mahal harganya.

Pewaris gaya kemonyet-monyetan maunya menjadi fokus publik, pusat perhatian khalayak, buruan alat negara. Masuk berita. Melahirkan gaya bahasa tanpa daya. Bahasa tubuh ekspresionisme.

Pelaku aktifnya semua umur, bebas gender. Tidak ada beda mencolok antara anak gedongan dengan anak jalanan. Antara pejabat publik dengan penjahat jalanan. [HaéN]

bekas omongan bekas

bekas omongan bekas 

Ingat asas banding-sanding-tanding, maka pemirsa maupun pirsawan berketetapan sementara. Bahwa judul terinspirasi tayangan paket ujaran bebas pendapat lewat media massa arus  utama. Sisanya dari catatan tahunan pemerintah. Laporan kinerja prestise trias politica. Khususnya dari kawanan wakil partai politik di lembaga legislatif.

Betapa korelasi besaran belanja keluarga untuk konsumsi rokok dengan status gizi seimbang balita pada keluarga pra-sejahtera.

Prinsip kebangsaan perokok aktif dari kelompok elit (ekonomi sulit), lebih baik mulut masih bisa berasap, ngepul ketimbang dapur tanpa asap.

Lebih daripada itu, polusi asap rokok tidak merugikan negara. Sampah ujaran vs ujaran sampah, bebas sanksi hukum. [HaéN]

Kamis, 30 Maret 2023

gondrong uban pratanda jarang mikir sendiri

gondrong uban pratanda jarang mikir sendiri 

Didorong penasaran berdasarkan pengalaman. Ternyata lebih baik tidak tahu apa-apa ketimbang tahu malah membebani daya pikir. Kenyataan lain menunjukkan justru karena mendengar saja, daya diri tergerus menerus. Tingkat kesepengetahuan plus daya cerna dengar-dengar menentukan sisa hidupnya.

Jatah hidup dan kehidupan yang sudah disiapkan oleh-Nya.  Seolah tertunda. Bukan pembiaran,  pembunuhan karakter, matikan langkah, tebang pilih, libas sebelum tunas model hukum buatan manusia.

Ketika manusia diperlihatkan wajah sesungguhnya ‘siapa aku’. Sadar baru nyana. Tahu dengan mata telinga sendiri, betapa kedirian selama ini tidak ada apa-apanya. Bersyukur, bukan bak keranjang sampah namanya.  Sekedar penadah, penampung bekas omongan bekas. [HaéN]

rambut memutih beririsan dengan

rambut memutih beririsan dengan

Rekayasa kehidupan, menjadikan manusia kian merasa menjadi perkasa maupun gemulai. Bisa kedua-duanya. Kemungkinan lain yang serba mungkin, manusia terdampak laku suka yang samar-samar, abu-abu. Cara aman, ikut arus massa, arus kuat. Cara sehat, lihat siapa pelopor, motivator, provokator. Gaya hidup sarat gaya.

Manusia sadar dengan rasa diri. Kandungan rasa malu jika merasa diri di bawah standar anak gaul. Malu tampak tua atau dibilang sudah berumur. Padahal. Senyum mengembang bebas ketika bercermin masa lampau. Kinerja terdongrak foto bareng pihak yang sudah jadi orang. Foto nostalgia sesama sejawat nasib.  Berdiri sama-sama di atas kaki sendiri.

Lamunan kian melantur. Daya terawang kian mengawang-awang. Membayangkan manusia mulya duduk bermartabat dengan pantat sendiri. Di atas kursi jerih payah keringat sendiri. [HaéN]

negara sejahtera mrucut vs negeri multipartai kebacut

negara sejahtera mrucut vs negeri multipartai kebacut 

Atas  nama akar sejarah, mau yang dicetak pakai tinta emas, mau yang disusun oleh penguasa. Rasanya, banyak kejadian sepertinya nyaris berulang, tipikal. Cuma beda pelaku. Soal kejadian perkara lebih canggih, pokoknya serba lebih. Berbanding lurus dengan pendayagunaan akal sehat atau otak cerdas manusia.

Rumusan dinamis adab bernusantara, sarat saling silang kepentingan. Penduduk yang menjadi target  fisik dan  sasaran  fungsional pembangunan, mau tak mau harus rela berkorban diri demi sukses aksi pembangunan nasional di segala bidang.

Sebelum jauh keprucut, ingat BPS. Jika ada rakyat dalam persentase besar masuk di luar mahzab ‘adil, makmur, sejahtera’ secara konstitusional mendapat stigma sebagai masyarakat kurang beruntung.

Skenario preventif, antisipasi, proaktif sampai pakai pasal modus libas tuntas sebelum tunas merupakan terjemahan dari konspirasi, skenario global. Andalan nusantara di skala regional ASEAN dengan aji-aji asap karhutla. Menarik perhatian dunia dan memancing reaksi PBB.

Akhirnya rakyat tapak tanah tetap sedia, siap, siaga, sigap 24 jam. Kebal akan anomali cuaca politik yang tak ramah bangsa sendiri. [HaéN]

Rabu, 29 Maret 2023

mitigasi bencana politik sejak dari sumbernya

mitigasi bencana politik sejak dari sumbernya 

Sumber dari segala sumber bencana. Efektivitas sistem multipartai sederhana. Menyederhanakan masalah bernusantara 24 jam. Negara akan hadir pada penanaman kepala kerbau tanda argo mégaproyek berdetak melaju kencang.

Akumulasi oplosan penyakit hati, penyakit jiwa, penyakit politik selaku sumber inspirasi olok-olok politiik. [HaéN]

norma normalitas pernusantaraan hingga sampai Z

norma normalitas pernusantaraan hingga sampai Z 

Anomali cuaca, tidak perlu pakai hujan, géledék maupun angin ribut. Tanpa prakiraan, di teritorial tertentu, terjadilah banjir. Kondisi terang benderang. Banjir kiriman, banjir dadakan, banjir penyerta, banjir ikutan, banjir susulan. Potensi banjir lokal melebihi hak kuota tahunan. Sadar lingkungan beririsan dengan ramah lingkungan.

Akumulasi bencana politik tingkat lokal, regional sampai nasional sudah sampai ambang batas kritis. Darurat kepemimpinan nasional. Krisis masa depan. Jangan sampai maskapai asing, armada asing, skuadron asing, pangkalan militer asing buka cabang sampai pinggiran, pedalaman nusantara.

kembali ke zaman normal liwat jalur normal. 5/2/2020 3:27 PM. Mungkin, jika simak kurva normal atau bentukan lain, seolah ada titik jenuh, titik kritis, titik balik, titik leleh serta titik-titik lain. Dibilang ‘titik’ jika diperbesar atau dinyatakan. Tergantung ‘waktu’ yang umumnya bersebut substansi absis. Absis selaku fungsi waktu, satuan waktu dinamis.

Ketidaklaziman menjadi lazim karena dilakukan tiap hari oleh semua manusia. Menyimpang dari kebiasaan yang normal malah dianggap aneh. Mengikuti aturan malah mendapat stigma tak tahu aturan. Taat rambu-rambu lalu lintas malah didakwa pemacu dan pemicu laka lantas. Minimal, terkena pasal biang kemacetan. [HaéN]

Selasa, 28 Maret 2023

parade senja gajah di pelupuk penguasa, baliho tidak tampak

parade senja gajah di pelupuk penguasa, baliho tidak tampak 

Demokrasi subversi nusantara lebih banyak praktek nyata ketimbang bunyi-bunyinya. Tercatat demokrasi cacat demokrasi.

Penguasa otoritas politik teritorial lebih bersifat terbuka, dinamis. Pasang tarif, punya harga nego tetapi bagaimana sentimen positif pasar bebas global.

Mereka merasa bahwa hidup dimulai ketika berusia 60tahun. Apalagi merasa bahwa negara selaku warisan, hak milik keluarga. [HaéN]

11 pemirsa nusantara serentak, 7AM 27 maret 2023

11 pemirsa nusantara serentak,  7AM 27 maret 2023 

Fakta statistik, tampilan pada 7AM atau 07.00.00 senin, 27 maret 2023 tersurat 11 (sebelas) pemirsa. Total selang 24 jam tercatat 39 tampilan. Lokasi teratas atau asal negara permirsa, didominasi oleh Indonesia.

Lepas dari judul yang disasar.

Pemirsa butuh asupan informasi seimbang. Awal pekan. [HaéN]

9 menit tayang akhir 27 maret 2023, jadi pos terbaru

9 menit tayang akhir 27 maret 2023, jadi pos terbaru 

Kisah jelang tutup laptop. Start menullis sekalian buka modem. Judul keempat atau terakhir senin, 27 Maret 2023 mending jadi manusia biasa ketimbang jadi orang penting namun bukan manusia”. Date modified 3/27/2023 10:44 PM di personal laptop. Namun, di tangan personal blogspot.com. Diposting oleh [HaéN] di 22.49. Tidak ada kometar.

Fakta statistik , menjadi pos terbaru 22.58.00. 9 (sembilan) menit tayang. Asal negara permirsa, tidak masalah. Penyuka plesetan ungkapan. Terlebih hanya 1 (satu) tampilan pada waktu yang sama.

Opini pemirsa sudah terbentuk dengan ungkapan formalnya. Model othak-athik mathuk menjadi judul yang atraktif. Mau dinarasikan malah percuma sia-sia. Karena merupakan kesimpulan dinamis dari aneka fakta.

Dalam hati para pemirsa kebangsaan, merasa punya pengalaman yang lebih. Bahkan lebih miring  namun tidak menjemukan. Masalah persoalan rasa. [HaéN]

Senin, 27 Maret 2023

mending jadi manusia biasa ketimbang jadi orang penting namun bukan manusia

mending jadi manusia biasa ketimbang jadi orang penting namun bukan manusia 

Berkemiripan dengan ungkapan yang gampang diungkap kapan saja. Memakai bahasa manusia apa saja. Belum harga mati. Sesuai arus dan adab zaman. Prosedur substansial, esensial, redaksional bersifat terbuka untuk umum. Bebas tunjuk pihak manapun selaku rujukan.

Soal ada pihak merasa yang jadi model ungkapan dinamis. Lakukan laku perilaku kontra produktif. Unjuk jidat diri selaku penyadang status nama baik.

Paket kebangsaan menawarkan harga jual diri tubuh butuh busana bermerk patén, berklas bekas.  

Bangsa berkerakyatan, menghadapi sumber dan arus informasi yang tidak seimbang. Siapa pegang kendali mutu informasi akan menentukan nasib bangsa dan negara. Jangan pakai kacamata moral. Oplosan berita bohong dengan sebaliknya, menjadi menu harian politik penguasa. [HaéN]

anatomi politik subversi nusantara tanpa moral politik

anatomi politik subversi nusantara tanpa moral politik 

Menyimak UU 7/2012 tentang “Penanganan Konflik Sosial”, dengan rasa lapang dada, legowo noto negoro tersurat pada Pasal 5 Konflik dapat bersumber dari: a. permasalahan yang berkaitan dengan politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Miris juga. Tak terbayang manusia macam ini kalau berkuasa, apa jadinya dasar negara.

Akhirnya, bangsa ini baru sadar setelah terkapar. Juga tidak kawan. Mitigasi bencana politik diperbarui tiap lima tahun sekali. Penyakit politik kian proaktif menambah khazanah, alternatif dinamis. Praktek demokrasi sesuai selera juara umum pesta demokrasi. Efek domino sentralisasi kekuasaan mutlak di geografis tertentu.

meredam konflik dengan konflik. 8/28/2020. 4:52 PM. Polisi dunia, penjaga perdamaian dunia merasa tak aman jika tak ada konflik. Lebih daripada itu, industri alat perang, alat pemusnah massal menjadi sia-sia. Biaya riset unggulan tanpa uji coba, bak buang garam ke laut. Alasan penguasaan sumber alam, sumber daya alam – khususnya minyak –  masuk  skenario konflik dan tersedia aneka paket konflik.

Jadi kalau ada kasus hukum atau tindak pidana terkait pelaksanaan demokrasi, sebagai hal yang lazim, jamak dan tidak perlu dipertentangkan. Apalagi karena jabatan, seseorang pejabat bisa mempunyai kekebalan hukum. Artinya, hukum tergantung siapa yang berperkara. [HaéN]

kuman di seberang lautan tampak mengarak bakalan

kuman di seberang lautan tampak mengarak bakalan 

Walhasil, nénék-nénék cabé-cabéan yang jalan tertatih-tatih, sempoyongan penuh senyum haru. Tangan kanan dan tangan kiri menenteng sembako dan makanan gratis. Patut diduga membawa bahan yang membahayakan orang lain. Layak dikira bagian dari pasukan jibaku atau kamikazé suadara tua Dai Nippon. Pantas dianggap akan berbuat anarkis di balik topèng atau kedoknya.

Jadi, yang selama reformasi bergulirdari puncaknya, 21 Mei 1998,  betapa ternyata tangan kiri penguasa main sendiri. Sibuk dengan skenario, modus, rekayasa versi “lempar batu pasang wajah garang”. Main mata dengan bahaya laten yang sudah berpengalaman makar.

Bukan sulap, bukan sihir. Semakin gelap, semakin mahir. Sejarah saja sudah tahu, mana emas mana loyang. Banyak catatan sejarah di pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat, 2004, 2009, 2014 dan 2019.

Merasa kuasai parlemen bagi-bagi kursi, mainkan nasib rakyat. Hukum rimba berlaku resmi di belantara politik Nusantara. Pelaku politik tak pandang bulu jenis gender. Modal silsilah dan anatomi politik tanpa moral politik.

Jumlah kredit tanpa agunan, bantuan modal investasi politik mempengaruhi produktivitas partai politik melalui penggunaan input sarana produksi (stratifikasi bakalan dan biaya politik). Pemanfaatan pesohor pada usaha pembibitan kader unggul, permudaan alami. Tepatnya, unggul tapi bukan kader. Tergantung jumlah angkatan kerja keluarga dan kapasitas produksi. [HaéN]

njajah désa milang kori vs njajah negara milang kursi

njajah désa milang kori vs njajah negara milang kursi 

Paribasan pada judul, hanya sebagai penegas buka sekedar pengikut yang sok ikut-ikutan. Agar tak gagal curiga. Makna paribasan njajah désa milang kori:

1.      menjelajah désa menghitung pintu.

2.      menjelajah désa dan memasuki tiap pintu rumah.

Ingat santai, milang-miling: melihat-lihat. Berkemiripan dengan menyatroni. Kebermaksudan lema njajah. Pemirsa berseberangan lebih daripada paham.   

Habis penjajah bangsa asing muncullah penjajah bangsa sendiri.

Bermula dari cacah jiwa atau sensus penduduk.Mengetahui lokasi dan sebaran pemilih potensial. Memperhitungkan peluang dan potensi dapil.[HaéN]

Minggu, 26 Maret 2023

orkestra rebut kursi ramai-ramai

orkestra rebut kursi ramai-ramai 

Kasus ini bukan klimaksnya. Bukan babak adegan goro-goro yang ditunggu pemirsa, penonton, pendelok. Selingan, pelipur lara. Tetap tidak bisa melupakan orisinalitas, otentisitas demokrasi subversi nusantara. Rumusannya saja malah bikin murus semua pihakan.

Penjabaran demokrasi malah dinilai tendensius sukuisme. Diutarakan dengan bahasa rakyat malah membuat rakyat kalut bak disulut. Model moderat, tengah-tengah diketengahkan. Dirasakan akan memancing sentimen kebangsaan.

Adu kuat antar kepentingan menampakkan demokrasi sibuk di tempat. Tanpa mufakat sepakat,  muncul model demokrasi siang - demokrasi malam; demokrasi ganjil - demokrasi genap; demokrasi  lokal – demokrasi global.

Akhirnya hanya bisa berlagu “disana demokrasi, disini demokrasi, dimana-mana demokrasi”. Demokrasi bergulir, bergilir apa adanya vs adanya apa. [HaéN]

risiko normal generasi siapa aku

risiko normal generasi siapa aku 

kebutuhan pokok vs konsumsi rokok, menentukan ketahanan, kemandirian, kedaulatan pangan anak bangsa pribumi. Penghuni papan layak huni.

Konsep kemanusiaan manusia seutuhnya ajining raga ana busana (harga tubuh diri terletak pada kepantasan menyandang sandang). Soal bangga kenakan busana bermerk patén, berklas bekas.

Ajining dhiri gumantung ana lathi lan budi.

karakteristik generasi nusantara, silau masa lampau vs alérgi masa depan. [HaéN]

cuma GAM buaya, coba kalau

cuma GAM buaya, coba kalau 

Tutup buku. Dokumen negara hanya bisa catat lokasi, tanggal dan waktu kejadian perkara, peristiwa, kasus. Tersurat sabtu, 1 Oktober 2022. Hal-ikhwal substansial, esensial maupun faktual, aktual sudah punya kekuatan hukum tetap.

Kronologis sesuai semboyan siapa suruh datang ke stadion Kanjuruhan.

Banyolan sang angkara  durjana “pilih tangan kanan, inap  di rumah sehat” atau “pilih tangan kiri, huni makam susun” masih berlaku resmi.

Rakyat bijak taat bayar pajak untuk mempermudah pengakhiran riwayat hidup di dunia fana. [HaéN]

libas kibas, lidah tak bertulang vs lidah tak bercabang

libas kibas, lidah tak bertulang vs lidah tak bercabang 

Sayang wayang! . . . sayang wayang!  Teriak hardik lantang ki dalang Palanglintang. Kembaran ki dalang Lintangpalang.

Ilmu perbintangan mengisyaratkan, jika bintang lintangpalang muncul di siang bolong. Langit benderang bak siang. Pratanda fenomena alam alami.

Lintang pukang domba-domba revolusi “tanya bapak”.

Malang melintang tak dapat ditolak. Untung hanya gas air mata. Lempar gas air mata buaya bebas tuntutan dan sanksi kemanusiaan.

Nusantara sarat tragedi kemanuusiaan demi atas nama wong-cilik. [HaéN]

lepas dari penjajah bangsa asing beralih ke penjajah bangsa sendiri

lepas dari penjajah bangsa asing beralih ke penjajah bangsa sendiri 

Hanya dimungkinkan terjadi pada bangsa dan negara yang masih, sedang, lagi, senantiasa, akan berkembang maupun sibuk berkemajuan di tempat.

dimensi multikrisis vs krisis multidimensi. Lazimnya sebuah rezim politik, tepatnya di éra mégatéga, bukan sekedar menjelma menjadi kezaliman, kelaliman. Maklum. Memang sebegitunya. Sudah sebagai langkah politik yang optimal. Mentok atas bawah. Jeblok samping. Apalagi tampak depan. Semrawut binti awut-awutan. Pokoké menang.

politik bebas tak bertuan vs budak politik multituan. Saking berjubelnya antrian pengguna padat karya politik yang mengklaim dirinya, pihaknya merasa lebih berhak menjadi acuan, merasa lebih layak selaku panutan olah kata. Akhirnya pakai pendekatan, orientasi sesuai asas pertimbangan hukum yang bertujuan menghukum. Pertimbangan karier, prestasi, efek sipil, profesional bersejahtera menjadi pertimbangan tegak dan jalannya prosedural hukum. [HaéN]

Sabtu, 25 Maret 2023

brak! dobrak, labrak, tabrak, gebrak, gobrak, gubrak

brak! dobrak, labrak, tabrak, gebrak, gobrak, gubrak 

Budaya hidup yang bukan sekadar ikuti selera lidah tak bertulang dan tuntutan kebutuhan perut merupakan manifestasi yang konsisten atas berbagai petunjuk-Nya. Untuk selalu berbasis akal sehat dalam menilai dan memilih konsumsi.

Konflik, konfrontasi, benturan maupun pertarungan antar budaya politik dan dalil ideologi kian menyuburkan paham materialisme, hedonisme, dan konsumerisme.

Daya belanja anak bangsa pribumi akan konsumsi pulsa dan paket internet.

Konsumsi rokok oleh keluarga pra-sejahtera. [HaéN]

ambang atas demokrasi nusantara vs pasar bebas ideologi global

ambang atas demokrasi nusantara vs pasar bebas ideologi global 

Protokol adab bernusantara tidak mengenal istilah dosa politik. Termasuk dosa kolektif hak milik partai politik. Bahwasanya ada satu generasi tanpa batas umur yang kehilangan memori kolektif tentang sejarah perjuangan kepolitikan, diplomasi kemerdekaan. 

Tahunya, pahamnya bahwa lepas dari penjajah bangsa asing beralih ke penjajah bangsa sendiri.

Manusia memang ahli membinasakan diri sendiri. Akibat dari janji palsu, sumpah palsu atau mempermainkan janji dan atau sumpah jabatan. Mégabencana subversi kaping itu, sebagai akibat tindak tanduk, tindak tutur kata, tingkah laku, ulah tangan manusia yang sudah melampaui batas kewajaran. Alam tetap tak akan jemu, tak pernah kapok, tak kenal lelah mengingatkan bangsa Indonesia.

NKRI harga mati kawan. Kelompok kriminal bersenjata, yang ingin berdaulat, jelas bukan makar. Gerakan senyap berpola séparatis, sempalan partai politik bukan masalah. Peta politik menunjukkan adanya pengkaplingan berbasis penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan.

Politik nusantara dengan dua muka sisinya, bak mata uang logam. Satu sisi untuk kepentingan ritual demokrasi. Sebagai peserta pesta demokrasi lima tahunan. Sisi lainnya, berguna untuk tampilan atraktif. Seolah mewakali nusantara di panggung politik dunia. [HaéN]

klimaks kepagian vs bakalan bablas

klimaks kepagian vs bakalan bablas 

Usaha, upaya, ikhtiar nyata pemerintah untuk penghutanan kembali, mirip reboisasi,  dengan metoda memanfaatkan bibit atau anakan alami yang layak tanam. Memindahkan anakan pohon alami (bibit cabutan) yang terpilah dan terpilih.

Anakan alami dimaksud sedang direkayasa untuk memapatkan waktu tumbuh. Cara ini dikenal dengan sebutan Percepatan Permudaan Alam.

Permudaan alam memanfaatkan bibit yang tumbuh kembang  sekitar pepohonan  induk di hutan alam belantara (anakan alam atau pembibitan dan pertunasan secara alami, bibit semaian atau pohon muda yang tumbuh).

Pertimbangan kaderisasi atau permudaan alami. Ingat  kopi luwak. Burung, kelelawar atau hewan malam penyantap buah. Berguna selaku penebar dan penabur biji-biji buah tertentu.

Tunas kelapa beda dengan tunas yang tumbuh di tungggul pohon. Pohon dari biji akan lebih tahan goyang dibanding pohon cangkokan. [HaéN]

Jumat, 24 Maret 2023

cara nusantara menjajal tanah-air sendiri

cara nusantara menjajal tanah-air sendiri 

Rakyat tapak tanah, dimana bumi dipijak. Lega jika belum dipajaki. Berkat perubahan ketiga  UUD RI 1945, muncul pasal anyar, yaitu:

Pasal 23A

Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.

Gara-gara pajak maka posisi warga negara tidak setara di hadapan hukum dan pemerintahan. Wajib pajak tidak identik mendapatkan hak tunjangan pengagguran.

Tebusan atas pajak tertunggak. Tunggu kata ahlinya. [HaéN]

ésénsi kejadian pada klimaks

ésénsi kejadian pada klimaks 

Rumusan umum yang sudah sedemikian umumnya. Saking  umumnya, sudah tidak menggigit. Bebas dari ikatan moral kebangsaan. Mirip ajang laga bebas tanpa aturan main.

Kejadian perkara kasus >5 tahun silam, tersurat téga sengsarané, luwih téga patiné. 2/21/2018 4:52 PM. Wajar, kalau di éra mégatéga, doyan kursiné nanging wegah rekasané. Ikhwal ini semakin menjadi di periode kedua kaping pitu dan klimaksnya di tahun politik 2024.

Masa depan, waktu yad, menjadi milik mereka yang sudah mempersiapkan sejak dini.

Generasi yang belum lahir terbebani beban politik negara, tertimpa kebijakan politik negara  sampai tahu-tahu suda ganti generasi tapi bukan regenerasi.

Jelang 2024, terjadilah klimaks kepagian. [HaéN]

pasca jadi orang, kembali ke

pasca jadi orang, kembali ke 

Alasan mendasar dan landasan mendatar berpondasi titik, melebihi pertimbangan yuridis formal konstitusional. Diperkuat wawasan kebangsaan Ibu Pertiwi memanggil. Dapat disebut bahwa logika berbasis HAM.

Program Ayo Sekolah bagi anak usia wajib belajar. Harapan agar nanti bisa reuni. Nostalgia.

Syarat administrasi, minimal mampu calistung plus penyadang ijazah SMA atau sederajat.  Atau pemilikan paket kejar C. Layak laga pesta demokrasi.  

Gelar akademis penyerta maupun ikutan dengan pangkat alat negara. Bukti yakin diri ybs si “otak encer”. Punya akal selain okol.

Gaya daya dobrak, labrak, tabrak, gebrak, gobrak, gubrak agar demokrasi tetap demokrasi.  Tidak ada pihakan mau mengobak-abrik tatanan adab bernusantara. [HaéN]

aturan main vs main aturan

aturan main vs main aturan

Nusantara sarat orang pintar, jenuh manusia cerdik pandai, jemu makhluk sosial cerdas waras. Saking “punya otak”, apa saja diotaki. 

 Falsafah othak-athik mathuk, firasat othak-athik gathuk. Format maupun formasi sosiologi kebangsaan nusantara, tidak mempersoalkan hakikat pandai maupun pandai-pandai.

Adonan, oplosan kawanan “punya otak”. Gerak langkah kanan atau langah kiri harus nyata beda. Beda nasib dengan kinerja mulut khusus berbahasa tutur. Standar baku mulut, sesuai bukaan. jaga bukaan mulut plus acap cuci ingatan diri. jaga bukaan mulut plus kendali lancang tangan.

Pertimbangan under control, di bawah satu kendali mutu.

Dalil urusan perut, lihat mulut sendiri. Bermula dari budaya, menyekolahkan anaknya agar jadi orang. Agar tidak bodoh. Revolusi budaya dilengkapi revolusi mental, banyak setelah jadi orang, lantas mau jadi apa lagi. Terlebih sudah merasa pintar, cerdas, pandai. [HaéN]

Kamis, 23 Maret 2023

tabiat bernusantara bebas adat, lajur suara rakyat kian ngadat

tabiat bernusantara bebas adat, lajur suara rakyat kian ngadat 

Demikianlah tabiat manusia sejak mengenal dirinya selaku makhluk sosial. Ringkas ulas, pakai kata ahlinya bahwasanya tabiat manusia menurut tabiatnya lebih cenderung membantu pada perbuatan dibanding mengikuti perkataan. Kecuali kata hati. 

Aspek daya batin manusia didaulat sebagian berupa asal-usul dan tabiat Illahi serta merupakan kasunyatan. Konon, kata “ethos” dari bahasa Yunani yang berarti tabiat.

Sirna atau  reduksi tabiat kemanusiaan bersama segala identitasnya. Beririsan dengan realitas dan tabiat kenusantaraan tanpa terikat dengan dogma kebangsaan. Tidak terobsesi dengan daya  pikat dunia.

Bahwa  ada satu generasi tanpa batas  umur yang kehilangan memori  kolektif tentang sejarah perjuangan kerakyatan.

Celaka manusia karena lidah atau ujung jarinya. Sungguh celaka nusantara karena. [HaéN]