norma normalitas pernusantaraan hingga sampai Z
Anomali cuaca, tidak perlu pakai
hujan, géledék maupun angin ribut. Tanpa prakiraan, di teritorial tertentu, terjadilah banjir. Kondisi terang benderang. Banjir kiriman,
banjir dadakan, banjir penyerta, banjir ikutan, banjir susulan. Potensi banjir lokal melebihi hak kuota tahunan.
Sadar lingkungan beririsan dengan ramah lingkungan.
Akumulasi bencana politik tingkat lokal, regional sampai
nasional sudah sampai ambang batas kritis. Darurat kepemimpinan nasional.
Krisis masa depan. Jangan sampai maskapai asing, armada asing, skuadron asing,
pangkalan militer asing buka cabang sampai pinggiran, pedalaman nusantara.
kembali ke zaman normal liwat jalur normal. 5/2/2020
3:27 PM. Mungkin, jika simak kurva normal atau
bentukan lain, seolah ada titik jenuh, titik kritis, titik balik, titik leleh
serta titik-titik lain. Dibilang ‘titik’ jika diperbesar atau dinyatakan. Tergantung ‘waktu’ yang umumnya
bersebut substansi absis. Absis selaku fungsi waktu, satuan waktu
dinamis.
Ketidaklaziman menjadi lazim karena
dilakukan tiap hari oleh semua manusia. Menyimpang dari kebiasaan yang normal
malah dianggap aneh. Mengikuti aturan malah mendapat stigma tak tahu aturan. Taat rambu-rambu lalu lintas malah didakwa pemacu
dan pemicu laka lantas. Minimal, terkena pasal biang kemacetan. [HaéN]