Halaman

Kamis, 28 Oktober 2021

memanfaatkan sisa umur sebelum terlanjur

 memanfaatkan sisa umur sebelum terlanjur

Termasuk dan bagian ranah misteri. Makanya berbaik-baik diri dengan yang menentukan misteri kehidupan kita. Jangan model selonong boys. Lewat begitu saja tanpa risi tidak permisi, tanpa ucap salam, sapa, senyum. Selebihnya, berlaku berbaik sangka kepada-Nya.

 Berlaku bagi semua umat manusia pemilik, penerima manfaat dan pengguna umur hidup di dunia. Dibilang bahwa sisa umur, cadangan usia adalah momentum, peluang, kesempatan di babak akhir. Jangan manjakan tubuh sekaligus penuhi kebutuhan tubuh. Masa lalu tidak pernah terduga mampu menentukan masa depan.

 Nusantara pernah punya kelompok umur penyandang gelar status generasi madesu (masa depan suram) yang berlanjut. Generasi di simpang jalan. Padahal ATHG belum terdeteksi. [HaéN]

juara tanpa laga, lagak gaya tanpa daya

 juara tanpa laga, lagak gaya tanpa daya

 Bukan pasal barangsiapa merasa bukan siapa-siapa tapi merasa siap tampil prima di panggung. Juri festival langsung catat pernilaian. Nilai positif, modal perhitungn penentuan. TV asing tayang langsung, mobil polisi jalan raya uber penjahat terdaftar yang melarikan diri. Beda dengan media massa nusantara, balapan liar berakhir. Betapa komunitas unjuk rasa, unjuk raga dihadapi secara liar.

 Maka daripada itu, oplosan hukum jalanan dengan hukum politik bebas moral dan norma. Siapa memangsa siapa. Saling memangsa. [HaéN]

mengaku Satu 1928, bukan mengaku calon Indonesia Satu 2024

 mengaku Satu 1928, bukan mengaku calon  Indonesia Satu 2024

Berikut ini tutur bahasa tulis teks Sumpah Pemuda 2021 dengan EYD berdasarkan  risalah Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 :

1.             Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.

2.             Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

3.             Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.

 Kemudian daripada itu, banyak oknum kawanan anak bangsa pribumi merasa mampu menjadi Indonesia Satu. [HaéN]

Rabu, 27 Oktober 2021

seringan pungut duri vs keseringan pungut upeti

seringan pungut duri vs keseringan pungut upeti

Adab bermasyarakat berdasarkan dalil religi agama wahyu, sesuai subjudul kiri. Rakyat nusantara punya modal hidup selaku makhluk sosial. Sila-sila dasar negara digali dari menu harian rakyat. Dikemas secara formal dalam bentuk paket bernegara. Mirip dengan rambu lintas partai dan atau marka teritorial otoritas politik. 

Komprador politik berbentuk asas dinamis fluktuatif komunikasi-koordinasi-kendali beririsan dengan kongsi, koalisi, kompromi, kolaborasi. Minimal mempopulerkan tembang “suka mencuri uang negara”. Gemar mengkutip uang rakyat. Pengalaman sopir angkot bahwa bisnis jalanan, keras. [HaéN]

Londo ireng vs hitaChi

 Londo ireng vs hitaChi

 Belum tersurat pasal yang mengatur badan usaha partai politik paus dilarang memiliki dan/atau menguasai modal usaha partai politik gurem. Sesama parpol paus atau multinasional bebas bentuk ikatan moral semu demi kepentingan sesaat dan sesat. Parpol dengan pengalaman selaku kendaran politik, alat politik penguasa. Menjadi incaran pelaku politik model sesuai judul.

 Pasar Digital (PaDi) bentukan partai politik nusantara merupakan ekosistem berbasis digital platform yang mempertemukan pasar politik nusantara dengan pasar global pasar modal multipihak. Manfaat nyata guna memberi ruang dan peluang “restu politik” dunia usaha politik mancanegara.

 Manfaat terlubung, berkelanjutan agar cikal bakal calon peserta utama pesta demokrasi, dijamin aman, selamat sampai tanggal tutup kontrak politik. [HaéN]

pinjol, kepemimpinan menonjol

 pinjol, kepemimpinan menonjol

 Ketika setiap tangan anak manusia mampu berbagi informasi lewat guna jasa teknologi informasi dan komunikasi. Maka bagi pihak yang ketinggalan zaman akan ditinggal di landasan pacu. Bahkan ybs saja tidak tahu bahwa data pribadi, riwayat hidup, rekam jejak subversi formal, berseliweran di jagat maya, di media massa arus  utama terutama arus pendek.

 BBM satu harga jual di seluruh kawasan nusantara, tidak berlaku pada sosok pesohor negara. Aksi paham viralisme mampu menampilkan satu peristiwa dengan aneka berita, serba kabar, seribu info. Ingat betapa lagu kanak-kanak, tembang dolanan bocah menjadi perlambang zaman, pratanda adab. Struktur kalimat, pilihan kata dan tata bahasa seolah mengarah ke kondisi yang akan datang.

 Sepertinya, akankah muncul gaya “puisi mbeling”. Bukan daur ulang, cetak ulang “roman politik picisan”. Kendati pelaku utama masih eksis. [HaéN]

Selasa, 26 Oktober 2021

adab belum berujar takut salah kata

 adab belum berujar takut salah kata

Wong Jawa yang masih kental rasa kejawennya. Terbiasa bilang nyuwun sèwu atau mohon seribu maaf sebelum bertutur bahasa lisan. Semacam budaya èwuh pakèwuh (tidak enak perasaan), sehingga merasa wajib tenggang rasa dengan atau antar sesama. Ingat lema tepa selira (mengukur diri, tenggang rasa).

 Sekedar mau tanya, agar tidak sesat kelakuan. Diawali dengan pembuka, pemanis kata. Terlebih jika paham pihak lawan bicara gemar disanjung. Doyan digelari gelar kehormatan. Bukan diangkat sedikit, Rp keluar. Minimal ngajak maksi gratis. Diplomasi kesantunan yang kurang dilestarikan. Budaya bangsa demokratis, tidak kenal strata. Sama-sama punya hak hidup.

 Semakin banyak tingkah, obral makian, aksi bahasa tubuh, gaya bebas buka mulut. Pratanda tokoh digdaya. Sakti tanpa aji, perkasa tanpa obat kuat, otot kawat tanpa jimat, menangan tanpa tanding. [HaéN]

5 prioritas kerja jokowi-ma’ruf 2019-2024, yang dibilang vs yang terbilang

  5 prioritas kerja jokowi-ma’ruf 2019-2024, yang dibilang vs yang terbilang

 5 prioritas kerja jokowi-ma’ruf, pelantikan presiden dan wakil presiden RI, periode 2019-2024, minggu 20 oktober 2019. Tersurat:

Pertama, pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama kita. Kedua, pembangunan infrastruktur akan kita lanjutkan. Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas. Keempat, penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran. Kelima adalah transformasi ekonomi.”

 #BersamaIndonesiaMaju

 Rabu 20 Oktober 2021, 5 prioritas kerja jokowi-ma’ruf harus dibaca, terbaca:

 

.  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .

.  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .

.  .  .  [HaéN]

vonis sisa malam menentukan sisa umurmu

 vonis sisa malam menentukan sisa umurmu

Bagi petugas jaga malam, jelang terang tanah bahagia diri telah melewati masa kritis. Pegiat diri dengan jam masuk pagi sudah bergerak, bersegera, bergegas demi waktu. Rutinitas kehidupan keluarga di rumah tangga, tetap terjaga agar stabilitas aman.

 Bagi yang merasa jiwa dalam genggaman-Nya, sigap diri tunaikan kewajiban secara total karena kebutuhan dan selalu merasa butuh. Kalkulasi kebutuhan dunia yang mendominasi aktivits harian. [HaéN]

Senin, 25 Oktober 2021

kalau tidak nyapres, bukan partai saya

kalau tidak nyapres, bukan partai saya

 Alkisah masih terjadi betapa lagu anak-anak menjadi perlambang zaman. Struktur kalimat seolah mengarah ke kondisi yang akan datang. Menembus batas jarak waktu dan posisi tempat kedudukan. Gubah ubah rubah diksi dengan fakta eksisting. Enak di kuping masing-masing. Sambil bahasa tubuh aktif senyap.

 Tak mau kalah akal panjang. Lagu aliran sesaat, arus pendek seronok binti montok. Mengusik nada cakupan kebangsaan akan muncul biang kerok berlanjut, berjilid, berlapis. Tidak sekedar irama kakinya bertaji atau bertanduk. 

Syarat administrasi tidak tertulis kriteria utama calon presiden adalah masih aktif memegang tiket terakhir ketua umum bentukan partai politik. Kalau tidak punya. Mendapat sinyal positif dari multipihak atau pasar global. [HaéN]

olah kata kaping sèwu 2021

 olah kata kaping sèwu 2021

 Alhamdulillah, kiranya Allah SWT membimbing sepasang tangan saya untuk tutur tulis dengan bijak. Kemampuan membaca dan ambil hikmah untuk menstimulus olah kata plus tata kalimat. Menerima inspirasi saat berenung diri subuhan di masjid. Terkadang muncul 3 calon judul sekaligus. Jika tidak diolah atau disimpan bisa raib. Diingat-ingat. kembali, sia-sia. Bisa timbul varian subversi lain.

 Nikmat dari sisi sebelahnya. Merekam materi kajian majelis ilmu bakda subuh plus modal utama,  bahan baku ajukan pertanyaan. Menjelang pengakhiran, sejak awal dzuhur hujan lebat. Betapa angin bisa merobohkan tanaman dalam pot berlawanan arah. [HaéN]

rpjp nasional 2005-2025, SBY vs jokowi

 rpjp nasional 2005-2025, SBY vs jokowi

 Segar sadarkan ingatan diri akan adanya fakta UU 17/2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025. Simak dengan cerdas berkerakyatan narasi berikut:

 

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1.       Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

2.       . . . .

3.       Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yang selanjutnya disebut RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005–2009, RPJM Nasional II Tahun 2010–2014, RPJM Nasional III Tahun 2015–2019, dan RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024.

 Asas banding-sanding-tanding SBY vs jokowi, tidak penting sama sekali. apalagai pakai dalil kajian akademis mancasilais. Blas ora lucu. Simpul sederhana bin awam, bagaimana skala status statis rakyat. [HaéN]

Minggu, 24 Oktober 2021

nyo iki kursi, ndi negaramu

 nyo iki kursi, ndi negaramu

Drama petilan politik nusantara tanpa babak, tetap enak disimak sambil. Tidak berlatar belakang, halaman depan, pekarangan samping babad Bharatayudha maupun Ramayana. Ini kali adegan lakon waton kelakon “sam pèk entèk”. Tema besar mengusung barter politik global, jolijolan. Sekitar kasus pilpres 2024.

 Asas banding-sanding-tanding SBY vs jokowi, akan menentukan sosok RI-1 kaping wolu. [HaéN]

gatal politik nusantara, nyi tambeng vs nyi tambeng

 gatal politik nusantara, nyi tambeng vs nyi tambeng

Gunaan gelar “nyi” bukan pasangan hidup sebutan “ki”. Bebas gender, sebebas pukul genderang tanda hari benderang memang sudah pukulnya. Kinyis-kinyis seperti panggilan pasutri. Politik tunggu bedug dzuhur, agar tampak kebergegasan. Memihak ke arah mana matahari condong. Atau pilih posisi membelakangi kebenaran. Panggilan lima waktu. Masuk kuping kiri, langsung keluar.

 Lema ‘tambeng’ berdasarkan kata ‘ambeg’ atau sikap. Bentuk lain dari unjal ambekan atau menarik nafas. Tahan nafas jelang pencapresan 2024. Kapan kerjanya. Bukti ringan isané gur ngono waé. [HaéN]

dilema hidup bernegara, menegakkan hukum vs melaksanakan kekuasaan

 dilema hidup bernegara, menegakkan hukum vs melaksanakan kekuasaan

 Pakai akal dan bahasa awam. Tidak perlu mengacu kata ahlinya, pendapat para pakar, usulan pemakar pemikir maupun singgung adagium dimaksud. Mirip tebak-tebakan. Selaku negara plus penyelenggara negara yang dipilih oleh rakyat untuk melaksanakan, menjalankan kekuasaan pemerintahan. Lewat kompromi politik legislatif – eksekutif – yudikatif.

 Panggung politik daerah didominasi konflik politik antara kepala daerah rorntal bertatapan muka lawan wakil rakyat beda partai politik. Kendati koalisi parpol pro-penguasa tidak laku di provinsi apalagi kabupten/kota.

 Pedang Dewi Keadilan di tangan aparat penegak hukum, dengan mata tertutup saja mampu membabi buta. Daya endus, daya lacak, daya libas sesuai pemrograman otak. Jabaran skenario multipihak. Pihakan yang wawasan kadar kepancasilaan dapat nilai tidak lulus. Menjadi sasaran pertama dan utama gebuk duluan. [HaéN]

jangan-jangan saya

 jangan-jangan saya

 Bedalah jika disebut “jangan saya”. Bagimana dengan “aku banget”, “itu saya”, “kalau bukan saya siapa lagi” terasa kontradiksinya. Menimpa semua umat manusia, ciptaan-Nya, tidak pandang agama. Tidak percaya akhirat apalagi malah ada pengadilan. Menambah seru jalannya persidangan.

 Disuratkan pihak mana saja yang mendapat priorits disidangkan  gelombang pertama. Pihak yang merasa status disebut tersebut. Tidak bisa tepuk dada. Malah mengkutuk tuhan. Beda dengan pihak dimaksud, selama senyampang masih di dunia, merasa itu dirinya. Tidak menyalahkan siapapun. Peluang memperbaiki diri.

 Galang rasa persaudaran, ukhuwah. Amalan pribadi, mandiri yang selama ini disembunyikan. Jjika ada pihak yang memaparkan, menjadi contoh teladan. Memacu memicu tindakan amalan bahkan lebih. [HaéN]

Sabtu, 23 Oktober 2021

kadang katut mbokdé mukiyo, dudu kandang kutut

 kadang katut mbokdé mukiyo, dudu kandang kutut

Katanya sama-sama anak cucu ideologis. Cuma karena beda partai, lambang sama berlakulah pasal “nak sanès”. Beda bapak, apa saja bisa hal wajar. Téga sengsarané plus téga patiné. Sedulur tetep sedulur, kursi tetep kursi. Tiap pantat membawa peruntungan masing-masing. Karena kursi, negara bisa terbelah, pecah dari laku orang dalam, remuk dalam. [HaéN]

pangkas bawah birokrasi sipil vs obral kopral

 pangkas bawah birokrasi sipil vs obral kopral

 Memang berlagu, makanya lagu “Kopral Djono” pernah menguasai kuping penggemar lagu semangat juang 45. Perguliran bebas reformasi mulai dari puncaknya, 21 Mei 1998, mengilhami tidak saja lagu perjuangan. Ujaran kebencian yang diperkenalkan oleh Polri. Mulanya biasa saja. Modal rekam jejak, Polri mampu merakit, mengoplos produk hukum SE Kapolri Nomor : SE/6/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015  tentang Penanganan Ujaran Kebencian (hate speech).

 Rakyat dihibur dengan tayangan yang satu karakter namun beda watak. Mana berita resmi kenegaraan dengan berita liputan langsung kesibukkan luar biasa di jalan, tak ada beda. Beda tipis, satu bahasa.  Terkadang, mana yang tampang kriminil dengan raut wajah pejabat, nyonyor dan nyinyirnya menunjukkan satu kasta. Apalagi kalau sibuk dengan koar cuap, ucap, ujar menunjukkan borok diri. Artinya, hanya punyai borok setitik. Yang besar sudah diborong pihak yang berseberangan.

Efektivitas revolusi mental membuat pihak pemegang Pedang Keadilan, dengan mata tertutup saja mampu melibas siapa saja yang anti kemapanan. Mirip modus operasi zaman rezim militer-politik Orde Baru. Makanya bisa bertahan lebih dari 3 dasawarsa. Mungkinkah pihak yang mengendalikan Alat Negara mampu. [HaéN]

kandang babon kelebon déndéng céléng gépéng

 kandang babon kelebon déndéng céléng gépéng

Antara menyengat dan sekedar menyangatkan. Tendensius tanpa tedeng aling-aling. Sekalinya merdeka, langsung merdeka tanpa tujuan. Mirip gaya céléng  masuk got. Itu doeloe, zaman kuda gigit besi. Sekarang masih berlaku “seperti kerbau dicucuk hidung”. Diperkuat dalil hukum di tangan buaya.

 Tak pakai heran binti gumun. Perikebinatangan partai politik fauna diuji petik di kandang sendiri. Bayang-bayang semu membayangi jiwa-raga tanpa ragangan. Sekian karena jelang azan ashar waktu setempat. [HaéN]

doping politik nusantara, sumpah janji setia kepada partai

 doping politik nusantara, sumpah janji setia kepada partai

Walau bukan kejadian yang terjadi di teoripun tidak ada. Namanya politik yang bisa lebih tua ketimbang negara. Kejadian apa saja bisa terjadi dengan seksama, menerus, berkelanjutan bebas sanksi. Sebaliknya, kejadian yang secara hukum dianggap memalukan plus memilukan penguasa. Bisa lenyap tanpa bukti apapun. Total dianggap tidak pernah ada. Jika dikemudian hari atau secara tidak sengaja, terkuak ada kasus lama yang lupa dibumihanguskan.

 Pelaku tindak kejahatan politik bisa lenyap secara administratif. Mirip film roman picisan. Muncul dengan NIK baru. Ybs bercermin seperti melihat wajah asing, bukan muka dirinya. Pakai jati diri anyar. Ini narasi mau ke mana saja. Mengarah ke arah salah, tapi memang arus kuat. 

Harga jual kursi demokrasi beririsan dengan pola pemilu “one man one vote”. Rekap kotak suara tiap TPS, menjadi bahan baku utama. Pihakan yang berkepentingan global. Cerdas politik hanya untuk mengendalikan hitung mundur. Beginilah kejadian yang . . . [HaéN]

Jumat, 22 Oktober 2021

mitoni RI-1 kaping pitu mbokdé mukiyo, dudu métani capres kaping wolu

 mitoni RI-1 kaping pitu mbokdé mukiyo, dudu métani capres kaping wolu

 Masih hangat tidak sekedar ingat judul “2024, kursi presiden di seberang lautan”. Date modified atau simpan di laptop 10/21/2021 2:36 PM. Apalagi “7 tahun (mitoni) RI-1 kaping pitu”, tanggal yang sama beda pukul 3:21 PM. Yang lupa ingat akan untuk apa bentukan partai politik. Subversi kendaraan politik daripada rezim militer-politik Orde Baru. Bahaya laten efek perguliran paham ‘nasakom’ Orde Lama, sepertinya tetap terbarukan.

 Kita kenal ada single mayority Orde Baru. Masih kalah pamor dengan trio reformasi, tautan antara sistem pemerintahan – sistem politik – sistem pemilihan umum. Berhala reformasi kemasan paket 3K (kuasa, kuat, kaya) kurang manjur jelang 2024. Terima perpanjangan tangan kekuatan multipihak, menjadi bukan pasal tabu, aib, nista.

 Kalkulasi politik bak harga liar. Sisa waktu periode 2019-2024 penuh ketidakpastian. Siapa menunggu siapa. Aturan main selama masih bisa dimainkan. Mulai dari amandemen atau perubahan kelima UUD NRI 1945 dengan aneka dalih, serba dalil. Mengapa tidak. Moral politik bangsa beririsan dengan ujaran bebas. [HaéN]