Halaman

Jumat, 01 Oktober 2021

ta(kh)ta kursi konstitusi nasional

ta(kh)ta kursi konstitusi nasional

Mau hitung mundur dari kejadian mutakhir, masih sedang berproses. Métamorphosis wawasan kebangsaan sedemikian berlapis, berlanjut. Tidak nyana mampu bak seleksi alamiah, ilmiah penentu kadar kebangsaan KPK. Pengalaman, jam terbang, dédikasi tidak ada apa-apanya dengan standar édukasi negara.

 Metode pilah pilih model déduksi tidak berlaku pada kriteria umum calon peserta pesta demokrasi khususnya pilpres. Matematika politik pakai rumus permintaan pasar global, sentimen pasar tradisional, nilai tukar di pasar gelap. Periwayatan sejarah Ken Arok, bukan hal tabu, nista, aib di panggung politik.

 Indeks rekam jejak kehidupan seseorang tidak bisa diprediksi secara statistik, kurva maupun pakai dalil apapun. Maka daripada itu jangan buta sejarah sekaligus jangan dibutakan oleh sejarah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar