Halaman

Selasa, 12 Oktober 2021

ukir prestasi mbokdé mukiyo, dudu ukur kursi

 ukir prestasi mbokdé mukiyo, dudu ukur kursi

 Bukan sekedar masih disuapi atau diloloh model piyik. Sampai bau tanah memang harus dituntun, karena gangguan permanen pada sistem pertulangan. Bangkit semangat jika dengar atau dibisikkan angin surga. Dibilang mau panen kelapa. Tenaga manusia di beberapa daerah, alih tugas ke beruk. Berlaku hukum buah tua-tua kelapa. Kian tua kian tidak bisa apa-apa. Ingat kategori pikun. Hindarkan sejak dini.

 Dimananya bahwa tidak ada hubungan antara tingkat proaktivitas, jemput bola ramai-ramai dengan kinerja individu. Jangan lupa bahwasanya potensi individu bak setetes air yang akan menentukan keseimbangan. Ungkapan lama, emas 1 kg jika kurang 1 gram, tetap tidak bisa dibilang 1 kg (1.000 gram). Sebutan kurang lurus, agak miring menjadi pratanda keingatan, daya akal seseorang.

 Masalahnya, aspek sehat jiwa masyarakat seolah kurang 1 ons. Tambal sulam pakai simbol pemikir secara kehormatan, anugerah semu. Akhirnya semua pihak adu semu, serba tanggung. Relasi buatan agar tampak orisinal di mata dunia. Jalan khusus berkebutuhan khusus sudah terbangun. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar