dibalik makna “papa
minta saham” vs rahasia jumlah tulang manusia dan ritual wudhu
Megakasus “papa
minta pulsa” tidak masuk ranah politik dan juga bukan merupakan dosa politik.
Kondisi ini justru sebagai titik balik atau pintu masuk bahwa bangsa dan rakyat
Indonesia mendapat teguran halus dari Allah swt.
Negara adidaya yang menjajah alam Indonesia dengan mengangkat dan
mengangkut gratis ke negaranya, mengeruk dan mengeduk isi kandungan bumi sampai
lapis ke tujuh (seperti langit) hanya sekedar kompensasi ke segelintir pejabat
sipil maupun terlebih militer. Memang rakyat disekitar lokasi dikaryakan, agar
tetap terdiam seribu bahasa.
Jangan heran bin bengeong, jika REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rabu, 16 Desember 2015, 13:28 WIB -- Presiden RI Joko Widodo menyatakan
kesenjangan sosial, khususnya antara si kaya dan si miskin yang terjadi saat
ini akan menimbulkan radikalisme.
"Semua pihak agar memperhatikan semua masalah yang ada," kata
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Pimpinan
Tentara Nasional Indonesia (Rapim TNI) Tahun Anggaran 2016 di Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/12).
Ia menegaskan, tantangan utama kita adalah kemiskinan, ketimpangan, baik
antarwilayah maupun kesenjangan antara kaya dan miskin. "Ini adalah
pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Distribusi kesejahteraan rakyat yang belum
merata," kata dia.
Jokowi menunjuk data yang dikeluarkan World Bank soal GINI Ratio Indonesia yang
mencapai 0,41. Artinya, ada 1 persen rumah tangga Indonesia menguasai 50 persen
kekayaan bangsa. "Kita tidak antiorang kaya raya. Kita ingin rakyat kita
kaya semua. Akan tetapi, kalau ada yang superkaya dan ada yang makan saja
sulit, itu ada gap. Ini harus didekatkan oleh anggaran dan kebijakan lapangan.
Kemiskinan dan kesenjangan sosial, berbahaya dan jadi bahan bakar konflik
sosial, separatis, radikalisme, ekstrimisme, hingga terorisme," tutur
Jokowi.
Ia mengakui kesenjangan yang ada tidak hanya terjadi di Indonesia. Di
negara-negara lain juga terjadi dengan perbandingan yang berbeda-beda antara
kaya dan miskin. Namun, masyarakat Indonesia harus menyadari hal itu dan harus
diperhatikan bersama mengingat ancaman ISIS dan terorisme salah satunya karena
adanya kesenjangan yang terjadi.
"Harus deteksi dini betapa bahayanya ini. Pendataan, pendampingan, dan
langkah konkret, langkah terobosan deradikalisasi harus terus-menerus
dilakukan," kata Jokowi.
Sumber : Antara
Sementara di pihak
lain, ada yang kita lupakan bahwasanya (sumber : Bulletin 2 JIHAD PAGI KAJIAN ILMIAH SEPUTAR WUDHU) :
Jumlah tulang manusia
dewasa ada 206 ruas (Henry Netter, 1906).Akan tetapi secara embriologis pusat
penulangan semasa kehidupan janin dalam kandungan itu ada 350-an pusat
penulangan (Leslie Brained Arey, 1934), yang kemudian banyak pusat –pusat
penulangan yang menyatu, membentuk tulang dewasa. Bilangan pusat penulangan itu
dekat dengan bilangan hari dalam satu tahun. Dalam kajian penulis, didapatkan
adanya rahasia matematis tersebut.
Ada dua premis (dari hadits dan atsar) :
a. Apabila kamu ditimpa demam satu hari, kemudian kamu bersabar,
kamu akan mendapat pahala seperti ibadah satu tahun (Atsar dari Ali bin Abi
Thalib).
b. Tiap – tiap ruas
tulang anak adam itu ada sedekahnya setiap harinya (HR Bukhari Muslim, termasuk Hadits Arbain).
Dari dua premis tersebut dapat dihubungkan, bahwa tubuh ini mengandung sejumlah
tulang yang mendekati bilangan hari dalam setahun. Tulang – tulang penyusun
anggota wudhu jumlahnya tertentu, dikalikan masing – masing dengan jumlah kali
pembasuhan pada ritual wudhu, akan menghasilkan sama dengan bilangan
keseluruhan jumlah tulang manusia.
Coba kita perhatikan jumlah tulang penyusun bagian – bagian tubuh yang dibasuh
saat wudhu :
a. Lengan dan tangan : 30 buah
b. Tungkai dan kaki :
31 buah
c. Wajah : 12 buah
d. Rongga mulut dan
hidung : 41 buah
e. Kepala : 12 buah
Bagian tubuh poin a – d dijumlahkan menghasilkan angka 114. Angka tersebut
dikalikan 3 oleh karena pembasuhan waktu melakukan wudhu sebanyak 3 kali,
menghasilkan angka 342. Poin e tidak dikalikan 3 karena memang hanya dibasuh 1
kali. Angka 342 dijumlahkan dengan 12, didapatkan angka 345, yakni sama dengan
jumlah hari dalam 1 tahun hijiriyah, sekaligus sama dengan jumlah seluruh
tulang manusia. [HaeN]