ramalan laga dan lagak politik 2016, bola salju = bola liar +
bola panas
Efek era megatega tetap bergulir dan bergilir di tahun 2016. Entah tahun
apa namanya. Banyak bayi lahir, banyak pula anak manusia yang meninggal.
Diperlukan relawan, ahli rekayasa berita, lembaga survei bebas bayar, untuk
membaca tanda dan gejala zaman.
Si kulit bundar, tetap jadi incaran semua pemain. Penggembira, bonek,
pebotoh, pengurus tim kampung, sponsor, tukang parkir, jual tiket online, serta
sisanya yang tidak bisa diungkap, merasa nasibnya ditentukan oleh olah dan ulah
bola.
Aroma irama petarung politik, berlaga sambil berlagak, masih dengan gaya banyolan, seolah berjuang
betulan. Pengurus dan elit parpol masih tetap gemar pamer bego. Berpacu untuk berucap
dan bercuap di media masa. Tapi tetap kalah pamor dengan orasi sang penghiba-hiba
dan kalah tenar dengan celoteh si pengharu-rasa.
Pemain lama yang semangkin uzur, serta pemain pendatang baru modal
karbitan, kader jenggot, diorbitkan oleh ortunya, numpang beken, numpang
nampang menjadi penghias derita berbalut berita.
Rakyat bisa bernafas lega, bergeser pantat, menegakkan sandaran kursi, meluruskan kaki, menoleh kanan kiri, merapikan rambut, karena Allah tidak tidur. [HaeN].
Rakyat bisa bernafas lega, bergeser pantat, menegakkan sandaran kursi, meluruskan kaki, menoleh kanan kiri, merapikan rambut, karena Allah tidak tidur. [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar