Halaman

Jumat, 30 Juni 2023

kontribusi pemirsa nusantara, sambut jam tutup Juni 2023

kontribusi pemirsa nusantara, sambut jam tutup Juni 2023 

Tayang olahkata di laman blogspot.com 30 juni  2023, jika >12PM sudah masuk 1 juli2023. Tapi pemirsa tetap di 30 juni 2023. 

Pemirsa hari ini 30 juni 2023 9:43 PM tertera sebanyak 33 pemirsa. Dari total bulan juni 2023: 726 pemirsa.

Masih ada waktu dan peluang menggaet pemirsa. [HaéN]

juru(s) rumor melampaui fakta

juru(s) rumor melampaui fakta 

Kilas balik ke judul jadul Jangan Méntal Paranoid Penguasa, Jurus Kriminalisasi vs Jurus Orang Gila. Tersimpan di personal laptop 2/10/2018 3:11 PM. Praktek demokrasi atau kedaulatan rakyat di Indonesia sebagai penentu hubungan antara umara (penyelenggara negara, pejabat publik, penguasa maupun pemerintah) dengan ulama sebagai répreséntatif umat Islam. Jangankan umara, hubungan pemerintah dengan rakyat yang mengunakan hak konstitusionalnya, acap hanya dalam bentuk hubungan simbolik, formalitas.

Masyarakat pada umumnya, terutama di daerah jauh dari ibukota kecamatan. Alergi dengan modus oknum atau kawanan berlabel ‘ayom’. Apalagi mereka dielus-elus masuk panggung politik nusantara. Lebih dari itu, menjadi mitra pengusaha lokal.  

Namanya adu kuat sistem politik multipatai sederhana. Sudah tahu komunis ada dimana-mana, menjadi apa saja, numpang  parpol dan atau  ormas. Semboyan BK “jas merah” tapi memanipulasi sejarah sah-sah saja asal konstitusional.

kalah pamor menang rumor. Seorang manusia punya daya selidik, gaya sidik yang menjadikan dirinya merasa serba bisa. Lebih serba lebih dibanding pihak lain, walau sekandung. Kalau sudah begini, urusan kemanusiaan terabaikan. Persaingan lebih karena tidak mau disaingi.[HaéN]

stres dengan dirinya sendiri

stres dengan dirinya sendiri 

Masalah pribadi manusia tidak éksplisit tersurat maupun tersirat lewat daftar riwayat hidup, rekam jejak, jam terbang ataupun catatan medis subversi BPJS. 

Ironis sarat sinis. Pihak lain mampu “membaca” rapor kehidupan kita. Sampai bisa menghakimi siapa diri kita ini. Bagaimana prospek bermasa depan. Diamnya kita menjadj sasaran empuk pihak gatal mulut. Pakai rumusan sirik tanda tak mampu.

Kepura-puraan seorang ibu di keluarga syukur rezeki hari ini. Demi gizi seimbang. Utamakan untuk tumbuh kembang anak. Ujar sang ibu:”ibu masih kenyang. Ibu belum lapar”.  Fenomenal.

Semakin memoles tampilan. Sebanyak itu pula nilai diri ini. [HaéN]

agar tidak ketahuan, rapalkan sila ini

agar tidak ketahuan, rapalkan sila ini 

Bermula, berawal mulai dari pendalaman ungkapan berlaku sampai kapanpun, yaitu desa mawa cara, negara mawa tata, jelasnya 'desa mempunyai cara, negara mempunyai aturan'.

Kilas balik ke judul jadul Jangan Bosan Jadi Orang Baik. Tersimpan di personal laptop 12/5/2018 1:36 PM. Bukan sekedar ramalan merebaknya fakta “becik ketampik, ala ketampa”.

Kembali ke kalangan yang mengkasuskan kehadiran rambut seutuhnya di kepalanya. Pariwara pedagang obat pinggir jalan masuk layar kaca, langsung dianggap mujarab bin mustajab. Mau kumis tetap di atas bibir atas. Rambut bergantung bebas di rahang bawah, dagu selaku tanda jantan tenan. Seolah harga diri tergantung banyaknya rambut di hamparan luasan kepala.

Setiap sila-sila, diyakini punya daya sakral apalagi  daya mistk yang berlainan dan rapal (ndremimil mulut komat-kamit merapal mantra) yang beda esensi, beda narasi, beda redaksi. Kebalikannya, setiap sila-sila punya pantangan utawa pengapesan.  

Ciri wanci pengapesan ilmu hitam. Stres dengan dirinya sendiri. [HaéN]

Kamis, 29 Juni 2023

korbankan rakyat ketimbang parpol wong-cilik jadi korban kepentingan internasional

korbankan rakyat ketimbang parpol wong-cilik jadi korban kepentingan internasional 

Ini cerita tentang rumusan kehidupan bangsa besar berbasis multipartai sederhana. Seolah apa arti rakyat. Kecuali format wakil rakyat. Penjabaran hakikat kedaulatan rakyat lebih memusingkan diri daripada menguraiberaikan nilai-nilai akademis dasar negara. 

Wujudan penjajahan oleh bangsa sendiri lewat partai politik penguasa parlemen senayan.

Kilas balik ke judul jadul politik bebal Nusantara, merasa kuasa parlemen mainkan nasib rakyat. Tersimpan di personal laptop 5/12/2019 7:47 AM. Katanya kata. Kegilaan berkelanjutan, berpolitik adalah melakukan sesuatu yang sama menerus, tipikal antar periode lima tahunan, namun berangan meraih hasil yang berbeda. Lompatan jauh ke depan malah merugikan. Merasa nyaman duduk manis di kursi anak cucu ideologis.

Kembali ke daya juang kawan partai politik. Kendati keluar sebagai juara umum pemilu legislatif tidak ada jaminan untuk mensejahterakan bangsa. Dimulai dari nol. Dalam arti, dimulai dari diri sendiri, untuk diri sendiri. Berakhir untuk diri sendiri.

Ketika tindak pidana korupsi menjadi kejahatan luar biasa. Maka aneka modus, serba rekayasa, macam manipulasi yang menjadi karakter manusia politik tidak bisa dipidana. Terlebih, jika sang oknum sebagai wakil rakyat. Segala perbuatannya menjadi tanggung jawab moral rakyat yang memilihnya.

Hanya terjadi di nusantara. Geliat wong-cilik bisa masuk pasal perbuatan tidak menyenangkan. [HaéN]

paham salah diri pada peluang penutup

paham salah diri pada peluang penutup 

Hari ini 10 Dzulhijjah 1444 H utawa 29 Juni 2023. Bakda sholat subuh berjamaah di masjid lokal 05:17. Azan subuh 04:43. Sholat Idul Adha 06:30. Ketimbang pulang dan kembali ke masjid jalan kaki butuh 22 menit. Mending tafakur di masjid. Tetap di saf pertama. Ada beberapa jamaah masih bertahan. Betul juga, 16 menit tunggu datanglah jamah kedua ambil posisi di saf terdepan. Agak ke tengah, jarak   satu sajadah di belakang mihrab. Beliau sempat tanyya koq tidak ada takbiran.

05:55 takbiran di mulai. Petugas takbir duduk di sebelah kiri jamaah kedua tadi. Usai takbir,  mike disorongkan ke depan mulut jamaah kedua. Walau sudah sepuh, mau tak mau “wajib” takbir  bareng jamaah. Mau tak mau pula saya ikut sumbang suara agar masuk pengeras. Entah bagaimana hasilnya.  Bisa tidak sinkron atau terdengar beda. Tidak masalah.   

Kata pengurus masjid, sholat Idul Adha dimulai 06:50. Padahal energi takbiran tinggal cadangan. Terbukti, ketika ketua panitia tutup laporan dengan takbiran. Mulutku berat menjawab. Kudengar suara jamaah lebih nyaman tanpa suaraku. Bukan terlanjur. [HaéN]

lumut lebar besar plèsètan

lumut lebar besar plèsètan 

Bukan ilustrasi tentang siapa-siapa. Jika ada kemiripan dengan kejadian, peristiwa, kasus yang masih, sedang, lagi, senantiasa marak di punggung bumi nusantara. Pemirsa punya acuan riwayat Kèn Arok. Ikhwal nyata tentang penguasa jalanan. Terjadi simbiotis atau saling menguntungkan kedua belah pihak.

Bangsa lain punya cerita boneka kayu Pinokio. Simbolisasi “nama baik” bukan dengan tindak laku SKCK atau model surat keterangan berkelakuan baik. Lebih ke anti gores, anti pecemaran. Sentuhan ringan mampu mempengaruhi keseimbangan.

Pakai rumusan kehidupan tepo sliro. Muncul watak atau profesi tukang mbacot, juru(s) waton  njeplak. Nyongor nyosor alias permoncongan.

Jika ybs mendapatkan perlakuan yang sama, umpan balik. Dendamnya langsung meradang.  Bak bara disiram bensin non-subsidi. [HaéN]

Rabu, 28 Juni 2023

masuk akal, tak lazim vs salah kaprah

masuk akal, tak lazim vs salah kaprah 

Jika hanya terdapat satu unsur saja, maka berlaku kategori dimaksud. Namun ternyata mampu mengandung dua unsur sekaligus, bahkan lebih. Menarik frasa di luar judul. Jelas keafdolan frasa “masuk akal”.

 Tebak-tebakan wawasan kebangsaan. Ada berapa sila daripada dasar negara. Urai beraikan apa saja keunggulan, keutamaan partai politik penguasa parlemen senayan. Seberapa berapa saja kontribusi aktif terhadap nominal politik lokal biaya global.

Terapkan asas banding-sanding-tanding dengan modus lawas mayoritas tunggal maupun dengan tirani minoritas doyan apa saja. 

Renungkan frasa atau ungkapan “lumut besar plèsètan”. [HaéN]

jatahan kursi, hajatan demokrasi vs kejahatan politik

jatahan kursi, hajatan demokrasi vs kejahatan politik 

Menggunakan himpunan fonem atau abece, abjad, aksara, alfabet, huruf, lambang bunyi akan menghasilkan beberapa kata maknawi. Derajat tertentu kombinasi kata-kata tadi bersinergi membentuk ungkapan. Misal kasur-rusak, kuras-saruk, sukar-rakus, rasuk. Bisa dimainkan bebas.

Nasib berkemiripan menimpa rangkaian kata kamar-karam-krama, makar-marak. Tantangan pada narasi kebangsaan. Esensial namun kurang pas membunyikannya, terasa hambar, getir. Dipaksakan sesuai kaidah formal bernegara malah menyeret.   

Kembali ke niatan utama, maksudan awal judul. Terasa pasal bagus-baik-benar-betul enak dicerna pemirsa.  Tak lain tak bukan berkat cerdas diri ybs.

Kilas balik ke sing jahat pinter anjilat tur oleh hajat. Tersimpan aman nyaman di personal laptop 10/27/2018 1:02 PM. Betul dan nyaris tak salah, judul di atas dicuplik bebas dari Ramalan Jangka Jayabaya. Bahasa Jawa lah, sesuai lokasi kejadian perkara dan sejarah. Yakin saja kalau lawan kata, antonim ‘jahat’ adalah ‘baik’. Sesuai kamus bahasa. Lawan kata ‘baik’ adalah ‘buruk’. [HaéN]

alternatif masa jabatan presiden

alternatif masa jabatan presiden 

Dalih demi pemerataan dan keadilan politik nusantara. Dipandang perlu secukupnya tetapan model lelang jabatan. Bentukan paket sesuai masa jabatan per periode. Didapat rumusan santai:

Paket Unggul sekali menjabat, satu periode. Setelah itu tidak berhak ajukan diri. Walau turun menjadi cawapres. Masa jabatan selama 7 (tujuh) tahun.

Paket Utama bisa 2 (dua) periode berturut-turut kalau mampu menang lagi. Tiap periode masa jabatan (periode pertama maupun periode kedua) dipatok selama 4 (empat) tahun.

Paket Khusus 3 (tiga) periode berturut-turut kalau mampu menang lagi. Tiap periode masa jabatan (periode pertama. periode kedua maupun periode ketiga) dipatok selama 3 (tiga) tahun.

Diasumsikan putra-putri asli daerah luar pulau Jawa punya peluang yang sama. [HaéN]

girap-girap jalan demokrasi nusantara, kabotan sangu

girap-girap jalan demokrasi nusantara, kabotan sangu 

Modal asing, modal multipihak, modal mancanegara, modal global, modal bantuan tapi utang maupun sebutan lain. Penyederhanaan investor politik. Sistem politik multipartai sederhana di bawah kendali kepentingan internasional.  

Fenomena kutub dan kubu di atas kuasa penguasa nusantara. Balikan dari identitas politik kutuban, kubuan nusantara. Tirani minoritas kian eksis. Mengkangkangi nusantara tujuh turunan.

kebo ilang sunguné, baladewa kabotan gapit. Ini salah satu bentuk persekutuan vs perseteruan di panggung politik nusantara. Kategori KSO utawa kerjasama sing ora-ora. Efektivitas perjanjian teranyarkan dengan dunia luar, alam lain menghadirkan kelas pesuruh binaan partai politik berkebutuhan khusus.

Peribahasa dalam bahasa Jawa, “kebo kabotan (ka-abot-an) gelar”. Maksud kata, kerbau keberatan julukan kehormatan. Dimaknai ibarat orang yang terlalu berat menanggung beban buatan, beban semu, beban tempelan. Beda pasal dengan ki/kyai Slamet, kebo bulé kraton Surakarta.

Kampanye politik, semakin basi semakin sarat umbar janji. Efektivitas politik nusantara biaya global. [HaéN]

Selasa, 27 Juni 2023

daya tahan rakyat di garis pertahanan terakhir 2024

daya tahan rakyat di garis pertahanan terakhir 2024 

Hanya saja berkat kontrak politik dua periode kaping pitu hampir tutup buku. Tidak kenal istilah tiga periode. Kecuali yang digemakan oleh pengkhianat demokrasi. 

Dua periode itu pula ayam petelur digadang jadi ayam petarung. Hasilnya, kéok sebelum petok-petok. Kelamaan nongkrong nangkring di baliho. Pesan moral kasus ayam-ayaman adalah produk partai petelur, petarung sejati vs petarung polesan.

Pesta demokrasi 2024 menjadi pestanya elit parpol. Khususnya parpol parlemen. Laga bakalan kaping wolu. Bancakan kursi caleg.

Doa dan harapan rakyat tetap terpanjatkan. Jaga persatuan, kesatuan dan keutuhan nusantara.

Anak desa adalah petarung sesuai klasnya, mengahadapi fakta kehidupan. Tak perlu pakai topeng jidat bertanduk. Tak perlu polesan rias garang. Juka bukan wajah penghiba-hiba. Jauh dari raut paras sayu kemayu, kalem nanging geleman. [HaéN]

selebar-lebar cangkem hanya muat satu sendok makan

selebar-lebar cangkem hanya muat satu sendok makan 

Memakai kata “mulut” tampak tendesius. Seolah ada pihak yang dimaksud, disasar agar tidak kesasar. Sosok tokoh wayang yan mirip, sebut saja ki mulut lumut lebar tanpa jahitan. Hasutan model Sengkuni bisa dikalahkan dengan gemilang. Bahkan lebih mbacot.

Kilas balik ke judul “semakin banyak mulut, semakin nyenyak perut”. Tersimpan di personal laptop 6/7/2019 9:24 PM. Isu sensitif di Indonesia, karena kelamaan digoreng, malah membikin alergi si pengganda isu atau si penebar dan atau si penabur berita bohong, kabar fasik yang ditayangkan berulang. Satu fakta dengan aneka isu. Tiap tayangan selalu berubah tanpa konfirmasi.

Wajar jika kisah wayang banyak versinya. Tergantung lokus atau tempat kejadian perkara. Diperkuat pihak yang ingin mengkisahkannya. Bagaimana interaksi modus manusia di bumi dengan babakan skenario petugas wayang di panggung dunia. [HaéN]

loyalitas kebangsaan, asas taat vs taat asas

loyalitas kebangsaan, asas taat vs taat asas 

Ikut yakin saja. Foto lebih bunyi ketimbang tata kata, rangkaian kalimat. Padahal membaca   situasi plus dibahasakan, diterjemahkan ke alam nyata. Ironi tirani minoritas melampaui bisnis militer dan rekening gendut. Semakin dikuak kian mencak-mencak.

Salam pancasila lanjut ke pancasilais kehormatan.

Kepengusaan parlemen menjadi bukti ringan penjajahan oleh bangsa sendiri.

Aturan main pencapresan, nasib bangsa dan negara dipertaruhkan, dimainkan gaya bebas demi ambisi. Demi wong-cilik, atas nama wong-cilik malah semakin menampar wajah sendiri. [HaéN]

kontradiktif, tidak tahu vs tidak tahu

kontradiktif, tidak tahu vs tidak tahu 

Analog dengan pertama vs kesatu. Bauran persamaan sekaligus perbedaan. Urut tidak sesuai tata urutan formal. Sewaktu-waktu bisa berubah tanpa informasi basa-basi. Beda dengan antrian sesuai jarak aman.

Orang bijak, merasa tidak tahu karena paham keterbatasan pengetahuannya. Tidak mau jawab asal menjawab. Biarpun tahu lebih pilih diam, bungkam. Jaga suasana dan perasaan.

Beda kasus fakta bahwa semakin tidak tahu berbanding lurus dengan ngayawara 'bercerita panjang lebar'. Berkata tidak ada artinya (kenyataannya); cakap angin.

Jadi, pemirsa termasuk. [HaéN]

wajar melakukan kesalahan manusiawi, tidak wajar jika paham

wajar melakukan kesalahan manusiawi, tidak wajar jika paham 

Adab bermasyarakat homogen. Kirim doa secara komunal di rumah duka. Bagi anggota keluarga yang meniggal dunia, wafat. Minimal selama 3 (tiga) hari pertama. Termasuk daftar nama yang disiapkan oleh tuan rumah, sahibul hajat. Secara adat dan agama Islam (selamatan, tahlilan atau yaasiin-an).

Mendoakan bagi alm/almh, keluarga yang ditinggalkan maupun jamaah pendoa. Jamaah bisa   ajukan permohonan pribadi dalam hati dan diamini bersama.      

Tuan rumah menyajikan jajanan, kue, makanan ringan, buah-buahan, minuman kemasan maupun minuman hangat. Plus semangkok bakso, soto hangat. Bukan rakus atau pemali, hidangan harus dibawa pulang bersama berkat. Sudah didoakan bareng.

Kisah ini. Tetangga mengundang kendurian bakda isya’. 100 hari mendiang ibunya. Gelar tenda di jalan depan rumahnya, untuk ibu-ibu. Sajian berkat tampak sederhana.

Sesampainya di rumah, berkat kuserahkan ke garwo. Karena sarat doa umum dan doa khususku untuk keluarga. Pilah pilih sesuai selera. Kue untuk anak. Garwo cicipi sekedarnya. Pilih bihun untuk sarapan, yang lain menjadi jatahku (nasi, daging bersambal, tumis buncis yang sudah dicoba garwo).

Paginya garwo mau sarapan ingat bihun. Diluar dugaan,  adik kandugnya menjawab sudah ludes di cangkemnya. Tanpa merasa bersalah. Capai katanya, habis berjam-jam di km/wc cuci baju sendiri dengan tekun. Sudah tahu bukan miliknya, bukan haknya. Paham peruntukannya. Maklum. [HaéN]

Senin, 26 Juni 2023

bakalan tipikor sesuai nomor urut kursi

bakalan tipikor sesuai nomor urut kursi 

bpip secara mandiri menggarap bakalan tipikor dari partai politik peserta pesta demokrasi 2024. Acuan utama pada tipologi tipikor dua periode 2014-2019 dan 2019-2024. Sistem perlindungan khusus dari oknum ketum maupun elit partai. Kekerabatan yang terbentuk karena sudah menggemukkan dan  menghidupi partai.

Temuan utama menjadi ciri wanci parpol parlemen. Diungkap sebagai temuan kasus mégakasus manusia klas profesor, malah bak menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.  

Memakai kriteria demi wong-cilik, atas nama wong-cilik malah semakin menampar wajah  sendiri.

Kejadian yang sedang terjadi sesuai ungapan salin salaga atau berganti tingkah laku. Segala sesuatu akan berubah sesuai dengan kemajuan dan kedudukan yang dicapai seseorang.[HaéN]

kader tipikor gotong royong

kader tipikor gotong royong 

Tercatat lintas sejarah nusantara. Tersirat pendominasi pelaku tipikor. Berlanjut guliran sampai ibukota pemerintahan NKRI efektif berdetak.

Teritorial etnisitas di luar pulau Jawa berpeluang cikal bakal daerah otonomi baru. Jaringan dan jejaring penguasa otoritas politik lokal bak pemerintah lokal.

Supremasi hukum di negara hukum beririsan dengan kompromi politik pola sirkulasi distribusi prolegnas.[HaéN]

profil generasi rindu order, modal pas-pasan mimpi pol-polan

profil generasi rindu order, modal pas-pasan mimpi pol-polan

Ketika butuh untuk satu dan lain hal. Ada saja pihak menawarkan bantuan aneka modal tanpa ikatan, bebas agunan. Menggelontorkan modal tanpa bentuk untuk usaha apa saja. Memodali bahkan dukungan SDM multiguna. Tersedia paket modal utama, paket modal penyerta, paket modal ikutan, paket modal susulan, paket modal dadakan, paket modal salipan.

Partai besar saja paham plus pengalaman termanfaatkan jasa permodalan gaya bebas gaya.

Indikator kasat mata jika nusantara begini-begini saja. Aman terkendali. Di bawah satu kendali kepentingan internasional. [HaéN]

Minggu, 25 Juni 2023

reda(m) gejolak jiwa diri tanpa penjiwaan

reda(m) gejolak jiwa diri tanpa penjiwaan 

Sifat manusia sudah terterakan secara ketauhidan antara lain: ketergesaan, keluh-kesah, tamak dan bakhil maupun keras kepala. Macam jiwa manusia: jiwa yang selalu menyuruh pada kejahatan; jiwa yang selalu menyesali serta jiwa yang tenang.

Ironis binti miris. Betapa UU RI 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia tidak sekalipun, sama sekali tidak mempersoalkan, mempermasalahkan, memperkarakan kata, lema ‘jiwa’. Kendati tercantum XI Bab dan 106 Pasal. Lewat ‘penjelasan’ tersurat Dasar pemikiran pembentukan Undang-undang ini adalah sebagai berikut:

a.             Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta dengan segala isinya;

b.            pada dasarnya, manusia dianugerahi jiwa, bentuk, struktur, kemampuan, kemauan serta berbagai kemudahan oleh Penciptanya, untuk menjamin kelanjutan hidupnya;

Jadi jika terjadi tindak pengekangan jiwa manusia bebas. Penguasa punya kebijakan populer demi manusia itu sendiri.

Diksi ‘kekang’ baru sekali-kalinya muncul di judul. Lengkapnya ramuan mental politik nusantara, mengekang kebebasan vs melegitimasi kekuasaan. Date modified 5/31/2019 7:05 PM di personal laptop. Ujar yang empunya cerita. Soal kata ahlinya, pendapat periwayat, abaikan. Diangkat dari fakta, tak berpengaruh secuwil pun. Kalau sudah masuk rumusan hidup berbasis 3 pilar: hukum, moral, politik. Serba saling.

Nusantara–ku, gejolak jiwa vs perang batin. Kondisi lingkungan strategis tampak biasa-biasa saja, seperti biasanya. Aman terkendali. Masih banyak waktu untuk berbuat apa saja. Pembiaran oleh pengusa langit.[HaéN]

intimidasi hak pilih-Intimisasasi pasangan bakalan kaping wolu-imitasisasi baleg

intimidasi hak pilih-Intimisasasi pasangan bakalan kaping wolu-imitasisasi baleg 

Tak perlu dibayangkan, betapa Rp 5.000,00/potong dada atas maupun paha atas ayam goreng tradisional. harga tetap, stabil selama pemerintahan Jokowi. Bahkan sejak ybs jadi DKI-1. Alasan harga jual relatif tetap. Jaga citra, nama baik di mata pelanggan. Membaca daya belanja rakyat tapak tanah. BPS mengendus modus ada main antar pihak. Comot tiga nama papan atas faktor penentu.

Pertama. Efektivitas sistem politik multipartai sederhana. Pasokan ayam non-produktif terjaga. Bisa di atas kebutuhan bulanan pedagang ayam goreng. Jenis ayam sesuai warna partai. Kebanyakan cekernya tidak bertanduk. Bertaji.

Kedua. digoreng secara massal, kolosal, komunal. Pakai wajan besar, diameter satuan meter. Remukan menjadi jatah kaum pemulung. Indikator bumbu yang dioplos.

Ketiga. Bantuan sosial minyak goreng kelapa sawit model curah. Tanpa merek, bebas kedaluwarsa. Senantiasa terbarukan.

Pasal kemudahan lainnya. Pelanggan cari lauk sarapan atau bekal. Tersaji hangat. Fresh migor. Pulang malam, pedagang masih jaga. Terima pesanan partai besar. [HaéN]

Sabtu, 24 Juni 2023

naungan ki jing

naungan ki jing 

Tanpa pandang gender, batas umur, status kedirian maupun syarat akademis. Semua hamba-Nya punya hak menyandang status ‘camat’ (calon mati). Sama-sama masuk kategori bau tanah.

Pasal gotong angkat keranda.nya sendiri ke liang lahat. Saudara kandung Jalan Kaki Menuju Kuburannya Sendiri.

Perakalan manusia kian membuktikan kalau sudah waktunya, kalau sudah suratan panjang umur. Tak akan kemana-mana. Diam-diam duduk manis di rumah saja. Bekerja di samping rumah. Sigap 24 jam hadapi malaikat pencabut nyawa. Berlaku adab sepanjang-panjang umur tidak akan melampaui panjang liang kubur.

Kesepengetahuan akal manusia tentang kehidupan masa depan setelah hidup di dunia. Panjang umur, bukan jaminan ukur(an) liang kubur.

Jumat keramat bagi etnisitas tertentu, secara adat aklamasi, turun-temurun, hukum tidak tertulis punya kategori malam jumat kliwon. Jumat, waktu tersingkat jarak terdekat ke liang lahat. [HaéN]

jin buang biang penyakit politik nusantara

jin buang biang penyakit politik nusantara 

Terkisahkan secara terpisah, beda lokasi namun berkemiripan. Tentang Ki Jinawi di satu pihak, serta siapa Nyi Jinem. Sama-sama trah jinjing. Berakhir di bawah asuhan Ki Jing.

Sejarah kenusantaraan acap menemukan babakan Nyi Jinak. Kalah tinggi dengan gaya Ki Jinjit.

Tersebut namanya kategori “dikenal” langsung jingkrak-jingkrak.

Sedang, sering, selalu, senantiasa terjadi gemblung jinurung atau bodoh didorong alias orang yang bertindak sewenang-wenang tanpa ada yang memperingatkan atau menentangnya. [HaéN]

saya menurut mbokdé mukiyo, dudu menurut saya

saya menurut mbokdé mukiyo, dudu menurut saya 

Bahkan menurut hemat pemirsa yang jelas-jelas beda waktu. Pasal hemat pangkal kaya tetapi malah boros di ujungnya. Butuh-butuhnya asupan gizi sesuai tumbuh kembang jiwa raga. Sistem jatah, catu berbasis sama-sama wajib bayar pajak. Hak yang sama di mata hukum.

Rumusan pemerataan dan keadilan sehingga tidak ada beda antara pendatang maupun dengan pihak pepergi.

Modus pencet jerawat. Jelek-jelek terawat. Semakin dipencet memacu memicu kawasan bebas jerawat menjadi tempat jin buang biang penyakit politik.

Antara kawanan pemula teranyarkan dengan kawanan pemalu, rebutan kursi yang sama.[HaéN]

ékologi politik modal-madul, salah kejadian vs jadi kesalahan

ékologi politik modal-madul, salah kejadian vs jadi kesalahan 

Wujudan politik nusantara terdeteksi pada modus operandi utawa kontrak politik sistem pola multipartai sederhana. Minimal, politik biaya global. Serapan porsi besar terjadi pada tahap operasi dan pemeliharaan. Bantuan politik berdasarkan perolehan suara sah pesta demokrasi. 

  Motivasi pendiri bentukan partai politik lebih didominasi kalkulasi politik habis pakai. Gaya gaul ‘dia pikir dia pintar’. Pembuktian formal kenegaraan dengan anugerah  cuma-cuma gelar akademis kehormatan.

Esensi narasi judul hari ini kontan, besok boleh utang. Sekedar pelengkap jajak pendapat.  

Pendalaman materi tajuk anggaran berbasis kinerja tipikor. [HaéN]

menit yang sama, sigap tanggap pemirsa tayang malam terakhir 23 juni 23

menit yang sama, sigap tanggap pemirsa tayang malam terakhir 23 juni 23 

Tradisi narasi esensial berbasis fakta statistik, pos terbaru “cuma tinggal sehari hidupmu, jangan percumakan” oleh [HaéN] pada tanggal 23 Juni 2023. Tayangan kedelapan 23 Juni 2023 sekaligus tutup malam. Tampilan 21.25.00 walau hanya 1 (satu) tampilan. Date modified 6/23/2023 9:15 PM di personal laptop.

Akibat modem huawei ngadat, maka 2 (dua) judul produk 22 juni 23, numpang tayang di 23 juni 23.  Makanya bisa terjadi  menjadi 8 judul.

 Fakta sebangsa, fakta subversi personal blogspot.com. Diposting oleh [HaéN] di 21.25. Tidak ada komentar. Label: dakwah, lingkungan. Jadi, terjadilah judul. Sekali lagi, betapa pada menit  yang sama (21.25.00), sigap tanggap pemirsa utawa pemirsa tanggap cerdas.

  Label “dakwah” menjadi daya pikat ringan modal renungan malam jelang lelap. Total 42 pemirsa, di atas kuota ideal harian. [HaéN]