Halaman

Selasa, 30 November 2021

kétok-kétoken kursi notonegoro

 kétok-kétoken kursi notonegoro

 Fakta  kisaran 2018, belum turun mesin, masiih tangan pertama. Sebut saja ”mèntal mukiyo 2018, mabuk jurus kursi vs jurus kursi mabuk”. Date modified 3/18/2018 10:18 AM. Bukan KLB (kejadian luar biasa) maupun adanya perkara biasa diluar kejadian. Jelasnya, presiden kelima RI periode 23 Juli 2001–20 Oktober 2004 dan sekaligus wapres kedelapan RI periode 20 Oktober 1999–23 Juli 2001, menyandang nama besar Proklamator, presiden pertama RI. Ideologi tak ada matinya. Syahwat ideologis tak akan terkubur bersama orangnya.

 Sumber yang  sama menyuratkan sarat siratan, “asu mbalèni piringé vs panguwasa mbélani kursiné”. Date modified  9/13/2018 7:45 PM.Grafik kehidupan umat manusia, selaju dengan pergantian waktu, bukan seperti arisan. Apalagi berharap mendapat warisan yang nantinya juga bisa diwariskan.  Adat manusia yang ingin mengulang apa saja yang dirasa kurang. Merenung  atau menyesal mengapa dulu tidak berbuat banyak. Ikhwal ini dijelaskan secara berulang melalui firman Allah swt melalui surah dan/atau ayat Al Qur’an.

 Kalkulasi politik hanya sebatas mengotak-atik tim dengan pemain lawas. Rakyat sudah paham bagaimana skor akhir. Rakyat dengan santai menebak siapa saja yang akan masuk babak final. [HaéN]

krans bunga duka, datang belakangan

 krans bunga duka, datang belakangan

Sabtu 27 November 2021, jelang azan subuh di masjid kompleks, diwartakan dua warga bapak dan kakek  meninggal, 32 tahun dan 69 tahun. Jelas bukan faktor “U”. Usai majelis ilmu subuh, jamaah melayat ke rumah duka 69 tahun. Alm pensiunan ASN/PNS PUPR plus jamaah. Waktu sakitnya, kami sempat tengok.

 Selasa 30 November 2021, bakda subuh saya gabung jamaah pulang searah. Jalan pelan karena ada aki-aki sepuluh tahun lahir lebih dahulu. Pas masuk ke ruas jalan rumah duka, serentak kami tengok ke kiri. Tenda belum dibongkar walau tidak ada tahlilan.

 Melihat krans bunga duka di dua tepi jalan, ki aki-aki nyeletuk seperti judul. Yang dengar mau tertawa, takut dosa. [HaéN]

6 hari pertama nov 2021, tanpa produk olah kata

 6 hari pertama nov 2021, tanpa produk olah kata

 Tepat waktu mulai 28 Oktober 2021 10:00an AM hingga sampai pada hari ini, ahad 7 November 2021 10:00an AM, laptop masuk bengkel. Tombol huruf “A” tinggal bekasnya. Tidak ada stock yang cocok. Sesampai di rumah, anak bungsu unjuk keyboard darurat. Lembaran karet ditaruh di atas keyboard laptop. Pencet pelan, mentul-mentul. Penyesuaian.

 Mata mewaspadai hasil ketikan di monitor. Space berloncatan, huruf yang dipencet tidak keluar atau keluar dobel. Masalah terukur, niatan menulis terganggu. Bersyukur daya angan, angin-anginan. Sakmadya, jika  target 100 judul/bulan tidak tercapai. Pasal lain menggembirakan. Khususnya muncul judul anyar di 10 besar judul favorit pemirsa. [HaéN]

akhir nopember 2021, berakhir pula

 akhir nopember 2021, berakhir pula

\Manusia bebas main duga, tapi tidak bebas lontarkan dakwaan, paparkan tuduhan. Posisi diri  di  tanggal tua memacu semangat muda. Sarat pikiran pihak mana lagi yang layak libas ulang. Kompénsasi  tetap diperhitungkan. Bunga berbunga sejalan kalkulasi politik.

 Adonan oplosan koalisi parpol bagi-bagi kursi tidak pakai dalil konco déwé, bolo déwé. Sing énak tetep kepénak. [HaéN]

Senin, 29 November 2021

rasa segala anéka rasa

 rasa segala anéka rasa

 Mulai dari warna primer sampai hingga pada warna lokal yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap tentang hak paten nama warna. Dioplos  jadi satu di wadah besar. Diaduk cepat searah  jarum jam dengan kecepatan tingggi.

 Begitulah jadinya jika multipartai bersinergi. Apa mungkin. Jangan-jangan nusantara malah kian berhamburan dengan warna sesuai otoritas politik lokal. [HaéN]

pagebluk vs perang brubuh, UU cipta kerja tetap tegak, jalan terus

 pagebluk vs perang brubuh, UU cipta kerja tetap tegak, jalan terus

Sudah jelas, tegas, apa lagi yang mau dijelaskan. Malah bubrah. Petugas binaan partai sibuk cari makan di sektor industri politik padat tenaga. Menyerap investasi politik global. Penyederhanaan persyaratan investasi politik kian jelas kerja tirani minoritas.

 Harta karun menjadi incaran negara maju. Jangan sampai mereka pandai. Politik adu domba menjadi lumrah. Sebagian merasa aman di bawah kendali bangsa lain. Bak kepala dilepas, ekor terikat perjanjian. Kudeta menjadi agenda tak resmi. Kepala negara boneka jika tak loyal, bisa jadi sasaran kudeta oleh dalang yang sama. Kepala negara yang tak menjalankan skenario awal, langsung bergeser dengan cara apapun.

 Biaya politik sebagai bukti nyata bahwa jaminan atau timbal-balik menjadi yang pertama, utama dan segala-galanya. Mendukung penguasa, apalagi yang mau lanjut ke periode terakhir, ibarat menaruh uang muka. Kalkulasi politik tak bisa mengabaikan dalil manusia ekonomi. Judi politik menjadi taruhan politik yang mempertaruhkan, mengorbankan masa depan bangsa demi kekuasaan semu. [HaéN]

wong édan dikatoki, iso dadi poli(ti)si mbah

 wong édan dikatoki, iso dadi poli(ti)si mbah

Mirisnya, kejadian nyata lebih dari itu. Bukti pengolah kata kurang gaul, gagap gawai. Tahu 10% fakta saja bisa bikin diri takjub plus tak percaya. Bukan katanya. Sudah dimuseumkan saking langka dan  berlanjut. Bahan disertasi Doktor Honoris Causa rumpun ilmu politik nusantara. Kétok-kétoken kursi notonegoro.

 Hasil survei  acak, kajian, studi banding-sanding-tanding, babakan penyidikan, penyelidikan atau olah perkara belum dipublikasikan oleh pemerintah. Artinya, pemerintah belum mempunyai resep manjur untuk mengantisipasi 2024.

 Jangkauan mimpi itu ke depan. Bukan terbalik memimpikan masa lampau. Waktu jaya-jayanya, kisah sukses   doeloe. Lupa pantat sedang berdiri di mana sekarang dan sebagai apa. Siapa tahu dengan menikmati sisa kontrak hidup di dunia, mendapatkan sesuatu yang tak pernah difantasikan. Semula akan dihindari, justru terbaik buat kita. Raihan menghidupkan mimpi, kalau sudah besar nanti, mengikuti standar normatif BPS. Sederhana: sekolah, kerja dan nikah. Hal-hal lain bisa dikompromikan sambil melaju. [HaéN]

varian demokrasi nusantara, jual nama vs beli suara

 varian demokrasi nusantara, jual nama vs beli suara

Mirip ketika manusia belum kenal mata uang selaku alat tukar. Transaksi barang dengan barang. Masih dilestarikan adalah barter politik. Pasar taruhan politik menjadi penentu sistem bagi hasil pesta  demokrasi lima tahunan. Siapa menjadi apa. Ingin yang mana, berani berapa. Mau dimana, bisa keruk keduk apa. Wong édan dikatoki, iso dadi wakil rakyat. Paket lima tahun utuh tidak janji atau tiap tahun diperpanjang model lelang. [HaéN]

Minggu, 28 November 2021

peluang mencetak nista diri saat menyendiri

 peluang mencetak nista diri saat menyendiri

 Piawai bergawai tidak dimonopoli kaum berijazah formal negeri model strata plus sertiikat ahli. Generasi bau kencur sudah mahir, terampil sebelum waktunya. Seolah tidak mau jadi  korban  sendirian, kelinci percobaan, sasaran acak. Kawanan cerdas politik tahu bau kursi. Kalkulasi politik beririsan dengan  modus ujaran bebas sensor kata hati sendiri.

 Tahu jika tangan menyenggol najis. Dicium untuk memperkuat dugaan diri. Tidak mau dengar istilah ‘katanya’. Kendati ujung jari tangan mampu bak meneteskan nila setitik ke susu sebelanga. Pihak  korban terlapor malah mendongrak semangat liar. Pola tebar dan tabur fitnah dunia tanpa tatap muka.    Gerakan kebangsaan sadar pasca 2024 menjadi dasar bangkitnya rawat dan ruwat nusantara. Rasa serba rasa menambah daya jelajah partai politik berorientasi masa lalu. Wilayah kerja mengadop skenario cikal bakal bakalan féderal.

 . Waktu luang bisa menjadi bumerang bagi umat manusia, kita ingat riwayat dari Ibnu Abbas ra berkata, bersabda Rasulullah SAW : “Dua nikmat Allah yang tertipu olehnya kebanyakan manusia : nikmat sehat dan nikmat waktu luang.” (HR Al-Bukhari). [HaéN]

2 peristiwa berturutan satu waktu, bukti skenario-Nya

 2 peristiwa berturutan satu waktu, bukti skenario-Nya

Tidak ada peristiwa terjadi begitu saja, tetapi juga bukan karena hukum sebab-akibat. Rutinitas hidup harian dianggap proses alami, ilmiah dan illahiah. Baguslah. Aneka peristiwa bisa terjadi paralel. Wajar jika dalam satu paket kegiatan terdapat beberap sub-paket aktivitas manusia.

 Antar lima waktu, sarat misteri kejadian perkara, di luar daya cerna akal sehat manusia. Muncul sibuk penyerta, sibuk ikutan, sibuk titipan, sibuk dadakan, sibuk bayangan, sibuk kagetan, sibuk susulan, sibuk salipan plus sibuk. Jebakan waktu, rentang tidak kenal waktu sampai kehabisan waktu.

 Ahad pagi di dekak puskesmas setempat. Mobil bak terbuak gelar jual perabotan rumah tangga serba lima ribu rupiah. Termasuk ember dan pot tanaman hias segala ukuran. Siang sedikit, pot model dan warna tertentu, ludes. Pemberli dominan ibu rumga pulang belanja.

 Efektivitas langkah, lewat jalan yang sama dengan berbagai tujuan keperluan. Bermula ambil uang plus belanja ala kadarnya. Pulang mampir ke beberapa lokasi sesuai cita-cita. Kali ini niatan beli pot pengganti diterjang angin ngebut. Tanpa hujan. Saat dua pot ukuran 30 dalam proses dimasukkan ke plastik kresek. Mata tertarik ambil ember anti pecah ukuran sama.

 Anak muda bagian pengepakkan, ujar sendiri, “ember dulu pak . .  “, sambil copot plastik kresek. Bareng seorang ibu datang minta plastik kresek. Langsung dikasihkan. Ganti yang baru, pas bungkus ember. Kejadian kedua, saat saya bayar pakai uang biru. Bingung kembalian, rogoh saku. Bareng seorang bapak bayar belian alat dapur. Langsung bisa untuk uang kembalianku.Posisi saya tetap sama, di tempat yang sama. [HaéN]

viralda-viraldi kepak sewiwi klepek-klepek

 viralda-viraldi kepak sewiwi klepek-klepek

 Anggap saja mirip tembang Jawa “oblada-obladi”. Menginspirasi babakan gladi tesik dan atau gladi kotor jelang upacara kenegaraan. Acara utama pidato inaugurasi penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa, pelimpahan sebutan guru besar kehormatan, sertifikat pancasilais komplit, dll.

 Setiap orang gemar mendapat kebaikan, hobi menerima kebaikan hati orang lain. Nyaman dengan sentuhan ramahnya alam. Namun tak setiap manusia gemar berbuat baik. Apalagi hobi melestarikan alam. Merasa alam, tanah-air  wajib mengayomi penghuni bumi. Kalau sudah bicara kebijakan tanah-air. Tidak bisa berimproviasi. Ujar bebas tanpa ilmu. Apalagi tak secuwilpun mamahami wasasan nusantara, bela negara, ibu pertiwi memanggil. Bahwasanya, semangat wawasan kebangsaan mengawali munculnya rasa cinta tanah air. Menjaga stabilitas wibawa negara. Merawat plus meruwat martabat pantat penguasa.

 Bahasa ada tingkatannya, tergantung penggunaan dan yang siapa yang menggunakannya. Di bahasa Jawa, ada istilah ngoko sampai dengan kromo inggil. Tapi kalau ada wong Jawa menggunakan kata kasar, misuh (yang tenar antara lain dengan menyebut nama fauna) maka diledek sedang memakai gaya bahasa “kromo inggil”.

 Berkat daya juang penguasa melebihi panggilan tugasnya, maka banyak anak bangsa pribumi, putra-putra terbaik asli daerah yang daya akal, olah pikir, kadar logikanya melampaui generasinya, menyalip zamannya. Mampu menuliskan dan atau mengatakan yang tidak diketahuinya. [HaéN]

Sabtu, 27 November 2021

zona abu-abu, demokrasi politik vs demokrasi ekonomi

 zona abu-abu, demokrasi politik vs demokrasi ekonomi

 Adalah Hatta menyebutkan, “Demokrasi politik saja tidak dapat melaksanakan persamaan dan persaudaraan. Di sebelah demokrasi politik harus pula berlaku demokrasi ekonomi. Kalau tidak, manusia belum merdeka, persamaan dan persaudaraan tidak ada.” (”Lampau dan Datang”, Bung Hatta menyampaikan pidato Inaugurasi  Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang acaranya digelar di Keraton, Yogyakarta,  27 November 1956)

 Berkat Perubahan Keempat UUD NRI Tahun 1945, menghasilkan tambahan pada Pasal 33, tepatnya berupa ayat (4):

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

 Lebih dari seribu fakta atau alasan bahwasanya perlu dicantumkan istilah demokrasi ekonomi. Bukan pesanan dari manusia ekonomi yang pada prakteknya menguasai, mendikte dan menentukan kinerja manusia politik. Kalau murni inisiatif manusia politik, apa boleh buat. Bukan buat apa boleh.

 Kita bersyukur apa adanya, karena tidak ada pasal kejahatan politik. Wujud intimidasi politik dikarenakan aspek kontitusi memang tidak pandang warna bulu. Soal jika ternyata aneka kejahatan berbasis modus gerakan politik, anggap sebagai pasal kriminal ringan. Kejahatan politik lebih mulia dibanding gerakan teroris, penyalahgunaan narkoba. [HaéN]

kebutuhan dasar generasi supranusantara

 kebutuhan dasar generasi supranusantara

Bisa dengan pendekatan umum, gebyah uyah. Mengingat karakteristik batasan generasi,  perlu kajian mendalam. Asumsi historis empiris selaku bahan pertimbangan. Metode pukul rata vs pikul rata, malah seperti stratifikasi penduduk, masyarakat, warga negara. Lebih runyam ketimbang praktek politik perbedaan warna partai politik. Diskriminasi politik negara multipartai. Terapkan  sila pertama daripada dasar negara, langsung membangunkan jiwa nasionalisme sayapkiri. Membangkitkan fanatisme “pejah gesang ndèrèk panguwasa”. [HaéN]

balik adab budi bahasamu

 balik adab budi bahasamu

Perhatikan ungkapan maknawi babat, bibit, bebet, dan bobot kemanusian manusia seutuhnya. Watak bersifat netral. Bukan sebagai stigma atau konotatif. Dibedakan antara watak baik dan watak buruk. Guyon maton wong Jawa: “lara weteng bisa ditambani, lara watek dienteni nganti mati”. Ungkapan itu bermakna 'sakit perut dapat disembuhkan, tetapi kalau wataknya yang sakit, kesembuhannya hanyalah kalau ybs sudah meninggal' .

 Pemahaman diri wong Jawa, watak itu tidak dapat diubah. Sebagai gawan bayen. Dari sono-nya. Merekayasa watak manusia berarti memanipulasi bentuk dan struktur genetis manusia. Wong Jawa acap menyebut faktor genetis ini dengan bibit.  Bibit inilah yang secara genetis menurunkan watak manusia. Hasil kombinasi watak kedua orang tuanya. Atau watak berulang, sifat menurun silang atau lintas generasi dari kakek-neneknya.

 Wong serakah mati karena keserakahannya. Serakah merupakan sifat dasar manusia yang perlu dihindari. Untuk itu, orang Jawa berprinsip pada sakmadya, secukupnya, seadanya, sedang saja, pas. Kalau banyak jangan terlalu kebanyakan, kalau sedikit jangan terlalu sedikit. [HaéN]

pasal tidak diundang di UU RI 11/2020 tapi diundangkan

 pasal tidak diundang di UU RI 11/2020 tapi diundangkan

Kendati status “SALINAN”, secara hukum tidak mengurangi originilitas, otentitas kandungan pasal hukum di UU RI 11/2020 tentang Cipta Kerja. Terlebih butuh 1.187 halaman. Sekedar tahu saja bahwa UU dimaksud telah diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 November 2O2O.

 Selaku hasil kompromi politik, wajar ada adu kuat. Muncul pasal penyerta, pasal ikutan, pasal titipan, pasal dadakan, pasal bayangan, pasal kagetan, pasal susulan, pasal salipan plus. Mengakomodir kebijakan internasional, macam lembaga keuangan pemberi bantuan tapi utang. Sampai peluang bagi kebutuhan partai politik penguasa.

 Jika dikemudian hari terdapat antar pasal tidak saling mendukung, hal wajar. Bisa jadi proyek periode berikut. Berikut sekedar bukan contoh: (lihat halaman keenam)

Pasal 5

Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi bidang hukum yang diatur dalam undang-undang terkait.

BAB III

PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN KEGIATAN BERUSAHA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 6

Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a meliputi:

a. penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;

b. penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;

c. penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan

d. penyederhanaan persyaratan investasi.

 

Bagian Kedua

. . . . .

 Ternyata suratan redaksi “Pasal 5 ayat (1) huruf a”, masih dalam proses politik. [HaéN]

Jumat, 26 November 2021

obsési gandrung kuasa ngluwihi mendem gadung

 obsési gandrung kuasa ngluwihi mendem gadung

Bahasa Jawa tidak hanya menunjukkan suku bangsa, lebih daripada itu mampu membabarkan watak orang, mempaparkan karakter manusia dari berbagai aspek. Paribasan yang bisa didaur ulang mampu melampaui zaman.

 Perkuatan sistem kepartaian, rangkaian perpolitikan, perjalanan panjang ide+logis, modus gerak bebas kawanan partai sejak zaman pra-manusia. Laju balik adab berkemajuan, bukan revolusioner maupun évolusionér, lebih ke pengulangan, repetitif, duplikasi, replikasi. Tidak begitu salah.

 Integritas moral dan kedalaman spiritual mengiringi ungkapan Jawa ”sepi ing pamrih ramé ing gawé”. Persoalan bangsa yang menjadi penentu kebijakan penyelenggara negara menyangkut kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan lainnya. Dikemas sebentuk paket utuh, terpadu dan serba multi. atau dibagi menjadi 3 paket sesuai judul atau sub-sub paket. Pemerataan program dan kegiatan antar instansi, ada anggarannya. Lengkapnya ada di “édan pitung keturunan tetep durung keturutan”. Date modified   1/22/2021 10:08 PM.

 Akhirnya akan kubilang, sepak terjang layak laga kawanan politisi sipil bak asimilasi berkacamata kuda, saling adu jegal saling adu  jagal di bawang tempurung lokal. Agama bumi saja sedemikiannya mengajarkan untuk tidak saling mencaci sebagai bentuk politisasi SARA. [HaéN]

provokator status quo

                                                              provokator status quo

Jangan sampai kursi konstitusi jatuh ke pihak lawan politik. Mosok sesebentar dua periode, tidak sanggup mencetak kader sendiri, sigap tarung bebas 2024. Biaya politik subversi non-budgeter sampai modus “nyo iki kursi, ndi negaramu”.

 Cilakanya, sistem demokrasi nusantara malah melahirkan hukum ekonomi-politik. Justru pasca sumpah dan atau janji sanggup duduk lama sebagai penguasa, ongkos duduk lama lebih banyak, lebih besar ketimbang biaya meraih kursi.

 Kendati rakyat di mana pun tempat tinggalnya, mampu mencerna dan mengunyah asupan menu politik. Masalahnya, aneka ujaran bebas berbasis asas kebebalan, kebencian, kebodohan, kebohongan dijamin oleh negara. Beban hidup dan beban mati yang ditanggung rakyat, melebihi kapasitas komunitas. [HaéN]

rujak partai mbokdé mukiyo, dudu rujuk politik

 rujak partai mbokdé mukiyo, dudu rujuk politik

 Tidak terjadi hubungan diplomatik dengan istilah NTR (nikah, talak, rujuk). Acuan, rujukan atau lema senada. Bukti bahwa bahasa Indonesia bisa-bisanya. Ojo gumunan, cuma salah bisik, salah ketik UU 11/2020 tentang Cipta Kerja, jelas apa maunya.

 Enaknya, ada redaksional penjelasan di UU 11/2020, silahkan bukti cari sendiri:

Yang dimaksud dengan "pelayanan jasa di pusat kesehatan hewan (puskeswan)" adalah layanan jasa medik veteriner yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pelayanan ini dapat bersifat rujukan dan/atau terintegrasi dengan laboratorium veteriner dan/atau laboratorium pemeriksaan dan pengujian veteriner.

 Penentuan tempat penyimpanan lestari limbah politik aktif tingkat tinggi perlu ditetapkan oleh Pemerintah Pusat karena menyangkut perubahan suatu daerah yang semula dapat dimanfaatkan menjadi suatu daerah yang sama sekali tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Limbah politik aktif yang  berasal dari luar negeri tidak diizinkan disimpan di wilayah hukum Republik Indonesia. [HaéN]

petugas binaan partai vs politik tangan di bawah

 petugas binaan partai vs politik tangan di bawah

 Jika mau dicerdasi lebih seksama, akan terungkap kejadian yang tidak mungkin akan terjadi berkat praktek formal sila-sila dasar negara. Namun kejadian berfakta menu harian dan agenda andalan berlapis  politik keindonesiaan. Diyakini bahwa praktek aspek bernegara lebih daripada itu. Terasa aneka rasa serba rasa. Tidak cocok dengan lidah dan selera nasionalisme kerakyatan. Namun demi cita-cita  politik.

 Kiranya lebih ringan dan  jernih pikir, simak sekilas lintas ulasan “traktor tangan bantuan presiden vs ketahanan tangan petani”. Date modified 1/17/2018 6;18 AM. Sayangnya, di Buku I, II, dan III RPJMN 2015-2019, frasa “traktor tangan” tidak muncul. Yang muncul malah kata “kontraktor”.

 Karena RPJMN 2015-2019 merupakan penjabaran Trisakti dan Nawa Cita andalan kampanye Jokowi plus/minus JK, maka sejak tahun pertama presiden langsung bagi-bagi traktor tangan ke petani di Indonesia. Cita-cita luhurnya, adalah agar produktivitas panen padi meningkat menjadi 7-8 ton Gabah Kering Giling (GKG). Sejauh ini rata-rata panen skala nasional 5,2 ton GKG.

 Wajar kalau masih ada Operasi Pasar, agar ketersediaan beras di pasar bebas, tidak minimal. Artinya, rakyat sudah tidak bisa merasakan nikmatnya beras impor. Petani menjadi sejahtera. Jargon “kalau mau sejahtera, jangan jadi petani” sudah usang.  Jangan dimodifikasi menjadi “kalau rakyat ingin makmur dan sejahtera, jadilah wakil rakyat”. [HaéN]

Kamis, 25 November 2021

sadar diri, setelah lewat vs setelah sampai

 sadar diri, setelah lewat vs setelah sampai

 Betapa manusia pengguna aktif waktu atau sebutan semaksud. Rentang tidak kenal waktu sampai kehabisan waktu. Tahu-tahu yang belakangan lahir sudah melaju di depan hidung. Tahu-tahu yang datang kemudian sudah melejit di atas kepala.

 Sudah tahu bau tanah, tetap tidak mau tahu. Tahu diri. Kemelut di depan gawang lawan belum tentu bola masuk. Sepandai-pandai kiper menangkap bola, sesekali akan kebobolan juga. Sekalinya panjang umur akan tetap berakhir juga. [HaéN]

turun kursi jatuh dari ranjang

 turun kursi jatuh dari ranjang

 Oplosan antara peribahasa dengan ungkapan. Maksudan sesuai pengalaman pemirsa yang budiman khususnya yang masih berbudi pekerti. Dibaca secara utuh. Yang terlintas pertama, itu makna orisonalnya semakin dicerna kian liat. Tidak ada ujung tidak ada pangkal.

 Begitulah kejadian manusia dan akhir kejadiannya. Terasa sederhana bagi yang masih berkutat di satu kamar. Belum terjebak aturan main di luar kamar. Bukan jago kandang. Katak di bawah tempurung.

 Bertahan di kondisi belanga bak katak rebus. Berharap kursi tiban. [HaéN]

merasa berilmu merasa tahu

 merasa berilmu merasa tahu

 Mulanya tidak berawal. Jangan lupa dengan terapan pasal rumpun, pohon, dan/atau cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tentunya terkait dengan sistem pendidikan tinggi.

 Pertanggungjawaban ilmu formal secara kaidah religi. Kondisi yang paling ringan adalah “tangan ringan tangan”, bermanfaat daya guna untuk apa saja. Tidak repot-repot dari pembuktian diri punya akal sehat. Selaku makhluk berakal.

 Orang dan atau manusia lebih suka membuktikan ke-tahu-annya. Kendati jauh pasal selaku tempat bertanya. Lebih daripada itu mampu menyesatkan pikiran dan atau menyelewengkan pemahaman pihak mana saja. Berkat bantuan jasa teknologi. Iptek. [HaéN]

Rabu, 24 November 2021

gelagat sabotase politik

 gelagat sabotase politik

 Simak dengan cerdas dan bersahaja UU RI 27/1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang Berkaitan dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara. Fokus pada:

 

Pasal 107 f

Dipidana karena sabotase dengan pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 (dua puluh) tahun:

a.       barangsiapa yang secara melawan hukum merusak, membuat tidak dapat dipakai, menghancurkan atau memusnahkan instalasi negara atau militer; atau diundangkan

b.      barangsiapa yang secara melawan hukum menghalangi atau menggagalkan pengadaan atau distribusi bahan pokok yang mcnguasai hajat hidup orang hanyak sesuai dengan kebijakan Pemerintah.

 Tersurat bahwasanya tindak pidana ujaran kebencian mampu memancing plus memacu dan memicu tindak pidana lainnya. Namun kiranya, kawanan pendengung (buzzer) yang dipelihara oleh penguasa tidak bisa dipidanakan hidup-hidup. Pasal tertentu, membuktikan petugas binaan partai, tahu berterima kasih.

 Jika ada media massa nasional menurunkan tajuk, infografis atau jenis berita, yang seolah dianggap mendiskreditkan pemerintah. Langsung mereka keluar taringnya. Metu sunguté. Menganggap berita ini modus téroris.

Padanan frasa “sabotase politik”, cek akta pendirian parpol, AD dan ART pengurus periode. [HaéN]

ganjil-genap laku tolak bala

 ganjil-genap laku tolak bala

 Awal mulanya, ingat isi “INDONESIA–ku 73 tahun, bencana alam ganjil vs bencana alam genap”. Date modified 6/7/2018 8:13 PM. Manusia dengan atribut kemuliaannya, mampu melakukan kerusakan di muka bumi. Ilmu pengetahuannya tahu betul metode mengeksploitasi, mengeksplorasi kekayaan alam. Menembus, menggali, mengeduk, mengeruk lapis bumi; mengelupas lapisan luar bumi; menguras isi lautan sampai mengurai-berai komposisi udara bebas.

 Ekspresi kejiwaan kawanan pegiat partai segala keahlian. Liwat biro jasa media massa arus utama maupun arus bawah sadar. Kian menggugah daya sadar pemirsa yang masih suka-suka sok gaya berbudaya serba asing. Laku formal penguasa dengan menyederhanakan jumlah parpol di zaman militer-politik Orde Baru. Sekarang, muncul gaya nggampangké. Urusan rakyat dirédusir menjadi bukan urusan negara.

 Memasuki babak final penentuan calon presiden RI kedelapan. Jelas, tak ada kaitan politis dengan hingar-bingar keledai. Tidak semua kebun binatang mempunyai keledai. Kendati akumulasi, kompilasi aneka watak keledai di berbagai negara, terdapat di panggung politik nusantara. [HaéN]

gugat ganti kursi politisi sipil

 gugat ganti kursi politisi sipil

 Kisah harta karun berketurunan subversi nusantara, tidak pakai motode gali-menggali lapisan bumi. Cukup pungut di muka bumi. Bukan bahan tambang. Butuh laku politik dan syarat administrasi kenegaraan. Karena sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Tidak beda jauh dengan badan hukum amal politik milik keluarga.

 Kasus heran nasibku, lenyap ditelan bumi. Tanpa meninggalkan nama sekeratpun. Pihakan yang merasa punya nama, merasa layak ikut laga bebas 2024. [HaéN]

generasi semi-nusantara, suara utama 2024

 generasi semi-nusantara, suara utama 2024

Boleh jadi kejadian yang sedang terjadi akibat rangkaian sebelumnya. Menurut akal sehat manusia  seutuhnya. Tidak demikian halnya bagi umat yang berpikir sampai tatanan tataran iman. Yakin sunatullah rancang bangun-Nya pastinya sudah tertetapkan. Manusia pecinta nikmat kuasa dunia, maunya dipercepat disegerakan. Mumpung lagi kuasa di nusantara. [HaéN]

Selasa, 23 November 2021

gamang diri hadapi bayangan

 gamang diri hadapi bayangan

 Karena keseringan berkaca, bercermin mematut diri. Ditambah pola dan gaya hidup prihatin semi kebatinan kejawen “sopo siro sopo ingsun”. Masuk sistem pemilihan umum multipartai, modus NPWP (nomer piro wani piro).

 Komplit bak sop buntut tanpa tulang. Semakin diaduk, susah menjaring daging. Kondisi tenang, masukkan entong sampai dasar. Tanpa diaduk. Gerakkan entong agak miring, angkat pelan. Sekali penuh tangkapan. Secukupnya. Aduk sebelum pergi.

 Tampilan diri bak pria tulang lunak. Mengakar ke atas. Bukan kepada-Nya. [HaéN]

mundur satu generasi vs ketinggalan satu generasi

mundur satu generasi vs ketinggalan satu generasi

 Ternyata beda tipis antara pertanyaan dengan pernyataan. Bedah generasi, lebih mengena angkat ikhwal diri. Hindari pengamatan dan atau apa kataku. Penggalan kisah kehidupan empiris, apa adanya pada rentang satuan waktu. Pengalaman hidup bukan jaminan maupun tolok ukur kematangan, kedewasaan diri.

 Sistem pendidikan formal seolah membuka wawasan peserta didik matang biologis. Asupan cukup  gizi sarat zat pengembang, perasa, pewarna, pengawet kimiawi. Tumbuh kembang ragawi anak manusia,  tidak sebanding dengan kecukupan umur. Tontonan orang dewasa plus hiburan orang tua, mudah diakses  bebas lewat gawai.   

 Rambu-rambu religi, spiritual, norma selaku manusia seutuhnya mampu membetengi diri. Panggung  kehidupan bernegara, memberi contoh nikmat dunia. Adu kuat, tarik otot. [HaéN]