Halaman

Senin, 31 Juli 2023

bencana politik tahun jamak, komponen lokal

bencana politik tahun jamak, komponen lokal 

Penikmat jalan protokol nusantara paham kebijakan hilir atasi kemacetan lalu lintas kendaraan pribadi. Penentuan hari baik dengan penterapan tanggal ganjil dan tanggal genap.

Kebijakan hulu punya wewenang, otoritas global. Memperlancar mobil listrik sekali pakai masuk nusantara. Polusi udara terjaga. [HaéN]

susun kalimat gunakan kata berangasan-berangus-beringus

susun kalimat gunakan kata berangasan-berangus-beringus 

Model permainan anak untuk orang dewasa. Susun rangkaikan beberapa kata menjadi kalimat. Karakter kata yang tersedia tidak perlu penjelasan. Direnungkan sambil susun kalimat gaya ikat-kait-kiat-kita agar tampak benang merahnya.

Proyek fisik tampak jadi  setelah peresmian secara ritual seremonial. Tepat biaya, waktu, kualitas. Sistem perencanaan, pemrogram, penganggaran tidak terliput. Metode SIDLACOM pada proyek infrastruktur ke-PUPR-an hanya selaku awal langkah besar.

Langkah seribu, proyek mangkrak, mégakasus atau status resmi lainnya. Dimungkinkan karena bahasa politik lebih domininan ketimbang bahasa teknis, bahasa lapangan. Proyek tahun jamak bantuan internasional tapi utang. Bancakan politik.

Jadi, kalimat yang diharapkan tersusun. [HaéN]

wis ndadi-dadi, sangsaya ngadi-adi durung karuan dadi

wis ndadi-dadi, sangsaya ngadi-adi durung karuan dadi 

Sebagian sudah terjadi dan terbukti. Sisanya selebihnya dalam proses internal kenegaraan, tidak perlu pembuktjan, tunggu tanggal mainnya. Kejadian alami bareng intervensi nafsu manusia. Di balik wajib usaha, wajib belajar, wajib pajak. Ingat dan libatkan skenario-Nya. Jangkauan akal sehat manusia sehat sebatas memprakirakan,  menerapkan asas praduga tak bermasalah, asumsi rekam jejak.

Sensor seleksi alami adalah narasi jiwa wawasan kebangsaan terhadap fakta eksistensi daulat rakyat. Pertimbangan adab bermanusia tanpa tekanan sistem hierarki pemerintahan. Menentukan manfaat layak bagi khalayak tanpa pandang golongan darah.

Perjalanan karier hidup seseorang, pernasiban peruntungan bahkan kejadian esok hari sudah ada yang mengatur. Tidak bisa diamati secara kasat mata. Dibilang bagaimana pun, jangan-jangan bisa mbalik menimpa kita.

wolak-waliking jaman, kebo nyusu gudèl vs gudèl kesusu dadi kebo. [HaéN]

Minggu, 30 Juli 2023

ramahnya nusantara kian memanjakan anak manja

ramahnya nusantara kian memanjakan anak manja 

Anomali politik tanpa  identitas, terbujur, tidak hanya akan menghalangi kedaulatan  rakyat. Tata negara pemerintahan sipil orde reformasi masih di bawah bayang-bayang dwifungsi ABRI Orde  Baru. Perubahan atau amandemen UUD NRI 1945 menjadikan alat negara memperalat negara dengan seksama. [HaéN]

salah sendiri, sanksi tanggung

salah sendiri, sanksi tanggung 

Konsekuénsi  logis di jalur bebas hambatan. Belum ada jaminan bebas ATG (ancaman, tantangan, gangguan). Pola karier poltas ditentukan a.l dari surat tilang, kondite dedikasi. Utama “kelengkapan”  tilang yang  tak tersurat. Hidup dengan memprofesionalkan aturan.

Sekuén lainnya. Frasa berbasis “tanggung” sedemkian sensasional. Tak kepalang tanggung. Pihak asing juga menggunakan istilah yang diterjemahkan berbunyi ‘tanggung jawab sosial’, ‘tanggung tanya politik’ .

Jangan tanggung  jika berbuat. Berani melakukan secara sadar maupun tak sengaja, tidak  boleh takut terima akibatnya. [HaéN]

kalau jatuh sakit, makanya jangan jatuh dan atau jangan sakit

kalau jatuh sakit, makanya jangan jatuh dan atau jangan sakit 

Sekali-kalinya terjadi. Bisa kejadian yang pertama sekaligus kejadian yang terakhir. Runyam jika malah tidak menyehatkan. Berharap jangan terjadi kejadian yang tidak diharapkan. Tahu-tahu kejadian yang diharapkan sudah lewat tanpa terasa, lewat begitu saja tanpa permisi. Tidak ada yang tahu. Apalagi mau memberi tahu.

Itulah hidup dan kehidupan. Usahakan jangan berada di tempat dan pada waktu yang salah. Soal kejebak di kerumunan massal, terbawa arus emosi amuk massal. Nasib jika jadi korban salah korban, salah sasaran. Salah sendiri, nikmati sendiri.

Diam saja salah. Ngomong sedikit semakin salah. Nama baik Anda rawan-rentan-riskan gores. Lebih baik ngendon di kamar sendiri, lebih aman. Putus urat malu, Anda bebas sanksi sosial. [HaéN]

gampang golek kursi, angel njagane

gampang golek kursi, angel njagane 

Diadop dari kisah nyata dan atau kisah sukses. Sama kasus kejadian perkara, peristiwa. Beda UU beda pasal, tentu beda narasi kebangsaan. Tanpa uang dari kantong pribadi. Seseorang mampu melenggang menjadi wakil rakyat, wakil daerah, kepala daerah, kepala negara. Kalkulasi politik di atas rata-rata negara demokratis.

Pengarusutamaan parpol lokal nusantara – sejalan dengan otonomi daerah – akan meneguhkan sistem politik multipartai sederhana. Semakin banyak bentukan kabupaten/kota berbanding lurus dengan peluang sistem karier politik mulai dari nol.

Orang kuat lokal, pemegang otoritas politik daerah, dinasti atau klan politik sama-sama adu empati rakyat. Penguasaan teritorial menjadi pondasi bangun kepercayaan publik lokal. Promo atau iklan gratis untuk melebarkan sayap. Perkuatan dari bawah akan lebih mengurat akar.

Mental inlander tetap menjadikan anak bangsa pribumi merasa aman menjadi kader janggut. Model sendiko dawuh. Negeri bahari, maritim, nenek moyangku orang pelaut mengandalkan tol laut, modal ramah investor politik. [HaéN]

Sabtu, 29 Juli 2023

kaya di negara miskin vs miskin di negeri multipartai

kaya di negara miskin vs miskin di negeri multipartai 

Sedikit ada aroma ungkapan simbolis. Kilas balik sejarah dunia versi bukan pelaku utama. Mirip kisah dunia pewayangan nusantara sesuai pakem etnisitas. Terdesak fakta lapangan produk media massa arus bawah. Berita sekali baca. Jangan iseng melawan arus. Cari makan susah, mudah cari perkara. Cari gampangan dengan membentuk bentukan partai politik. Jelang pesta demokrasi.

Semua urusan serahkan ke peng(k)urus. Soal bertele-tele karena banyak pihak butuh obat urus-urus. Urusan kecil sederhana bisa lebih makan biaya besar ketimbang urus urusan besar. Salah urus menentukan nasib kepengurusan partai politik.

Semakin banyak urusan berarti partai politik dibutuhkan. Ironis binti kronis, urusan internal berurusan langsung dengan biaya politik klas global. Negara sudah salah urus sejak bukan urusannya menjadi primadona, prioritas utama. [HaéN]

14 tampilan di jam pertama tayang sabtu 29 juli 2023

14 tampilan di jam pertama tayang sabtu 29 juli 2023 

Fakta statistik https://ww.blogger.com/blog/stats/day, tersurat 14 tampilan pukul 07.00.00 AM. Lanjut 6 tampilan pukul 10.00.00 AM. Sabar dan syukur menentukan kasus baik ini. Asas banding-sanding-tanding 24 jam sebelumnya, tercatat 26 tampilan utawa pemirsa. 640 pemirsa s.d tgl 28 juli 2023. Masih di bawah pemirsa ideal per hari.

Lokasi teratas, pemirsa dari negara Indonesia, Prancis, Rusia. Rusia memang bukan pemirsa baru. Beda berapa jam.

Peluang kejar jumlah judul ideal per hari. Judul ini judul ke-104. Fonem huruf awal judul, bisa dibilang melegakan. Jangan bilang seperti biasanya.

Sepertinya entri populer tidak berubah urutan. Masih banyak PR. [HaéN]

gizi politik nusantara, obésitas vs stunting

gizi politik nusantara, obésitas vs stunting 

Pemirsa lintas generasi menduga atau berharap ada bahasan tentang parpol gurem. Minimal membahasakan sebutan parpol cepat saji. Kasus klasik tipikal seperti platform, identitas, sumber dana, orientasi, pengkaderan sudah jelas bunyinya. Sudah tidak ada lucunya. Tetap menggelikan.

Kader kehormatan untuk mengimbangi gaya hasutan, iming-iming, intimidasi parpol obésitas. Hak prérogatif oknum ketua umum atau penguasa tunggal trah agawé bubrah. Gampang golek kursi, angel entuke. Luwih angel maneh.

 Parpol obésitas utawa parpol model dinosurus. Kebesaran perut, siapa saja dimangsa. Kepala mengalami degradasi akibat stunting. Terengah-engah jalan revolus mental. [HaéN]

Jumat, 28 Juli 2023

tradisi religiusitas ketauhidan

tradisi religiusitas ketauhidan 

Judul terasa belum komplit namun sudah bunyi. Pemirsa lintas SARA malah paham lebih awal. Masyarakat Jawa mayoritas beragama Islam sampai sekarang masih tetap ramah tradisi dan budaya kejawen. Makna religius tradisi selametan yang berkaitan dengan ketauhidan (kesaan Allah SWT) atau sebagai penyatuan diri dengan Allah SWT.

Penilaian kadar religiusitas seseorang dapat dilacak pada aspek religiusitas yaitu yakin akan kepercayaan maupun percaya akan keyakinan, ritual spiritual agama, pengalaman, wacana agama dan konsekuensi atau pengamalan.

Mendawamkan maupun istiqomah pada prinsip tauhid merupakan suatu keniscayaan dan merupakan pondasi utama dari seluruh kesalehan, religiusitas, dan kebajikan. [HaéN]

kejadian di lingkunganmu, perubahan pada dirimu

kejadian di  lingkunganmu, perubahan pada dirimu 

Definisi maupun narasi ilmiah, akademik dari para pakar tentang “orang jahat”. Metode  sampel, jajak pendapat maupun dalil studi banding-sanding-tanding  kasus besar. Khususnya oleh  bangsa yang lebih maju, lebih beradab.

Probabilitas, peluang, momentum, kemungkinan, kesempatan, faktor pikat dan pukau sebaban muncul “orang jahat”. Bersifat spesifik, khas, tiada duanya. Tergantung kepekaan raba peneliti. Mirip rombongan oran buta meraba seekor gajah. Laporan  dari setiap peraba, tidak bisa  dipertentangkan. Atau saling tantang uji kebenaran.

Faktor “salah lingkungan” masih muncul. Bahkan nyaris dominan di negara maju. Gaya hidup demokratis, berkebebasan – tentunya jauh dari tradisi religiusitas ketauhidan – kian melanggengkan status yang menjadi ciri wanci.

Gaya raba anak bangsa pribumi primitif nusantara. Kian peka dengan perbedaan harga diri, nama baik. Perubahan akibat bukti loyalitas ke penguasa yang menghidupinya. [HaéN]

generasi ngupil, malas baca vs rajin komen

generasi ngupil, malas baca vs rajin komen 

Tidak perlu diprihatinkan secara mendalam. Ybs saja malah bangga dengan predikat. Lintas umur, lintas SARA. Tidak pandang bulu gender berkebangsaan. Sistem ajar didik secara formal biar terus berkiprah. Ketahanan keluarga anak bangsa nusantara bisa dilihat dari cara mereka berbahasa.

Simak maknaan perang generasi keempat sebut saja adalah perang asimetris (Asymmetric Warfare) yang ekstrim lahir dari ketidakpercayaan kepada Negara.

Presiden di Negara entah-berantah dengan stigma petugas partai. Peluang olok-olok politik kian meraja lela.

Generasi mégatéga kian mensiratkan pihak mana lagi yang layak dipercaya. [HaéN]

Kamis, 27 Juli 2023

paham setelah lewat waktu

paham setelah lewat waktu 

Wujud kepedulian seseorang terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Melahirkan tindakan proaktif, jemput bola. Ingin tahu lebih dini isu mutakhir. Kategori sok tahu, tapi bangga. Sumber info terpercaya, akurat. Setiap saat berubah versi. Sesuai angin buritan.

Sifat kehati-hatian seseorang selaku hamba-Nya. Allah SWT menjaga mulut, telinga, mata dari lalu lintas berita penambah dosa kecil. Ada bersama mereka tetapi bukan bagian dari mereka. Seolah tersisihkan dari sistem persatuan. Sopo sing eling lan waspodo, sing biso selamet.

“berita baik” maupun “berita buruk” akan terseleksi secara alami, ilimah, illahiah oleh manusia cerdas. Ketidaktahuan seseorang karena memahami akibatnya. Bukan sekedar dampak sosial.

Analog dengan orang yang menguasai, memiliki, menggunakan, memanfaatkan uang palsu. Tidak mau rugi sendiri. [HaéN]

londo lungo ganti rupo

londo lungo ganti rupo 

Judul dicetak sesuai bacaannya, bunyinya. Bukan ramalan, kata ahlinya maupun pendapat aliran kebatinan. Fakta memang demikian, kebetulan belaka. Bebas rekayasa, modifikasi, manipulasi sejarah. Bangsa ini sudah letih dengan drama politik yang mudah ditebak jalan ceriteranya.

Semakin bermultipartai semakin sulit menjaring menyaring pemain unggulan.

Fanatisme pejah gesang nderek sopo. Bela yang bayar. Mergo opo. Entuk-entukane opo.

Golek kursi gampang, sing angel entuke. [HaéN]

lokasi jin pantang buang anak ideologis

lokasi jin pantang buang anak ideologis 

Ada-ada saja komen pemirsa lintas bahasa, lintas budaya. Malah sibuk ungkap apa itu frasa “jin pantang”. Tidak ada kita ikat-kait-kiat dengan istilah malu, gengsi, tabu, pamali, kapok, jemu, jera. Lebih akrab dengan sebutan “setan gepeng”. Menjadikan anak bau tanah, anak bau kencur kalau sudah kecanduan menjadi asosial.

Anak ideologis kalau sudah keranjingan main politik menjadi anak sial tenan. Kebanyakan sok sial. Tiwas dandan, macak, nampang mau nyapres. Salah kejadian vs jadi kesalahan.

Tangkringan tongkrongan jelas mbaboni dionyok-onyok jadi jago petarung. Urung tarung di kandang sendiri. Padahal satu periode kisah sukses menguasai nasib rakyat. [HaéN]

domba-domba politik adalah kita

domba-domba politik adalah kita 

Betapa tidak (anggap saja banyak tidaknya), probabilitas, peluang, momentum, kemungkinan, kesempatan, peluang melebihi kebutuhan, melampaui harapan.

Betapa tidak (kali ini cukup sekali tidak), gembala pengadu domba sudah nangkring nongkrong di lokasi jin saja tidak mau buang anak ideologis.

Betapa tidak (yang tidak-tidak), parpol tanpa identitas, sebut saja panas-adem. Jargon penguasa adalah kita. Sambil tepuk jidat. Nggerundel urip sepisan gur kaya ngéné. Ngelus-elus bokong.

Betapa tidak . . . [HaéN]

jika hidup mudah, manusia sulit mati

jika hidup mudah, manusia sulit mati 

Bukan kesimpulan universal sesuai HAM atau deklarasi global. Tidak perlu pembuktian pakai asas banding-sanding-tanding. Jika di kemudian hari terdapat fakta yang lebih akurat. Akal sehat saja tidak sanggup mencerna. Tutup umur identik akhir perjalanan hidup manusia bumi.

Jadi kembali ke manusia hidup dan kehidupan dari “siapa”. Menuju ke sejatinya hidup usai menjadi khalifah di muka bumi. Waktu bumi melaju cepat sambil koleksi bekal untuk huni kampung akhirat tanpa batas waktu.

Mi’raj manusia sejak lahir sampai tembus bonus umur, entah sudah tembus kemana. 

Adalah “panjang umur, akal sehat vs umur sehat, panjang akal”. Date modified 8/18/2020 6:50 AM tersimpan rapi di personal laptop.  Manusia pemilik usus panjang dan otak besar, ternyata boros energi. Pola isi ulang, semakin diisi langsung terasa kurang. Hakikatnya, seorang anak menyertakan dalam dirinya potensi tumbuh normal sesuai fitrah dan ketauhidan. Kecenderungan bawaan tadi menjadi potensi mewujudkan diri yang baik secara akhlak. [HaéN]

Rabu, 26 Juli 2023

1 menit tayang pertama judul kelima 26 juli 2023, langsung pos terbaru

1 menit tayang pertama judul kelima 26 juli 2023, langsung pos terbaru 

Padahal tidak ada niatan uber kuota harian judul. Muncul begitu saja. Betapa tidak,  judul  “aku ingin kau yang ingin”. Date modified 7/26/2023 21:36 PM tersimpan rapi di personal laptop.

Fakta lanjutan di tangan personal blogspot.com. Tertayang karya tulis tadi, diposting oleh [HaéN] di 21.37. Tidak ada komentar. Label: dakwah, kisahku. 1 (satu) menit proses sejak ‘save’. Substansi biasa saja, standar kehidupan.

Fakta statistik, pos terbaru “aku ingin kau yang ingin” oleh [HaéN] pada tanggal 26 Juli 2023. Tayangan kelima 11 Juli 2023 sekaligus. Tampilan 21.38.00 walau hanya 1 (satu) tampilan.

Tanpa buang peluang, jadilah judul ini. Terima kasih pemirsa lintas waktu. [HaéN]

aku ingin kau yang ingin

aku ingin kau yang ingin 

Hubungan timbal balik selaku makhluk sosial tanpa pandang status statis sosial. Antar sesama manusia bumi. Jarak dekat. Tanpa kendala sarat kendali. Siapa menanam belum tentu panen. Untuk anak cucu dan khalayak umum.

Mirip lagu “kau yang memulai kau yang mengakhiri”.

Kehidupan ikut rumus sebab-akibat tak akan selesai. Saling cari kesalahan. Awalnya tampak rukun bin akur. Lebih baik berpisah sebelum memulai ketimbang sudah melaju jauh, baru tahu salah pilah pilih.

Ikuti kata hati yang terasah sejak dini. [HaéN]

ngendok sitok petok-petok, ora ndedelok kura-kura

ngendok sitok petok-petok, ora ndedelok kura-kura 

Oleh karena itu walau jauh dari komedi situasional, tetap lucu. Tak pakai heran makanya ki Jokowi ngebet lanjut ke periode ketiga. Menahan tertawa takut jadi buang gas. Khalayak baru paham setelah ada udang di balik batu, terungkap. Menggulirkan status quo. Proyek mercu suar bangun ikn nusantara tetap sesuai rencana besar kaping pitu. Sejarah masa depan jadi bukti dan saksi.

Préstis tol laut bak meninggalkan jejak dalam air. Jalur importir legal memenuhi kebutuhan dapur rumah tangga rakyat tapak tanah. Jarak dekat untuk menggusur pulau-pulau kecil tanpa nama untuk reklamasi negara tetangga.

Dosa politik multipartai menggelinding bak bola salju. Melibas tuntas pendukung yang balik arah. Domba-domba politik adalah kita. Bersatu tidak kebagian kursi. Selamatkan diri masing-masing selagi masih sempat. [HaéN]

olah rasa leluhur atas rasa sakit kepala

olah rasa leluhur atas rasa sakit kepala 

Sederhana bin simpel, ketika anda sedang merasa sakit kepala, pusing, pening, mumet (endasku mumet cekat-cekot utawa rumus Albert Einstein e=mc2) atau sebutan lainnya. Langkah pertama dan utama yaitu “jangan dirasakan!”. Abaikan. Bersibuk diri seperti biasanya. Nanti menyingkir sendiri tanpa ongkos kirim.

Konon, pelawak sukar disantet. Gaya hidup memacu memicu tawa. Motto “Sedikit sedikit sakit kepala. Sedikit sedikir sakit kepala. Sakit kepala koq sedikit.”

Sejauh hidup ini. Apakah kita sempat mentertawakan diri sendiri. Betapa kita acap melakukan kesalahan yang biasa atau hanya dilakukan oleh orang belum pintar. Anak belum dewasa bisa cerdas macam pendewasa.

Kaum adam merasakan sakit kepala berat hanya pada “kepala bawah”. [HaéN]

varian tirani minoritas, presiden defacto vs presiden déjure

varian tirani minoritas, presiden defacto vs presiden déjure 

Kiranya siapa kira BPIP  punya beban berat. Tantangan tak terkira. Tugas terukur, kerja nyata selama masa bakti kaping pitu. Menyusun narasi kebangsaan esensial tentang betapa ekasila gotong-royong memang layak cerna  untuk akal wong-cilik. 

.Frasa “gotong-royong” merupakan produk paripurna peras–resap–serap lima sila dasar negara. Mudah dicerna diganda menjadi sebutan “goro-goro”. Acara-adegan-acara muncul tengah malam. Paling ditunggu, dinantikan pemirsa penggemar wayang kulit.

Adalah tajuk “Anomali Gotong Royong dan Persatuan Indonesia”. Tersimpan  mapan  di personal laptop. Date modified 1/23/2018 6:02 PM. Tidak perlu urai ulang.

Jika tak  terkira malah terjadi  mayoritas tunggal vs tirani minoritas”. Tersimpan  mapan  di personal laptop. Date modified 12/31/2021 8:56 PM.

Gerakan radikal séparatis bersenjata, tirani mayoritas agama di  suatu pulau, paham  séparatis ideologis belok kiri  boleh langsung.

Kira-kira dong, malah ayam petelur digadang jadi  ayam petarung. [HaéN]

justru sudah tahu makanya tidak mau tahu

justru sudah tahu makanya tidak mau tahu 

Kita ikat-kait-kiat dengan kepengatahuan diri. Terpateri secara mendalam atau sekedar syarat adminsitrasi kebangsaan. Sistem pendidikan nusantara berbasis cipta kerja mengutamakan STTB (surat tanda tamat belajar). Macam purna tugas pembelajar. Tamat sudah riwayat “wajib belajar” anak bangsa pribumi nusantara. Termasuk ilmu agama. Bisa tamat lebih awal. Kecuali sekolah agama.

Akhirnya manusia lintas klas sosial mengandalkan ngelmu golek urip. Yen urip golek duwit, tembang manusia ekonomi. Jangan sampai urip sepisan gur kaya ngéné. Jika terjadi secara aklamasi yaitu kurang akal namun ahli mengakali orang berakal sehat. Tapi tetap terjadi semakin malu bertanya kian nyata sesatnya.

Efek domino STTB ‘aspal’. Pangkat militer titular, gelar akademis kehormatan. Martabat ada di pantat. Cek kedudukan ybs secara formal kenegaraan.

Menyoal frasa “tidak tahu malu”. Apalagi istilah malu, gengsi, tabu, pamali, kapok, jera. Frasa “pengkhianat rakyat”, “cidera janji” dan sebutan lebih khas menjadi bukti kegigihan pejuang partai. Berani malu asal tujuan jadi kenyataan. [HaéN]

Selasa, 25 Juli 2023

terima kursi bersih, balik modal vs tombok nyowo

terima kursi bersih, balik modal vs tombok nyowo 

Metode “terima abu” pada program pembabatan lahan siap tanam kelapa sawit di kebun sendiri milik investor mancanegara. Berdampak aksi karhutla. Ekspor oksigen gratis ke negara tetangga.

Golkar selama jadi kendaraan politik penguasa tunggal Orde Baru menjadi pabrik lurah hingga gubernur. Selebihnya hanya ybs saja yang tahu. Terjadi kejadian malah tahu-tahu masuk kotak. Efek melawan arus utama.

Ikut arus sambil terbawa arus, berkesempatan sabet kanan-kiri. Pemeo, penguasa adalah kita. Topeng politik apalagi yang akan diterapkan. [HaéN]

besar lagak ketimbang tampang

besar lagak ketimbang tampang 

Jika disebut “profil manusia politik Nusantara, tampang kriminal vs wajah sangar”. Date modified 12/29/2018 4:31 PM di personal laptop. Pemirsa lintas demokrasi langsung paham plus sepaham. Peran tokoh antagonis butuh model tampang dan atau wajah bawaan lahir.

Macam foto tampak samping  dan foto tampak depan tahanan kriminal.

Kehidupan politik bukan sulap, bukan sihir kendati penuh tipu-tipu. Ada yang semakin tersipu-sipu. Ada yang serba mau. Pengarusutamaan gender melahirkan watak serakah politik. Bukan juga. Kode etik politik serakah begitu bunyinya. Tak pakai lama, tak perlu antri atau merintis mulai dari nol. Tumpukkan keringat leluhur melicinkan langkah politik.

Jangankan menghadapi orang asing dengan setelan jas komplit, bahasa Inggerisnya cas-cis-cus. Marah saja bisa pakai bahasa asing. Lupa. Penguasa bangsa ini, menghadapi orang asing yang berpakaian kerja, langsung terjinak-jinak. Teringgih-inggih. [HaéN]

roda kehidupan bernegara vs mobilitas anak bangsa

roda kehidupan bernegara vs mobilitas anak bangsa 

Stratifikasi penduduk menampilkan hierarki model piramida. Puncak piramida identik trias politica tampak bak daerah abu-abu. Khususnya kawanan produk pesta demokrasi lima tahunan. Degradasi lembaga kepresidenan. Presiden mendapat stigma petugas partai oleh parpol pengusung.

Itulah akibat anak-anak bermain politik sejak dini. Pendekatan dedikasi kebangsaan semakin menjelaskan eksistensi parpol mengendalikan kedaulatan rakyat sejak dulu. Rivalitas sesuai adab hukum rimba belantara nusantara tak hertu(h)an.

Nusantara tiada tara, tak kentara ‘siapa makan siap’. Malah muncul jargon ‘kambing hitam adalah kita’. Terlihat ‘tangan tak terlihat’.

Identitas politik kenusantaraan kian abu-abu. [HaéN]

Senin, 24 Juli 2023

tampil diri gaya agresif-atraktif-agitatif tetap dianggap angin lalu

tampil diri gaya agresif-atraktif-agitatif tetap dianggap angin lalu 

Ini namanya “besar pasak daripada tiang”. Kondisi di lingkungan pemirsa, terjadi “besar lagak ketimbang tampang”.

Salah satu gejala yang acap hinggap adalah motivasi anak bangsa pribumi nusantara memandang rendah pesaing, menganggap hina pesaing. Istilahnya tidak selevel.

Ukur baju dengan memposisikan diri di atas rata-rata harga pasar. Berkaca ke teman bak juru keplok. Mati gaya, mati angin bisa ganti haluan.

Etika adab persaingan antar sesama  tetap memperhatikan fakta nyata harian dalam praktek profesional. Tidak bias model hantam kromo. [HaéN]

relawan politik digital adalah kita

relawan politik digital adalah kita 

Jargon ini lebih cespleng, manjur ketimbang “Jokowi adalah kita”. Kaping pitu belum sampai garis finish, si pelantar gigit jari sejak dini. Konflik politik akibat laku diri model kesusu, grusa-grusu. Modal nebeng, nempel, njilat penguasa langsung tancap gas.

Politik bisa menjadikan siapa saja menjadi apa saja. Begitu juga sebaliknya. Modal otot, okol dapat kursi.

Cipta kerja ideologis kian memanjakan modus operandi cari aman, cari selamat, cari nama. Banting harga diri. [HaéN]

topeng sosial piranti ukir nama baik kedirian

topeng sosial piranti ukir nama baik kedirian 

Tidak semua manusia punya penilaian yang sama tentang nilai kemanusiaan. Bahkan sampai ke hal yang mendasar. Terlebih jika ybs tahu posisi atau status sosialnya. Masuk kategori tingkat dasar. Belum bisa dinilai kondite, reputasi, prestasi. Ironis binti kronis jika ybs masih masuk 7 (tujuh) turunan penyandang ‘nama baik’.

Merasa tidak dianggap, tidak diperhitungkan, tidak masuk bilangan pesohor, orang beken. Promo diri mulai dari yang samar-samar sampai ke tingkat vulgar. Tampil diri gaya agresif-atraktif-agitatif tetap dianggap angin lalu. Ekspresi wajah garang-garing atau paras aleman nanging geleman, bahasa tubuh sayup redup.

Semboyan “politik adalah jalan hidup”. Tetap saja tidak mampu menjalankan dirinya sesuai rencana tindak dan aksi. Habis side A pindah ke side B. Cepat hafal atau main borongan. Tamat side B lanjut ulang ke side A.

Perwatakan di dunia pewayangan sudah dicoba. Semua nyaris terasa ringan. Tidak ada tantangan yang menantang. Apa guna gelar akademis kehormatan. Penglipur, penyelamur tidak layak laga di kandang sendiri. Belanda masih jauh. [HaéN]

Minggu, 23 Juli 2023

kawan partai pemilih status quo kaping pitu

kawan partai pemilih status quo kaping pitu 

Tidak perlu dipersoalkan. Semua penduduk punya hak untuk berpolitik. Tidak harus lewat jalur partai politik. Tidak harus jadi aktivis pergerakan, pegiat sosial berbasis ideologi. Jangan sibuk diri di tempat tinggal sekedar ramai-ramai tanam padi.

Model ibu kita RA Kartini berkorespodensi. Generasi lintas budaya nusantara, mahir jual diri lewat ujaran nista diri.

Penguasa saja dalam menjaga kekuasaannya dengan segala cara. Berani malu asal tujuan jadi kenyataan. Terkadang anak bangsa pribumi mengharapkan kejutan. Muncul kekuatan alternatif. Bak bencana alam berdampak menampakkan siapa sesungguhnya. [HaéN]

gajah mendatangi tambatan vs ula marani gebug

gajah mendatangi tambatan vs ula marani gebug 

Disederhanakan, diperumpamakan dari kejadian yang acap terjadi di kehidupan bernusantara sejak doloe kala. Bahasa tidak jadi masalah. Pemilihan nama binatang seolah mewakili karakter atau ciri wanci anak manusia pribumi.

Pemirsa masih ingat mental babi si manusia bebal. Didorong pantatnya agar berkemajuan. Ditarik moncongnya agar bergerak maju ke depan. Apa yang terjadi. Simbol naluri kemanusiaan.

Buaya yang merasa punya reputasi melegenda. Merasa tidak dianggap dalam percaturan ini. Tunggu episode yang akan datang. [HaéN]

butuh waktu satu generasi hidupkan ikn nusantara

butuh waktu satu generasi hidupkan ikn nusantara 

Kembali ke model bedol desa akibat pembangunan waduk bendungan di pulau Jawa. Alih huni penduduk terdampak pembangunan mengisi lahan non-produktif bangun negara.

Kali ini beda modus operandi. Kader parpol penguasa dari setiap kabupaten/kota diangkut ke lokasi ikn nusantara. Tidak perlu tunggu peresmian hari-H ikn nusantara. Zona peruntukan tempat tinggal disiapkan untuk mereka.

Waktu efektif adalah di sisa periode 2019-2024. Kawan partai pemilih status quo kaping pitu, mendapat prioritas huni lokasi perumahan elite. Meneruskan perjuangan bangun negara. [HaéN]