lokasi jin pantang buang anak ideologis
Ada-ada saja komen
pemirsa lintas bahasa, lintas budaya. Malah sibuk ungkap apa itu frasa “jin pantang”.
Tidak ada kita ikat-kait-kiat dengan istilah malu, gengsi, tabu, pamali, kapok, jemu, jera. Lebih akrab dengan sebutan “setan gepeng”. Menjadikan anak bau
tanah, anak bau kencur kalau sudah kecanduan menjadi asosial.
Anak
ideologis kalau sudah keranjingan main politik menjadi anak sial tenan. Kebanyakan
sok sial. Tiwas dandan, macak, nampang mau nyapres. Salah
kejadian vs jadi kesalahan.
Tangkringan tongkrongan
jelas mbaboni dionyok-onyok jadi jago petarung. Urung tarung di kandang
sendiri. Padahal satu periode kisah sukses menguasai nasib rakyat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar