tulislah, sebelum tulisan dilarang
Kapan
kejadian terjadi sesungguhnya. Sungguh, berani hidup sejahtera jika asal bunyi.
Masih saja kejadian
di luar kapasitas hukum. Diselesaikan secara adat. Sepakat untuk tidak mufakat
vs mufakat untuk tidak sepakat. Terapkan dalil tos-tosan. Bilamana memungkinkan
saling adu jotos.
Bersibuk
diri dengan ritual menulis. Bukan sekedar menulis untuk bukti masih bisa
berkarya. Muatan
unjuk diri untuk kemaslahatan pemirsa lintas budaya. Tatanan bahwa foto lebih
bunyi ketimbang rangkaian kata,
untaian kalimat. Tak pakai berheran-heran, swafoto menjadi gaya hidup sarat
gengsi.
Penguasa memanfaatkan
sentimen, sensasi, sensitivitas literasi. Paham jika dirinya dibangun dari isu, ujaran maupun info berkesesatan. Politik
pencitraan berbanding terbalik dengan proses alami pembusukan diri.
Semakin busuk dalam, semakin liar, semakin mégatéga. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar