Halaman

Selasa, 28 Februari 2023

kubaru tahu mbokdé mukiyo, dudu kuberi tahu

kubaru tahu mbokdé mukiyo, dudu kuberi tahu 

Frasa mbokdé mukiyo, sekedar humoris causa. Bebas gender. Tidak mempersonifikasikan ‘siapa  dia’. Seperti pelawak ac/dc. Memudahkan pemirsa menyimak ujaran tertulis. Fokus ke kejadian pengawal, penyerta maupun pengikutan. Kapan munculnya, tergantung minat pemirsa. 

Kemunculan keempat atau judul ke-95, sekaligus penutup postingan februari 2023. Selaku tutup  bulan yang hanya 28 hari kalender. Punya misi khusus.

Watak gen gemulai praktis menjadi ajang tebar sebar aneka kasus kebangsaan. Energi tersedot, emosi terkuras untuk menyesuaikan diri dengan peradaban yang bukan miliknya. Daya sensor psikologis yang berpusat di otak, kalah garang dengan invasi dan intervensi ‘barang baru’.

Zaman sudah tidak berkantong plastik. Mau apa lagi kawan. Operasi plastik sudah usang. Manusia politik bangga dengan wajah aslinya. Rakyat tanpa pendidikan politik, selalu praktek demokrasi 24 jam dengan arif, cerdasa, santun. [HaéN]


buaya di pelupuk mata, disangka cicak di dinding

buaya di pelupuk mata, disangka cicak di dinding 

Unsur verbal mantra politik nusantara beririsan dengan ujaran kebencian. Padahal mantra politik, ngelmu dan lelakon menjadi sistem paket utuh. Tradisi bahasa tutur diformulasikan menjadi jargon partai.

Sistem loyalis tuli vs fanatik buta. Semakin tidak karuan, siapa memerankan lakon apa.

Namun begitu ampuhnya mantra ‘kebijakan  partai’. Sehingga seklas petugas partai, kalau tidak loyal, taat, patuh dianggap mengalami kelainan fungsi syaraf atau sakit jiwa.[HaéN]

sumbang saran sumbang

sumbang saran sumbang 

Berharap tanpa harapan. Imbalan tak diminta dimuka. Tapi ditentukan setelah sukses jadi pejabat negara. Bukan bagi-bagi kursi. Pasal balas jasa, balas budi sekaligus pasal balas dendam.

Pihakan yang selama ini latah membébék, membéo tanpa mau berpikir pakai otak sendiri. Latah informasi sesuai daya cerna dan daya nalar ybs. Jauh dari daya pikir kritis.

Daya analisis berbaur dengan daya sintesis ketika mencerna kehidupan harian. Kecanduan ingin menelan hidup-hidup kuman di seberang lautan bebas. Orang berak di pelupuk mata disangka berkah tak terduga. Itulah sinergitas antara daya analisis logis dengan daya sintesis logis. Hasilnya ybs sigap balik arah, balik badan.[HaéN]

wujudan religi ketauhidan anak manusia tergantung

wujudan religi ketauhidan anak manusia tergantung 

Orang tua, calon orang tua (pasangan suami isteri), memfungsikan rumah tangga, rumah tinggal, keluarga atau lingkungan internal selaku madrasah utama, sekolah pertama. Diimbangi faktor ajar, faktor panutan maupun pola asah-asih-asuh penyiapan manusia unggul. Ikhtiar  menjaga konsistensi dan eksistensi ibadah vertikal. Sambil menjaga keseimbangan dengan amal dunia, hubungan antar umat manusia.

Umat Islam tetap menjaga bahasa langit di antara terpaaan bahasa dunia yang tak kenal waktu dan tempat. Seiring kumandang azan yang bersahutan, sambung-menyambung tiada henti. Setan pun tak akan pernah putus asa memperbanyak pengikutnya. Tempat ideal, favorit persekutuan manusia dengan setan kian berpeluang, berkesempatan.

Selama hidup di dunia, manusia wajib mensinergikan aneka potensi diri. Merasa bisa akan hidup selama-lamanya, selama mungkin. Menyiapkan rencana, kondisi yang diharapkan jauh menembus batas waktu dan ukuran jarak. Meraih, merayah nikmat dunia.

Jagalah keluargamu.

Alinea penutup tapi bukan terakhir. Upaya mitigasi dan atau adaptasi perubahan iklim sangat penting dimulai dari tingkat keluarga.[HaéN]

Senin, 27 Februari 2023

alir-lari-liar kedirian manusia tanpa perkuatan bingkai religi

alir-lari-liar kedirian manusia tanpa perkuatan bingkai religi 

Jika teryata tinggi badan pemirsa terasa beda dengan panjang badan. Faktor gravitasi,  gaya tarik bumi maupun anatomi tubuh manusia yang mempengaruhi, menetukan.

Makan sambil berdiri dengan makan sambil duduk (temasuk jongkok), menjadi pokok bahasan etika moral. Hakikat religi sudah mengatur adab makan-minum.

Modus setan mendatangi diri ini saat lelap malam.

Ketika manusia sibuk menghabiskan waktu untuk urusan dunia. Ada setan mengalami tingkat kesulitan tinggi untuk melakukan misinya. Ada yang malah seperti mendapat teman bermain. [HaéN]

silang kaki, selangkah vs selingkuh

silang kaki, selangkah vs selingkuh 

Rambu menggunakan gambar kaki manusia, berisifat universal. Selaku peringatan kehati-hatian (awas lantai licin, jangan injak rumput, dsb), simbol adab gaul bernusantara mirip judul. Bola kaki di tangan pelatih mampu mencetak pesepak bola segala klas. Terkait kiprah sepak bola nusantara, rambu khusus  bermakna “kawasan bebas gas air mata”.

Frasa  “adu lutut” dengan frasa “adu mulut” sama-sama menempati posisi puncak nusantara. Beda tipis peringkat kategori gaul bebas laga. LGBT tidak ada apa-apanya dibanding ideologi 5M atau mo-limo. Budaya peninggalan penjajah Kompeni.

Kompeni wujudan lain yang masih eksis. Ajaran komunis china lewat perpanjangan kaki, terasa  sepakkannya. Lebur bubur beririsan dengan menu kebangsaan partai politik bebas haluan. Kejadian yang   tak terbayangkan akan terus terjadi.

Tidak sekedar adu mulut. Lempar ujaran nista diri, tabur tebar cibir nyiyir anyir. Tunggu 2024 siapa yang akan berakhir.[HaéN]

Minggu, 26 Februari 2023

girang tanda garing

girang tanda garing 

Kawanan pesohor merasa berkat polesan olesan awak media.  Sebaliknya, pihak yang merasa jarang diekspose, berulah, bertingkah cari perhatian.

Semakin banyak hukum, berarti penduduk merasa tenang untuk keluar maupun pulang malam. Tidak takut dibegal di tengah jalan. Kecuali tilang di tepi jalan. Praktek bernusantara bisa 24 jam sehari semalam.

Rakyat lebih heran lagi, manusia yang bikin ulah  banyak tingkah atau seolah-olah hanya duduk manis, tanpa daya, aman-aman saja.

Emak-emak sarat angan-angan. Lupa tata cara men-jangan. [HaéN]

hampa diri jejali dengan citra sensasi

hampa diri jejali dengan citra sensasi 

Filosofi berkehidupan di pasar bebas persaingan hidup bebas. Kaki sudah terinjak, malah dijadikan tersangka. Lebih beruntung  orang yang pajang tampang garang, muka berminyak, mulut berlumut tanpa  jahitan pemangsa sesama, wajah anti debu. Waktu yang menentukan proses kehidupan.

Ketahanan perut rakyat yang terbiasa makan nasi. Soal gizi seimbang, bagaimana daya tampung  perut menyeimbangkannya. Masyarakat awam di pinggir kota, tak mau tahu modus izin impor. Tahu-tahu tahu dan tempe bahan bakunya dari hasil kerja keras petani negara lain. Kedelai impor diyakini menstimulus méntal bangsa témpé.

Hukum moral ketimuran mengatakan, sudah menjadi pakem. Kebaikan atau hal yang baik. Tak perlu diomomg-omongkan apalagi diobral kuras gudang. Nama baik berkat isi hati yang baik. Asupan gizi tidak sekedar sehat dan menyehatkan. Kelakuan anak manusia. Terbentuk secara biologis dan lingkungan hidup.

Hanya terjadi di negeri berkembang  di tempat. Geliat wong cilik bisa masuk pasal perbuatan tidak menyenangkan. Ujung-unjungnya layak diduga mengandung unsur cikal bakal makar. Duduk berlama-lama tanpa kata. Bisa-bisa dirazia pekat (penyakit masyarakat), diciduk, digelandang, gebuk di tempat.

Apa saja yang telah kau perbuat untuk Indonesia-mu. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang menjadi tanggung jawab bersama. Jangan sampai terjadi merasa telah berbuat banyak untuk bangsa dan negara. Merasa berhak mengambil lebih banyak. Sudah habis-habisan cuma dapat imbalan, imbangan, impasan ucapan terima kasih. [HaéN]

ésok hari masih bisa sarapan

ésok hari masih bisa sarapan 

Semakin berpikir panjang-lebar tanpa faktor tinggi. Manusia sibuk lari di tempat. Bumi berputar pada porosnya. Pusing tujuh keliling, indikasi manusia bumi lupa daratan.

Selama hari ini dalam genggaman lewat gawai, gadget, berdayakan situasi untuk menadah hasil optimal. Jatah besok, ajukan ke sekarang. Besok, pakai pasal lain. Timbun apa saja selama periode ini, karena periode selanjutnya musim kemarau, paceklik, gagal panen atau bencana alam lokal. Mangan ora mangan, sing penting gudang pangan kebak.

Adalah target ésok hari, tuntaskan hari ini. 11/24/2019 8:32 PM. Tepat jika disebut esok hari bukan hak milik kita. Manusia tinggal melakoni lakon yang telah ditetapkan-Nya. Rutinitas pagi hari diiringi doa, mohon petunjuk dan ridho-Nya untuk hari ini saja. Sampai malam menjadi waktu istirahat. Jelang lelap, niatkan bisa sholat malam.

Pasal lain menyebutkan dengan santai. Kita tanpa sadar akan mengulang tindakan, kesalahan dan dosa harian yang sama. Bersykukur, dua malaikat pencatat amal dan maupun merekam dosa, tak bosan. Bahkan sigap 24 jam. Kecuali pada saat manusia lelap malam.

Modus setan mendatangi diri ini saat lelap malam. [HaéN]

ombang-ambing di ambang bawah

ombang-ambing di ambang bawah 

Aneka kejadian terjadi begitu saja. Sedemikiannya, di luar akal sehat manusia sehat jiwa-raga. Tahu-tahu waktu berlalu begitu cepat. Kondisi yang diharapkan, tercapai berikut ikutannya beserta penyertanya. Di luar harapan, mendapat hal-hal di luar angan-angannya.  Anugerah-Nya memang tidak terkira.

Waktu yang akan datang, tanpa diundang tetap akan datang. Sigap 24 jam di depan hidung anda. Tarikan nafas mempercepat laju waktu. Pengalaman hidup berkehidupan di dunia.

Sejarah memang tidak bisa dibangkitkan lagi. Namun bisa dicetak ulang. Kebangkitan kehidupan  yang akan datang selaku momentum cetak masa depan.

Manusia dengan pola rétrofilia berharap kebangkitan masa lalu. Status posisi terikini. Apakah  esok hari masih bisa sarapan? [HaéN]

Sabtu, 25 Februari 2023

domba aduan gedrug-gedrug nantang ki dalang

domba aduan gedrug-gedrug nantang ki dalang 

Sekedar ingin tahu, pihak mana yang memang keras kepala. Kepala batu. Fakta dan data menentukan keterpilahan apalagi keterpilihan.

Butuh kepastian hukum, pihak mana yang layak diduga keras keras-kepala, kepala batu. Pertimbangan kontitusional ikut serta pesta demokrasi. [HaéN]

fluktuasi nasionalisme kerakyatan

fluktuasi nasionalisme kerakyatan 

Tidak salah walau mampu undang masalah. Gaya hidup minimalis bernusantara, bermula tak pakai lama mikir. Sekali mikir untuk semua tindakan, hemat energi. Percepatan berbahasa, memadatkan kalimat. Bentukan istilah, contoh judul menjadi ‘tua nasi kerak’. Memudahkan peruraian ensensial ikut selera dan daya cerna pemirsa.         

Artinya, anak bangsa pribumi, kaum bumiputera, rakyat tapak tanah, putera-puteri asli daerah adalah insan yang tahu diri, bersyukur, berterima kasih. Lebih dari itu, mereka sadar dan tidak mau terjerumus ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

‘nasi kerak’, produk rumahan. Hasil industri rumah tangga. Sengaja dibuat karena intip goreng, makanan rakyat.  Modal model esok hari masih ada sarapan. 

‘nasi kerak’, hasil kesibukan emak-emak. Hobi mengkobar-kobarkan api kompor. Masih bagus tajin bukan untuk pengganti ASI. Hindari cibiran penyebab stunting. Tanak nasi dengan nyala api besar, diberongot. Bisa ditinggal kerja yang lain.

Peribahasa “apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur”, tidak masalah.

Pada saatnya, bau busuk yang disimpan susun rapi, akan terlupakan. Kalah pamor oleh kebusukan lain yang lebih busuk. Kebusukan yang satu kalah dengan kebusukan berikutnya. Ujar ki dalang Sobopawon sambil tepuk jidat. [HaéN]

over-expose vs underdog effect

over-expose vs underdog effect 

Analog sederhana, tidak semua buah pisang satu tandan, bahkan satu sisir sama-sama nyaman dikunyah. Nusantara seolah tanpa batas jarak dan beda waktu, bebas sekat ruang. Namun faktor lokasi tetap mempengaruhi, menentukan nilai jual, nila tawar suatu produk.

Pelawak daerah akan kian berkibar jika lolos seleksi nasional. Selaku pemenang atau minimal finalis, tidak perlu lantas boyongan ke ibukota negara. Lahan lebih hijau.

Sebaliknya kawan. Pelawak produk panggung pusat. Jika mau aksi mentas di daerah. Tidak ada jaminan mutu layak jual. Maksud hati mau mengundang tertawa, malah ditertawakan hidup-hidup.

Layak laga kesebelasan daerah  karena rekam jejak skala regional apalagi skala nasional.

Nilai jual seseorang dipromosikan berulang kali. Dinarasikan dengan aneka bumbu perasa, pewarna, pengawet buatan. Rakyat sulit tertawa. [HaéN]

jiwa terjaga, efek tidak dengar apa-apa

jiwa terjaga, efek tidak dengar apa-apa 

Denting nada suara jarum tetangga jatuh bebas ke lantai. Menusuk telinga bak genderang perang. Domba aduan gedrug-gedrug cari lawan laga.

Interaksi sosial makhluk sosial beda status sosial, rawan-rentan-riskan konflik sosial.

Ketika manusia politik, bahkan seklas oknum ketua umum bentukan parpol usaha keluarga,  merasa minim kinerja, seret prestasi. Modal bukaan mulut, ucapan apapun mudah meluncur, melantur.

Bencana politik lebih kejam ketimbang bencana alam.  

Umat manusia cerdas memposisikan diri. Jaga mata dan telinga. [HaéN]

Jumat, 24 Februari 2023

sarungkan disarungi

sarungkan disarungi 

Nyata beda  pada  tata bahasa: me+sarung=menyarung.  Jarwa dosok ‘sarung’: kesasar ning irung. Dipotong melintang malah jadi atau tambah panjang.

Kondom di  era KB  (kerep bayèn) disederhanakan menjad sarkon (sarung konxxx). Semboyan KB: “cukup 1 (satu) isteri”.

Lelaki sejati ditandai punya kéwan raja kaya,  piara, ingon. Membeli suara burug kicau aneka nada.  Jaminan hidup sang burung - papan dan pangan - identik staus sosial pengingon.

Pengingon beda jauh dengan pasal pengangan. [HaéN]

congor petak biang petaka nusantara

congor petak biang petaka nusantara 

Oleh sebab yang tidak bersebaban. Domba jantan warna apaun – tapi bukan pejantan – bergincu. Untuk membedakan dengan domba bawaan Betara Guru dari khayangan.

Kelengkapan narasi.  Kera putih atau ketèk petak utawa anoman. Hasil kinerja syahwat dan saraf libido Betara Guru. Tergantung versi pencitraan.

Gembala pengadu domba lokal nusantara. Agresi, arogansi, agitasi terus berlanjut.

Wajarlah ujar ki dalang sobopawon. Betara Guru punya keturunan anak manusia bumi. “aduh biyung, sambat wong Jawa. [HaéN]

salah kaprah lumrah, salah arah parah

salah kaprah lumrah, salah arah parah 

Suasana kebatinan akan terusik tatkala  ada kondisi yang  mengajal di hati. Jangan-jangan akan ada apa-apanya jika  saya melakukan ini nanti. Keburu waktu, mana sempat berpertimbangan hati. Saatnyalah kepastian, kejadian apapun akan terjadi.

Dedaunan berguguran sesuai  ketetapan-Nya.

Peluang untuk bisa balik arah, banting stir, kembali ke jalan benar. Hati kecil  bersyukur. Sudah   setengah jalan  dijalani, separuh waktu habis terpakai. Wajar jika akal mengatakan, jadi apakah selama, sepanjang ini hidup sia-sia. Apakah masih punya sisa setengahnya, separuhnya.

Bisa-bisa memang bisa hanya tinggal sisa langkah terakhir, etape menuju finish. [HaéN]

Kamis, 23 Februari 2023

kéok sebelum berkokok

kéok sebelum berkokok 

Pas dengan amuk-kamu-kaum-muak-muka. Skenario ayam petelur digadang jadi ayam petarung. Padahal dilema ayam petelur, pakan lokal vs bibit global. Bukan asumsi menu harian adab  bernusantara. Bukan prediksi peristiwa rekayasa nasionalisme kebangsaan dan kenegaraan. Melintas begitu saja di ajang pembatasan kutipan dana sosial berhadiah. Efek bergema senyap stratifikasi politik mantan semacam alat perlengkapan negara berdaur ulang masuk kawanan penyelenggara negara.

Ingat motto  semono yo semono, nanging ojo semono”.

Sebagai makhluk sosial. Wajar kalau politisi sipil merasa aman, nyaman dengan kawanan sekaum, semuka, satu golongan. Sama rasa sama rata beda porsi. Sama-sama muak dengan muka kamu. Kalah sigap amuk massa.

Pencitraan utawa personal branding banyak jurus. Fitrah kemanusiaan secara hakiki adalah ingin rasa aman, nyaman, tentram melaksanakan kehidupan bersama di semua tahapan dan jenjang. [HaéN]

ékskursi ke alam baka mbokdé mukiyo, dudu éks kursi ratu baka

ékskursi ke alam baka mbokdé mukiyo, dudu éks kursi ratu baka 

Saking hemat berpikir cara sumbu pendek, gaya arus pendek. Ujaran apa saja terlontar tak terkendali mutu dari mulutnya. Terlebih simbol agama dunianya “congor petak”.  Oleh karena itu peta petak petaka bencana politik nusantara, disinyalir épiséntrumnya dari mulut ke mulut.

Anak bangsa pribumi nusantara selalu berkembang di tempat. Sibuk mencari jati diri, citra pesona diri, wibawa diri, standar pribadi, nama baik. Minus, paceklik, darurat panutan nasional. Tokoh wayang yang muncul, seolah hanya ganti busana. Kata yang punya kata, sepertinya tak ada yang lebih bégo politik lagi.

Ilmu tata negara memberi sinyal positif, semakin banyak tatanan berbanding lurus negara kian kurang tata. Hukum produk kebijakan politik jangka pendek vs politik produk hukum rimba belantara tak bertu(h)an.

Secara internal, kita orang tak bisa lepas dari aliran, arus, paham, ajaran, sékte, isme-isme termasuk anismisme dan dinamisme. Ramah lingkungan dan ramah investor global. Katakan, faktor eksternal berupa skenario, konspirasi, kompromi yang mana, dimana nilai tawar RI terasa tawar. Wibawa kepala negara di dalam negeri saja hanya sebatas strata petugas partai. Apalagi di mata dunia. [HaéN]

Rabu, 22 Februari 2023

jemput paksa empati rakyat tapak tanah

jemput paksa empati rakyat tapak tanah 

Model bedol desa. Demi lokasi pembangunan waduk serba guna. Mewujudkan negara  swasembada beras. Penduduk bukan éksodus, ditransmigrasikan ke pulau harapan. Babat alas buka lahan, memanfaatkan tanah negara maupun menggusur masyarakat adat. Diberlakukan pola jadup (jaminan hdup). Pembauran.  

Demi sukses pesta  demokrasi, pestanya rakyat.

Terjadi éksodus ideologi bersama orangnya. Pihak mana yang perlu “ditenggelamkan”. [HaéN]

curi start vs cari mati langkah

curi start vs cari mati langkah 

Anomali cuaca, salah musim, kemarau panjang, banjir kiriman di negeri agraris. Otoritas pangan daerah punya pranata mangsa. 

Legenda daerah ‘sulit air’ tidak ada konektivitas dengan mitos ’rawapening’.

Petani tanpa titel gelar akademis. Paham kebijakan lingkungan hidup. Belum masa semai tanam padi. Lakukan kegiatan produktif lain. Cerdas inisiatif tidak melulu proaktif, jemput bola. Terlebih jemput  paksa empati. Setor muka mehjadi setor nyawa.

Sudah mengantongi  kartu mati, malah bangga dielu-elukan. Dipuja-puji oleh petani berdasi. Dikawal tikus ndas ireng. [HaéN]

ramalan kebangsaan pasca 2024

ramalan kebangsaan pasca 2024 

Ketahanan mental anak bangsa pribumi nusantara teruji oleh penjajahan bangsa sendri. Lewat multipartai. Khususnya dua  periode petugas partai 2014-2019 dan 2019-2024.

Penguasa tidak mampu membedakan mana pangan, mana pakan. Mana garam dapur dengan garam industri. Mana bawahan dengan  pihak mana atasan.

Akhirnya rakyat terbiasa dengan hal-hal tidak seperti biasanya. [HaéN]

wenang vs wenang

wenang vs wenang 

Bawa perasaan maupun bawah rasa. Ahli tata bahasa berkesimpulan secara aklamasi, acak, asal-asalan. Bahwasanya jika diketemukan beberapa kata hanya beda huruf depan, huruf awalnya. Contoh nyata pada kata ‘wenang’. Ganti huruf ‘w’ dengan huruf mati yang lain. Sesuai abjad. Mulai huruf ‘b’ terbaca ‘benang’. Lanjut urut sampai huruf ‘g’, terbentuk kata ‘genang’. Maka berlaku asas  padanan kata.

Dipakai sebagai diksi pada narasi kebangsaan  berbasis  adab bernusantara. Ingat pegang kuasa vs hak wenang. 2/9/2020 10:03 PM. Bahasa hukum. Pemirsa sudah paham bagaimana penghakkannya. Lebih banyak ihkwal tersirat ketimbang yang tersurat. Bukan masalah bisa bebas tafsir atau multitafsir. Hukum yang baik-bagus-benar-betul bersifat dinamis, fleksibel, luwes, lentur, gemulai, komersial dan kompromistis.

Lema, kata ‘wenang’ sebegitu melankolis. Hasil rangkaiannya, menjadikan hukum memang harus berkekuatan tetap dan tepat. Memberi batas kuasa dan atau wewenang pada pihak yang sedang berkuasa. Wibawa hukum dipertaruhkan hanya karena soal pemilihan kata dan atau pembentukan kalimat.

Pemegang otoritas politik negara. Merasa menang, juara umum pesta demokrasi. Hak wenang di tangan. Bilamana terjadi salah guna, lampau batas karena panggilan tugas negara bebas sanksi hukum. Tanggung renteng akibat saling intervensi cabang kekuasaan negara. Kontra produktif, eksekutif vs legislatif.

Pihak yang senang, tenang akan bebas renang-renang di genangan, kenangan bangsa. Kunyah jenang. [HaéN]

Selasa, 21 Februari 2023

imbang tepat berketetapan hati, bimbang vs timbang

imbang tepat berketetapan hati, bimbang vs timbang 

Manusia bisa-bisa bisa tidak paham tentang kewajiban terhadap diri sendiri selaku pribadi mandiri. Tetapi paham bahkan menuntut agar pihak lain berbaik-baik kepada dirinya. Mau berbagi  dengan sesama. Kalau tidak mau maka ybs mau menuntut.

Rutinitas harian menjadikan umat manusia mengandalkan kejadian seperti biasanya, seperti kemarin . Bukankah nasib berketurunan seseorang tidak sekedar terdeteksi pada garis tangan, rajah atau tersirat pada guratan kulit wajah. Formulasi kehidupan linier harian, timbangan harian manusia: saiki kéré, mbesuk-mbesuk dadi mbahé kéré.

Ramalan nasib berdasarkan gaya hidup berkepribadian. Terdeteksi hingga sampai umur 40 tahun, masih pada tahap hidup sederhana. Mampu melewati masa penggemblengan. Maka dengan  sisa umurnya. Diprakirakan ybs sudah terlatih hidup sederhana.

Ikhlas dengan fakta kehidupan di depan mata. Paham dan sabar dengan kewajiban diri selaku hamba-Nya. [HaéN]

umpan silang kepentingan global

umpan silang kepentingan global 

Program/kegiatan yang didominasi investasi asing, penanaman modal asing, utang luar negeri atau sebutan lainnya, Indonesia hanya terima jadi. Kondisi ekstrem dan menjadi cirinya, yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun bahan baku, SDM (sumber daya manusiia) betul-betul serba asing. Indonesia hanya menyediakan tempat dan dukungan politik (urus izin pamit TKA).

Munculny program/kegiatan perlu dukungan diplomasi uang. Diplomasi atau kesepakatan politis, tak akan berjalan tanpa dukungan asas sama-sama diuntungkan. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan sepeser pun.

Kepentingan partai politik bisa mengalahkan kebutuhan rakyat di semua tingkatan. Namun adab bernusantara, ramah kebijakan dan kepentingan global. Daya pikat yang dikandung nusantara diperhitungkan oleh dunia. Status kawasan perdagangan bebas dunia menjadi ajang promosi gratis. Mendongkrak citra-pesona-wibawa penguasa.

Meningkatnya investasi tak akan lepas dari realitas. Bahwasanya posisi dan nilai tawar Indonesia dalam memanfaatkan investasi, sebagai pihak yang seolah kalah perang. Ikatan perjanjian tertulis, menjadikan Indonesia wajib mengikuti ketentuan yang diajukan investor. Termasuk sanksinya. [HaéN]

kelamaan tidak duduk-duduk

kelamaan tidak duduk-duduk 

Kontra produktif dengan pasal salah guna, lampau batas; wajib, wenang. Tidak bisa banding-sanding-banding dengan lawan arus, balik arah.

Bidang kehidupan lain, semisal protokol adab berkesahatan. Rumusan kelamaan duduk dan atau berdiri. Efek, dampak, eksesnya beririsan dengan modus penyerta, ikutan, susulan, salipan, dadakan tak terkirakan oleh akal sehat manusia sehat. Memacu memicu proses internal kedirian ybs sekaligus memperlambat, menghambat SOP.

Fakta judul. Ketahanan mental duduk manis karena modal tanpa keringat sendiri. Terbentuk di bawah bayang-bayang otoritas dinasti politik. Trah silsilah 7 (tujuh) turunan anak cucu biologis, yuridis, ideologis. Sabar bukan berarti pasif, menerima keadaan apa adanya, duduk manis. Hati tetap berproses dan memproses tindakan nyata ke depan. Mawas diri siap telan “pil sabar” juga sigap telan “pil pahit”. Urat malu sudah hilang, belum cukup bagi penguasa dan loyalisnya. Agar tak gugur sebelum jatuh tempo. Wajib minum “pil setan”.

Pola meja makan tidak berjalan semestinya. Terjadilah pola ulah kridhaning asta. Atau kridha lumahing asta. Pengalaman lima tahun terakhir. Komandan pasukan rakyat  nusantara pengguna hak pilih konstitusional.

Konstitusi nusantara membuka peluang kepada pihak mana saja. Bukan sekedar karena faktor kelahiran. Kalau memang merasa mampu menjadi abdi negara, siap potensi pribadi, daya diri di atas rata-rata nasional. Ikuti klas paket terusan atau paket lain yang hemat energi. [HaéN]

kon modar po . . .

kon modar po .  .  . 

Reaksi reaktif, spontan atas kebijakan penguasa. Menguntungkan pihak tertentu. Merugikan pihak sisanya. Makanya, prosesi pesta demokrasi nusantara sesuai aturan main buatan penguasa.

Umpan silang dari manusia ekonomi, pemodal, pengusaha menampakkan kinerja penguasa tampak gemulai, luwes, lentur. 

Kelamaan tidak duduk-duduk. Pengalaman lima tahun terakhir. Komandan pasukan rakyat  nusantara pengguna hak pilih konstitusional. [HaéN]

Senin, 20 Februari 2023

saling silang sila-sila daripada dasar negara

saling silang sila-sila daripada dasar negara 

Kawanan iblis yang bercokol di alam nusantara, ada yang terpaksa PHK, atau non-job maupun pergantian antar waktu, sisanya dirumahkan sebelum jatuh tempo. Yang dekat dengan manusia bisa ikut nguping berita liwat medsos. Belajar bahasa manusia. hasilnya jagat informasi nusantara dipenuhi wacana dengki. Satu dengki ditayangkan, otomatis memacu dan memicu aktivitas sejenis lainnya.

Tentunya tidak pada pasal hidup adab  bernusantara. Terjadi di belantara rimba nusantara tak bertu(h)an. Mirip laga kandang Persija vs Persib. Musuh bebuyutan sampai anak cucu biologis, yuridis, ideologis. Di luar lapangan hijau, perang tanding, kolosal,massal lebih atraktif. Tubuh lawan menjadi bola. Beringas loyalis seolah mereka tak hidup di bumi Pancasila.

Anggapan dasar, postulat, hipotesis bahwasanya moral kekuatan adalah moral orang kuat. Kebebasan manusia politik, politisi bahkan partai politik yang boleh dan bebas berlaku semau gué. Merasa digdaya tanpa asas banding-sanding-tanding dan sanggup melakukan secara berkelanjutan. Bersamaan, pihak lain, lawan politik, beda pilihan yang lemah tak mampu mencegahnya.

Bencana politik kian diformalkan menjadi daya tarik investor mancanegara, mutipihak agar sudi tanam modal ramai-ramai. Label negara gemah ripah loh jinawi, menjadi andalan diplomasi,  promosi. Nusantara wajib membangun peradaban hukum janji, berfokus pada tiga komponen, yaitu struktur hukum janji, substansi hukum jani dan budaya hukum janji.

Jangkitan penyakit politik bersaing ketat dengan agresi pandemi covid-19. Jurus ampuh terasa umur teknis tak jauh-jauh dari rapuh diri. Kita orang, maunya serba mau, ada maunya. Makan pakai tanduk plus jangan, bilamana perlu ganti piring untuk uji coba menu di meja sebelah. Persaingan rebut kedudukan tempat pijakan yang bebas hukum. [HaéN]

keislaman nusantara, berapa kali naik haji dan tunaikan umroh

keislaman nusantara, berapa kali naik haji dan tunaikan umroh 

lepas dari moncong pemakan segala masuk ke rahang penyuka semua. 7/4/2019 4:45 PM. Ikatan moral, atau apapun nama lokal, antara sesama kawanan partai di nusantara. Beda dengan nasib sesama partai merah di negara Naga Merah. Sangat tak mirip dengan dua partai maupun parpol di negara yang ratusan tahun merdeka.

moncong umbar politik nista abadi. 9/8/2020 8:26 PM. Idiom judul mirip lirik lagu pihak yang sedang berlagu. Makna, maksud sesungguhnya tidak ada yang mau tahu. Bedah literasi agar tahu budaya politik, sudah jelas tidak perlu diperjelas. Kemasan nasionalisme berbasis sama rasa, sama rata, sama raba.

haluan politik kodok ndodok, mèncèng–mèncong–moncong.   9/18/2020 7:30 PM. Begini, begitu kata lagu. Bayangkan berbuat baik ada musimnya. Ditarik mundur ke pelakunya, seolah lihat bakat bawaan sejak sebelum dilahirkan. Secara medis, apakah ybs punya keturunan darah gemar berbuat kebajikan. Tentu bukan soal nama diri yang berkah. Faktor tak terduga menurut logika manusia menjadi faktor yang menentukan.

Banyak pihak yang seolah sigap mikul sing dhuwur. Argo politik tidak bisa ditebak lajunya. Suka-suka gaya politik global. Banyak uang belum jaminan terjamin keamanan politiknya. Efek domino dari pasal tata niaga hitung cepat dan hitung mundur nilai jual suara pemilih. [HaéN]

berdiri berjajar kedudukan belum tentu sejajar

berdiri berjajar kedudukan belum tentu sejajar 

Kesimpulan sederhana kejadian yang terjadi di jajaran penyelenggara negara. Saking sederhananya  memang tidak kasat mata. Juga  bukan konsumsi rakyat tapak tanah. Persamaan hak antar kawanan abdi negara sesuai  kontrak politik. Nasib dan peruntungan hak konstitusional semua pihak tergantung imbas  politik biaya tak terduga. Beda tebal dengan biaya non-budgeter kendaraan politik penguasa  tunggal  Orde Baru.

Éksekusi, realisasi sila-sila daripada dasar negara bertimbal balik  dengan komposisi kursi parlemen. 

Nasionalisme kebangsaan ditunjukkan oleh oknum presiden parpol bebas haluan. Bahwa keislamannya sesuai banyaknya naik haji dan berapa kali  umroh. Politik menjadi agama dunia. [HaéN]

acak ulang konfigurasi alinéa

acak ulang konfigurasi alinéa 

Wujudan kalimat pada produk olahkata bisa bak ungkapan. Mau panjang memajang istilah baku. Gaya lama pakai kalimat induk dan keturunan atau tanjakannya.

Pembentukan kalimat terdampak protokol adab berbahasa. Karakter kalimat beririsan dengan modus penyerta, ikutan, susulan, salipan, dadakan tak terkirakan oleh akal sehat manusia sehat. Terjadi tanpa kompromi apalagi konfirmasi. Terima jadi pakai, pakai jadi.

Aturan pakai obat cair. Bisa langsung tuang ke sendok. Komposisi obat, memang harus kocok  dahulu agar campur homogen. Obat kuat lelaki pilih yang tanpa kocok dahulu. Pakai label ‘kocok sekarang’.

Aplikasi lema ‘nusantara’ berfungsi alat bantu cerna kebahasaan kaum pribumi. Padanan mancasila banget, keindonesiaan, nasionalisme luar-dalam, bela tanah-air 24 jam.

Benang merah antar alinéa. Tersurat maupun tersirat. Otoritas tiap alinéa menunjukkan karakter  sang pengoplos. Sinergitas heterogen ikat-kait-kiat alinéa menambah daya dukung per-ingat-an. [HaéN]

Minggu, 19 Februari 2023

ironis non-kronis, 12 jam tanpa pemirsa

ironis non-kronis, 12 jam tanpa pemirsa 

Fakta statistik personal blogspot. 24 jam terakhir. Sabtu 18 Feb 2023, pukul 22.00.00 (2 tampilan). Artikel terakhr atau kelima wiwit biyèn, kakèhan sajèn kurang kajèn, Diposting oleh [HaéN] di 20.36. Date modified 2/18/2023 8:33 PM di personal laptop. Beberapa menit kemudian tutup laptop. Ganti acara.

Minggu, 19 Februari 2023. Tayang artikel pertama, undak-undakan nggampangké mundak nanging aja mundak. Diposting oleh [HaéN] di 10.22. Date modified 2/18/2023 10:12 PM di personal laptop. Kubaru tahu, fakta statistik Minggu, 19 Februari 2023. Pukul 10.00.00 (4 tampilan).

 Jadi, simpul sederhana. 2 jam jelang tengah malam sampai dengan hingga 2 jam jelang tengah hari berikutnya atau selang waktu 12 jam. Laman personal blogspot.com tidak aktif. Pemirsa setia, solider tidak aktif. Sepertinya.

Gaptek, menjadikan hal-hal yang terjadi sesuai protokol. Mana penulis paham. Pokoknya menuis dan menulis. [HaéN]

ulah kridhaning asta

ulah kridhaning asta 

Pengemis nusantara bukanlah pihak yang tidak punya Rp. Sebagai profesi, malah masukan, hasil harian bisa mengalahkan upah harian tukang, buruh, pekerja, tenaga kerja.

Modal sewa kendaraan politik bebas haluan. Mendapat kontrak politik selaku penyadang gelar petugas konstitusional.  

Politik biaya tak terduga. Dampak penyerta, ikutan, susulan, salipan, dadakan tak terkirakan oleh akal sehat manusia. Terjadi tanpa pemberitahuan.

Alam pun patut diduga akan memberi peringatan, teguran, sanksi. Terus terjadi. [HaéN]