Halaman

Kamis, 02 Februari 2023

taruhan nama baik, taruh wajahmu pada tempatnya

taruhan nama baik, taruh wajahmu pada tempatnya 

Budidaya akal, olah logika, rekayasa nalar maupun kadar naluri, komposisi insting berbasis produk hukum lewat proses legislasi,  mendadak cemerlang benderang.

Tanpa talenta anak bangsa pribumi, sebagai generasi tanggung. Kenapa memakai ungkapan ‘tanggung’. Tak perlu basa-basi, karena masuk kategori nasionalis, jelas  bukan; dibilang agamais, relijius, jelas tidak.

Apa hendak dikata, akhirnya manusia mampu merusak dirinya sendiri  secara  mandiri, maual, masif, massal. Memperbagus format luar agak tampak bergengsi, berklas, bermartabat, berwibawa sekaligus menambah nilai tukar diri, nilai jual diri. Saling bertumpah darah. Saling berbunuh karakter lewat penabur, penebar ujaran nista.

Banyak kemungkinan yang akan muncul di etape, tahapan, periode politik lima tahunan. Terlebih jika rakyat tidak menyatukan tekad. Rakyat sepertinya membiarkan dirinya terjebak dalam arus informasi pencitraan. Seolah sudah tidak ada pilihan. Semua pilihan hanya berakhir dengan rasa kecewa.

Keluar dari tempurung ideologi, anak bangsa Ibu Pertiwi menghirup udara segar. Kenyataan hidup menantang disekujur mata menatap. Belum terlambat. Peradaban bangsa bisa disusun mulai dari nol. Mulai dari langkah awal, rumusan di atas kertas. Seleksi alam akan membantu proses bijak di landasan.

Kesalahan bukan pada gaya mati gaya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar