formulasi kedaulatan rakyat vs adab bernusantara
Frase ‘kedaulatan rakyat’ kalah pamor melawan satu kata ’demokrasi’. Budaya
cepat saji, tidak pakai lama. Sistem perwakilan rakyat kian terasa hambarnya. Demokrasi tanpa
perantara. Rakyat turun gunung membentuk
parlemen jalanan. Mimbar orasi bebas suara rakyat tapak tanah. Formulasi ampera
(amanat penderitaan rakyat) tidak digubris oleh
anak cucu kronologis. Mendaulat trah agawe bubrah.
Penjajahan oleh bangsa sendiri lewat monopoli pengadaan komponen utama kebutuhan
dasar bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Begitulah nasib kawanan peranakan pribumi. Dibesarkan di bawah tempurung ideologi
rumah tangga. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar