kéok sebelum berkokok
Pas dengan amuk-kamu-kaum-muak-muka. Skenario ayam
petelur digadang jadi ayam petarung. Padahal
dilema ayam petelur, pakan lokal vs bibit global. Bukan asumsi menu harian adab bernusantara. Bukan prediksi peristiwa rekayasa nasionalisme kebangsaan dan kenegaraan.
Melintas begitu saja di ajang pembatasan
kutipan dana sosial berhadiah. Efek bergema senyap stratifikasi politik mantan
semacam alat perlengkapan negara berdaur ulang masuk kawanan
penyelenggara negara.
Ingat motto “semono
yo semono, nanging ojo semono”.
Sebagai makhluk sosial. Wajar kalau
politisi sipil merasa aman, nyaman dengan kawanan sekaum, semuka, satu golongan. Sama rasa sama rata beda
porsi. Sama-sama muak dengan muka kamu. Kalah sigap amuk massa.
Pencitraan utawa personal branding banyak jurus.
Fitrah kemanusiaan secara hakiki adalah ingin rasa aman, nyaman, tentram
melaksanakan kehidupan bersama di semua tahapan dan jenjang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar