segitiga sétan sosial-ekonomi-politik, kesétanan
Mempraktekkan teori skala global. Kalau sudah karakter
kawanan penyelengara negara. Utamakan sensasi politik,
kalkulasi politik karena ada anggaran
demokrasi. Program kerja kenegaraan bersifat
hitung mundur kontrak politik lima tahun.
Tersurat plus tersirat lewat UUD NNRI 1945 pasca amandemen. Parpol penguasa mendikte kebijakan pemerintah. Mencari rumusan kebangsaan yang dikira manjur, mujarab, mustajab.
Hasilnya, mustahil bin nihil.
Amanat penderitaan rakyat (ampera) diterjemahbebaskan
menjadi politik pecah‐belah (devide et
impera). Ini politik bung!!! [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar