wujudan religi ketauhidan anak manusia tergantung
Orang tua, calon orang tua (pasangan
suami isteri), memfungsikan rumah tangga, rumah tinggal, keluarga
atau lingkungan internal selaku madrasah utama, sekolah pertama. Diimbangi faktor
ajar, faktor panutan maupun pola asah-asih-asuh
penyiapan manusia unggul. Ikhtiar menjaga
konsistensi dan eksistensi ibadah vertikal. Sambil menjaga keseimbangan
dengan amal dunia, hubungan antar umat manusia.
Umat Islam tetap menjaga bahasa langit di antara terpaaan
bahasa dunia yang tak kenal waktu dan tempat. Seiring kumandang azan yang
bersahutan, sambung-menyambung tiada henti. Setan pun tak akan pernah putus asa memperbanyak pengikutnya. Tempat ideal,
favorit persekutuan manusia dengan setan kian berpeluang, berkesempatan.
Selama hidup di dunia, manusia wajib
mensinergikan aneka potensi diri. Merasa bisa akan hidup selama-lamanya, selama mungkin. Menyiapkan rencana, kondisi yang diharapkan
jauh menembus batas waktu dan ukuran jarak. Meraih, merayah nikmat dunia.
Jagalah keluargamu.
Alinea penutup tapi bukan terakhir. Upaya mitigasi dan
atau adaptasi perubahan iklim sangat penting dimulai dari tingkat keluarga.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar