urus-urus(an) bawah perut diri sendiri, lesu darah vs lemah syahwat
Zaman jayadilaga penguasa tunggal Orde Baru sukses mengendalikan daerah
dengan metode pendekatan dari atas. Dukungan
dari bawah dengan penguasaan teritorial oleh babinsa, pengusaha lokal, massa
mengambang. Ketergantungan pada kebijakan pemerintah pusat. Pembagian kue nasional
bisa-bisa memang bisa tidak menetes sama dasar.
Otonomi daerah
menjadikan “daerah bawah pusat” merdeka. Gubernur selaku perpanjangan tangan
pemerintah. Kepala daerah yang tidak separtai dengan kepala negara. Wakil rakyat
sigap 24 jam menyalak.
Multipartai,dinasti
politik, oligarki, tirani minoritas wujudan penjajahan oleh bangsa sendiri.
Pemerintah
kian cerdas mengendalikan kendaraan politik multipartai. Tetap pada jalur
hitung mundur. Polarisasi
bersekutu dengan identitas kepolitikan. Mendaulat bentukan trilogi: demokrasi
prosedural, demokrasi substansial maupun demokrasi hasil akhir. Kisah sukses penegak bulu roma, kristalisasi gonjang-ganjing laga 2024.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar