Halaman

Rabu, 15 Februari 2023

waniné waé karo wong cilik

waniné waé karo wong cilik 

Judul terpatahkan oleh pepatah kecil-kecil cabai rawit.

Pasal lain menjelaskan, karena hanya satu kata omongan atau makian, menunjukkan karakter diri. Bahkan mampu mencoreng reputasi nama baik diri.

Manusia hebat subversi nusantara, mampu mendeteksi kelebihan orang lain.

Jurnalis mancanegara, awak media massa arus utama multipihak meliput fakta. Memedi sawah pengusir burung,  bertindak lebih daripada itu.  Menjadi pasukan anti hama. Pasang badan, pagar betis, pagar hidup melindungi kepentingan penguasa. Sigap libas hidup-hidup  di  tempat pihak anti kemapanan.  Waktul liputan zaman Orde Baru, tayang sekarang.

Rasa nasionalisme generasi dengan cita rasa ala kadarnya, bukan diukur dari keloyalan menggunakan produk dalam negeri, mengkonsumsi pangan hasil panen di negeri sendiri, atau mengandalkan sekolah di dalam negeri saja. Tentu bukan. Atau menjadi budak di negeri sendiri. Atau menghamba pada sistem atau orang secara politis agar merasakan nikmat dunia. Juga bukan kawan.

Sejarah penamaan, pengunaan nama ‘wong cilik’ menjadi suka-suka. Tidak ada aturan baku. Bukan saja terkait format sosial. Masuk modal sosial para manusia politik. Dipolitisir untuk jualan nama baik sebuah bentukan partai politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar