Halaman

Senin, 20 Februari 2023

saling silang sila-sila daripada dasar negara

saling silang sila-sila daripada dasar negara 

Kawanan iblis yang bercokol di alam nusantara, ada yang terpaksa PHK, atau non-job maupun pergantian antar waktu, sisanya dirumahkan sebelum jatuh tempo. Yang dekat dengan manusia bisa ikut nguping berita liwat medsos. Belajar bahasa manusia. hasilnya jagat informasi nusantara dipenuhi wacana dengki. Satu dengki ditayangkan, otomatis memacu dan memicu aktivitas sejenis lainnya.

Tentunya tidak pada pasal hidup adab  bernusantara. Terjadi di belantara rimba nusantara tak bertu(h)an. Mirip laga kandang Persija vs Persib. Musuh bebuyutan sampai anak cucu biologis, yuridis, ideologis. Di luar lapangan hijau, perang tanding, kolosal,massal lebih atraktif. Tubuh lawan menjadi bola. Beringas loyalis seolah mereka tak hidup di bumi Pancasila.

Anggapan dasar, postulat, hipotesis bahwasanya moral kekuatan adalah moral orang kuat. Kebebasan manusia politik, politisi bahkan partai politik yang boleh dan bebas berlaku semau gué. Merasa digdaya tanpa asas banding-sanding-tanding dan sanggup melakukan secara berkelanjutan. Bersamaan, pihak lain, lawan politik, beda pilihan yang lemah tak mampu mencegahnya.

Bencana politik kian diformalkan menjadi daya tarik investor mancanegara, mutipihak agar sudi tanam modal ramai-ramai. Label negara gemah ripah loh jinawi, menjadi andalan diplomasi,  promosi. Nusantara wajib membangun peradaban hukum janji, berfokus pada tiga komponen, yaitu struktur hukum janji, substansi hukum jani dan budaya hukum janji.

Jangkitan penyakit politik bersaing ketat dengan agresi pandemi covid-19. Jurus ampuh terasa umur teknis tak jauh-jauh dari rapuh diri. Kita orang, maunya serba mau, ada maunya. Makan pakai tanduk plus jangan, bilamana perlu ganti piring untuk uji coba menu di meja sebelah. Persaingan rebut kedudukan tempat pijakan yang bebas hukum. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar