Warta-Rawat-Tawar status statis diri berkedirian
Menulis memang permainan kata. Sebagaimana halnya lirik lagu. Enak yang
melagukan sehingga berlagu. Maupun bagi kuping yang sedang lewat. Tanpa iringan musik,
terasa kebahasaannya.
Sebegitu juga
dengan penjajakan
mbokdé mukiyo, dudu ajak-ajakan. Date modified 2/5/2019
8:34 PM. Simak suratan kalimat terakhir. Jebakan waktu
melenakan anak manusia penggemar pengékspose diri
tanpa ada pesanan.
Fokus pada pengalan kalimat penggemar
pengékspose diri.
Dengan kata lan. Manusia wajib mewartakan diri,
merawat diri, mentawarkan diri. Ikhwal bentukan me+tawar+kan
menjadi menawarkan diri. Termasuk kategori menjajakan diri, mempromosikan diri.
Soal frase tanpa
ada pesanan tidak masalah. Lihat bahwasanya frase mentawarkan
diri bisa bias. Menghambarkan diri. Tahu diri bahwa diri ini tanpa rasa, anyep, cemplang.
Untung masih punya tawar hati. Penggentar. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar