pahitnya hidup, jangan mau (di)madu
Kepada kaum lelaki yang sudah berbini. Madu jangan dibawa
pulang! Utamakan keamanan dan keselamatan rumah tangga. Demikiak anjuran himbauan
gubernur jenderal hindia-belanda kepada kaum pribumi
nusantara. Golongan londo-ireng yang merasa menjadi bagian penting dari kawanan penjajah asing, penyuka
yang manis-manis.
Satire kehidupan bernusantara. Kisah
kejadian berulang antar periode pemerintahan. Satu suami dari sekian yang ada. Jelang sakratul maut malah sebut:”madu
. . . madu . . . ”. Isteri terdekat yang setia jaga menunggu, cekatan ambil botol isi madu. Sudah ditetesi
beberapa tetes madu, mulut sang suami tampak menolak.
Atas hak inisiatif mitra kerja atau
kawan separtai. Paham dengan gelagat kebangsaan ybs. Kompromi internal keluarga. Rahasia dapur
terpaksa diungkap demi nama baik keluarga.
Akhirnya, justru awal petaka keluarga. Didatangkanlah “madu
simpanan” sang suami. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar