arta biru lecek. indikasi rakyat sugih
Di tangan pedagang, penjual atau penjaja
omzet puluhan juta rupiah. Wajar pegang uang
nominal 50 ribu Rp (uang biru).
Pindah tangan berapa kali. Yang masih rapi, tersimpan di dompet. Paling bernasib,
uang kertas hijau pecahan 2 ribu Rp. Bea parkir
motor. Masuk laci pedagang dalam bentuk gumpalan. Saat hitung-hitungan laba, uang dirapikan. Disusun.
Tidak perlu dicuci agar bebas kuman .
Mbok-mbok bakul menjaga kerapian uang hijau 20 ribu Rp. Uang
seribu sedemikian aji. Tak perlu disebut uang logam recehan. Masih eksis di toko
swalayan. ATM khusus 50ribuan. Terasa masih ada yang baru. Minimal masih minim sidk jari.
Belum bau keringat dekil manusia. Anti lipatan.
Andaikata judul ini nyata-nyata pakai dalil angkat-angkut-ungkit
dari kisah nyata. Niscaya ULN, utang negara
layak dilipatgandakan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar