ésok hari masih bisa sarapan
Semakin berpikir panjang-lebar tanpa faktor tinggi. Manusia sibuk lari di tempat.
Bumi berputar pada porosnya. Pusing tujuh keliling, indikasi manusia bumi lupa daratan.
Selama hari ini dalam genggaman lewat gawai, gadget, berdayakan situasi
untuk menadah hasil optimal. Jatah besok, ajukan ke sekarang. Besok, pakai
pasal lain. Timbun apa saja selama periode ini, karena periode selanjutnya
musim kemarau, paceklik, gagal panen atau bencana alam lokal. Mangan ora
mangan, sing penting gudang pangan kebak.
Adalah target
ésok hari, tuntaskan hari ini. 11/24/2019 8:32 PM. Tepat jika
disebut esok hari bukan hak milik kita. Manusia tinggal
melakoni lakon yang telah ditetapkan-Nya. Rutinitas pagi hari diiringi doa,
mohon petunjuk dan ridho-Nya untuk hari ini saja. Sampai malam menjadi waktu
istirahat. Jelang lelap, niatkan bisa sholat malam.
Pasal lain menyebutkan dengan santai. Kita tanpa
sadar akan mengulang tindakan, kesalahan dan dosa harian yang sama.
Bersykukur, dua malaikat pencatat amal dan maupun merekam dosa, tak bosan.
Bahkan sigap 24 jam. Kecuali pada saat manusia lelap malam.
Modus setan mendatangi diri ini saat lelap malam. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar