Halaman

Sabtu, 30 September 2023

bukan kesiangan, memang adat bangun siang

bukan kesiangan, memang adat bangun siang 

Masyarakat klas super dinamis nusantara. Gaya hidup bak mobil pacu. Begitu start, kebut tancap gas langsung pakai gigi cepat. Bak uber setan jalanan. Sesama setan jangan main salip-salipan.

Sesama pesaing harus berani saling jagal-jegal-jugil. Dimana kaki menapak, disitulah bumi dipijak, kaki pesaing diinjak. Menghalangi jalannya revolusi méntal.

Start belakangan sampai batas akhir, masuk garis finish duluan. Langsung dapat kursi utama, istimewa, spesial. Tiada duanya.

Rumus persaingan hidup mulai dari bawah, hanya berlaku untuk bawahan. Atasan punya aturan main khas. Tiada duanya. [HaéN]

hidup tidaklah sia-sia, justru tersia-sia karena mensia-siakan kehidupan

hidup tidaklah sia-sia, justru tersia-sia karena mensia-siakan kehidupan 

Jalur kehidupan manusia, sarat ATHG (ancaman, tantangan, hambatan, gangguan). Probabilitas ‘mungkin’ menjadi potensi diri berani melangkah. Risiko jangan dipikirkan, biarkan mengisi ruangannya tanpa batas waktu. Utamakan menata masa depan dan sigap gubah-rubah-ubah. Menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri. Setkiap langkah bak jiwa yang berpacu melawan diri sendiri.

Kita selalu mengikuti langkah kehidupan akan membawa kita kemana saja. Terasa stagnan, statis, hidup begitu-begitu saja berarti boros energi. Pratanda energi religi kurang diajak melaju. Dianggap malah pilah-pilih. Begitu saja tidak boleh. Mau begini doang banyak syaratnya. Lupa bahwa prinsip kehati-hatian menjadi faktor penentu optimalisasi proses kehidupan. Soal produktivitas, rezeki tak akan kemana-mana.

Jebakan daftar skala prioritas harian. Bak menggunakan kacamata kuda. Dikira yang terbaik menurut akal sehat manusia sehat. Sinyal alam sudah memperingatkan sejak dini. Bukan salah pilih, keliru tebak.

Kemungkinan terburuk pun justru membuka peluang untuk sukses. Sejak awal sudah merasa mati langkah. Berani banting stir, ganti haluan. Kembali mula dari nol. Daya tarik risiko minim, bukan jaminan aman-aman selama proses. Semakin besar risiko beririsan dengan hasil akhir yang tak terduga. Prediksi untuk semua aspek kehidupan. [HaéN]

jumlah judul ideal september 2023, tersendat

jumlah judul ideal september 2023, tersendat 

Narasi ini mendukung judul ke-98 september 2023. Ideal 3,5 judul x 30 =  105 judul. Banyak faktor yang menentukan produktivitas. Sumber inspirasi mulai dari fakta di rumah tangga sampai dengar-dengar kasus tak sampai. Justru kejadian umum, berat dimembahasakannya. Ragam bahasa berlaku umum tapi muatan sesuai misi sejak awal.

Mau kebut, geber buka laptop. Kalau hati tidak main, percuma tak berguna. Kehabisan akal mengkreasi substansi agar layak simak. Pengalaman terkadang kurang mendukung. Alternatif yang tetap eksis yaitu daur ulang, format ulang artikel senada. Semakin lawas umur simpanan. [HaéN]

bocoran langsung dari syaitan perempuan

bocoran langsung dari syaitan perempuan 

Forum ini bukan untuk mencari aneka bentuk dukungan dari pemirsa lintas peradaban. Berangkat dari label personal.blogspot “kisahku”. Tanpa diminta, seseorang tanpa sengaja dengan bangga komentar atas suatu kasus. Rinci, detail plus ekspresi wajah meyakinkan. Bahasa tubuh memperkuat alur cerita.

Dengan kata lain ybs mau pamer pernah melakukan hal yang sama. Mirip pengalaman mencuri mangga tetangga. Atau pola “darmaji” di warung makan langganan. Benang merah antar kasus kemanusiaan menimbulkan persepsi. Ibarat bahasa kriminal, mana ada maling mengaku. Pelaku tunggal tipikor, pamer wajah saat diliput awak media arus pendek. Bangga jadi pusat pekabaran. Menjadi pahlawan kader partai.

Kembali fokus ke judul. Adik isteri langsung, ditugasi merawat mbakyunya, pasien rsk dharmais Jakarta barat. Merasa punya hak atur rumah tangga. Kelakuan sejak awal sudah tidak pas dengan norma keluarga. Mau tahu karakternya. Bayangkan selama ini sang suami belum pernah ngecek, silaturahmi.

Tetangga atau orang sering lewat depan rumah. Heran ada sosok perempuan macam begitu antik. Dikira orang yang bekerja di rumah kami. Begitu tahu adik kandung langsung isteriku. Paham jika ybs ABK (anak berkebutuhan khusus).

Tanpa diminta menempel tulisan di dinding luar KM/WC, tercetak “ . . . godaan syaitan laki-laki dan syaitan perempuan”. Selama ini ajaran agama kami tidak memilah memilih syaitan berdasarkan gender. Ybs unjuk diri selaku “syaitan perempuan” di rumah kami.

Jangan heran setelah itu, jika di rumah saya melihatnya langsung istiazah, istighfar. Posisi tangan berdoa. Cara jalan ybs dengan telapak kaki diseret gontai. Kaki nabrak-nabrak. Pernah muncul lewat judul “emak-emak berdiang di depan kipas angin”. [HaéN]

nikmat sehat hari ini untuk hari ini saja

nikmat sehat hari ini untuk hari ini saja 

Generasi ‘G’ nusantara, khususnya pengguna sumbu pendek tak bergeming simak judul. Ditanya komentarnya, pendapatnya cukup geleng-geleng kepala atas. Sambil garuk-garuk gitok, geger, gulu tanda tak paham. Kelompok umur atau gaya gaul cukup umur. Pasang ekspresi wajah diri dikira sedang berpikir keras. Gundul mantuk-mantuk bak mengingat-ingat pengalaman. Bahasa tubuh model goyang-gayung menstimulus imajinasi, kreativitas mengakali-akali bahasa langit. Alih ke sub-generasi wajah kota.

Pendekatan kebahasaan. Dikira ‘nikmat sehat’ berupa paket kebijakan kesehatan penguasa. BPJS atau model eceran sesuai kondisi daerah. Bantuan sehat mirip bantuan sosial. Bedanya, bansos ditangani kemensos. Sedangkan bantuan sehat menjadi tanggung jawab kemendagri yang paham tingkat kesehatan daerah. Paham daerah dengan sehat struktural.

Wajar jika umum mengira sehat adalah kondisi diri tidak sakit. Aktivitas harian, 24jam, dikerjakan rutin seperti biasanya. Kebal dengan penyakit penyerta, penyakit utama, penyakit ikutan. Sigap hadapi penyakit tiban, penyakit dadakan, penyakit susulan, penyakit titipan.

Bersyukur masih ada anak bangsa pribumi nusantara. Paham bahwa nikmat sehat dari-Nya. Bukan nikmat sekedar tidak sakit. Bukan berupa paket subversi manusia. Curahan, limpahan nikmat sehat bagi semua umat manusia. Berlaku seumur hidup. [HaéN]

kenapa harus aku vs mengapa bukan saya

kenapa harus aku vs mengapa bukan saya 

Pemirsa lintas peradaban. Keluhan mendasari dua subjudul. Kondisi peruntungan, pernasiban tidak sama, beda tipis tergantung sikap pesimis, bahkan layak kontradiktif. Manfaat sampingan menjawab femonena ‘ini aku’, ‘aku ini siapa’, ‘aku tidak ada kecuali’. Sekaligus menjelaskan ‘teman’ adalah yang selalu menemani Anda dalam suka dan duka. Pemirsa paham pihak yang berwenang menetapkan ‘harus’ sekaligus memutuskan ‘bukan’.

Lalu bagaimana status dinamis kata ‘saya’. Seperti ada beda kasta dengan kata ‘aku’. Dua kondisi ‘sama tapi tak sebangun’ ini membuka peluang kompetisi berbuat kebajikan. Sesuai spesifikasi teknis masing-masing. Bukan saling mengungguli atau adu unggul. Tentu bukan seperti rombongan orang buta meraba seekor gadjah yang sama.

Loyalitas penganut sesuai kadar keyakinan, tataran keilmuan dan pengalaman hidup. Bak siang dan malam. Dua jiwa dalam satu wadah. Jiwa yang lembut, jiwa yang tenang. Korelasi dengan raga, tidak selalu bersemayam di tubuh gemulai. Bak pria tulang lunak. Pria berotot bukan jaminan nyalinya tegar.

Kejadian yang dihadapi manusia memang bukan pilihan. Jauh dari hukum sebab akibat. Sama-sama diuntungkan pada kompetisi internal, bukan solusi cerdas. Skala moderat dimungkinkan adanya rivalitas saling jaga-jegal-jugil. [HaéN]

Jumat, 29 September 2023

merempang kuasa adalah

merempang kuasa adalah 

bahwa metode pembebasan hutan dan lahan berbasis konflik agraria, dapat dipraktekkan di pulau-pulau 3T. metode dimaksud bermodus “terima abu” atau gaya lainnya. bersih lingkungan menjadi syarat teknis utama ajukan pendanaan asing tapi utang. tenggang waktu kontrak jual tanah-air  sesuai umur satu generasi anak bangsa;

bahwa untuk menghindari konflik, konfrontasi forntal, total antara pihak investor intervensi internasional dengan penduduk lokal. maka negara berhak mengandalkan angkatan bersenjata nusantara untuk melakukan gerakan aksi sapu bersih, aksi sikat bersih sehingga lokasi mégaproyek superstrategis menjadi kawasan siap bangun dan atau lingkungan siap bangun;

bahwa segala bentuk penyesuaian substansi kontrak menjadi wewenang mutlak pihak investor asing. pemerintah maupun pemeritah setempat wajib melakukan penyesuain diri tanpa ada biaya penyesuaian atau tambah biaya. jika dikemudian waktu terdapat lebeihan biaya. wajib kembali utuh ke pihak investor tanpa potongan biaya admintrasi.

bahwa . . .  (pemirsa kelebihan paham). [HaéN]

politik lebih buas ketimbang politik itu sendiri

politik lebih buas ketimbang politik itu sendiri 

Padahal ybs merasa tidak begitu. Terbentuk di partai politik nasionallitas berkenusantaraan bebas haluan ideologi. Dominasi rumusan supertéga, mégatéga, serbatéga, anékatégaunutk menjalankan roda parpol sampai tingkat bawah. Fungsi wong-cilik selaku acuan raih kursi wakil rakyat, tanpa pandang bulu. Ajaran oknum ketua umum parpol menjadi agama bumi. Wangun ora wangun, tancap gas, sigap libas.

Simbol parpol menjadi acuan utama oknum sekjen modal corong, congor, ngocor bebas tanpa hambatan. Sesama kawan partai bebas bersaing meraih kursi yang sama. Modus kader kutu loncat vs penyusup di depan mata, bukan pasal tabu, pamali, nista, aib. Mau maju harus sanggup, lihat “téga”.

Syarat mendapat KTA, punya nilai jual eceran ahli mengendengus, mendengung, mendenging tanpa tatap muka. Tidak mau tahu siapa sasaran dan target. Korban tak sengaja atau salah korban, bisa-bisa bisa anggota keluarga ybs. Tidak masalah dengan terjadinya keluarga nasakom subversi reformasi vs persekutuan kerabat pegiat partai.

Hantam karma sampai lawan terkapar di tengah panggung. [HaéN]

jika begitu terus, memang sebaiknya tetap begitu

jika begitu terus, memang sebaiknya tetap begitu 

Ada kalanya vs adanya kala. Manusia maupun orang lebih suka dengan sesuatu yang sudah tetap, stabil dan berkekuatan hukum secara tetap. Merasa aman nyaman, adem ayem, tata tentrem. Seperti doeloe, seperti kemarin, seperti yang sudah-sudah serta seperti yang akan datang atau seperti yang akan terjadi. Menjaga keseimbangan, kesetaraan, persamaan hak hidup dengan lingkungan.

Kata hati manusia cenderung berharap adanya kejutan, kagétan, surprise, di luar dugaan, tadah durian runtuh, dadakan. Model tahu-tahu mendadak sugih tenan. Mendapat warisan tetangga.

Ketika manusia diuji dengan nikmat dunia. Penengemban berhala Reformasi 3K (kuasa, kaya, kuat). Limpahan takhta, harta dan jelita. Kalau sang jelita mendapat nikmat curah. Contohnya dari A hingga Z. Ciri wanci model gerakan poltik bebas ideologi.

Paribasan bahasa Jawa tetap menjadi patokan bernusantara. Antara lain ”ora kuat pangkat”, “ora kuat derajat”, “ora kuat kemat”. Di luar wewenang asas kerakyatan, diketemukan bukti empiris konstitusional bahwasanya politik lebih buas ketimbang politik itu sendiri. [HaéN]

ada yang lebih berhak

ada yang lebih berhak 

Jumat berkah, berkah jumat di masjid kawasan perumahan subversi KPR-BTN. Masjid dua lantai, penuh saat sholat jumat. Lantai dua, jamaah anak sekolah atau remaja lokal. Wajat berisik bahkan sholat jumat sudah dimulai. Dunia anak-anak. Dibilang, sejak kecil dibawa orangtuanya ke masiid. Atau ikut TPA. Anak-anak sudah terbentuk disiplin dan tahu adab di masjid. Bersyukur masih ikuti doa bakda sholat.

Begitu doa selesai, langsung berhamburan serbu ke serambi bagi-bagi maksi gratis. Menu tergantung sponsor atau tukang masak ibu-ibu warga kompleks. Ironis binti kronis. Terdapat bapak-bapak sengaja pilih sholat di serambi. Sudah diminta masuk masjid, karena masih muat, belum penuh. Dekat sumber rezeki.

Selesai doa bareng. Jamaah masjid warga lokal, jamaah lima waktu atau sewaktu-waktu. Lanjut sholat bakdiah plus doa pribadi. Selesai, tidak bergegas pulang. Salaman atau ngobrol ringan. Kalau ada yang ikut maksi, sekedar silaturahmi.

Kebanyakan jamaah tetap, pilih langsung pulang. Prinsip mereka sangat sederhana. Merasa ada pihak yang lebih berhak. [HaéN]

Kamis, 28 September 2023

batas akhir rezeki manusia

batas akhir rezeki manusia 

Tepat berlipat. Kata rezeki masuk perkara ghaib. Apa bagaimananya menjadi hak prerogatif Allah SWT. Semua umat manusia mendapatkan limpahan rezeki dan curahan nikmat sehat bugar. Tarik nafas sedot oksigen gratis. Perasaan, telah bekerja mati-matian. Rezeki lewat di depan matanya. Hasilnya segitu-gitu saja. Pihak lain, duduk manis Rp yang mencarinya, mendatanginya. Kelihatan tidak seperti berbuat apa-apa, rezeki tetap mengalir bahkan berlimpah.

Manusia selaku makhluk hidup, tidak akan lepas dari sistem desakan naluri dan dorongan hawa nafsu, termasuk naluri keduniaan dan nafsu kekuasaan.

Semboyan banyak anak banyak rezeki. Selaku pemahaman datangnya rezeki ke siapa, tidak pandang bulu, batas umur, gender, status dinamis sosial maupun asas bonus demografi. Dari arah tak terduga.

Rezeki bukan sekedar hasil akhir dari proses manusia wajib kerja, wajib usaha, mencari nafkah. Paket rezeki anak manusia sudah dipatok oleh-Nya. Anak membawa rezekinya masing-masing. Sesuap nasi di depan mata, belum tentu rezeki kita. Rezeki orangtua bisa saja lewat anak-anaknya. [HaéN]

dédikasi diri dan konsep hidup berkedirian

dédikasi diri dan konsep hidup berkedirian 

Ada dan memang ada kejadian yang melatarbelakangi judul maupun narasi kemanusiaan. Simpel tapi syarat édukatif. Efek interaksi sosial dengan sesama makhluk sosial. Sama-sama selaku kaum pendatang di kawasan perumahan KPR-BTN, alih fungsi persawahan produktif. Status tulisan ini dicetak, sedang ada pembangunan tanggul sungai. Peninggian badan jalan lingkungan, menjadikan lantai kamar tamu berada di bawah jalan depan rumah.

Kejadian lama, lawas cukup disimpan dalam hati. Menjadi catatan pribadi. Seseorang dengan jujur buka suara. Kalau saya bekerja karena perintah atasan. Dia bekerja sesuai inisiatif diri sendiri. Bebas berlaku apa saja. Berangkat kerja bawa koran, pulang kerja sesuai jam kerja, koran tetap dibawa. Pasca pensiun kian merasa merdeka, mau sibuk apa saja. Kapan saja.

Berikutnya. Tentang garwo yang butuh air kelapa hijau, multimanfaat. Minta tolong ibu-ibu yang memang profesi terima order belanja. Pukul rata di bawah pukul 9 pagi, pesanan sudah diantar. Berangkat pagi agar tidak kehabisan barang. Walau ada beberapa lokasi yang jual. Tahu sebagai obat, mengutamakan pesanan garwo. Ibu tadi, pernah kulihat malam-malam naik sepeda keranjang di depan, antar pesanan.

Uber rezeki, tak akan kemana-mana. Ibu tadi tak pakai hitung-hitungan untung rugi. Warga pun merasa sama-sama diuntungkan. [HaéN]

Rabu, 27 September 2023

tak ada pakar, mantan napi pun jadi

tak ada pakar, mantan napi pun jadi 

Kejadian yang tak masuk akal sehat manusia sehat, secara konstitusional bisa terjadi dan terjadi lagi. Tentunya setelah proses penyesuaian dengan gejolak zaman dan tuntutan peradaban. Nilai jual pelaku tunggal tipikor, pasca tebus dosa, langsung melejit. Posisi aktor intelektual, aman-aman saja. Aksi lenyap terdakwa tipikor atau kasus politik tingkat nusantara, bukan hal baru dan tabu di rimba belantara hukum tak bertu(h)an. Reformasi birokrasi terasa nyata lewat pangkas bawah birokrasi sipil. Beririsan dengan pola bagi-bagi kursi jabatan jenderal di birokrasi militer. Alat negara praktis dan taktis menjadi alat penguasa.

Format multipartai sederhana membuka peluang kepada pihak manapun, untuk unjuk jati diri. Spesifikasi bakalan kader parpol abangan tidak mengutamakan moral kebangsaan. Baik kata media massa artinya ybs layak diterima secara umum. Tanpa catatan atau embel-embel. Sering jual tampang di media massa arus pendek. Tanda masih punya penggemar. Kian berklas jika masuk kategori kader kutu loncat vs penyusup di depan mata. Modus apapun halal secara konstitusional. Asas serbatéga, mégatéga, anékatéga menjadi landasan moral partai, agar tetap eksis di setiap pesta demokrasi.

Politik kenusantaraan bukan nyaris, bahkan sudah bulat dalam hati dianggap agama bumi. Loyal total ke pemunya partai, tanpa mikir sing ora-ora. Modél modal téga-tégaan selaku budak politik, boneka politik, bangsa kuli, mental inlander. Episode kaé pejah gesang gawé nelongso bebrayat. Piyè yèn isih urip. Medèni simbah. Urip sepisan, tancap gas. Anti salib sigap saling libas. Aji mumpung vs mumpung aji. Sadar diri kalau hanya dijadikan tumbal politik. Jelang babak akhir kaping pitu. Cari pegangan hidup agar tak terhanyut arus deras revolusi kerakyatan. [HaéN]

Selasa, 26 September 2023

keluarga nasakom subversi reformasi vs persekutuan kerabat pegiat partai

keluarga nasakom subversi reformasi vs persekutuan kerabat pegiat partai 

Tak jauh-jauh dari “Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!”. Kemajemukan, pluralisme bangsa nusantara bahwa dalam satu keluarga terdapat aneka warna partai. Serba multi, saling silang menjadi ciri wanci pergerakan politik local rasa global. Kandungan komponen lokal menjadikan kendaraan politik, alat politik hanya mampu melaju di medan datar, rata.

Syarat mendirikan partai politik, asal ada bandar plus tokoh pajangan. Wajah lama dianyarkan atau kader kutu loncat vs penyusup di depan mata. Modus apapun halal secara konstitusional. Asas serbatéga, mégatéga, anékatéga menjadai landasan moral partai, agar tetap eksis di setiap pesta demokrasi.

Konversi internasional, berat 1 (satu) liter beras = 0,8 kg. Dasar penetapan harga jual beras eceran per liter. Jika  berat 1 (satu) liter beras = 0,8 - 1 kg. Tentu lebih mahal jika berat 1 (satu) liter beras <0,8 kg. Kata siapa. Beras bernas, masif bikin kenyang perut. Beras kopong, daya tahan di perut sesuai harga.

Beda pasal dengan keluarga sayur, buah-buahan maupun buah betulan. Asal-usul, silsilah, sertifikat ras menentukan harga jual saat itu.

Kaya di negara miskin vs miskin di negeri multipartai. Fenomena menakjubkan, perlu survei untuk cari prosesi ketokohan sosok politikus segala zaman. Pola kaderisasi, rekrutmen sesuai kalkulasi ekonomi wani piro, setor piro, éntuk opo. Ternak politik berbasis bangsa keledai lokal bersubsidi vs méntal témpé kedelai impor. [HaéN]

19 pemirsa menumpuk di jam pertama, selasa 26 september 2023

19 pemirsa menumpuk di jam pertama, selasa 26 september 2023 

Fakta statistik https://www.blogger.com/blog/stats/day, selasa 26 september 2023, tersurat 19 tampilan pukul 7.00.00 AM. Mumpung masih ingat. Malamnya, 22:36 tayang artikel pertama jas merah vs boleh meninggalkan bukti janji kampanye. 22:38 tayang artikel kedua gadis bau bensin vs emak-emak bau jelantah. Artikel ketiga, terakhir jeneng apik vs wong becik, tayang 22:40.

Fakta statistik menunjukkan artikel ketiga jeneng apik vs wong becik diminati 3 (tiga) pemirsa, tengah malam. Bahasa Jawa bersifat luwes dan kompromistik.

Sayang, fakta lain antara lain asal negara pemirsa, belum kelacak. Tahu-tahu modem lelet. Mau ditutup sulit, tidak sekedar main klik. Apalagi kalau diakses, dibuka. [HaéN]

grenengan wong-cilik, mandhi

grenengan wong-cilik, mandhi 

Ketika wong-cilik mendapat limpahan rezeki dari seseorang. Di luar angan-angan, mimpi, ambisi, dugaan, cita-cita, rencana atau apapun bentuknya. Sesuatu pemberian yang belum pernah dipunyai bahkan dilihatnya. Girang bukan kepalang. Sampai tak sanggup berkata apapun. Tanpa sadar air mata menetes.

Maka doanya langsung diterima tanpa pemeriksaan di beberapa lapis langit, tanpa perantara malaika, dan dijabah, dikabulkan oleh-Nya.

Pemirsa paham bagimana jika wong-cilik hidup di bawah tekanan, intimidasi penguasa. [HaéN]

Senin, 25 September 2023

jeneng apik vs wong becik

jeneng apik vs wong becik 

Tidak sekedar “vs”. Kondisi tertentu masuk status kontradiktif. Antara nama dengan orangnya tidak nyambung. Bahan penelitian pihak asing atas kejadian langka tapi nyata. Nyaris tidak masuk akal. Hanya terjadi di nusantara. Tiada duanya. Nama lebih dari dua suku-kata sebagai identitas jati diri ybs. Tidak bisa diganggu gugat oleh pihak manapun. Untuk tujuan apapun.

Sekali punya nama setelah itu mati, tak berarti. Pulang nama.

Paribasan bahasa Jawa sedemikian filosofis mencari korelasi, benang merah antar subjudul. Makna di balik nama kian nyaring pakai asas ikat-kait-kiat-kita dengan tanggal lahir. Jadi panjang.

Tiap etnisitas kelokalan punya kearifan penamaan, sebutan, panggilan, celukan manusia dan atau orang. [HaéN]

gadis bau bensin vs emak-emak bau jelantah

gadis bau bensin vs emak-emak bau jelantah 

Ciri wanci zaman kalau tidak melibatkan sosok kaum Hawa, kurang berdaya tarik, berdaya pikat, berdaya pukau. Nusantara bahkan punya fenomena perempuan dalam goresan sejarah. Sebutan wanita jalang mengalami penghalusan. Tapi kalau merujuk ke sosok pribadinya, melekat pada diri ybs. Melegenda sampai manusia lupa. Tak sengaja ada pihak juga tak sengaja menyebut media ruang luar, dst. Meluncur bebas menyebut baliho, papan iklan komersial. Ingatan publik melayang ke satu nama ikon bakalan. Babon petelur digadang jadi jago laga kandang.

Menanjak ada sebutan cewek matre. Karena bukan gaya bahasan penulis. Lanjut ke hal dan perihal kemanusiaan untuk seluruh rakyat nusantara.

Dari seratus perempuan berpolitik, menjadi kawan partai, pegiat partai ternyata hanya satu orang tidak berpartai. Maka rakyat akan mengalihkan pilihan ke kerumunan emak-emak lain. Cari model yang tidak seperti yang sudah-sudah. Perempuan berpolitik maupun politik perempuan. Lazim jika naluri keibuan mampu mengendus pasal-pasal yang mengaitkan dengan moral, agama atau dinilai bertentangan dengan ideologi yang dipahaminya.

Perbuatan tercela dalam kamus dan bahasa politik kian bias, samar-samar, daerah abu-abu. Terlebih jika emak-emak pegang komando, kendali, kekang. [HaéN]

jas merah vs boleh meninggalkan bukti janji kampanye

jas merah vs boleh meninggalkan bukti janji kampanye 

Pidato presiden pertama RI,  Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!”.  Disingkat menjadi jas merah. Pidato kenegaraan tiap 17 Agustus yang disampaikan pada 17 Agustus 1966. Merupakan pidato terakhir presiden Soekarno. Super semar 1966. 1967, Bung Karno bukan lagi presiden.

Entah kapan mulainya, entah siapa yang mempelopori. Daya ingat penguasa nusantara menyebut akronim ‘jas merah’ adalah jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mungkin makna ‘melupakan’ lebih luas ketimbang ‘meninggalkan’.

Format narasi janji kampanye jelang pilkada serentak, pemilu legisllatif apalagi pilpres. Gambaran nyata kadar ideology parpol ybs. Identitas parpol kenusantaraan, sama-sama berbasis atas nama kebijakan dan kepentingan ketua umum serta demi kesejahteraan ketua umum. Maka oleh karena itu.

Nomenklatur ‘rakyat’ hanya pelengkap penderita narasi kebangsaan. Bahkan menjadi bahan baku bakalan wakil rakyat agar tampak keberpihakannya. [HaéN]

Minggu, 24 September 2023

kader kutu loncat vs penyusup di depan mata

kader kutu loncat vs penyusup di depan mata 

Bukan berlatar belakang,  halaman depan,  pekarangan,  kebon dalam operasi ganti kelamin. Atau operasi plastik rombak wajah. Bukan pergantian pemain antar waktu. Sekedar unjuk nilai akhir laga kandang. Memang tidak semua mampu bertahan dengan sistem lama. Kelamaan akan tergerus, terkikis oleh gubah-rubah-ubah arus zaman yang fleksibel.

Semangat reformasi “ti ji ti beh” mati siji mati kabeh dan atau mukti siji mukti kabeh. Berlanjut ikut kebijakan dan kepentingan global.

Bagaimana pun caranya, yang penting dapat. Pokoké menang. Politik lokal biaya global. Protokol kenusantaraan melegalkan semua modus yang tidak legal. Atas nama partai, maka semua legal, halal dan konstitusional. [HaéN]

tidak semua lelaki, hidung belang vs punya kumis

tidak semua lelaki, hidung belang vs punya kumis 

Oplosan lirik lagu. Tidak salah, lelaki memang berlagu. Lagak-lagunya seperti sanggup menelan gunung. Ingat anak wayang Semar vs Togog. Lomba pindah pulau kecil dalam semalam. Kompromi, jalan tengah menetapkan “hidung belang berkumis”.

Pada zamannya, penyelenggara negara beda tipis dengan penjual negara. Tanpa menuding pihakan maupun tunjuk hidung yang sudah jelas bukaan mulutnya.

Nusantara tidak mengenal boneka kayu Pinokio. Boneka politik ada dimana-mana. Boneka politik multiguna. Selaku  pemain pengganti untuk menghindari resiko konfrontasi frontal.

Paham asas mégatéga mendasari karakter politis peperangan masa depan dan tujuan akhir politik. Kader kutu loncat bagian taktik penyusupan langsung ke jantung lawan. [HaéN]

merdeka atau mati vs kursi atau kursi

merdeka atau mati vs kursi atau kursi 

Suasana kebatinan anak bangsa pribumi sudah sampai. Memanfaatkan laju teknologi informasi, komunikasi, pekabaran maka hindari sikap diam, membatin saja, cukup dalam hati. Utarakan dengan jujur tanpa proses berpikir lama. Gaya ceplas-ceplos. Blak-blakan, blaka suta. Tanpa tedeng aling-aling. Resep  hemat bicara boros omongan.

Perjuangan senyap akan lenyap ditelan zaman. Siapa berteriak lantang, itulah sang jagoan. Umbar janji menjadi lazim, jamak, kaprah. Melanggar rambu-rambu tata krama atas nama partai, dianggap wajar bahkan begitulah seharusnya. Pihak manapun juga melakukan hal dan perihal yang sama. Lebih canggih.

Syarat menjadi orang, gelar akademis bukan jaminan mutu. Berani maju harus berani malu. Nilai jual diri menyiasati persaingan tak kenal kawan sendiri. Sigap saling libas-tindas-lindas-tebas. Lengah sedikit peluang melayang. Model adu jidat, kursi melayang. Mentang-mentang kelek, ketiak kena hantam palang.

Bursa bakalan kaping wolu 2024. Bebas aturan main. Panggung laga bebas. Boleh bawa teman luar. [HaéN]

fiksi hukum, méntal baliho vs boneka partai

fiksi hukum, méntal baliho vs boneka partai 

Jadi, demikianlah ketetetuan hukum tentang penterapan hukum tertulis. Berkat laju teknologi informasi, komunikasi, pekabaran melampaubatasan ketahanan méntal anak bangsa. Gaduh politik istana langsung masuk kuping kiri emak-emak berdaster, bau migor curah, sedang BAB di empang MCK. Tambah asupan gizi gratis.

Jadi, sesuai asas Fictie Hukum atau Fiksi Hukum. Asas yang menganggap semua manusia tanpa pandang bulu dianggap telah mengetahui adanya hukum (presumptio iures de iure). Adagium bahasa Latin dikenal ignorantia jurist non excusat, ketidaktahuan hukum tidak bisa dimaafkan.

Tidak semua orang tahu ada berapa UU produk kompromi politik yang peruntukaan utama untuk kebutuhan dan atau kepentingan rakyat.

Pendekatan pembangunan tidak identik tarik suara pemilih pada pesta demokrasi.

Pasal "nama baik" dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh orang baik-baik untuk menjaga reputasi diri dari cemaran pihak yang tidak berhak. [HaéN]

Sabtu, 23 September 2023

partisipasi politik, multipartai sederhana vs trias-politica

partisipasi politik, multipartai sederhana vs trias-politica 

Pengamat politik bebas berpendapat, terbatas pendapatan. Pilih cari aman apapun yang didapat. Gerakan politik nusantara sejak zaman Kompeni. Sudah punya target fisik dan sasaran fungsional. Merdeka!

Berlanjut perjuangan segala bentuk. Hingga Proklamasi Kemerdekaan NKRI 17 Agustus 1945.

Semboyan heroik “merdeka atau mati” mengalami reduksi alami kebangsaan. Masuk orde reformasi rindu 0rder. Berlaku resmi motto wawasan kebangsaan “kursi atau kursi”. Supremasi pesta demokrasi. Tak pakai heran bilamana kebijakan formal negara merupakan kompromi politik. Lebih daripada itu, luwes mengakomodir kebijakan dan kepentingan internasional.

Penyakit hati bangsa asing muncul, lihat nusantara punya sokoguru revolusi 'gotong-royong'. Koq bisa-bisanya. Ini nusantara bung! [HaéN]

kawan partai punya parpol méwah

kawan partai punya parpol méwah 

Negara paling demokratis, pelopor demokrasi. Bahkan negara terbanyak populasi penduduk.

Partisipasi politik identik sistem multipartai sederhana, plus eksistensi parpol penguasa parlemen selaku bukti adanya demokrasi di nusanatara. Semakin banyak parpol ikut-ikutan pesta demokrasi, tolok ukur nusantara baru belajar berpolitik.

Pilkada serentak memaksa tokoh lokal turun gunung. Fenomena calon tunggal kian meneguhkan politik ada harganya, punya tarif spesial.

Umur teknis dan spesifikasi kandungan potensi lokal parpol selaku kendaraan politik taktis, alat penguasa. Boros di biaya rawat dan ongkos ruwat. [HaéN]

optimis, mudah-mudahan mudah

optimis, mudah-mudahan mudah 

Sikap diri menghadapai kenyataan hidup. Secara tak langsung menunjukkan gaya ‘siapa aku’. Proses kehidupan di dunia tak ada hentinya antar waktu. Pada waktu yang sama terjadi aneka kejadian, berimpitan. Pratanda daya kerja efektif. Namun tak jarang pakai metode kerja satu per satu. Kinerja hari ini menentukan performa berikutnya. Menunda pekerjaan secara bijak. Karena memang ada yang butuh proses mandiri, ekstra energi atau tingkat keakuratan, presisi tinggi.

Lewat waktunya, manusia baru sadar, setengah paham. Telah melakukan tindakan yang  sia-sia, mubazir bahkan buang-buang waktu. Setiap pekerjaan tipikal tidak selalu harus dikerjakan secara tipikal. Improvisasi agar hasil akhir yang tak berakhir, lebih bernilai dibanding sebelumnya.

Bahkan menulis pun. Jam terbang bukan jaminan lancar-lancar mengekspresikan tatakata. Matangkan judul maupun tema, butuh waktu dan energi tak sedikit.

Pemirsa simak spesifikasi judul sudah bisa membayangkan “utuhnya” begini atau begitu. Bukan model beberapa orang buta meraba seekor gajah yang sama. Pada bagian yang berbeda.

Begitulah fakta kehidupan di dunia. Apa saja yang sudah kita kerjakan, kita peroleh. Mirip dugaan orang buta meraba gajah. [HaéN]

Jumat, 22 September 2023

figur generasi arus pendek, jauh dari idaman ibu pertiwi

figur generasi arus pendek, jauh dari idaman ibu pertiwi 

Klasifikasi generasi secara global, belum tentu pas cocok untuk ukuran wong nusantara. Tiap etnis punya penamaan sesuai adat istiadat lokal. Nama orang setelah berkeluarga bisa berganti. Garis keturunan, silsilah, marga, trah atau istilah semaksud membentuk batasan generasi. Spesifikasi fisik maupun non-fisik menjadi ciri khas wujudan. Bangunlah jiwanya bangunlah badannya, lagu wajib.

Asupan gizi seimbang menjadi rujukan orangtua, bak merekayasa genetika. Salah takaran, keliru komposisi bisa-bisa memang bisa membentuk bakalan generasi stunting maupun generasi obésitas. Bina generasi menjadi PR (pekerjaan rumah) bangsa dan negara.

Pendekatan kesehatan secara prosedural formal, lewat model BPJS. Memberi efek berganda. Mau sehat dengan anggaran kesehatan 10% APBN/APBD malah bikin panjang derita penderita maupun keluarga. Varian virus penyakit manusia beririsan dengan laju zaman berperadaban.

Pendekatan wawasan kebangsaan menjadikan nyali generasi cetak sekali jadi, menciut. Mental baliho. [HaéN]

manusia kurang beruntung vs orang tak tahu diuntung

manusia kurang beruntung vs orang tak tahu diuntung 

Nama Letkol (letnan kolonel) Untung termasuk tokoh kunci aksi makar, kudeta, gerakan pemberontakan bersenjata PKI (partai komunis Indonesia) 30 September 1965. Mencetak rezim militer-politik Orde Baru.

“Untung ada saya”, lawakan grup lawak srimulat. Pernah viral. Sayang, zaman tsb kata ‘viral’ belum diketemukan.

Lawakan di orde reformasi rindu order. Sebut saja jenderal bintang empat tentara. Daya tempur, gaya gempur beraninya hanya makar ke partai politik. [HaéN]

pembinaan subnusantara lewat bapak angkat partai politik

pembinaan subnusantara lewat bapak angkat partai politik 

Kuno, anéh lan nganéh-nganéhi, blas ora ono lucuné. Padahal humor politik, dagelan politik, lawakan politik, banyolan politik mendominasi pekabaran media massa bebas arus nusantara. Tebar dan taburan warta kebencian dan nista diri, dipelihara oleh negara.

Singkat kata. Perolehan suara parpol pada pemilu legislatif 2024. Selaku dasar pertimbangan. Top pengumpul suara ditugasi membina provinsi dan atau gabungan beberapa provinsi, dengan populasi terbanyak.

Demikian seterusnya sampai parpol gurem, wajib membina provinsi dengan populasi buncit, paling rendah. Model ini membuat peluang untuk dekat-dekat dengan rakyat. Tanpa melihat pilihan atau warna parpol.

Kinerja parpol terdeteksi secara kasat mata. Rakyat penerima manfaat langsung, merasakan apa guna partai politik. [HaéN]

Kamis, 21 September 2023

sendiko dawuh, sigap dawah sewayah-wayah

sendiko dawuh, sigap dawah sewayah-wayah 

Rasa puas diri sarat syukur. Ketika penulis masuk tahap pencet fitur “select” dipersonal laptop. Lanjut pilih “select all”, pratanda babak akhir final. Terkebih jika modem siap terima akses. Tidak lelet. Terlebih jika judul dan atau tema, merupakan termunculkan di babak akhir. Atau pada waktu sibuk olah alinea pertama.

Masalah bahasa tidak jadi masalah, pemirsa lintas negara paham resiko mau cerdas. Pengusaan bahasa sudah jadi syarat administrasi. Karakter penulis yang disasar langsung siapkan diri.

Judul hasil keseimpulan tatakata sebelumnya. Narasi serasa maukke dunia lain. Lepas dari esensi judul. Seninya mengukir karya tulis padat makna.

Kepuasan lain, begitu tayang langsung jadi pos terbaru. Menit yang sama atau jalan 1 (satu) menit. [HaéN]

20 september 2023 bukan tanpa produk tatakata, modem lelet

20 september 2023 bukan tanpa produk tatakata, modem lelet 

Teknologi buatan manusia suatu ketika mampu memperbodoh, memperkuda, memperdayakan, mendikté jiwa manusia pengguna. Nasib manusia tergantung pada kinerja produk sendiri. Mau kerja énak, santai, gampang tak ayal resiko terkadang tak sepandan. Adalah kecerdasan buatan, diunggulkan oleh manusia unggul. Hubungan timbal balik butuh uang jasa, pengkorbanan,bebanten. Tahu harga diri bahkan mesin pintarpun bias berpkir bak manusia.

Adalah modem, bagian dari TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Tidak pakai lama sudah ketinggalan zaman. Tiap merk punya spesifikasi yang harus dipatuhi aturanmainnya oleh penenerima manfaat. Semakin canggih modem, semakin banyak tingkah. Sarat ulah yang iya-iya.

Bersyukur, tersedia wifi gratis pemkot kota tangsel. Lokasi hotspot berjarak 4 (empat) rumah. Banyak warga, mulai dari anak didik sampai pensiunan memanfaatkan fasilitas tsb. Modal laptop dan berani kena angin. Khususnya angin malam.

Kondisi memungkinkan kejar tayang. Asal bakalan judul maupun gambaran tema setengah matang. Modal duduk manis setengah jam. Bisa cetak satu tatakata layak tampil di personal blogspot. com. Kejadian di lokasi hotspot. Bakda subuhan di masjid atau jelang jam tidur formal warga. [HaéN]