hidup tidaklah sia-sia, justru tersia-sia karena mensia-siakan kehidupan
Jalur kehidupan manusia,
sarat ATHG (ancaman, tantangan, hambatan, gangguan). Probabilitas ‘mungkin’
menjadi potensi diri berani melangkah. Risiko jangan dipikirkan, biarkan
mengisi ruangannya tanpa batas waktu. Utamakan menata masa depan dan sigap
gubah-rubah-ubah. Menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri. Setkiap langkah
bak jiwa yang berpacu melawan diri sendiri.
Kita selalu mengikuti
langkah kehidupan akan membawa kita kemana saja. Terasa stagnan, statis, hidup
begitu-begitu saja berarti boros energi. Pratanda energi religi kurang diajak
melaju. Dianggap malah pilah-pilih. Begitu saja tidak boleh. Mau begini doang banyak
syaratnya. Lupa bahwa prinsip kehati-hatian menjadi faktor penentu optimalisasi
proses kehidupan. Soal produktivitas, rezeki tak akan kemana-mana.
Jebakan
daftar skala prioritas harian. Bak menggunakan kacamata kuda. Dikira yang
terbaik menurut akal sehat manusia sehat. Sinyal alam
sudah memperingatkan sejak dini. Bukan salah pilih, keliru tebak.
Kemungkinan terburuk pun
justru membuka peluang untuk sukses. Sejak awal sudah merasa mati langkah. Berani
banting stir, ganti haluan. Kembali mula dari nol. Daya tarik risiko minim, bukan
jaminan aman-aman selama proses. Semakin besar risiko beririsan dengan hasil
akhir yang tak terduga. Prediksi untuk semua aspek kehidupan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar