béla negara mbokdé mukiyo, dudu rélakan negara dikuasai asing
Pekabaran tentang sosok,
tokoh, figur mbokdé mukiyo sanggup mewakili kasus apapun. Muncul kapanpun tanpa
edisi khusus. Bebas edisi spesial. Sebutan “mbokdé” tidak identik gender. Ingat,
“dén bagus(é)” selaku penamaan “tikus” utawa tipikor.
Judul bulan lalu, “asu gedhé menang kerahé, kejahatan kerah putih vs kejahatan kerah biru”. Date modified 8/20/2023 13:06 PM
tersimpan rapi di personal laptop. Silahkan simak agar tak gagal paham.
Duduk
perkara sama rendah. Adalah kerumunan tirani minoritas nusantara tapi tersebar,
memusat di pusat pemerintahan. Buka pintu
usaha dan lapangan cipta kerja bukan untuk kaum pribumi. Utamakan bangsa yang lebih besar, kuat dan terbukti
ideologinya bisa lebih seabad lewat kemasan partai politik. Bukan sekedar kejar ilmu sampai negeri China. Lebih
“masuk akal” datangkan langsung peguru dari negara panda.
Modus
penjajahan oleh bangsa sendiri, sudah sampat taraf, tingkat legal konstitusional. Tersurat plus tersirat lewat kebijakan UU pesta
demokrasi. Sigap gubah-ubah-rubah UU setiap kondisi yang memungkinkan. Mengakomodir
kebijakan internasional dan gejolak pasar bebas dunia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar