ada yang lebih berhak
Jumat berkah, berkah
jumat di masjid kawasan perumahan subversi KPR-BTN. Masjid dua lantai, penuh
saat sholat jumat. Lantai dua, jamaah anak sekolah atau remaja lokal. Wajat
berisik bahkan sholat jumat sudah dimulai. Dunia anak-anak. Dibilang, sejak
kecil dibawa orangtuanya ke masiid. Atau ikut TPA. Anak-anak sudah terbentuk
disiplin dan tahu adab di masjid. Bersyukur masih ikuti doa bakda sholat.
Begitu
doa selesai, langsung berhamburan serbu ke serambi bagi-bagi maksi gratis. Menu
tergantung sponsor
atau tukang masak ibu-ibu warga kompleks. Ironis binti kronis. Terdapat
bapak-bapak sengaja pilih sholat di serambi. Sudah diminta masuk masjid,
karena masih muat, belum penuh. Dekat sumber rezeki.
Selesai doa bareng.
Jamaah masjid warga lokal, jamaah lima waktu atau sewaktu-waktu. Lanjut sholat
bakdiah plus doa pribadi. Selesai, tidak bergegas pulang. Salaman atau ngobrol
ringan. Kalau ada yang ikut maksi, sekedar silaturahmi.
Kebanyakan jamaah tetap,
pilih langsung pulang. Prinsip mereka sangat sederhana. Merasa ada pihak yang
lebih berhak. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar